Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara optalmik (melalui mata)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Advertisements

MEKANISME TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
Animal Tissue: epithelium
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
CARA PEMBERIAN OBAT.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Peredaran darah manusia
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
Sistem Peredaran Darah Ikan
Analisis obat dalam berbagai cairan biologis
DEWI RASHATI, M.FARM., APT AKADEMI FARMASI JEMBER BAGIAN FARMASETIKA
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara perkutan
Sistem Pertahanan Tubuh
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Struktur Sel dan Fungsinya
Tumbuhan dan lingkungannya
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PENGANTAR FARMAKOLOGI
FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI (Bag.II) & FISIKA DALAM SISTEM RESPIRASI
SISTEM SIRKULASI.
BAHAN DAN ENERGI.
PENGANTAR ILMU RESEPTIR & FARMASI
SEDIAAN TETES MATA STERIL atropine
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
Sediaan Steril Tetes Mata Tetrahydrozoline
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
Dari Kelompok 3 : Marciani Ibnu Ratna Frisilia Bela Arfel
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
Desti krismalola Hellen oktavia Maria novitasari Oktavia andriani
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
SUSPENSI Kelompok 3 Anggota : Destiana Wijaya.
OSMOREGULASI By Lintal Muna, S.Pd, M.Si.
LARUTAN DAPAR DAN LARUTAN ISOTONIS
MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORBSI
PROSES BIOFARMASETIKA
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
BIOFARMASETIKA SEDIAAN OBAT MATA OLEH : 1. Maria Yolanita Pajang Maria Yosefa Natris Ndoa Modesta Oktafiani Nao Natasya.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
PENDAHULUAN Tujuan pemberian sediaan parenteral : 1. Pemberian obat pada keadaan mendesak 2. Zat aktif tidak dapat diserap oleh saluran cerna 3.Obat yang.
FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
PREFORMULASI SEDIAAN LIQUID & SEMISOLID
Tugas Sistem Penghantaran Obat Current Trends Towards an Ocular Drug Delivery System Oleh : Nur Azizah Dosen : Wira Noviana Suhery,M.Farm,Apt.
Mekanisme Absorbsi.
SENDI GAMYASITA, S.FARM.,APT. KONSEP KEFARMASIAN.
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
Transcript presentasi:

Biofarmasi sediaan obat yang diberikan secara optalmik (melalui mata) Nuryanti, M.Sc, Apt Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed

Anatomi dan Fisiologi mata.

Kornea Tersusun seperti sandwich yg terdiri atas suatu lapisan hidrofilik stroma diantara 2 lapisan lipofilik, yaitu: Epitelium : tersusun dari 5-6 lapisan sel Endotelium: lapisan tunggal pd bagian dalam kornea Tebal kornea 0,5 mm pd bagian pusat & sedikit agak menebal pd bagian perifer Lapisan air mata prekorneal yg dihasilkan dari sekresi air mata membuat kornea selalu basah, jernih & sehat

Perlu diperhatikan Mekanisme perlindungan mata yg berkontribusi terhadap eliminasi segera jika ada: debu, insek, benda asing, Menyebabkan formulasi sediaan/obat yg bersinggungan dgn mata sukar berkontak lama dengan mata

Pembilasan nasolakrimal Merupakan reflek mata utk melindungi mata dari serangan luar penutupan/pengedipan mata & kekaburan penglihatan Tjd kekaburan penglihatan krn sekresi air mata Air mata secara kontinyu membilas permukaan mata Pembilasan nasolakrimal: Merupakan aktivitas & mekanisme antiinfeksi mll kandungan lisozsim & immunoglobulin dlm kandungan air mata Cairan lakrimal akan disalurkan mengikuti alur nasolakrimal, menuju faring & esofagus Akibat pembilasan nasolakrimal: Sebagian dosis obat yg diberikan menjadi tidak aktif , krn obat berikatan dgn protein dlm air mata & musin konjunktival. Kehilangan selanjutnya dpt meningkat krn hal yg bersifat fisik Kantung mata hanya mampu mengakomodasi sekitar 20µl cairan tambahan

Penghantaran Obat ke Bagian Internal Mata Jika obat tidak bertujuan utk pengobatan bagian luar mata, maka obat harus masuk ke bagian dalam mata Penetrasi obat mata yg diberikan secara: Lokal sistemik

