MSDM GLOBAL
Tenaga Kerja Internasional MSDM Global Mengelola SDM secara global dengan kebudayaan, sistem hukum & perekonomian yang berbeda memerlukan sebuah adaptasi. Tenaga Kerja Internasional -Ekspatriat → TK bekerja di wilayah yg bukan mrpkn wilayah dmn dia tercatat menjadi penduduk. -TK lokal → TK bekerja di wilayah yg merupakan kebangsaannya, tetapi perusahaan dmn dia bekerja berasal dari negara asing -TK negara ke-3 → TK dr suatu negara yg bekerja di negara lain o/ perusahaan dari negara ke-3. MSDM GLOBAL
Penyusunan SDM Global SELEKSI → Keahlian/kompetensi global : keahlian bahasa, intelegensi sosial, kemampuan menghadapi konflik, fleksibilitas, stabilitas emosi & adaptif, kemampuan u/ “mendengar”, memahami perbedaan nilai setiap orang, mengerti komunikasi nonverbal, kesadaran lintas budaya. → Equal Employment Opportunity (Kesetaraan Kesempatan Bekerja) PELATIHAN & PENGEMBANGAN : -Pra keberangkatan (bahasa, budaya, sejarah, kondisi hidup) -Berkesinambungan (perluasan keahlian, perencanaan jenjang karier, program pengembangan korporat) -Repatriasi (“kejutan budaya yg berbalik”, penerimaan atas orang yg kembali ke negara asal)
HOW Penyusunan SDM Global KOMPENSASI : -Pendekatan Neraca → sebanding dgn yg diperoleh di negara asal. -Pendekatan Pasar Global → komponen : tunjangan relokasi/ pindah, perjalanan, pendidikan u/ anak, penyesuaian biaya hidup, perumahan & utilitas, pembayaran atas perbedaan pajak. -Pajak → “Tax Equalization Plan” (tenaga kerja hanya membayar pajak di negara asing saja). LAIN-LAIN : → Kesehatan & keselamatan global, keamanan internasional HOW
TKI VS TKA Tenaga Kerja Indonesia → UU No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan & Perlindungan TKI di Luar Negeri. -Syarat : usia, sehat, tidak hamil (TKW), pendidikan min. lulus SD, identitas, surat ijin dari suami/istri/ortu, sertifikat kompetensi kerja, paspor, visa kerja, KTKLN/Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri -TKI/PJTKI wajib melaporkan kedatangannya pada kantor perwakilan RI yang ada di negara setempat. -Asuransi : program asuransi TKI pra-penempatan, masa penempatan & purna penempatan. -Perjanjian Bilateral/MoU → karena illegal trafficking, kemampuan adaptasi, asas hukum “lex loci executionis”.
Tenaga Kerja Asing → UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Asing di Indonesia. -Ketentuan dasar : pemberi kerja harus memiliki Rencana Penggunaan TKA/RPTKA (selanjutnya disebut IMTA/Izin Penggunaan TKA) & ijin tertulis yg disahkan oleh Menteri (kecuali : perwakilan negara asing), TKA u/ jabatan & waktu tertentu. -Syarat TKA : pengalaman kerja min. 5 tahun (sesuai dgn jabatan yg akan diduduki), ada TKI pendamping (latar blkg sesuai dgn TKA) & TKA membuat pernyataan bersedia u/ mengalihkan keahliannya khususnya pada TKI pendamping, dapat berkomunikasi dlm bhs Indonesia, mempunyai standar/ sertifikat kompetensi kerja.
