PRESISI DAN AKURASI Apa Definisi?.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Equilibrium of Rigid Body
Advertisements

SUBENO ARIF WIBOWO.
PENGOPERASIAN ALAT SIPAT DATAR
Antopometri Pepin N, S.Kep.,Ns.M.Kep.
PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN PENGUKURAN TINGGI / PANJANG BADAN
AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Mapping And Surveying Department
Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho Aldhila Anjas Careca Guru Pamong : H. Ali Zuhdi, SPd.
BIOMEKANIKA BAB 1.
PENGANTAR VEKTOR.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Alat UKUR BESARAN POKOK
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Metode Numerik.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pertumbuhan Anak Pemantauan dr. Ayling Sanjaya,M.Kes, SpA
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Pendekatan dan Kesalahan
METODE KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK
ALAT UKUR OLEH LISTIA FIDIA NIM : LOADING.
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
Nurratri Kurnia Sari, M. Pd
Reliabilitas dan Validitas Pengukuran
MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY
MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K 3 )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PENELITIAN POPULASI SAMPEL D A T A DA TA KOTOR DIOLAH ARRAY KESIMPULAN
GETARAN HARMONIK.
BIOMEKANIKA BAB 1.
LOMPAT JAUH Nazerul Ramadanni, S.Pd.
MENGGUNAKAN PERALATAN PEMBANDINGAN DAN/ATAU ALAT UKUR DASAR
PENGUKURAN KOMPETENSI VIDIO DAN DASAR DAN GAMBAR INTI LATIHAN SOAL
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
PENGUKURAN.
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
PENGANTAR VEKTOR.
Ulrich-Eppinger hal : SPESIFIKASI PRODUK Ulrich-Eppinger hal :
SENSITIvITAS METODE GRAFIK
PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
Oleh : Nikmah.
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan
Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat V. PENGUKURAN WILAYAH
Pengendalian kualitas data antropometri
Ergonomi kompleksitas sedang (lanjutan) OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
ANGKA PENTING.
Pengenalan dan Penggunaan Peralatan serta Kelengkapan Gambar Teknik
PENTAKSIRAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (Ujian Kecergasan)
LOGO Oleh: ROBIN PAUL SIMARANGKIR, S.T Teori Timbangan.
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Analisis laporan kinerja
Kerja bangku YUSUF RIZAL FAUZI, S.T., M.T. Mengukur dan menandai benda kerja Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan.
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
Oleh Mahasiswa Program Studi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2015.
PENGANTAR VEKTOR.
Akurasi Posisi Data Geospasial.
STATUS NUTRISI ANTROPOMETRIK
Biaya Produk Bersama dan Biaya Produk Sampingan Mata kuliah : akuntansi biaya Dosen : Rosiana Ramadhon, M.Si STIE DHARMA PUTRA.
BULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB) & PEMBERIAN VITAMIN A MEIKA SUSANA.
MANUAL HANDLING. Apa Itu Manual Handling ? Salah satu tujuan utama dari kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja untuk menciptakan kondisi.
Efrizal Fariandi, A.Md.Gizi.  Penentuan Umur : - Hitung umur dalam tahun dan bulan penuh Cara :  Tentukan tanggal bln, tahun pengukuran  Cantumkan.
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL SUSI DYAH PUSPOWATI, MSI UPTD Puskesmas Sibela Dinas Kesehatan Kota Surakarta KULIAH PENGANTAR.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menerima materi siswa diharapkan: 1.Memahami macam alat ukur pembanding. 2.Memahami cara penggunaan alat ukur pembanding.
1 2 Kompetensi Dasar yang Hendak Dicapai: Menerapkan konsep skala, perbandingan dan persen Indikator: MMenentukan skala, jarak pada gambar dan jarak.
ANTROPOMETRI PADA EKSTREMITAS ATAS & BAWAH OLGA SYAHFITRI WIBOWO B / 3 J
CREATED BY: AHMAD MULKANI, S.Pd
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 1 REFRESING.
Transcript presentasi:

PRESISI DAN AKURASI Apa Definisi?