Penetrasi Obat Mata yang Diberikan Secara Lokal Rute : Transkorneal (utama): pilokarpin (pKa 7,5) Non korneal: utk obat timolol & inulin Bagian Sklera: permeabilitas tinggi utk obat β-bloker

Penetrasi Obat Mata yang Diberikan Secara Sistemik Untuk obat antiinfeksi & antiinflamasi Proses penetrasi dihalangi oleh : darah mata, halangan antara darah – retina darah – humor vitreous viskositas tinggi : Mencegah difusi obat pd bagian posterior mata z.cair dalam bilik mata depan & ultra filtrat belakang inti mata (aquous hummor) yg dihasilkan oleh epitelium silier pd proses silieri, mencegah lewatnya molekul besar, protein plasma & kebanyakan antibiotika

Sediaan Mata : larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. (FI III) larutan steril, bebas partikel asing , merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. (FI IV) merupakan produk steril, tidak mengandung partikel asing, dalam campuran dan wadah yang cocok untuk digunakan pada mata larutan atau suspensi dengan pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata.

Suspensi optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel- partikel yg terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg tertera pada Suspensiones .(FI IV hal 14) Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid, garam alkaloid,antibiotik, atau zat lain yang dimasukkan ke dalam mata.

KEUNTUNGAN memiliki kelebihan dalam hal kehomogenan, bioavailabilitas dan kemudahan penangananan. adanya partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga dapat : meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, terjadi peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya

KEKURANGAN umumnya sediaan untuk mata efeknya lokal/ topikal, karena: Volume larutan yang dapat ditampung oleh mata sangat terbatas yaitu 7 µL : larutan yang berlebih dapat masuk ke nasal cavity, lalumasuk ke jalur GI menghasilkan absorpsi sistemik yang tidak diinginkan. Mis.β-bloker untuk perawatan glaukoma dapat menjadi masalah bagi pasien gangguan jantung atau asma bronkhial.( Codex, 162) Kornea dan rongga mata sangat kurang tervaskularisasi , kapiler pada retina dan iris relatif non permeabel

Persyaratan Obat Mata Memenuhi persyaratan sterilitas obat mata Tidak boleh ada toksisitas lokal Kemudahan pemberian Menggunakan pengawet antimikroba utk formulasi multiguna Memenuhi persyaratan iso osmolaritas untuk formulasi berbasis air

Eksipien Jaringan luar kornea mata dan konjuktiva sangat mudah mengalami kerusakan akibat bahan kimia Mata sangat peka terhadap iritasi bahan aktif & eksipien

Pertimbangan formulasi lain Formulasi opthalmik harus steril Cara sterilisasi yg disukai : otoklaf, tp banyak polimer yg tidak tahan dgn otoklaf Hambatan viskositas tidak memungkinkan utk sterilisasi cara filtrasi Formulasi opthalmik multiguna harus mgd pengawet (benzalkonium klorida) : 5% pasien tdk tahan dgn pengawet tsb Solusi : Formulasi tanpa pengawet: utk sediaan mata tunggal sekali pakai.

Penilaian Kinerja Formulasi opthalmik Berdasarkan perubahan ketersediaan hayati Dilakukan secara farmakokinetika & farmakodinamika

Studi Farmakokinetika Disposisi obat secara prekorneal dpt diteliti use sampel air mata & mengukur kadar obat dlm air mata, tantangan studi : Dpt msbbkan pengedipan mata secara berlebihan mningkatkan produksi air mata pd subjek yg peka terkena pipet pengambilan sampel shg hsl penelitian mjd bias Jika formulasi tdk dpt bercampur dgn cepat pd lapisan tipis air mata, maka dpt terambilnya sampel yg merupakan bagian dari formulasi itu sendiri Cara lain utk meneliti hilangnya obat dr bagian depan mata dgn menyedot formulasi atau pembawanya dgn zat penanda yg mudah diukur Penanda adl zat yg berfluoresensi or radioaktif yg mudah diukur

Studi Farmakodinamika Digunakan jika studi farmakokinetika tidak dapat digunakan Respon biologis : miosis, midriasis, tekanan intraokular & aktivitas antibakterisida mudah dinilai secara kuantitatif