MSDM Global Di Era Globalisasi -Tingkat AFAS-ASEAN (AEC 2015) -Tingkat GATS-WTO (Tahun 2020) → Indonesia harus mempersiapkan kualitas SDM agar mampu bersaing untuk merebut pasar kerja lokal dan internasional, lebih memaksimalkan pengaturan UU agar tercipta perlindungan & pengawasan yang lebih baik u/ TKI serta TKA. LIBERALISASI JASA & PERDAGANGAN “GRAND STRATEGY” : -Pengembangan standar kompetensi kerja -Pengembangan pendidikan & pelatihan berbasis kompetensi -Pengembangan sertifikasi kompetensi yang independen & terpercaya -Harmonisasi regulasi antar instansi → “BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI” PASAR KERJA BEBAS
plus MSDM Global Dlm melaksanakan liberalisasi pasar kerja di kawasan ASEAN, diperlukan penyesuaian peraturan di masing- masing negara & menetapkan suatu “standarisasi keterampilan kerja” krn setiap negara memiliki peraturan tersendiri ttg TKA. Sehingga dgn adanya standar kompetensi tsb, mutu tenaga kerja yg telah mendapatkan sertifikasi berstandar ASEAN tidak akan diragukan mutunya. → MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENT SISI LAIN LIBERALISASI PASAR KERJA VS STANDARISASI KETERAMPILAN KERJA : Dengan adanya standarisasi keterampilan kerja, maka tidak akan kesulitan u/ merekrut tenaga kerja profesional (kerah putih/white colar). Namun yang menjadi masalah adalah u/ tenaga kerja yang tidak terampil (krn seringkali tidak sesuai dengan prosedur). Selain itu perlu waktu u/ penerapan standar kompetensi bersama. plus
Manajemen Amerika PD, ambisius, ulet, tegas, agresif, bersemangat, optimistik, terbuka Gaya partisipasif, bekerja keras, menghargai waktu & kebebasan, komunikasi 2 arah Mengorbankan keluarga & kesehatannya PHK bukan merupakan ancaman/kegagalan
MANAJEMEN ARAB Menjunjung harkat & status Gaya manajemen senioritas & otoritas Komunikasi bersifat searah Evaluasi didasarkan pada individu
MANAJEMEN AUSTRALIA Egalitarianisme/semua orang sederajat Pengambilan keputusan secara autokratik Tegas, PD, agresif, efisien, pekerja keras, teliti, tepat waktu Tidak menyukai orang yg terus-menerus memuji, menghindari konfrontasi Tenang, terus terang, sifat ingin tahu, senang bergaul Egalitarianisme/semua orang sederajat
Perusahaan bersifat kekeluargaan, Manajemen China Cunfusianisme (hemat, tingkat menabung tinggi, kerja keras, realistis, disiplin tinggi) Gaji dikaitkan dg efisiensi, pemecahan konflik dg pendekatan tatap muka & negosiasi langsung Perusahaan bersifat kekeluargaan, hubungan atasan bawahan berdasarkan kredibilitas
waktu, loyal/setia pada sistem promosi berdasarkan senioritas Disiplin, menghargai waktu, loyal/setia pada perusahaan Semangat kelompok, sistem promosi berdasarkan senioritas Perusahaan mendorong komitmen kolektif MANAJEMEN JEPANG
MANAJEMEN JERMAN MANAJEMEN PERANCIS Teliti, cermat, tidak menyukai orang yang ambisius dlm bisnis, bukan orang yg terbuka, suka menyendiri, menghargai titel. Status berdasarkan prestasi & kemampuan. Perusahaan mengarah u/ menjadi pemimpin produk, seleksi karyawan berdasarkan pada kemampuan teknis & intelektual. MANAJEMEN PERANCIS Menyukai kebebasan, santai. Universitas “Grandes Ecoles”/universitas yg menduduki rangking akan menduduki posisi puncak dlm bisnis.
Manajemen Korea Senioritas, pegawai wanita memperoleh gaji yg lebih sedikit dr pegawai pria Pembuatan keputusan terpusat pada top eksekutif Kompensasi berdasarkan jenjang tingkat pendidikan (gaji 15% lebih besar) Kunci sukses ekonomi : usia muda lebih besar & pekerja wanita (yg ahli/terampil) dg gaji rendah.
menjunjung tinggi nilai Manajemen Singapura Eksistensi kelompok, menjunjung tinggi nilai kesopanan, tata krama & norma, budaya otoritas, budaya malu Konsumtif (bekerja u/ mendapatkan uang), dlm wawancara (kemampuan no. 2, no. 1 kesopanan), promosi secara intern.
TERIMA KASIH