Ilustrasi Presisi dan Akurasi * *** * xx * * Akurasi akurasi akurasi Presisi tinggi Presisi rendah Presisi tinggi Akurasi rendah Akurasi rendah Akurasi tinggi

SUMBER KESALAHAN PENGUKURAN 1. Posisi dan kondisi anak yang diukur 2. Alat ukur belum di “Ajust” 3. Kesalahan penggunaan alat ukur 4. Kesalahan dari pengukur

DEFINISI Presisi: Akurasi: ● Kemampuan untuk mengukur secara berulang- ulang dengan kesalahan yang minimal. ● Kemampuan mengukur subyek yang sama secara berulang dengan kesalahan yang minimal. Akurasi: ● Kemampuan untuk mendapatkan hasil yang sedekat mungkin dengan hasil yang sesungguhnya. (true value -- supervisor)

MENGATASI KESALAHAN PENGUKURAN 1. Memilih alat ukur yang tepat 2. Adanya prosedur yang baku atau standarisasi 3. Pelatihan petugas 4. Peneraan alat ukur 5. Pengukuran silang antar pengukur 6. Pengawasan

Kesalahan dalam pengukuran 1. Kesalahan dari prosedur dan subjek terukur a. Mengukur tinggi badan atau panjang badan. Sumber kesalahan antara lain: posisi subjek misal posisi kepala, punggung, pantat, dan tumit harus menempel pada dinding serta alas kaki sepatu atau sandal subjek yang diukur. b. Mengukur berat badan. Timbangan tidak zero point (seimbang tanpa beban) bandul geser dacin pada titik nol posisi seimbang setelah ditempatkan kantong timbang/sarung dan telah diseimbangkan dengan kantong pasir pada ujung dacin. Menentukan dacin telah seimbang dengan melihat pertemuan kedua ujung jarum pada lobang baca.

c. Kesalahan pada peralatan. Dacin dengan kapasitas 20.0 – 25.0 kg dgn ketelitian 0.1 kg. Alat pengukur panjang badan/ APPB dengan kapasitas 110.0 cm dgn skala 0.1 cm. Microtoice dgn kapasitas 200.0 dgn ketelitian 0.1 cm Pita LILA dgn kapasitas 33.0 cm dgn ketelitian 0.1 cm.

2. Kesalahan dari tenaga, terjadi karena petugas tidak hati-hati, atau kelelahan. Kesalahan dari Alat: alat yang tidak optimal misal dacin berkarat, pegas/per pada timbangan yang sudah lemah, bahan baku alat mengembang atau menyusut.

HASIL PENGUKURAN PETUGAS (ENUMERATOR) Anak I II de de2 a1+a2 S-E (S-E)2 (a1) (a2) (E) (D) (D) ------------------------------------------------------------------------------ 1 838 825 +13 169 1663 -13 169 2 850 856 -6 36 1706 -22 484 3 882 873 +9 81 1755 -39 1521 4 856 869 -13 169 1725 -3 9 5 836 826 10 100 1662 -24 576 6 862 873 -11 121 1735 -25 625 7 832 825 +7 49 1657 -10 100 8 879 882 -3 9 1761 -9 81 9 811 800 -11 121 1611 -4 16 856 856 0 0 1712 +6 36 855 3617

Keterangan: de : hasil pengukuran I-II enumeator ds : hasil pengukuran I-II supervisor D : hasil pengukuran supervisor (I+II) – pengukuran enumerator (I+II) a1 : hasil pengukuran I enumerator a2 : hasil pengukuran II enumerator b1 : hasil pengukuran I supervisor b2 : hasil pengukuran II supervisor

HASIL PENGUKURAN SUPERVISOR (STANDART) Anak I II ds ds2 b1+b2 (b1) (b2) (S) ------------------------------------------------------------------ 1 828 822 +6 36 1650 2 838 846 -8 64 1684 3 860 856 +4 16 1716 4 862 860 +2 4 1722 5 820 820 0 0 1640 6 856 854 +2 4 1710 7 823 824 -1 1 1647 8 876 876 0 0 1752 9 801 806 -5 25 1607 853 865 -12 144 1718 294

Analisis Presisi dan Akurasi: Nilai Σds² (supervisor) biasanya < adalah presisi tinggi karena memiliki kompetensi yang baik. Nilai Σde² (enumerator) tidak boleh 2 kali lebih besar dari nilai Σds² --- presisi yang tinggi Nilai ΣD² tidak boleh 3 kali lebih besar dari nilai Σds² (supervisor) Nilai D² enumerator >de² jika tidak data perlu di cek ulang.

Dari contoh di atas: Nilai Σds² =294 < Σ de²=855 Σde² =< 2 Σds² …. 855/294 = 2.91 Presisi enumerator rendah ΣD² (enumerator) =< 3 Σds² 3617/294= 12.38 kali Akurasi pengukuran rendah (vaiditas rendah

Terima Kasih