SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN ELISABETH DWI SAPUTRI 662012002
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN INSTRUMEN PENELITIAN CARA MENYUSUN INSTRUMEN CONTOH JUDUL PENELITIAN INSTRUMEN YANG DIKEMBANGKAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
A. MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Contohnya, meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm. Macam-macam skala pengukuran antara lain : skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval dan rasio.
Para ahli sosial membedakan dua tipe skala menurut fenomena sosial yang diukur, yaitu : Skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan kepribadian. Skala pengukuran mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial.
Skala yang biasa digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan sosial antara lain : skala Likert Skala Guttman Rating Scale Semantic Diferential 1. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian
Jawaban setiap item interumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif antara lain : sangat setuju setuju ragu-ragu tidak setuju sangat tidak setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor.
Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di perusahaan Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Contoh bentuk checklist No Pertanyaan Jawaban SS ST RG TS STS 1 Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di perusahaan
Contoh bentuk pilihan ganda Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di lembaga anda? Sangat setuju Tidak setuju Ragu-ragu/netral Setuju
Dalam penyusunan instrumen untuk variabel tertentu sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten. Contoh : Saya mencintai mobil Diesel karena hemat bahan bakar (positif) Mobil diesel banyak diproduksi di Jepang (netral) Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat yang dingin (negatif)
2. Skala Guttman Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-tidak, benar-salah dll. Penelitian yang menggunakan skala ini dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Contoh : bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan diperusahaan? a. Setuju b. Tidak setuju 3. Semantic Diferensial Dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak dalam bentuk pilihan ganda maupun checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinu yang jawabanya sangat positif terletak di bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya. Contoh : beri nilai gaya kepemimpinan manajer anda Bersahabat 5 4 3 2 1 tidak bersahabat
Data yang diperoleh adalah data interval dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang. Responden yang memberi angka 5 berarti persepsi responden terhadap pemimpin itu sangat positif sedangkan bila memberi angka 3 berarti netral dan bila memberi angka 1 berarti persepsinya sangat negatif. Rating Scale Rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan sehingga dapat mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan dll. Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.
Pertanyaan tentang tata ruang kantor Contoh : jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya No Item Pertanyaan tentang tata ruang kantor Intetval jawaban 1 Penataan meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 Pencahayaan alam tiap ruang
B. INSTRUMEN PENELITIAN Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam, sehingga harus ada alat ukur yang baik (instrumen penelitian). Sedangkan semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. contoh : variabel dalam ilmu alam misalnya suhu, maka instrumennya adalah thermometer.
Ada tiga instrumen yang perlu dibuat : Peneliti-peneliti dalam bidang sosial, instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Contoh : Pengaruh kepemimpinan dan iklim kerja lembaga terhadap produktivitas kerja pegawai. Ada tiga instrumen yang perlu dibuat : Instrumen untuk mengukur kepemimpinan Instrumen untuk mengukur iklim kerja Instrumen untuk mengukur produktifitas kerja pegawai
C. CARA MENYUSUN INSTRUMEN Peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel penelitian tersebut diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur dan kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen’.
Indikator birokrasi yang ideal menurut Weber Rules and procedure Division of labor Hierarchy of authority Technical competence Separation of ownership Rights and property of the position Documentation
Indikator pengorganisasian (prinsip organisasi) menurut Fayol Division of work Authority and responsibility Discipline Unity of command Unity of direction Subordination of individual interest to general interest Remuneration of personnel Centralization Scalar Chain Order Indikator performance Quantity Quality Teamwork Innovation Independence