SEMINAR KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Z DENGAN HALUSINASI DI RUANG CENDRAWASIH RSJ PROF HB SAANIN PADANG FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR PROSES KEPERAWATAN JIWA
Advertisements

PROSES KEPERAWATAN JIWA
Kasus Pada suatu saat Tn. K 35 th, dibawa oleh keluarganya ke IGD rumah sakit karena di rumah klien marah-marah kepada semua orang yang ada di rumah.
Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember Halusinasi Gangguan Proses Pikir: Team Keperawatan Jiwa Supported by Mad Zaini.
Sehat mental:  Kemampuan individu untuk mnyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kriteria sehat jiwa (WHO)  Dapat.
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
ASKEP WAHAM.
PERILAKU KEKERASAN.
KONSEP DIRI Oleh Dewi Eka Putri.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
PENGKAJIAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah DPD
SP JIWA Oleh kelompok 2.
KASUS PEMICU Nn.S 28 tahun. Tamatan SD. Klien belum menikah dan tidak mempunyai pacar. Klien sering mengatakan kalau dirinya tidak mempunyai teman pria.
Pengkajian Status Mental dalam Proses Keperawatan Jiwa
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN ”D” DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI ALERGI DI JALAN TUPAI LORONG 10 NO. 9 RT.B. RW 02 KELURAHAN BONTOBIRAENG KECAMATAN.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Syaifurrahman Hidayat, S.Kep., Ns
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
KonSeP CMHN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2012
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN WAHAM
DISCHARGE PLANING SLAMET SUDIYANTO.
Resiko bunuh diri & defisit perawatan diri
GIZI PADA BALITA VILDA ANA VERIA S.
Gangguan Proses Pikir:
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
Gangguan Psikologis.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL
Oleh : Ners Anang Satrianto
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Perilaku Kekerasan Program Studi Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
LAPORAN HASIL PRAKTEK KUNJUNGAN KELOMPOK III
Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
“harga diri rendah (hdr)
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Diskusi Seminar Jiwa 2014.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
ASKEP PADA KLIEN GSP : HALUSINASI PERTEMUAN :
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Pengkajian Status Mental dalam Proses Keperawatan Jiwa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS
Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI
Asuhan Keperawatan Jiwa Paripurna Pada Ny
Soal kasus 1.Perawat ingin melakukan anamnesis pada pasiennya. Pada saat perawat datang ke tempat tidur pasien. Pasien terlihat sedang sendiri di sudut.
KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY
ASKEP PADA USIA LANJUT By.FITRY ERLIN.
Komunikasi Terapeutik
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH.
GELANDANGAN PSIKOTIK.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Soal keperawatan jiwa. 1 Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat di RSJ. Hasil pengkajian diperoleh pasien tampak menyendiri, tidak mau bergaul dengan.
 Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004 ) 
Transcript presentasi:

SEMINAR KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Z DENGAN HALUSINASI DI RUANG CENDRAWASIH RSJ PROF HB SAANIN PADANG FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN

HALUSINASI Suatu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami gangguan persepsi sensori, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, penegcapan, perabaan, dan penglihatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 6 bulan terakhir, ditemukan 71 kasus (32%) halusinasi dari 216 kasus gangguan jiwa yang terjadi.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III TINJAUAN KASUS

TINJAUAN KASUS Ruang rawat : Cendrawasih tanggal masuk : 08 januari 2014 IDENTITAS KLIEN : Inisial : Tn. Z Umur : 49 tahun No. RM : 013180 informan : klien, status dan keluarga tanggal pengkajian : 16 Januari

ALASAN MASUK klien masuk IGD RSJ Prof. HB Saanin Padang diantar oleh keluarga pada tanggal 8 januari 2014 jam 10. 45 WIB dengan keluhan : - emosi labil, klien marah-marah tanpa sebab, dan merusak alat-alat RT - klien melempar orang dan rumah orang dengan batu, - klien lebih sering menuruti kemauan sendiri - klien sering bicara sendiri di rumah, isi bicara ngawur - klien sering mengatakan pada kepada keluarga sering melihat orang yang mengganggunya - klien lebih sering bermenung di rumah - klien mengatakan klien lebih kurang 1 bulan ini susah tidur malam, karena sering diganggu oleh bayangan palsu

