EDUKASI DAN INFORMASI OBAT Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt.
POKOK BAHASAN Dasar Hukum KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dalam pelayanan farmasi Aplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIE Mengidentifikasi sumber – sumber dan barier dalam KIE Teknik membuat patient education material Definisi dan konsep mengenai informasi obat Sumber – sumber informasi obat Penyampaian informasi obat 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PUSTAKA Berardi, R.R, McDermott J.H., Newton, G.D., Oszko, M.A., Popovich, N.G., Rollins C.J., Shimp L.A., Tietze, K.J., 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC. Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York. Meldrum, H., 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PENILAIAN Tugas 20 % UTS 40 % UAS 40 % Nilai: A ≥ 75 B 65 ≤ x < 75 C 55 ≤ x < 65 D 45 ≤ x < 55 E < 45 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PENDAHULUAN Konseling Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opini Edukasi Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan Informasi Obat Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
DASAR HUKUM KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
TERCAPAI TUJUAN TERAPI Kualitas hidup meningkat PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL DOKTER APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI Kualitas hidup meningkat 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN Faktor Penyakit Faktor Terapi Faktor Pasien Faktor Komunikasi. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Faktor Penyakit Keparahan atau stadium penyakit Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan Lamanya terapi berlangsung Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Faktor Terapi Regimen pengobatan yang kompleks (jumlah obat maupun jadwal penggunaan) Kesulitan dalam penggunaan obat Contoh: kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar Efek samping yang ditimbulkan Contoh: mengantuk, mual, muntah, konstipasi Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Faktor Pasien Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif Motivasi ingin sembuh Kepribadian/perilaku Dukungan lingkungan sekitar/keluarga Sosio-demografi pasien: umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Faktor Komunikasi Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT 1. Kegagalan terapi 2. Meningkatkan biaya perawatan 3. Memerlukan perawatan tambahan 4. Resiko terhadap toksisitas obat 5. Kekambuhan penyakit 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat : proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Mekanisme Layanan Informasi 2 1 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI PERTANYAAN Penanya Pertanyaan Langsung Telp. Fax Surat E-mail 3 5 Searching Literatures (PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS) 4 KATALOG JAWABAN 6 1st, 2nd, 3rd 7 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Menggali Informasi Diperlukan wawancara Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up Diperlukan wawancara Diperlukan ketrampilan berkomunikasi 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Contoh Form PIO 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Jenis - Jenis Pustaka 1. Pustaka Primer Artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya 2. Sekunder Pustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer 3. Tersier Berupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
KONSELING OBAT Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat Memberikan perhatian dan dukungan pada pasien mengenai terapinya 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU (KRONIS) Misalnya : penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Obat dengan pengawasan tertentu Contoh : warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh : digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh : inhaler, insulin PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
HAMBATAN KONSELING (dari Apoteker) Tidak punya waktu Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan pasien dengan apoteker Rendahnya ketrampilan berkomunikasi 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
HAMBATAN KONSELING (dari Pasien) Tidak punya waktu Pasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasien Rendahnya persepsi pasien terhadap apoteker Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi Kesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat) Buta aksara
HAMBATAN KONSELING (dari Sarana) Tingkat kebisingan Orang berbicara, telpon, suara musik Menjawab telpon, didengar orang lain Ketersediaan ruangan Ketersediaan sarana di dalam ruangan
TAHAPAN KONSELING Pengenalan Penilaian Pelaksanaan Konseling Pengujian (Verifikasi) 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
TAHAPAN KONSELING Pengenalan Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling Penilaian Tujuan : Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan (jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita) Teknik : - Prime Question (masalah utama) dengan open ended question - Show and tell (perlihatkan dan terangkan) 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
TAHAPAN KONSELING Pelaksanaan konseling Tujuan : Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell Pengujian (Verifikasi) Tujuan : Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
THREE PRIME QUESTIONS Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda? Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat? 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PENJELASAN CARA PAKAI OBAT Berapa kali minum obat Berapa banyak minum obat Berapa lama harus diminum Bagaimana bila lupa satu dosis Bagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
HARAPAN SETELAH MINUM OBAT Apa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak Efek samping apa yang harus diperhatikan? Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi? Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini? 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
FINAL VERIFICATION Minta pasien untuk mengulang instruksi Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkan Koreksi bila ada kesalahan informasi Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
SHOW and TELL Guna : Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benar Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya: untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
SARANA PENUNJANG Ruang atau tempat konseling Alat bantu konseling. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
KRITERIA RUANG KONSELING (1) Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien (pasien). Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
KRITERIA RUANG KONSELING (2) Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Ruang Konseling 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Ruang Konseling 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Perlengkapan Konseling(1) Panduan konseling berisi daftar (check list) untuk mengingatkan apoteker poin – poin konseling yang penting. Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien Literatur pendukung Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Perlengkapan Konseling (2) Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar-gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
ALAT BANTU KONSELING Kartu pengingat pengobatan Etiket Medication chart Pil dispenser Kemasan penggunaan obat per dosis unit. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Kartu Pengingat Pengobatan Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obat Informasi yang bisa ditulis: Nama obat Jadwal penggunaan obat Jumlah obat Efektivitas metode ini sangat rendah. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Etiket Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan (etiket), tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya. Contoh: 1 x 2 tablet diminum jika perlu atau 2 x 1 tablet 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Medication Chart Berupa bagan waktu minum obat Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PIL DISPENSER Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Kemasan Penggunaan Obat per Dosis Unit Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahal Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
EDUKASI Edukasi? Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal – hal yang berkaitan. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
TUJUAN EDUKASI (1) Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien. Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatan Apakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatan Memberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
TUJUAN EDUKASI (2) Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu. Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal – hal yang berhubungan dengan obat. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
METODE EDUKASI Ceramah Dialog dan Diskusi Informasi Cetak Metode Audiovisual Memperagakan dan Mempraktikkan Teknik Internet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Ceramah Cara konvensional Sesuai untuk kelompok besar (kelompok masyarakat) diskusi perorangan tidak mungkin dilakukan Sering dianggap membosankan Tujuan? Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasien Tidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan. perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Dialog dan Diskusi Sebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsung Diskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar (anggota keluarga pasien atau beberapa pasien). sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui dapat melalui telepon 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Informasi Cetak Semua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obat Biasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obat Metode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusi Metode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Metode Audiovisual Secara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengar Biaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kali Metode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Memperagakan dan Mempraktekkan Teknik Cara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksi Setelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien diberi kesempatan untuk mempraktekkan teknik tersebut dapat mendeteksi kemungkinan kesalahan dan dapat segera mengoreksi. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan Komputer Untuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektif Metode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obat Yang penting adalah pemilihan sumber informasi. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id
PEMILIHAN METODE EDUKASI Lokasi Tingkat pengetahuan kesehatan pasien Tujuan pembelajaran. 4/16/2017 septimawanto_apt@yahoo.co.id