PRISKILA KURNIA PUTRI
Validitas berasal dari kata validity Valid tidaknya alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang di kehendaki dengan tepat. Contoh dalam bidang pengukuran secara fisik kita akan mengukur berat emas Tidak ada validitas yang bersifat umum Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang memiliki varians eror kecil Pernyataan valid dinyatakan dengan kalimat “tes ini valid” kurang tepat Pernyataan valid yang lengkap “tes ini valid untuk mengukur subjective well being pada abdi dalem Keraton”
Ada lima jenis evidensi yang perlu dikumpulkan dalam rangka memeriksa validitas tes, yaitu a. Evidensi terkait Isi Tes - menyusun kisi-kisi - melakukan eksplikasi konstruk - melakukan analisis tugas b. Evidensi terkait Proses Respon Subjek Evidensi ini didasarkan pada penilaian terhadap respon yang diberikan testi dalam mengerjakan tes.
c. Evidensi terkait Struktur Internal Tes Evidensi ini didasarkan pada penilaian tentang item-item dan komponen dalam tes. d. Evidensi terkait Hubungan antara Tes dan Tes Lain Evidensi validitas juga dapat diperoleh dengan melakukan analisa hubungan antara skor tes dan variabel lain di luar tes tersebut. e. Evidensi terkait Konsekuensi Pengetesan Konsekuensi dampak atau akibat dari administrasi tes terhadap kinerja atau tingkah laku testi juga dimasukkan sebagai salah satu evidensi penting dalam mengevaluasi validitas pengukuran.
Suatu tes yang hasilnya valid pasti reliabel, sebaliknya jika tes reliabel belum tentu hasilnya valid. Contoh mengukur suhu ruang dengan termometer. Hasilnya akan reliabel jika kita berpindah dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi tetapi pengukuran tersebut tidak valid HUBUNGAN ANTARA RELIABILITAS DAN VALIDITAS