ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tata Nama Enzim.
Advertisements

OLEH : IMBANG DWI RAHAYU
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
PROTEIN.
ENSIM DAN VITAMIN Katalisator organik yang bersifat mempercepat reaksi biokimia, sifatnya termolabil, dapat disintesis secara in vivo tetapi bekerja.
Metabolisme “segala proses reaksi yang terjadi di dalam makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai yang paling kompleks (manusia) untuk.
FIKSASI DAN METABOLISME NITROGEN
Oleh SUPARMUJI, S.Pd METABOLISME Oleh SUPARMUJI, S.Pd
KATALITIK PROTEIN (ENZIM)
PROTEIN.
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
Analisis obat dalam berbagai cairan biologis
Protein.
METABOLISME BILIRUBIN PORFIRIN BILIRUBIN
LARUTAN PENYANGGA/BUFFER
METABOLISME XENOBIOTIK
PROTEIN.
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
ALKOHOL.
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan.
ELIMINASI OBAT Rezqi Handayni, M.P.H., Apt.
PROTEIN PROTEIN : SENYAWA ORGANIK KOMPLEK DGN BM TINGGI, TERSUSUN DARI UNSUR-UNSUR C, H, O TETAPI ADA TAMBAHAN UNSUR N. SELAIN KEEMPAT UNSUR TERSEBUT UMUMNYA.
Karbohidrat PERTEMUAN 12 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES.
Lilis Hadiyati, S.Si., M.Kes.
PENGANTAR FARMAKOLOGI
PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Agung Wicaksono.
Metabolisme Lipid.
Dr. M. Yulis Hamidy, MKes, MPdKed
JENIS LIPID 1. Lemak / Minyak 2. Lilin 3. Fosfolipid 4 Glikolipid 5 Terpenoid Lipid ( Sterol )
Metabolisme intermedier : Katabolisme
SISTEM EKSKRESI Mulai Oleh Nama: Des Eka Putri NPM :
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
ASAM AMINO KELOMPOK 3: Zeni Lailum M
Asam Karboksilat & Turunannya
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
LIPIDA Senyawa organik yang terdapat di alam yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non polar (n-heksana, eter, dsb)
Mikchaell Panjaitan S.Pi
SIANG SEMUA.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
SENYAWA KARBON.
OLEH : IMBANG DWI RAHAYU
PENGERTIAN METABOLISME
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
KATABOLISME PROTEIN Oleh : KELOMPOK IV.
AMINA DAN AROMATIK PERTEMUAN 10 dan 11 Adri Nora S.Si M.Si
FUNGSIONALISASI DAN INTERKONVERSI GUGUS FUNGSI
Tinjauan farmakokinetika
ASAM AMINO DAN PROTEIN.
Metabolisme Menurut Pandangan Islam
ABSORBSI DAN ELIMINASI
OLEH : IMBANG DWI RAHAYU
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
METABOLISME XENOBIOTIK
Adme dan detoksifikasi
Adme dan detoksifikasi
METABOLISME XENOBIOTIC (Obat, Racun, BTM)
METABOLISME XENOBIOTIC (Obat, Racun, BTM)
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Pengantar Farmakokinetika
Adme dan detoksifikasi
BIOFARMASETIKA By : Agus Winarso Nama: NIM :.
METABOLISME XENOBIOTIK
Protein.
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Transcript presentasi:

ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH

METABOLISME Respon fisiologis tubuh terhadap senyawa asing tergantung pada ukurannya Senyawa besar (protein, virus, bakteri, dll) memicu respon imun Senyawa kecil dapat diubah menjadi senyawa polar oleh enzim spesifik atau via ekskresi First-pass metabolism: liver Tergantung rute administrasi

STUDI METABOLISME OBAT Mungkin terbentuk metabolit toksik Studi metabolisme obat dibutuhkan untuk perijinan obat baru Metabolit harus teridentifikasi Metabolit tidak boleh toksik

STUDI METABOLISME OBAT Obat yang sudah dilabel radioaktif diberikan pada hewan coba Sampel urin dan feses dikumpulkan Dilakukan ekstraksi untuk mengisolasi senyawa radioaktif dalam campuran Pemisahan selanjutnya dengan kromatografi Senyawa radioaktif diidentifikasi, umumnya dengan spektroskopi massa

Metabolisme Obat Tujuan metabolisme : untuk mengubah senyawa asing (xenobiotik) menjadi turunan larut air yang segera dapat dieliminasi melalui rute renal. Beberapa metabolit volatil kecil (CO2, CH3NH2, tiol, tioeter) bisa dieliminasi via paru-paru. Metabolisme xenobiotik secara umum terjadi dalam 2 langkah : fase I dan fase II.

