Jazirah Arab Sebelum Islam Ahmad Ridwan Lc
Letak Geografis Luasnya membentang antara 1 x 1,3 juta mil persegi / 3.151.000 km2 Jazirah Arab hanya dikelilingi gurun dan pasir di segala sudutnya. Jazirah Arab terletak di benua yang sudah dikenal sejak dahulu kala, yang mempertautkan daratan dan lautan. Sebelah barat laut merupakan pintu masuk ke Benua Afrika, sebelah timur laut merupakan kunci utama masuk ke Benua Eropa dan sebelah timur merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa non Arab, Timur Tengan dan Timur Dekat, terus membentang ke India dan Cina negeri Syam dan sebagian kecil dari Negara Iraq di sebelah utara. Teluk Arab dan sebagian besar negeri Iraq Selatan di sebelah timur laut Arab yang bersambung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan Laut Merah dan Gurun Sinai di sebelah Barat
Asal Usul Bangsa Arab Asal Usul Bangsa Arab 1. Suku Arab Kuno (al-‘arab al-badi’ah) 2. Suku Arab Asli (al-‘arab al’aribah) 3. Suku Arab Pendatang (al-‘arab al-musta’ribah)
Asal Usul Bangsa Arab 1. Suku Arab Kuno (al-‘arab al-badi’ah) 2. Suku Arab Asli (al-‘arab al’aribah) 3. Suku Arab Pendatang (al-‘arab al-musta’ribah) 1. Suku Arab Kuno (al-‘arab al-badi’ah) Yaitu bangsa arab yang telah musnah. Mereka adalah orang-orang arab yang telah lenyap jejaknya. Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam catatan kitab-kitab suci. Arab Ba'idah ini adalah suku bangsa arab yang dulu pernah mendiami Mesopotamia. Tetapi, karena serangan raja namrud dan kaum yang berkuasa di Babylonia sampai Mesopotamia selatan pada tahun 2000 SM, suku bangsa ini berpencar dan berpisah ke berbagai daerah. Di antara kabilah mereka adalah: 'Aad, Tsamud, Ghasan, Jad, Tasm, Judais, dan Jumhur Pertama.
Asal Usul Bangsa Arab 1. Suku Arab Kuno (al-‘arab al-badi’ah) 2. Suku Arab Asli (al-‘arab al’aribah) 3. Suku Arab Pendatang (al-‘arab al-musta’ribah) 2. Suku Arab Asli (al-‘arab al’aribah) Suku ini merupakan penduduk yang sejak semula mendiami jazirah Arab. Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini. Mereka berasal dari keturunan Qhattan yang terdiri dari dua suku bangsa yang terkenal, yaitu Himyar dan Kahlan yang menetap di tepian sungai Eufrat kemudian pindah ke Yaman. Mereka mendiami wilayah Hijaz, Arab Tengah, Oman, dan Yaman. Kerajaan yang pernah didirikan dan terkenal adalah kerajaan Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar berdiri abad ke-2 SM.
Asal Usul Bangsa Arab 1. Suku Arab Kuno (al-‘arab al-badi’ah) 2. Suku Arab Asli (al-‘arab al’aribah) 3. Suku Arab Pendatang (al-‘arab al-musta’ribah) 3. Suku Arab Pendatang (al-‘arab al-musta’ribah) Yaitu suku yang kemudian menjadi arab atau peranakan arab. Disebut demikian karena waktu Jurhum dari suku bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar.
Ismail (Adnaniyyun) 1. Suku Mudlar 2. Suku Ammar 3. Suku Usyad 4. Suku Rabi’ah
Mudhar Qurays Ilyas bin Mudhar Qais Ailan bin Mudhar Tamim bin Murrah Bani asad bin huzaimah Kinanah Nadhr Malik Fihr Qurays Hudzail bin Mudrikah Qais Ailan bin Mudhar Bani Salim Bani Hauzan Bani Tsaqif Bani sha`sha`ah Bani ghatafan A`shar Asyja` Dzubyan Abas
Rabiah Dhubai`ah Asad Anazah Keluarga Saud Jadilah Abdul qais Bani wail Taghlib Bakr Namir Ismail (Adnaniyyun) 1. Suku Mudlar 2. Suku Ammar 3. Suku Usyad 4. Suku Rabi’ah
Hasyim quraisy jumah Sahm Addy makhzum Taym Zuhroh Kilab qushoy Abdud Daar Abdul Uzzah Abdu Manaf Hasyim Almuttholib Naufal Abdus syams
محمد Hasyim Abdul Muttholib Abdullah صلى الله عليه و سلم Ismail (Adnaniyyun) 1. Suku Mudlar 2. Suku Ammar 3. Suku Usyad 4. Suku Rabi’ah
Sistem Politik Yang Mempengaruhi Pemerintahan Bangsa Arab Sebelum Islam Sebelum kelahiran Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang perlu dicatat dalam hubungannya dengan Arab, yaitu : 1. Kekaisaran Nasrani Byzantium 2. Kekaisaran Persia yang memeluk agama Zoroaster 3. Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian selatan
Jabatan Tinggi Untuk Suku Quraisy 1. Hijabah (penjaga kunci ka’bah) 2. Siqayah (penjaga air mata Zam zam) 3. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan criminal) 4. Sifarah (kuasa usaha Negara atau duta) 5. Liwa (jabatan ketentaraan) 6. Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin) 7. Nadwah (jabatan ketua dewan) 8. Khaimman (pengurus balai musyawarah) 9. Khazinah (jabatan administrasi keuangan) 10. Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-dewa.
