GAYA – GAYA KEPEMIMPINAN DOSEN : H.FEBRIANA HENDIONO, SE, MM
Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan seseorang tidak bersifat “fixed”. Artinya, seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk “membaca” situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinan nya agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinya, meskipun itu mungkin hanya bersifat sementara. Penyesuaian yang perlu dilakukan menyangkut perubahan dari satu tipe ketipe yang lain ,suatu perubahan yang mungkin selama berlangsungnya situasi menuntut penyesuaian tersebut, tujuh gaya kepemimpinan yang diakui keberadaanya ialah :
GAYA KEPEMIMPINAN DIBAGI TUJUH : Kediktaktoran Paternalistik Kharismatik Laissez Faire Demokrasi Relatif Kemitraan Tranformasional
1. Kediktaktoran Ciri-ciri Kediktaktorat : Kediktaktoran adalah seseorang yang cenderung mempertahankan kekuasaan untuk dirinya sendiri dalam membuat keputusan dan pengetahuan. Ciri-ciri Kediktaktorat : Tidak diperkenankan bertanya, menetapkan hukum di dalam kelompoknya dan mengharapkan seseorang melakukannya tanpa memepertanyakan kewenangan, Pengetahuan adalah kekuatan, diktator mempercayai bahwa pengetahuan sebagai salah satu kunci kekuatan dalam kekuasaan, dan Tidak boleh ada kesalahan, dalam kepemimpinan diktator kesalahan tidak dapat ditolelir (toleransi).
2. Paternalistik Gaya kepemimpinan seorang Paternalistik banyak terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat Argaris. Ciri – ciri utama dari masyarakat tradisional adalah rasa hormat yang tinggi yang ditunjukkan oleh para anggota masyarakat yang dituakan atau orang tua. Karena mereka dianggap sebagai orang yang pantas dijadikan panutan oleh anggota masyarakat lain. Biasanya orang – orang yang dituakan terdiri dari tokoh –tokoh adat, para ulama dan guru.
3. Kharismatik Seorang kharismatik adalah, sesorang yang dikagumi oleh banyak pengikutnya. Seorang pemimpin yang kharismatik tidak mempersoalkan penampilan fisik dan usia juga tidak menjadi suatu ukuran. Karena sejarah telah membuktikan bahwa seorang yang usianya relatif lebih muda pun mampu menjadi seorang pemimpin yang kharismatik. Para pengikut seorang pemimpin yang kharismatik tidak mempersoalkan nilai – nilai yang dianut, sikap dan perilaku serta gaya yang digunakan oleh pemimpin yang diikutinya. Meskipun menggunakan gaya otokratik dan diktaktorial para pengikutnya tetap setia kepadanya, walaupun juga menggunakan gaya yang paterlistik, tetapi ia tidak kehilangan daya pikatnya dan daya tariknya pun tetap besar bila ia menggunakan gaya yang demokratik / partisipasif.
4. Laissez faire Seorang pemimpin yang Laissez Faire berpandangan bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi dari orang – orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, saran – saran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang ingin dikerjakan oleh anggota dan seorang pemimpin yang tidak perlu melakukan intervensi dalam organisasi. Nilai yang dianut dalam menyelenggarakan fungsi kepemimpinan bertolak dari filsafat hidup bahwa pada dasarnya manusia memiliki rasa solidaritas dalam kehidupan bersama, mempunyai kesetiaan kepada sesama dan kepada organisasi, taat kepada norma – norma dan peraturan yang telah disepakati bersama. Nilai yang tepat dalam hubungan atasan - bawahan adalah nilai yang didasarkan kepada saling mempercayai yang besar.
5. Demokrasi relatif Seorang pemimpin demokrasi relatif berusaha memastikan bahwa kelompoknya mendapatkan informasi yang memadai dalam setiap situasi dan berpartisipasi dalam tujuan tim sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu pemimpin bertanggung jawab untuk memutuskan mana yang salah dan mana yang benar. Ciri-ciri pemempin Demokrasi Relatif : Partisipasi, pemimpin melibatkan tim di dalam suatu aspek bisnis untuk memastikan bahwa setiap anggota tim menyadari apa yang sedang terjadi, Mendorong perdebatan, pemimpin mengetahui nilai perdebatan dan kompetensi, dan Kekuasaan memveto, pemipin membuat kekuasaan terakhir atas semua hal yang penting bagi semua unit.
6. Kemitraan Gaya kepemimpinan ini sangat berhasil dalam sesuatu kelompok kecil gabungan orang – orang yang berpengalaman dan dapat berinteraksi dengan para anggota kelompok. Ciri-ciri Pemimpin Kemitraan : Kesejahteraan, pemimpin memiliki pengalaman dan kemampuan. Visi Kelompok, semua anggota berpartisipasi dalam membuat keputusan dan menerapkan arah untuk unit. Berbagi Tanggung Jawab, semua anggota kelompok bertanggung jawab atas hasil dan dampak dari tindakan kelompok.
7. Trasformasional Seorang pemimpin Trasformasional adalah seorang yang memiliki kekuatan untuk membuat perubahan didalam tim dan organisasi. Gaya kepimimpinan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja seseorang, kelompok, organisasi secara drastis. Ciri-ciri Pemimpin Trasformasional: kharisma, seseorang harus memiliki visi yang jelas, Keyakinan, mempunyai naluri bisnis yang baik dan mampu mengambil keputusan yang sifatnya positif, Rasa hormat dan pengabdian, menyediakan waktu bagi mereka untuk memangkitkan rasa hormat dan pengabdian, Pujian terbuka, terhadap orang-orang yang menyelesaikan pekerjaan dengan baik, Inspirasi, membantu orang-orang yang melakukan suatu pekerjaan yang mereka sangsi mampu mengerjakan.
EMPAT KARAKTERISTIK YANG MEMBEDAKAN GAYA KEPEMIMPINAN Persepsi, adalah proses penataan dan penerjemahan kesan-kesan seseorang tentang lingkungan dimana ia berada , cara pandang seseorang terhadap lingkunganya Nilai-nilai yang di anut, adalah keyakinan dasar yang terdapat dalam diri seseorang tentang hal-hal yang mempengaruhi cara bertindak dan perilaku orang.Nilai bersangkutan dengan pandangan seseorang tentang yang “baik” dan yang “buruk” ,yang ”benar” dan yang “salah” . Sikap, adalah suatu bentuk kenyatann yang valuatif oleh seseorang yang dapat menyangkut suatu objek ,seorang atau sekelompok orang atau suatu peristiwa . bersifat positif dan yang bersifat negatif . Perilaku, adalah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain ,dalam hal kehidupan organisasional .