Analisis Rangkaian Sinusoid Mapan Pengantar Analisis Rangkaian
Tujuan Pembelajaran Mengenal perilaku arus tegangan elemen dalam ranah fasor Menggunakan konsep fasor untuk melakukan analisis rangkaian dengan sinyal sinusoid pada keadaan mapan
Sinyal Sinusoidal pada Resistor Hubungan arus dan tegangan pada resistor adalah Untuk arus resistor sinusoid: maka tegangan resistor diperoleh Tegangan mempunyai mempunyai bentuk sinusoid yang sama dengan amplituda terskala dan fasa tetap. Dalam ranah fasor
Sinyal Sinusoidal pada induktor Hubungan arus dan tegangan pada induktor adalah Untuk arus induktor sinusoid: maka tegangan induktor diperoleh Tegangan mempunyai mempunyai bentuk sinusoid yang sama dengan amplituda terskala dan fasa tergeser mendahului 90o.
Sinyal Sinusoidal pada Induktor Arus dan tegangan pada induktor telah diperoleh Arus dan tegangan dalam ranah fasor dapat dituliskan Reaktansi X, yaitu perbandingan tegangan dengan arus pada induktor untuk sinusoid diperoleh
Sinyal Sinusoidal pada Kapasitor Hubungan arus dan tegangan pada kapasitor adalah Untuk tegangan kapasitor sinusoid: maka arus kapasitor diperoleh Arus mempunyai mempunyai bentuk sinusoid yang sama dengan amplituda terskala dan fasa tergeser mendahului 90o.
Sinyal Sinusoidal pada Kapasitor Arus dan tegangan pada kapasitor telah diperoleh Arus dan tegangan dalam ranah fasor dapat dituliskan Reaktansi X, yaitu perbandingan tegangan dengan arus pada kapasitor untuk sinusoid diperoleh
Fasor Arus dan Tegangan Sinusoid Pada Induktor Pada Kapasitor im re im re 90o+f 90o+f f f Arus tertinggal 90o dari tegangan Arus mendahului 90o dari tegangan
Hubungan Arus Tegangan dalam Fasor Pada resistor Pada induktor Pada kapasitor
Hubungan Arus Tegangan dalam Fasor Pada resistor Pada induktor Pada kapasitor
Analisis Rangkaian Sinusoid Langkah analisis Ubah rangkaian dalam ranah waktu menjadi ranah fasor Selesiakan variabel yang dicari dengan metoda analisis dan teorema rangkaian Ubah kembali variabel yang diperoleh ke ranah waktu
Hukum Ohm pada DC dan Fasor V Tegangan I Arus R Resistansi Z Impedansi G Kondukansi Y Admitansi
Rangkaian Seri
Pembagi Tegangan
Rangkaian Paralel
Pembagi Arus
Konversi Y dan D
Metoda Analisis Rangkaian Metoda Analisis Rangkaian dapat juga digunakan pada fasor Analisis simpul Sederhana: sumber arus, admitansi, dan transadmitansi (VCCS) Kompleks dengan penambahan variabel arus: + sumber tegangan, sumber dependen lain selain VCVS Analisis mesh Sederhana: sumber tegangan, impedansi, dan transimpedansi (CCVS) Kompleks dengan penambahan variabel: + sumber arus, sumber dependen lain selain CCVS
Teorema Rangkaian Rangkaian yang dinyatakan dengan fasor mempunyai sifat linier Induktor V=jwLI Kapasitor I=jwCV Bandingkan dengan V=RI dan I=GV Teorema rangkaian dapat sepenuhnya digunakan pada fasor Teorema Superposisi Teorema Thevenin Teorema Norton Teorema Millman Teorema Resiprositas
Memilih Cara Penyelesaian Penyelesaian analisis rangkaian untuk sinusoid mapan sama dengan untuk rangkaian DC, perbedaannya hanya pada penggunaan fasor Perhitungan dengan manual (tidak menggunakan matlab) Perhatikan rangkaian terutama variabel yang akan diselesaikan Upayakan menyederhanakan rangkaian dengan prinsip seri atau paralel serta konversi Y dan D Lakukan perhitungan Perhitungan dengan perangkat lunak bantu matlab dll. Gunakan metoda analisis rangkaian Bila beban analisis digunakan untuk beban variabel gunakan teorema Thevenin atau Norton