con't keluarga sudah berusaha bicara baik dengan klien tapi tidak berhasil. keluarga juga sudah membawa berobat alternatif (dukun) tapi tidak ada perubahannya keluarga sudah berusaha membawa kontrol berobat ke puskesmas, tapi hanya 1 kali saja, untuk selanjutnya klien menolaknya dan tidak mau memakan obatnya

gangguan jiwa di masa lalu faktor predisposisi gangguan jiwa di masa lalu Klien sudah mengalami gangguan jiwa sejak 5 tahun yang lalu. gangguan jiwa ini muncul pertama kali setelah ayahnya meninggal.

faktor predisposisi pengobatan sebelumnya Klien pernah di rawat di RSJ pekan baru lebih kurang selama 2 bulan. setelah itu, klien diperbolehkan pulang sudah karena klien sudah tenang. setelah pulang, klien hanya kontrol satu kali ke Puskesmas, setelah itu tidak pernah lagi dibawa kontrol berobat, sehingga penyakit klien kambuh-kambuhan. selama dirumah klien hanya dibawa berobat alternatif ( dukun). namun tidak ada kemajuan. 3 bulan terakhir ini penyakit klien bertambah parah. Klien dan keluarga tidak ingat jenis obat yang dikonsumsi dahulu masalah keperawatan ketidak efektifan pelaksanaan program terapi

faktor predisposisi trauma Sebelum sakit, klien tidak ada riwayat melakukan/mengalami/ menyaksikan prilaku kekerasan fisik seksual baik di dalam keluarga maupun di lingkungan, tidak ada penolakan dari keluarga/ lingkungan, tidak ada penolakkan dari keluarga/ lingkungan dan tindakan kriminal. namun lebih kurang 3 bulan belakangan ini klien diikat dan di kurung keluarga di kamar, karena merusak alat-alat RT, melempar batu dan melempar rumah orang, tetapi tiadak ada korban jiwaa dan yang melihat kejadian adalah pemilik rumah dan tetanga dekat tempat kejadian. Masalah Keperawatan: Resiko PK

Anggota keluarga yang mengalami faktor predisposisi Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Klien mengatakan terdapat anggota keluarga yang lain yang mengalami gangguan jiwa yaitu paman klien

pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan faktor predisposisi pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan pernah diikat dan di kurung di dalam kamar. Klien mengatakan merasa kesal pada keluarga yang telah mengurung dan mengikatnya di dalam kamar. Masalah Keperawatan : Respon Pasca Trauma

IV. PEMERIKSAAN FISIK TTV : TD: 130/80 mmHg S : 37 0C N : 84 x/ i P : 18 x /i TB : 182 cm BB : 70 Kg keluhan fisik tidak ada

Genogram

Genogram Klien mengatakan: Ia anak pertama dari 2 bersaudara. Ia tinggal bersama ibu & adik laki-lakinya. Keputusan diambil oleh ibunya (Komunikasi dalam keluarganya 1 arah)

Citra Tubuh Konsep Diri Klien mengatakan: Tidak ada anggota tubuh yang disukainya Malu dengan bentuk tubuhnya yg bulat (gemuk) & kulitnya yg hitam Malu pada teman-temannya karena diantara keluarga hanya dia yg berkulit hitam & berbadan gemuk

Identitas Konsep Diri Klien mengatakan: Ia seorang laki-laki dewasa berumur 49 th yang belum menikah. Malu karena teman-temannya sudah menikah & punya anak

Konsep Diri Ideal Diri Sewaktu sehat, klien sangat berharap mempunyai pekerjaan yang bagus & penghasilan sendiri, sehingga Ia tidak lagi minta uang kepada keluarga. Namun sampai sekarangpun Ia masih tidak bekerja & memberatkan orang tuanya dg biaya pengobatannya. Saat ini klien hanya berharap cepat sembuh dari sakitnya mencari uang. Klien mengatakan malu jika Ia masih seperti ini saja.

