Produk dan Operasional Produksi adalah pengubahan bahan – bahan dari sumber – sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut dapat berupa barang ataupun jasa. Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dsb) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut
Kegiatan Produksi Keputusan – keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, serta kemampuan sistem tersebut.
Kegiatan Produksi Perencanaan Produksi Fungsi produksi menciptakan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dean jumlah yang tepat. Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap : Penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat – syarat yang harus dipenuhi. Penentuan disain barang yang tepat Penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai Usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia.
Organisasi Produksi Wakil Direktur yang Bertanggung Jawab di Bidang Produksi Manajer Produksi Manajer Riset Kepala Pengawasan Produksi Kepala Divisi A Kepala Inspektor Personalia Pengawasan Produksi Gudang Personalia Riset Inspektor Mandor Departemen 1 Mandor Pembantu Pekerja
Pengendalian Produksi Merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif (pekerja, msin, peralatan dan material) kedalam satu aliran di mana aliran tersebut memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. 1. Jenis – jenis Pengendalian Produksi Order Control, digunakan oleh perusahan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan – pesanan dari pembelinya. Flow control, digunakan dalam pabrik – pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima
2. Tahap – tahap dalam Pengendalian Produksi a 2. Tahap – tahap dalam Pengendalian Produksi a. Perencanaan Jika pesanan pembeli atau pesanan untuk persediaan para perusahaan telah diterima oleh bagian perencanaan produksi, maka pesanan tersebut dapat dipecah – pecah ke dalam beberapa bagian b. Routing Merupakan suatu usaha untuk menentukan urutan – urutan dari proses dan alat – alat yang digunakan dalam proses produksi. Sebelum usaha dimulai, semua maslah disusun terlebih dahulu dalam route sheet. c. Scheduling Suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan. d. Dispatching Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi.
Pemeliharaan Peralatan Fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana diabaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil. Kerugian yang diderita perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain : 1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal. 2.Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi 3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan. 4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat 5. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan keperusahaan karena dianggap tidak menepati janji
Pengawasan Kualitas dan Inspeksi Faktor standar yang ditetapkan, yang ditinjau dari dimensi tertentu. Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas, yaitu : 1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen) 2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar. 3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2. 4. Tahap penggunaan dilapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik : Dekat dengan pasar, misalkan pabrik roti basah Dekat dengan bahan baku, misalkan pabrik semen Ongkos transport, misalkan pabrik mobil Penyediaan tenaga kerja, misalkan pabrik rokok Penyediaan sumber tenaga/energi, misalkan pabrik peleburan aluminium Lingkunagn sekitar, misalkan peternakan sapi Iklim, misalkan perkebunan teh
Perencanaan Tata Ruang Tata Ruang Proses Pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsi Tata Ruang Produk Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tahap yang lancar dan tetap Tata ruang selular Pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis Lini produksi bentuk U Tata ruang produk yang mesin dan pekerjaannya ditempatkan dalam bentuk U Flexible manufacturing system (FMS) Sistem produksi dalam suatu pabrik yang menggunakan otomatisasi untuk memproduksi berbagai macam produk Tata ruang posisi tetap Tata ruang produk yang membawa kegiatan produksi ke lokasi tempat kerja tersebut akan diselesaikan
Penjadualan Operasi Jadual produksi induk (master production Schedule) jadual yang memperlihatkan produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai dan sumber daya apa yang akan dipergunakan Alat untuk Penjadualan Diagram GATT (Gantt Charts) Jadual produksi yang memperlihatkan tahap-tahap dalam suatu proyek dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahap Diagram PERT (PERT Charts) Jadual produksi yang memspesifikasikan sekuen dan lintasan kritis (critical path) untuk melaksanakan tahap-tahap dalam suatu proyek.
Pengendalian Operasi ( Operation Control) Proses memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana Tindak lanjut (Follow Up) Aktivitas pengendalian produksi untuk menjamin bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan Pengendalian operasi mencirikan dua subbidang: Pengendalian mutu Manajemen bahan produksi.
Manajemen Bahan Produksi Manajemen Bahan Baku (materials Management) Perencanaan dan pengorganisasian dan pengendalian alur bahan-bahan dari perancangan hingga distribusi barang-barang jadi Empat Bidang Utama dalam manajemen bahan baku Transportasi Mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan barang-barang jadi Pergudangan Berkaitan dengan penyimpangan baik bahan baku produksi yang akan datang untuk proses produksi maupun barang-barang jadi untuk distribusi fisik ke konsumen. Pengendalian persediaan Dalam manajemen bahan penerimaan, penyimpanan, penanganan serta penghitungan seluruh bahan-bahan mentah, barang setengah jadi dan barang-barang jadi. Pembelian Pembelian bahan produksi dalam jumlah yang dibutuhkan baik pada harga yang sesuai dan pada waktu yang tepat.
ALAT UNTUK PENGENDALIAN OPERASI Just-in Time (JIT) Production System Metode produksi yang mengumpulkan keseluruhan bahan dan komponen yang diperlukan setiap tahap produksi pada waktu yang tepat saat mereka dibutuhkan. Material Requirements Planning (MRP) Metode pengendalian produksi yang menggunakan bill of materials untuk menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Pengendalian Mutu (kualitas) Manajemen dari proses produksi yang dirancang untuk memanufaktur barang atau menyediakan jasa yang sesuai dengan standar kualitas tertentu.