A. Agung Putu Susastriawan ACTUATOR A. Agung Putu Susastriawan Jurusan Teknik Mesin – IST. AKPRIND
ACTUATOR Fungsi: Sebagai pengubah energi hidraulik/fluida menjadi energi mekanik/gerak yang diinginkan Gerakan yang dihasilkan dapat berupa gerakan linear maupun rotasi Klasifikasi actuator berdasarkan gerakan yang dihasilkan: Linear actuator → Hydraulic cylinder Rotary Actuator → Hydraulic motor Hydraulic semi-rotary actuator
HYDRAULIC CYLINDER disebut juga linear actuator mengubah energi hidraulik/fluida menjadi energi mekanik berupa gaya dan gerak lurus kerja yang dihasilkan digunakan untuk: pulling (mendorong), tilting (mengangkat) dan pressing(menekan) Klasifikasi berdasarkan gerakan piston Single acting cylinder Double acting cylinder
Klasifikasi berdasarkan cushioning Cuhioned type cylinder Non-Cushioned type cylinder Klasifikasi berdasarkan design Piston type cylinder Plunger type Tandem cylinder Telescopic cylinder Diapragma cylinder dan lain-lain
SINGLE ACTING CYLINDER Hanya menghasilkan gaya hidraulik ke satu arah saja Kontruksi yang sederhana. Hanya ada 1 port pada salah satu ujung silinder. Fluida dari input mendorong piston sehingga piston bergerak ke kanan (extension) Jika aliran fluida berhenti, pegas mendorong piston kekiri (retraction)
Perhitungan: Gaya (F) yang dihasilkan tergantung pada tekanan fluida dan luas penampang piston, dan dirumuskan sebagai P = tekanan kerja fluida (Pa) A = luas penampang piston (m2) D = diameter piston (m)
DOUBLE ACTING CYLINDER Dapat menghasilkan gaya hidraulik ke arah yang berlawanan/bolak-balik Kedua sisi silinder terhubung dengan aliran fluida Dapat digunakan untuk langkah/stroke yang panjang
Analisa Gaya (F), Kecepatan (v) dan Daya (W) Double Acting Cylinder Extension Stroke Retraction stroke
CYLINDER CUSHIONING Cushioning adalah mengurangi beban/gaya impact pada ujung silinder dengan mengurangi kecepatan piston sesaat diakhir stroke. Sesaat sebelum piston sampai diakhir langkah, plunger menutup aliran fluida ke saluran buang. Penutupan ini mengakibatkan fluida terjebak dan menghambat gerakan piston. Fluida sedikit demi sedikit mengalir melalui check valve dan needle valve. Sehingga hal ini dapat mengurangi kecepatan piston.
HYDRAULIC MOTOR Mengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik putaran poros Konstruksi yang hampir serupa dengan pompa rotary, namun prinsip kerjanya merupakan kebalikan dari pompa rotary Fluida bertekanan mendorong bagian berputar dari hidraulik motor untuk menghasilkan putaran poros.
Gear Hydraulic Motor
Vane hydraulic motor
ANALISA HYDRAULIC MOTOR Daya Output Aktual (W) Torsi (T) Efisiensi Total T =torsi (Nm) Q = flow rate (m3/s) ΔP = perbedaan tekanan (Pa) N = putaran motor (rpm)
Efisiensi volumetric Efisiensi mekanik