Konsep Diri Peran Diri Di rumah, klien berperan sbg anak & kakak dari adiknya. Namun Ia tidak bisa melakukann ya dg baik. Klien mengatakan malu akan hal tersebut. Di masyarakat, klien hanya berperan sbg anggota masyarakat saja, karena Ia tidak diikutkan masyarakat dlm kegiatan apapun & klienpun malu dg kondisinya dimasyarakat, menjadi orang yg tidak berguna.

Konsep Diri Harga Diri Klien mengatakan dirinya tidak berharga & tidak berguna karena Ia tidak bisa membantu ibu & adiknya, malahan Ia merasa menjadi beban bagi keluarganya. Selain itu, klien jg mengatakan bahwa dirinya malu dg cemoohan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya yg mengatakan dirinya gila. MK: Harga Diri Rendah (HDR)

b. Peran serta dlm kegiatan klmpok Hubungan sosial a. orang yang berarti Klien mengatakan orang yang berarti bagi klien adalah ibu, adik dan paman nya. b. Peran serta dlm kegiatan klmpok Klien jarang bergaul dan tidak mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat nya.

c.hambatan dlm berhubungan dg org lain/ tgkt keterlibatan klien memiliki daya tangkap komunikasi yang rendah, sehingga lambat dalam berinteraksi dengan orang lain. Klien malu dg kondisinya seperti itu Mk : hambatan interaksi sosial

a. Nilai dan keyakinan b. Kegiatan ibadah MK : tidak ada 4. spritual klien mengatakan penyakitnya merupakan ujian dari Allah Klien mengatakan ia seorang muslim yang beragama islam b. Kegiatan ibadah Klien mengatakan sebelum sakit ada mengerjakan shalat 5 waktu dan saat sakit klien shalat 5 waktu. Klien shalat berjamaah dg teman- teman di RS. MK : tidak ada

STATUS MENTAL 1. Penampilan Klien tampak kurang rapi, rambut tidak disisir dan tidak memakai sandal. Baju klien bau dan agak kumal. Gigi klien tidak disikat. MK: Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan Bicara klien jelas, melompat-lompat, lambat, bicara ngaur dari satu topik k topik yang lain yang tidak ada kaitannya. MK : Hambatan Komunikasi

3. Aktivitas Motorik Klien tampak lesu dan gerakan klien lambat. tidak ada agitasi, TIK, Grimasem, tremor dan kompulsif. MK : Tidak Ada Masalah

4. Alam Perasaan Alam perasaan klien sedih, klien tampak mudah menangis dengan hal-hal kecil.

5. Afek Klien tampak hanya bereaksi jika ada stimulasi dari perawat (afek tumpul). MK : Hambatan Komunikasi

6. Interaksi Selama Wawancara Klien, kurang kooperatif, kontak mata kadang ada kadang tidak. Saat wawancara klien tidak fokus jika ada suara lain yang mengganggu. MK : Hambatan Komunikasi

7. Persepsi Klien mengatakan melihat bayangan orang & mendengar suara2 yg berbicara dengannya. Klien mengatakan banyangan & suara palsu itu menyuruhnya memindahkan barang2. Jika tdk ia lakukan, bayangan org itu akan memutar2 kepalanya. Klien mengatakan bayangan & suara palsu itu sering datang (lebih dari 5x). Klien tampak menangis saat makan pagi, saat atau setelah senam, siang hari, sore hari ataupun malam. Klien mengatakan takut terhadap bayangan & suara palsu itu, jika mereka datang. Ia tdk bisa berbuat apa2, kecuali hanya menangis dan ketakutan. MK : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan dan Pendengaran.

8. Proses / Arus Pikir Pembicaraan klien melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain dan berhenti secara tiba-tiba. MK : Gangguan Proses Pikir

9. Isi Pikir Klien tidak ada mengalami obsesi, phobia, hipokondria, depersonalisasi, ide yang terkait, pikiran magis ataupun waham. MK : Tidak Ada Masalah

10. Tingkat Kesadaran Klien tampak bingung, namun dapat menjawab dengan benar jika ditanya, seperti ketika klien ditanya siang hari klien menjawab siang hari dengan benar. MK : Tidak Ada Masalah

11. Memori Klien mengatakan masih mengingat kejadian2 saat beliau dirumah & masa kecilnya. Klien mengatakan sulit mengingat nama2 perawat yg baru saja dikenalnya. Klien mengatakan susah mengingat ttg pembicaraan yg baru saja didiskusikan dgn perawat. MK : Gangguan Proses Pikir

