STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Oleh : Sri Megawati E.P, S.E.,M.Si
TUJUAN Mempelajari pengaruh leverage keuangan terhadap: harga saham laba per saham biaya modal Membantu para manajer untuk memahami faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manakala mereka menetapkan kisaran struktur modal yang optimal bagi perusahaannya
STRUKTUR MODAL Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah kombinasi dari utang jangka panjang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan Pada saat tertentu, manajemen perusahaan menetapkan struktur modal yang ditargetkan, yang mungkin merupakan struktur yang optimal, tapi target tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu
STRUKTUR MODAL: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sejumlah faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan meliputi: risiko bisnis pengaruh perpajakan (tax position) kebutuhan akan fleksibilitas keuangan konservatisme atau agresivitas manajerial
RISIKO BISNIS Risiko bisnis adalah ketidakpastian mengenai proyeksi pengembalian atas aktiva di masa mendatang. Makin rendah risiko bisnis perusahaan, makin tinggi rasio utang yang optimal Nopat = Laba bersih setelah pajak Modal = Jumlah dari utang dan ekuitas biasa perusahaan
KECILNYA RISIKO BISNIS Suatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang kecil bila: permintaan akan produknya stabil harga masukan dan produknya relatif konstan harga produknya dapat segera disesuaikan dengan kenaikan biaya sebagian besar biayanya bersifat variabel sehingga akan menurun jika produksi dan penjualannya menurun
Risiko Bisnis Risiko bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: Variabilitas permintaan Variabilitas harga jual Variabilitas biaya input Kemampuan untuk menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input Kemampuan untuk mengembangkan produk-produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya Eksposur risiko asing Komposisi biaya tetap: leverage operasi.
Titik Impas Operasi Titik impas operasi (operating breakeven) terjadi ketika ROE = 0, atau ketika laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) = 0. BEP dalam unit BEP dalam rupiah P = Harga jual per unit Q = Volume penjualan V = Biaya variabel per unit F = Total biaya tetap
Risiko Keuangan Risiko keuangan (financial risk) adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang.
Rumus EPS EPS = EAT Jumlah Lembar Saham (EBIT-I)(1-T) EPS = Jumlah saham yang beredar (Penjualan-Biaya Tetap-Biaya Variabel-Bu nga)(1-Tarif Pajak)
Keterangan Leverage yang tinggi akan meningkatkan laba per lembar saham (EPS) yang diharapkan, tetapi juga meningkatkan risiko.
STRUKTUR MODAL: Leverage Keuangan Leverage keuangan menunjukkan sampai seberapa banyak sekuritas berpendapatan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan Risiko keuangan adalah risiko tambahan yang ditanggung pemegang saham sebagai akibat dari leverage keuangan
Struktur Modal yang Optimal Struktur modal yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham perusahaan, dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah daripada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.
Struktur Modal yang Optimal WACC Terendah
Degree of Operating Leverage Degree of operating leverage (DOL) mengukur berapa persen EBIT berubah jika penjualan berubah 1%. Q(P-V) DOL = Q(P-V)-F S-VC S-VC-F S-VC EBIT Q = Volume penjualan P = Harga jual per unit V = Biaya variabel per unit F = Total biaya tetap S = Total penjualan dalam rupiah TVC = Total biaya variabel
Contoh Soal: Pada tingkat penjualan $ 200.000 , biaya variabel = $120.000 dan biaya tetap $40.000. berapakah DOL? Jawab: DOL = $ 200.000 - $ 120.000 S200.000-$120.000 -$40.000 = 2 Artinya kenaikan penjualan sebesar X% akan menghasilkan kenaikan EBIT 2X%
Degree of Financial Leverage Degree of financial leverage (DFL) mengukur kepekaan EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan. EBIT DFL = EBIT-i atau Q = Volume penjualan P = Harga jual per unit V = Biaya variabel per unit F = Total biaya tetap C = Biaya bunga
Contoh Soal: Diketahui penjualan PT XYZ = $ 200.000, EBIT = $ 40.000, interest = $12.000 berapakah DFL ? DFL = $40.000 $40.000 - $12.000 = 1,43 Artinya kenaikan EBIT 100% akan mengakibatkan kenaikan EPS sebesar 143%
Degree of Total Leverage Degree of Total leverage (DTL) menunjukkan kepekaan EPS terhadap perubahan penjualan. DOL x DFL DTL =
Contoh Soal : Suatu perusahaan tahun ini menjual 75.000 unit. Pada tingkat penjualan saat ini EBIT= $4 juta dan DTL = 2. Obligasi yang dimiliki perusahaan = $15 juta dengan bunga 9.5%. Perusahaan sedang mempertimbangkan metode produksi baru, yang metode ini akan memperbesar biaya tetap dan akan mengurangi biaya variabel sehinggal DOL = 1.6. Direksi ingin tetap mempertahankan DTL = 2. Jika EBIT tetap $4 juta, berapa besarnya utang yang harus dikurangi? Jawab: DTL = DOL x DFL = 1.6 x DFL DFL = 1.25
DFL = EBIT EBIT – i 1.25 = 4.000.000 4.000.000 – i 5.000.000 – 1.25 i = 4.000.0000 i = 800.000 Misalnya besar utangnya = x 0.095 x = 800.000 X = $ 8.421.052,63 Maka utang yang harus dikurangi = $15.000.000 - $ 8.421.052,63 = $ 6.578.947.37
Latihan Soal: PT ABC adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda-sepeda impor. Perusahaan tersebut memiliki data keuangan saat ini sebagai berikut: Utang jangka panjang $ 60.000 (bunga 16% per tahun) Saham preferen= 1.500 lembar dengan dividen $ 5.00 per lembar Saham biasa = 4000 lembar Pendapatan sebelum bunga dan pajak yang telah diperoleh perusahaan adalah $ 35.000 Pajak pendapatan yang harus dibayar 40% Berdasarkan data diatas berapa besarnya pendapatan bagi para pemegang saham biasa PT ABC untuk setiap lembar sahamnya?