Kondisi Sosial Masyarakat Arab Sebelum Islam Bangsa arab hidup dalam kabilah-kabilah, baik yang hidup di pedalaman maupun di perkotaan. Setiap kabilah dipimpin oleh seorang pemimpin dan memiliki ikatan yang kuat di antara angota kabilah. Oleh karena itu, perselisihan dan peperangan selalu terjadi antara kabilah yang satu dengan kabilah lainnya sebelum lahirnya islam.
Sifat dan watak terpuji bangsa arab 1) Pemberani Sifat pemberani merupakan sifat yang menonjol pada bangsa arab. Kehidupan di padang pasir sangat liar. Mereka selalu berpindah dan mengembara. Oleh karena itu, mereka selalu membawa senjata untuk melindungi diri dalam perjalanan. Kehidupan yang keras seperti itu membuat mereka memiliki keberanian yang tinggi. Mereka berwatak pencemburu dan cepat naik darah. Dengan watak seperti itu, masalah yang kecil bisa menyebabkan perang besar. Watak pemberani ini memiliki peran besar dalam pengembangan islam. Mereka berdakwah dengan semangagt dan penuh keberanian. Dengan demikian, agama islam tersebar luas dalam waktu singkat. 2) Suka hidup bebas Hidup bebas sudah menjadi kebiasaan suku badui sejak dahulu. Mata pencaharian mereka adalah memelihara ternak dan berdagang. Mereka berpindah-pindah untuk mencari tempat yang subur dan ramai. Kebiasaan mengembara dan berdagang tersebut menimbulkan semangat kebebasan dalam masyarakat arab. Kecintaan mereka terhadap kebebasan ini menyebabkan mereka tidak pernah dijajah bangsa lain. 3) Memenuhi janji Bangsa arab menganggap janji sebagai utang. Oleh karena itu, setiap berjanji mereka berusaha memenuhinya. Bahkan, mereka lebih suka membunuh anaknya dari pada mengingkari janji, mereka juga lebih suka membakar rumahnya dari pada mengingkari janji. 4) Pantang mundur Bangsa arab memiliki watak pantang mundur. Apabila mereka menginginkan sesuatu, tidak ada orang yang bisa menghalanginya. Mereka akan menghunus pedang untuk menghancurkan penghalangnya. 5) Suka menolong Bangsa arab memiliki watak suka menolong. Rasa senasib dan solidaritas sangat kuat dalam suku. Apabila seorang anggota suku diserang musuh, semua anggota suku akan membelanya. Mereka rela mengorbankan apa saja dalam membela saudaranya.
Kehidupan Keagamaan Masyarakat Arab sebelum Islam Sebelum Islam datang, penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab telah dihuni oleh beberapa ideolgi, keyakinan keagamaan.
1. Yahudi. Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab. Daerah Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima’ menjadi pusat penyebaran pemeluknya. 2. Nashara (Kristen). Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah. Ada beberapa gereja besar yang terkenal. Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam. Demikian juga masuk di selatan Jazirah Arab dan berdiri gereja di Dzufaar 3. Majusiyah (Agama majusi adalah agama Persia kuno). Sebagian sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah dan Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki’ bin Hisan) termasuk yang menganut ajaran Majusi ini. Majusiyah juga masuk ke daerah Hajar di Bahrain. 4. Syirik (Paganisme) Kepercayaan dengan menyembah patung berhala, bintang-bintang dan matahari yang oleh mereka dijadikan sebagai sesembahan selain Allah. Penyembahan bintang-bintang juga muncul di Jazirah Arab, khususnya di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani Lakhm, Khuza’ah dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Al-qimar (judi), atau yang lazim dikenal dengan istilah “al-maysir”. Merupakan kebiasaan penduduk kota-kota di kawasan jazirah, seperti Makkah, Thaif, Shan’a, Hajar, Yatsrib, Daumatul Jandal, dan sebagainya. Islam melarang kebiasaan semacam ini melalui turunnya surat Al-Maidah ayat 90, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.” (Q.s. Al-Maidah: 90)
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Menenggak khamr dan berkumpul-kumpul untuk minum khamr bersama, bangga karenanya, serta memahalkan harganya. Ini merupakan kebiasaan orang-orang kota dari kalangan hartawan, pembesar, dan pujangga sastra. Ketika kebiasaan ini mengakar kuat di tengah mereka dan bertakhta di hati mereka, Allah mengharamkannya secara perlahan-lahan, setahap demi setahap. Ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah Ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya. Karenanya, bagi-Nya segala puji dan segala kebaikan.
