KESADARAN (MENTAL IMAGERY) Imajeri adalah representasi mental-pikiran tentang benda-benda yang secara fisik tidak hadir atau terlihat saat itu, namun telah disimpan di dalam ingatan. Imajeri merupakan bayangan pikiran seseorang mengenai obyek atau peristiwa yang pernah dipersepsi, dialami atau hanya dibayangkan seperti orang yang sedang melamun.
Para proses persepsi seseorang melihat langsung objek dengan mata kepala (head’s eye), sedangkan pada imajeri orang melihat tidak langsung (mind’s eye) Imajeri berkaitan dengan aktivitas pikiran memunculkan kembali informasi nonverbal sebagaimana terlihat pada gambar.
Gambar : Model umum imajeri, kesadaran, dan kognisi. (diambil dari David F. Marks, Dalam Anees A Seikh (ed.) Imagery, 1983, hal. 98)
Imajeri juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Sebab, kemudahan membentuk atau membayangkan kembali objek-objek dari peristiwa-peristiwa konkret merupakan suatu kemampuan intelektual yang sering dibutuhkan orang ketika ingin menghasilkan gagasan-gagasan baru.
Wilayah Umum adalah perilaku, pikiran dan perasaan yang sudah dikenal baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh orang lain. Wilayah Buta ialah segi kehidupan seseorang, seperti perilaku, pikiran dan perasaan, sikap dan kebiasaan yang tidak dikenali oleh yang bersangkutan sendiri, akan tetapi segera tampak dengan jelas kepada orang lain. Wilayah Tetutup. Wilayah ini merupakan kebalikan wilayah buta karena dasar berperilaku, pikiran dan perasaan terutama yang dipandangnya tidak baik untuk reputasinya dikenal oleh orang yang bersangkutan dengan mendalam, tetapi orang lain tidak mengenalinya.
3. Analisis Transaksional Wilayah Asing. Perilaku dan perasaan yang belum “terjangkau” baik oleh orang yang bersangkutan sendiri maupun oleh orang lain. 3. Analisis Transaksional Analisis transaksional dikenal dengan istilah asing “Transactional Analysis” dengan singkatan “TA”, suatu model hubungan interpersonal yang sangat berguna dan lumrah digunakan oleh para praktisi PO dalam program perubahan organisasi. Manfaat teknik ini pada dasarnya terletak pada cara yang dapat digunakan oleh manusia untuk mengenal diri sendiri.
Anggota organisasi yang menggunakan ide-ide yang terdapat di dalamnya dalam rangka upaya mereka meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain pada tingkat individual. Analisis Struktural digunakan untuk mempelajari efektif tidaknya komunikasi interpersonal berlangsung. Setiap orang memiliki 3 sumber perilaku (“ego states”): 1. Orang tua 2. Tahap dewasa 3. Tahap anak-anak