Klasifikasi Metabolisme Fase I: reaksi fungsionalisasi  gugus polar baru dimasukkan atau dibentuk melalui reaksi oksidasi, reduksi atau hidrolisis. Fase II: menggabungkan solubilizing moeities (asam glukoronat, asam amino atau asam sulfat) pada obat asli (jika punya gugus polar) atau pada metabolit fase I. Metabolisme fase I bisa terjadi sebelum atau setelah fase II. Metabolit fase I bisa diekskresikan tanpa mengalami fase II.

Metabolit fase I dan II lebih polar dibanding obat induk, sehingga lebih mudah diekskresikan via urin (atau empedu), Produk metabolisme umumnya (tapi tidak selalu) tidak mempunyai aktivitas farmakologi. Organ penting yang terlibat dalam metabolisme : hati, ginjal, saluran cerna. Beberapa terjadi di paru-paru dan plasma. Mikroba dalam saluran cerna berperan dalam metabolisme obat tertentu (ex. Reduksi senyawa nitro dan azo).

METABOLISME FASE I Fungsionalisasi senyawa induk untuk subjek fase II, dengan pembentukan gugus fungsi untuk reaksi fase II. Contoh: gugus –CH3 difungsionalisasi menjadi gugus –CH2OH atau –COOH. Produk menjadi lebih polar dibanding obat induk, dan bisa menjadi substrat untuk reaksi fase II. Meliputi Reaksi Oksidasi, Reduksi dan Hidrolisis

METABOLISME FASE I Oksidasi Perubahan struktur yang umum terjadi pada reaksi oksidasi molekul organik? Penambahan O Hilangnya H2

FASE I Oksidasi : Hidroksilasi Dealkilasi Pembentukan oksida Desulfurisasi Oksidasi (alkohol dan aldehid) Deaminasi

Hidroksilasi aromatik

Hidroksilasi alifatik

N-, O- dealkilasi

N-, Oksidasi

epoksidasi

deaminasi

O-dealkilasi, s-dealkilasi

METABOLISME FASE I Reduksi Perubahan struktur yang umum terjadi pada reaksi reduksi molekul organik? Hilangnya O Masuknya H2

Azo reduksi, nitro reduksi

METABOLISME FASE I Reaksi hidrolisis Perubahan struktur yang khas untuk reaksi hidrolisis? Pengurangan BM (bobot molekul) menjadi BM pecahannya Polaritas lebih tinggi Penambahan gugus -OH, H+

Reaksi Hidrolisis Hidrolisis xenobiotik ester dan amida menghasilkan asam karboksilat, alkohol dan amina. Beberapa metabolit merupakan substrat untuk fase II (konjugasi dan ekskresi). Berbagai esterase nonspesifik ditemukan di plasma, hati, ginjal dan intestinal (kapasitas hidrolisis terbesar di hati, saluran cerna dan darah). Enzim hidrolisis paling penting adalah karboksilesterase, arilesterase, kolinesterase dan serin endopeptidase. Beberapa esterase secara preferensial menghidrolisis ester alifatik, sementara ester lain lebih spesifik untuk ester aromatis.

METABOLISME FASE II Reaksi kondensasi gugus besar (konjugasi) Terhadap senyawa induk atau hasil metabolisme fase I Dikatalisis enzim yg sesuai. Pembentukan turunan yang jauh lebih polar, melalui konjugasi dengan senyawa endogen # Glukuronida # Ester sulfat # Glutation # Asam amino, asam asetat Produk umumnya diekskresikan via urin

Reaksi Fase II (Konjugasi) Beberapa reaksi fase II (metilasi dan asetilasi) tidak menghasilkan metabolit polar tapi lebih untk menghentikan aktivitas biologi. Reaksi konjugasi biasanya terjadi terhadap gugus nukelofil pada obat, seperti alkohol, asam karboksilat, amina (termasuk amina heterosiklik) dan tiol. Jika gugus ini tidak ada pada sebuah obat, biasanya obat tsb mengalami reaksi fase I terlebih dulu. -OH, -COOH, -NH2, -NR2, -SH

Gugus pengkonjugasi merupakan molekul endogen yang mulanya diaktivasi dlm bentuk koenzim utk ditranfer ke obat. Enzim yg mengkatalisis reaksi ini disebut transferase.

O-glukuronidasi

asil-glukuronidasi

n-glukuronidasi

Konjugasi sulfat

Konjugasi glisin

Konjugasi asetat