12. Tingkat Konsentrasi & Berhitung Klien tidak mampu menghitung secara benar setiap hitungan berurut, seperti menghitung jumlah pasien disetiap pagi. Perhatian klien tampak mudah beralih. MK : Gangguan Proses Pikir

13. Kemampuan Penilaian Klien mampu menilai & mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain, seperti ketika kien ditanya "Sebelum makan, mana yg bapak dahulukan mencuci tangan atau langsung makan?" Klien tampak bingung, tapi setelah perawat jelaskan, klien menjawab "Mencuci tangan dulu baru makan" MK : Gangguan Proses Pikir.

14. Daya Tilik Diri Klien mengatakan ia tidak tahu kenapa dia diawa kesini. Klien mengatakan bahwa ia tidak sakit. MK : Gangguan Proses Pikir

Kebutuhan dan persiapan pulang Makan Klien makan 3 x sehari selama di RS, tidak ada pantangan makanan. Setelah makan, jika disuruh merapikan tempat makan nya, ia rapikan ; tetapi jika tidak ia biarkan saja. BAB/BAK Klien mampu BAB dan BAK secara mandiri Mandi Klien mengatakan mandi 1x sehari di pagi saja, dilakukan setelah disuruh perawat Mandi & gosok gigi klien diarahkan perawat MK: DPD

Kebutuhan dan persiapan pulang

Kebutuhan dan persiapan pulang

Mekanisme Koping Klien mengatakan jika ada masalah, yg bisa klien lakukan hanyalah menangis MK: Ketidakefektifan koping individual

1 Analisa Data

2 Analisa Data MK : Resiko PK

MK : Respon Pasca Trauma 3 Analisa Data MK : Respon Pasca Trauma

MK Ketidakefektifan Koping Keluarga 4 Waham Somatik MK Ketidakefektifan Koping Keluarga

5 MK : HDR Analisa Data

MK : Hambatan Interaksi Sosial 6 Analisa Data MK : Hambatan Interaksi Sosial

MK : Defisit Perawatan Diri 7 Analisa Data MK : Defisit Perawatan Diri

MK Ketidakefektifan Koping Individu Analisa Data MK Ketidakefektifan Koping Individu

NO Data Masalah keperawatan 9. Ds: klien mengatakan sulit mengingat nama- nama perawat yang baru saja dikenal nya Klien mengatakan susah mengingat tentang pembicaraan yang baru saja didiskusikan dengan perawat. DO : Klien tidak mampu berhitung dg benar setiap hitungan berurut, seperti, menghitung jumlah pasien setiap pagi Perhatian klien mudah dialihkan Klien kurang mampu menilai dan mengambil keputusan sederhana. Gangguan proses fikir

NO Data Masalah keperawatan 10 DS : Klien mengatakan melihat bayangan- orang dan mendengar suara-suara yang berbicara dengannya. Klien mengatakan bayangan dan suara palsu tersebut menyuruhnya memindahkan barang-barang, jika tidak ia lakukan, bayangan itu akan memutar-mutar kepalanya Klien mengatakan bayangan dan suara palsu tsb sering dtg (lbih dari 5 x) Klien mengatakan takut pd bayangan dan suara palsu itu, jika ia dtg, ia tdk bs berbuat apa-apa kecuali menangis dan ketakutan DO : Klien tampak menangis saat makan pagi, atau saat setelah senam, siang hari, sore hari dan malam hari. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi penglihatan dan pendengaran

NO Data Masalah keperawatan 11 DS : Klien mengatakan jika ada masalah, klien hanya menangis dan tidak maumenceritakan pada orang lain. DO : Klien jarang bergaul dengan orang lain Klien suka menangis Klien memiliki daya tangkap komunikasi yang rendah Klien pendiam Isolasi sosial

. Daftar masalah Ketidak efektifan pelaksanaan program terapi Resiko PK Respon pasca trauma Ketidakefektifan koping individu Harga Diri Rendah Hambatan interaksi sosial Defisit Perawatan Diri Gangguan proses fikir Gangguan sensori persepsi :pendengaran dan penglihatan Isolasi sosial

