Filsafat Sebagai Dasar Metodologi Penelitian Akuntansi Kelompok 1 : Allan M.Z.K ( 111040101 ) Anita M.P ( 111040107 ) Epi Linah ( 111040109 ) Turini ( 111040131 )
Pergeseran Arah Penelitian Dalam tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari pergeseran ini adalah bahwa pendekatan normatif yang telah dipakai selama 1 dekade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang benar-benar siap untuk dipakai dalam praktik sehari-hari. Alasan kedua yang mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan mendalam adalah adanya “move” dari komunti peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku ( Behavior).
Klasifikasi Metodologi Penelitian Dimensi ilmu sosial dibagi menjadi 4 elemen yang saling berhubungan yaitu anggapan tentang : 1. Ontologi 2. Epistemologi 3. Aksiologi 4. Sifat Manusia Keempat anggapan diatas memiliki pengaruh langsung terhadap metodologi yang ingin dipilih.
Dalam filsafat pengujian empiris dinyatakan dalam 2 cara ( Chua, 1986 ) : Dalam pandangan aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen yang digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori. Dalam pandangan popperian karena pernyataan hasil observasi merupakan teori dependent dan fallible, maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya tetapi memungkinkan untuk ditolak ( fallsified ).
Interpretive Pendekatan interpretive berasal dari filsafat jerman yang menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman didalam ilmu sosial. Pendekatan ini memfokuskan pada sifat subjektif dari social world dan berusaha memahaminya dari kerangka berfikir objek yang sedang dipelajari. Tujuan pendekatan interpretive tidak lain adalah menganalisis realita sosial semacam ini dan bagaimana realita sosial tersebut terbentuk.
Radical Humanis dan Stukturalis Pendekatan radikal memandang masyarakat terdiri dari elemen-elemen yang saling bertentangan satu sama lain dan diatur oleh sistem kekuasaan yang pada gilirannya menimbulkan ketidakadilan dan keterasingan ( alienation ) dalam segala aspek kehidupan. Tema sentral dari pendekatan radikal adalah sifat dan prinsip organisasi suatu masyarakat secara keseluruhan tercermin dan terbentuk oleh setiap aspek dari masyarakat itu. Radikal strukturalis memfokuskan pada konflik mendasar sebagai produk hubungan antara stuktur industri dan ekonomi, seperti surplus value, hubungn kelas, struktur pengendalian. Sementara itu radikal humanis menitikberatkan pada kesadaran individu, keterasingan manusia, dan bagaimana kedua hal ini didominasi oleh pengaruh ideologi
Pendekatan Mainstrim Atau Positivis Pandangan hume telah mengilhami dua macam perkembangan. Pertama, penyempurnaan teori empiris. Kedua, usaha mencari suatu cara untuk memodifikasi kesimpulan-kesimpulan agar dapat mengembangkan suatu teori kompromi yaitu menerima tuntutan kaum empiris dan mencoba menyelamatkan beberapa unsur dari teori rasionalis. Golongan filsuf yang berusaha menggabungkan empiris dengan rasionalisme adalah apa yang sering disebut dengan positivisme. Ada dua epistemologi kaum positivis yang selalu dikaitkan dengan metodologi penelitian akuntuansi yaitu logical empiricism atau logical positivism dan falsificationism.
Induktivisme Wujud interpretasi induktif, logical positivism menganggap bahwa hipotesis harus dibuktikan (confirmed) dengan penelitian. Atas dasar pendekatan ini, teori dikembangkan berdasarkan suatu masalah yang harus dipecahkan. Setelah masalah ditentukan masalah tersebut dinyatakan dalam hipotesis, yaitu pernyataan yang menunjukan antara dua fenomena/variabel atau lebih. Apabila hipotesis telah dirumuskan, peneliti akan membuktikan kebenaran hipotesis tersebut dengan cara membandingkan hipotesis dengan hasil observasi yang dilakukan.
Falsifikasianisme (Falsificationism) Menurut popper, tujuan penelitian ilmiah adalah untuk membuktikan kesalahan (falsify) hipotesis, bukannya untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Oleh karena itu pendekatan ini dinamakan Falsifikasionisme. Menurut Falsifikasionisme ilmu berkembang secara pendugaan (condecture) dan penolakan (refutation) atau secara trial and error.
Teori Sebagai Struktur Riset Program Imre Lakatos Teori dipandang sebagai sebuah struktur yang terdiri dari asumsi-asumsi dasar, dan seperangkat hipotesis tambahan yang khusus di desain untuk melindungi inti teori dari falsifikasi ( penolakan). Teori riset program menurut Lakatos akan terdiri dari : 1. Hard Core dan Negative Heuristic 2. Protective Belt of Auxiliary Hypotheses 3. Positive Heuristic 4. Perkembangan dan kemunduran riset program. Paradigma dan Revolusi Thomas Kuhn Kuhn mengatakan bahwa kemajuan pengetahuan bukan merupakan hasil evolusi ( seperti yang ada pada induktivisme dan falsifikasionisme ). Melainkan kemajuan pengetahuan merupakan hasil revolusi. Suatu teori dapat diganti dengan teori lain apabila tidak cocok.
Filsafat Ilmu dan Perkembangan Akuntansi Walaupun filsafat ilmu awalnya digunakan didalam ilmu alam, tetapi saat ini telah dipinjam untuk menjelaskan disiplin ilmu lain. Akuntansi misalnya telah menggunakan metode scientific didalam proyek risetnya. Juga ada usaha menggunakan filsafat ilmu untuk menggambarkan akuntansi. Riset akuntansi yang selama ini di lakukan cenderung menggunakan model yang berbeda-beda dan model tersebut dapat saling menggantikan. Akuntansi sumber daya manusia merupakan salah satu research programmes yang muncul berdasarkan sudut pandang ekonomi berkaitan dengan aktiva. Research programmes ini dikembangkan atas dasar keyakinan bahwa: 1. karyawan adalah salah satu sumber ekonomi yang paling penting bagi entitas 2. kegagalan akuntansi dalam mengungkapkan aktiva ini merupakan suatu kelemahan. Dalam berbagai pandangan diatas jelas bahwa perkembangannya akuntansi dapat di tinjau dari berbagai pendekatan dan melibatkan filsafat ilmu yang selama ini sering digunakan dalam ilmu alam.