A. Agung Putu Susastriawan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
Advertisements

Hadi Yahya Aldin Fadhlollah
SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
ALAT DAN MESIN PERTANIAN 2
BASIC ENGINE.
BASIC ENGINE Combussion Engine.
KIJANG INNOVA 2004 MESIN 1TR-FE DAN 2TR-FE
MEKANISME KATUP prepare by RAMN.
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
AKTUATOR.
Menjelaskan Proses-proses Mesin Konversi Energi
FLUIDA DINAMIS j.
A. Agung Putu Susastriawan
Siklus Udara Termodinamika bagian-1
Pengenalan Sistem Kontrol Pneumatik M
Intermediate 1 – Engine Mesin 4 Langkah.
DASAR DASAR MESIN.
DIPEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI TENAGA ( POWER STEER)
BY ENDRA TJAHJONO, S.Pd (
MOTOR BAKAR.
7. Sistem pneumatik Pneumatik adalah studi tentang sifat2 mekanis dari gas. Dalam aplikasinya di industri, gas yang terlibat pada umumnya adalah udara.
Hidrostatika Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari fluida yang tidak bergerak. Fluida ialah zat yang dapat mengalir. Seperti zat cair dan gas. Tekanan.
A. Agung Putu Susastriawan
SISTEM REM SMK BK 4 AMPEL GURU PENGAMPU ARI SRI PURWANTO, S.Pd.
A. Agung Putu Susastriawan., ST., M.Tech
8. katup (valve), fungsi dan simbolnya dalam sistem pneumatik
BRAKE SISTEM Fungsi : Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir ditempat yang menurun Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan.
Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL.
KOMPRESOR TORAK.
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
KOPLING & REM Fanni Hilma N ( ) Ryanto Satya ( )
PNEUMATICS Oleh : Totok Heru TM., M.Pd..
Teknologi Dan Rekayasa
10. Diagram rangkaian dan Penomoran komponen pneumatik
Udara tekan dan Kompresor bertingkat banyak
Pompa Sentrifugal Bertingkat
Alat Pengendali Industri
AZAS POMPA Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT..
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
BAB X POMPA BAHAN BAKAR TEKANAN TINGGI
BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)
Siapkah anda untuk belajar Pneumatik Sekarang…. Jika Siap…
MESIN BENSIN DAIHATSU TRAINING CENTER.
KOMPRESOR UDARA Oleh : Zifa Murath.
FLUIDA DINAMIS j.
Oleh : Fatchur Rijal Alatas
Silinder dan cara aktuasinya pada sistem pneumatik
SATRIYO PANUJU ARI YUGA ASWARA
MOTOR OTTO 2 LANGKAH Carburator Crank case MOTOR BAKAR
BAB 1 ASAS POMPA.
Pendahuluan Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan.
Motor Penggerak.
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
POMPA IRIGASI Pengertian Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan.
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
Siapkah anda untuk belajar Pneumatik Sekarang…. Jika Siap…
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Aktuator dan Asesoris sistem hidrolik
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
MOTOR BAKAR 4 LANGKAH Oleh : Aris Wijaya Wildanis Setiawan Brian Dewangga Angger Kusuma.
SISTEM HIDROLIK DAN PNEUMATIK
Tugas Akhir PENGUJIAN POMPA HIDRAM SEBAGAI POMPA RAMAH LINGKUNGAN
TUGAS MESIN-MESIN FLUIDA “KOMPRESOR TORAK” Nama-nama kelompok : Nama-nama kelompok : 1. Bistok Hendy 2. Rudi saputra 3. Irfan 4. Joko Sulistyo.
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
BAHAN BACAAN 1.Croser, P., Pneumatics : Basic Level TP 101. Festo Didactic KG, 2.D-7300 Esslingen 1. 3.Croser, P., Pneumatik. Festo Didactic.
BERHUBUNGAN DENGAN TBSM ANGGOTA KELOMPOK : NANDHA AKBAR P (21) SINGGIH NOVI A (33)
POMPA. Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga.
Komponen Sistem Hidrolik Oleh Arif Nurachman, S.Pd. NIM
1. Aliran bersifat steady/tunak(tetap) FLUIDA FLUIDA IDEAL FLUIDA SEJATI 2. Nonviscous (tidak kental) 2. Viscous (kental) 1. alirannya turbulen 3. Incompresibel.
Transcript presentasi:

A. Agung Putu Susastriawan ACTUATOR A. Agung Putu Susastriawan Jurusan Teknik Mesin – IST. AKPRIND

ACTUATOR Fungsi: Sebagai pengubah energi hidraulik/fluida menjadi energi mekanik/gerak yang diinginkan Gerakan yang dihasilkan dapat berupa gerakan linear maupun rotasi Klasifikasi actuator berdasarkan gerakan yang dihasilkan: Linear actuator → Hydraulic cylinder Rotary Actuator → Hydraulic motor Hydraulic semi-rotary actuator

HYDRAULIC CYLINDER disebut juga linear actuator mengubah energi hidraulik/fluida menjadi energi mekanik berupa gaya dan gerak lurus kerja yang dihasilkan digunakan untuk: pulling (mendorong), tilting (mengangkat) dan pressing(menekan) Klasifikasi berdasarkan gerakan piston Single acting cylinder Double acting cylinder

Klasifikasi berdasarkan cushioning Cuhioned type cylinder Non-Cushioned type cylinder Klasifikasi berdasarkan design Piston type cylinder Plunger type Tandem cylinder Telescopic cylinder Diapragma cylinder dan lain-lain

SINGLE ACTING CYLINDER Hanya menghasilkan gaya hidraulik ke satu arah saja Kontruksi yang sederhana. Hanya ada 1 port pada salah satu ujung silinder. Fluida dari input mendorong piston sehingga piston bergerak ke kanan (extension) Jika aliran fluida berhenti, pegas mendorong piston kekiri (retraction)

Perhitungan: Gaya (F) yang dihasilkan tergantung pada tekanan fluida dan luas penampang piston, dan dirumuskan sebagai P = tekanan kerja fluida (Pa) A = luas penampang piston (m2) D = diameter piston (m)

DOUBLE ACTING CYLINDER Dapat menghasilkan gaya hidraulik ke arah yang berlawanan/bolak-balik Kedua sisi silinder terhubung dengan aliran fluida Dapat digunakan untuk langkah/stroke yang panjang

Analisa Gaya (F), Kecepatan (v) dan Daya (W) Double Acting Cylinder Extension Stroke Retraction stroke

CYLINDER CUSHIONING Cushioning adalah mengurangi beban/gaya impact pada ujung silinder dengan mengurangi kecepatan piston sesaat diakhir stroke. Sesaat sebelum piston sampai diakhir langkah, plunger menutup aliran fluida ke saluran buang. Penutupan ini mengakibatkan fluida terjebak dan menghambat gerakan piston. Fluida sedikit demi sedikit mengalir melalui check valve dan needle valve. Sehingga hal ini dapat mengurangi kecepatan piston.

HYDRAULIC MOTOR Mengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik putaran poros Konstruksi yang hampir serupa dengan pompa rotary, namun prinsip kerjanya merupakan kebalikan dari pompa rotary Fluida bertekanan mendorong bagian berputar dari hidraulik motor untuk menghasilkan putaran poros.

Gear Hydraulic Motor

Vane hydraulic motor

ANALISA HYDRAULIC MOTOR Daya Output Aktual (W) Torsi (T) Efisiensi Total T =torsi (Nm) Q = flow rate (m3/s) ΔP = perbedaan tekanan (Pa) N = putaran motor (rpm)

Efisiensi volumetric Efisiensi mekanik