SENI dan BUDAYA POPULER
Contoh-contoh dari Keseharian
“Pop Art” Konteks: “Pop” – terminologi yang diterapkan pada budaya populer (popular culture), dan bukan seni yang meminjam dari budaya itu. Tapi, terkait dengan ini, satu hal yang menjadi tujuan Pop Art adalah mengkaburkan batasan (blurring the boundaries) antara seni yang ‘elit’ dan budaya pop yang ‘rendah’.
Dianggap tidak ada hierarki antara budaya ‘tinggi’ dan budaya ‘rendah’. Seni dapat ‘meminjam’ dari berbagai sumber dan mencampurnya karakteristik ‘Postmodernisme’. ‘Mediasi’. Makna tentang apapun di dunia selalu diperantarai oleh sebuah media: contoh, iklan, kartu, pencitraan tentang hiburan dlsb.
Richard Hamilton, “Just What Is it that Makes Today’s Homes, So Different, So Appealing?” 1956
Andy Warhol, Marilyn Dyptich, 1962.
Roy Lichtenstein, Drowning Girl, 1963.
Definisi Pop Art, menurut Richard Hamilton: “Popular (designed for a mass audience); transient (short-term solution); expendable (easily forgotten); low cost; mass produced; young (aimed at youth); witty; sexy; gimmicky; glamorous; and last but not least, Big Business.” “Populer (ditujukan untuk massa); semu (solusi jangka pendek); dapat dihabiskan (mudah dilupakan); murah; diproduksi secara masal; muda (ditujukan untuk kaum muda); jenaka; seksi; penuh tipuan; penuh glamor; dan tidak kurang pentingnya, Bisnis Besar.”
Budaya Pop dalam Konteks Indonesia
http://www.youtube.com/watch?v=20z0O38BaJ8
Yuka D. Narendra, “Analog Kid(s): Memori Kolektif, Budaya Pop dan Lansekap Teknologi.” Dari ingatan pribadi ke ingatan generasi (3) Kaset sebagai teknologi unik yang memperantarai “konsumsi dan artikulasi kultural” (3) Cara konsumsi musik rock di negara dunia I Cara konsumsi musik rock di Indonesia. ‘Diseminasi’ budaya pop tergantung pada kemampuan reproduksi sebuah masyarakat Konsep ‘apropriasi’ (rekontekstuali) pada kasus ini – hubungan antara ‘global’ dan ‘lokal’
Seno Gumira Ajidarma. Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan. Stigma komik. Komik dan kontroversi (5 & 6) Hubungan antara ‘global’ dan ‘lokal’ (7) Hubungan ini terputus pada perkembangan (9) Di AS? Di Indonesia? Komik wayang Sri Asih karya R. A. Kosasih sebagai ‘negosiasi’ budaya (9) Komik sebagai situs ‘pertarungan ideologi’ (3 & 10)
Analisa formal Panji Tengkorak. Latar belakang tokoh Panji (12) Panji Tengkorak sebagai komoditas. Contoh produksi-konsumsi (15) Karakteristik visual gubahan ‘68 Karakteristik visual gubahan ‘ 85 Karakteristik visual gubahan ‘96 Budaya pop sebagai ‘metakebudayaan’ (critique)
‘Glokalisasi’: Berpikir global, bertindak lokal http://www.youtube.com/watch?v=uYXdLChTqxc
Lansekap Budaya Pop pada era Kontemporer/ Pasca-Reformasi Media dan budaya pop: “lanskap budaya yang dipraktikan, disebarkan, dipasarkan, dan dimediakan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat Indonesia kontemporer” (Fredy Guty) Resepsi budaya pop sebagai ‘medan makna’ Peran teknologi – generasi sosial media ‘Generasi visual’ vs. ‘generasi lisan’