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran dan penglihatan Isolasi sosial Defisit perawatan diri

Diagnosa Kep./ Tanggal/ Jam Implementasi Evaluasi Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan & Pendengaran/ 22 Januari 2014/ Jam 15.00 WIB SP III Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien & SP sebelumnya Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan aktifitas terjadwal Menganjurkan klien memasukkan dlm jadwal kegiatan harian 22 Januari 2014, Jam 15.20 WIB S: Klien mengatakan sudah jarang melihat bayangan dan mendengar suara-suara Klien mengatakan ada melakukan cara menghardik dan bercakap-cakap dg orang lainuntuk mengontrol halusinasi Klien mengatakan senang berinteraksi dg perawat O: Klien tampak tenang Klien mampu mempraktekkan cara menghardik & bercakap2 dg org lain Klien mampu melakukan aktifitas yg sudah dijadwalkan dg mandiri A: Klien mampu mengontrol Halusinasi dg cara yg ketiga, yaitu melakukan aktifitas terjadwal P: Lanjutkan SP 4 Halusinasi: Melatih klien mengontrol Halusinasi dg cara minum obat secara teratur 23 Januari 2014 Jam 10.00 WIB Di ruangan Interaksi

DX/HARI/TGL IMPLEMENTASI KEP EVALUASI ISOLASI SOSIAL/ SENEN/ 20 JARNUARI 2014 JAM 11.00 WIB DIRUANG INTERAKSI SP III ISOLASI SOSIAL MENGEVALUASI JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN MENGAJARKAN KLLIEN UNTUK BERKENALAN DENGAN ORANG LAIN MENGANJURKAN KLIEN UNTUK MEMASUKKAN KEDALAM JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN 20 JANUARI 2014, Jam 11.20 WIB S: KLIEN MENGATAKAN SUDAH MEMPUNYAI TEMAN DEKAT KLIEN MENGATAKAN ADA BERKENALAN DENGAN ORANG LAIN KLIEN MENGATAKAN SENANG KALAU BANYAK TEMAN O: KLIEN TAMPAK SUDAH MEMILIKI TEMAN DEKAT KLIEN TAMPAK TENANG DAN SENANG KLIEN SUDAH BERINTERAKSI DENGAN PASIEN LAIN A: KLIEN MAMPU BERKENALAN/BERINTERAKSI DENGAN 2 ORANG LAI ATAU LEBIH SECARA MANDIRI : PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF : TUJUAN TERCAPAI P: EVALUASI SP I, II, III ISOALASI SOSIAL UNTUK KLIEN OPTIMALKAN SEMUA SP YAITU CARA BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN 21 JANUARI 2014 JAM 13.00 DIRUANG INTERAKSI

DX/HARI/TGL IMPLEMENTASI KEP EVALUASI DEFISIT PERAWATAN DIRI/ SELASA/ 21 JARNUARI 2014 JAM 17.00 WIB DIRUANG INTERAKSI SP IV MENGEVALUASI JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN SP I,II,III MENJELASKAN CARA BAB DAN BAK YANG BAIK MEMBANTU PASIEN MEMPRAKTIKKAN CARA ELIMINASI YANG BAIK MANGANJURKAN KLIEN UTUK MEMASUKKAN KEDALAM JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN 21 JANUARI 2014, Jam 17.15 WIB S: KLIEN MENGATAKAN ADA MENJAGA KEBERSIHAN DIRI, MENYISIR RAMBUT, MENGGANTI BAJU DAN MAKAN DENGAN BAIK KLIEN MENGATAKAN SUDAH MENGERTI TENTANG CARA BAB DAB BAK YANG BAIK O: KLIEN TAMPAK KEKAMAR MANDI UNTUK BAK KLIEN TAMPAK RAPI KEMBALI SETELAH BAIK DAN KEKAMAR MANDI A: KLIEN MAMPU MELAKUKAN ELIMINASI SECARA MANDIRI PSIKOMOTOR DAN KOGNITIF : TUJUAN TERCAPAI P: ULANGI DAN OPTIMALKAN SEMUA SP 21 JANUARI 2014 JAM 13.00 DIRUANG INTERAKSI

TERIMA KASIH