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Nikah istibdha’. Jika istri dari salah seorang lelaki di antara mereka selesai haid kemudian telah bersuci maka lelaki termulia serta paling bagus nasab dan tata kramanya di antara mereka boleh meminta wanita tersebut. Tujuannya, agar sang wanita bisa disetubuhi dalam kurun waktu yang memungkinkannya melahirkan anak yang mewarisi sifat-sifat kesempurnaan si lelaki yang menyetubuhinya tadi.
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Mengubur hidup-hidup anak perempuan. Seorang laki-laki mengubur anak perempuannya secara hidup-hidup ke dalam tanah, selepas kelahirannya, karena takut mendapat aib. Dalam Alquran Alkarim terdapat penentangan terhadap perilaku semacam ini serta penjelasan tentang betapa kejinya perilaku ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya celaan keras terhadap pelakunya pada hari kiamat. Allah Ta’ala berfirma dalam surat At-Takwir, وَإِذَا الْمَوْؤُودَةُ سُئِلَتْ. بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh.” (Q.s. At-Takwir: 8—9)
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Membunuh anak-anak, baik lelaki maupun perempuan. وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلاَدَكُم مِّنْ إمْلاَقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (Q.s. Al-An’am: 151) وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.” (Q.s. Al-Isra’:31) Yang dimaksud dengan “imlaq” adalah kemiskinan yang begitu parah serta begitu memprihatinkan.
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Wanita berdandan ketika keluar rumah, dengan tujuan menampakkan kecantikannya, pada saat dia lewat di depan lelaki ajnabi (lelaki yang bukan mahramnya). Jalannya genit, berlemah gemulai, seakan-akan dia memamerkan dirinya dan ingin memikat orang lain. Wanita merdeka menjadi teman dekat lelaki. Mereka menjalin hubungan gelap dan saling berbalas cinta secara sembunyi-bunyi. Padahal si lelaki bukanlah mahram si wanita. Kemudian Islam mengharamkan hubungan semacam ini, dengan diturunkannya firman Allah Ta’ala, وَلاَ مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ “… Dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya ….” (Q.s. An-Nisa’: 25) Padahal si wanita bukanlah mahram si lelaki. Kemudian Islam mengharamkan hubungan semacam ini, وَلاَ مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ “… Dan tidak (pula lelaki) yang memiliki gundik-gundik ….” (Q.s. Al-Maidah: 5)
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Menjajakan para budak perempuan sebagai pelacur. Di depan pintu rumah si budak perempuan akan dipasang bendera merah, supaya orang-orang tahu bahwa dia adalah pelacur dan para lelaki akan mendatanginya. Dengan begitu, budak perempuan tersebut akan menerima upah berupa harta yang sebanding dengan pelacuran yang telah dilakukannya.
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Fanatisme golongan. Islam datang memerintahkan seseorang menolong saudaranya sesama muslim, dekat maupun jauh, karena “al-akh” (saudara) yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah saudara seislam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (dalam riwayat Bukhari), انصر أخاك ظالما أو مظلوما. فقيل: يا رسول الله أنصنره إذا كان مظلوما فكيف أنصره إذا كان ظالما؟ قال: تحجزه عن الظلم. “Tolonglah saudaramu, baik dia menzalimi ataupun dizalimi.” Kemudian ada yang mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami akan menolongnya (saudara kami) jika dia dizalimi, maka bagiamana cara kami akan menolongnya jika dia menzalimi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau mencegahnya supaya tak berbuat zalim.”
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Saling menyerang dan memerangi satu sama lain, untuk merebut dan merampas harta. Suku yang kuat memerangi suku yang lemah untuk merampas hartanya. Yang demikian ini terjadi karena tidak ada hukum maupun peraturan yang menjadi acuan pada mayoritas waktu di sebagian besar negeri. Di antara perperangan mereka yang paling terkenal adalah:- Perang Dahis dan Perang Ghabara’ yang berlangsung antara Suku ‘Abs melawan Suku Dzibyan dan Fizarah;- Perang Basus, sampai-sampai dikatakan, “Perang yang paling membuat sial adalah Perang Basus yang berlangsung sepanjang tahun. P E R A N G
Inilah Budaya Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam Enggan mengerjakan profesi tertentu, karena kesombongan dan keangkuhan
و الله أعلم بالصواب