Analisis Deliniasi Regional (Penentuan Batas-batas dan Klasifikasi Wilayah) Tim MK
Materi Pendahuluan Wilayah dalam Perencanaan Regional(Konsepsi wilayah) Analisis Penentuan Batas-batas dan Klasifikasi Wilayah(Penentuan Batas Daera Homogen atau formal, Penentuan Batas Daerah fungsional) Analisis Klasifikasi Wilayah(Metode Kualitattif, Kuantitatif)
Pendahuluan Perencanaan adalah proses pemecahan persoalan yang berorientasi pada masa yang akan datang. Wilayah atau region merupakan kesatuan atau kebulatan riil yang positif dapat diidentifikasikan dengan natural region atau hasil dari imajinasi.
Konsepsi wilayah Dua pandangan mengenai wilayah. 1. Subyektif: wilayah merupakan sarana untuk mencapai suatau tujuan. Wilayah hanya suatu ide atau model untuk mempelajari dunia. Wilayah adalah metode klasifikasi untuk memisahkan areal. 2. Obyektif: wilayah sebagai suatu kebulatan riil, suatu organisme yang dapat diidentifikasikan dan dipetakan.
Pandangan subjektif memiliki penganut lebih luas Pandangan subjektif memiliki penganut lebih luas. Wilayah dapat berbentuk formal atau fungsional berdasarkan kriteria tunggal atau jamak. Wilayah formal, fungsional atau kombinasinya dapat memberikan kerangka yang bermanfaat bagi tipe ketiga (perencanaan/administrasi). Boudville mendefinisikan region planning(program region) merupakan wilayah yang menunjukkan koherensi atau kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dipandang sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan penyebaran penduduk dan kesempatan kerja, namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalannya diamati sebagai suatu kebulatan.
Wilayah perencanaan hurus memenuhi beberapa kriteria: - cukup besar mengambil keputusan investasi, - berskala ekonomi mampu menyuplai industrinya sendiri dengan tenaga yang diperlukan, - mempunyai struktur ekonomi yang homogen, - mempunyai satu titik pertumbuhan - menggunakan pendekatan - mempunyai kesadaran bersama tentang persoalannya.
Analisis Penentuan Batas dan Klasifikasi Wilayah Analisis regionalisasi : proses penentuan batas wilayah. Proses tersebut memiliki beberapa bentuk tergantung maksud regionalisasi, kriteria yang digunakan, dan ketersediaan data.
Analisis Penentuan Batas dan Klasifikasi Wilayah FORMAL NODAL Metode Indeks tertimbang Metode analisis faktor Analisis Arus Analisis gravitasional
Metode Bilangan Indeks tertimbang Dikembangkan oleh Boudenville Dasar analisis: - Wilayah dengan jumlah lokal tertentu (contoh:menurut pengangguran dan tingkat pendapatan) - Penentuan wilayah homogen diperlukan untuk mengetahui kondisi wilayah tertentu.
Pendapatan per kapita (000) Contoh 1 : Analisis bobot tertimbang antara pendapatan per kapita dan tingkat kemiskinan Kecamatan Pendapatan per kapita (000) kemiskinan (%) Binakal 1000 2 Bondowoso 1050 1.5 Botolinggo 800 Cermee 850 1 Curahdami 3 Grujugan 900 Jambe Sari Klabang Maesan Pakem
Pendapatan per kapita (000) Pembobotan X1 kemiskinan (%) Pembobotan X2 Kecamatan Pendapatan per kapita (000) Pembobotan X1 kemiskinan (%) Pembobotan X2 Nilai Tertimbang Binakal 1000 4 2 3 12 Bondowoso 1050 5 1.5 20 Botolinggo 800 1 Cermee 850 10 Curahdami Grujugan 900 9 Jambe Sari Klabang Maesan Pakem average 935 1.65 12.5 min max range between district 50
Pemilahan wilayah dan disesuaikan standart deviasinya
Wilayah A dan Wilayah B
Contoh 2 : Analisis bobot tertimbang antara pendapatan per kapita dan tingkat pengangguran LOKASI Pendapatan Perkapita Pengangguran Pembobotan (Rp 1000/tahun) (%) A 1000 2 4 B C D 850 1 5 E F 3 9 G 950 1.5 H I 900 8 J K L
Metode analisis faktor Dikembangkan oleh Berry. Teknik ini lebih komprehensif sehingga memerlukan dukungan software yang lengkap. Metode ini digunakan untuk mengisolasi faktor yang diinginkan dalam suatu wilayah yang dipelajari, mengelompokkan wilayah berdasarkan loading atau variabel yang memiliki sifat menonjol.
Langkah: - mengidentifikasi kriteria daerah berdasarkan variabel atau perubah tertentu. Misalnya industri, ketenagakerjaan, pendapatan dan sosek - Mengidentifikasi faktor yang berperan dalam pertumbuhan wilayah - mengisolasi faktor dasar, mengelompokkan daerah berdasarkan keperluan tertentu.
Contoh 1 : pengelompokan wilayah dengan analisis faktor Kecamatan Pendapatan per kapita (000) Nilai produksi sektor pertanian (000.000) Nilai produksi sektor industri (000.000) konsumsi per kapita (000) Kencong 1000 500 50 1020 Gumukmas 1050 600 65 Puger 800 200 25 Wuluhan 850 400 45 700 Ambulu 450 40 900 Tempurejo 250 20 950 Silo Mayang Mumbulsari 300 30 Jenggawah
Contoh 2. Pengkmpilasian berbagai variabel dalam wilayah: Pendapatan perkapita(P), Tingkat pengangguran(U), Perkembangan struktur industri(I),Perkembangan struktur pertanian(A), Polusi (E), Prasarana ekonomi (F).
P U I A F E 1 0.72 0.63 0.09 0.87 0.15 0.16 0.14 0.57
to be continued…..