Mass Communication and Culture Halomoan Harahap Bahan bersumber dari : McQuail’s Mass Communication Theory Fifth edition
Komunikasi dan Budaya Komunikasi adalah proses penggunaan simbol-simbol yang mana diproduksi, dijaga, diperbaharui, dan ditransformasi untuk menge-ekspresikan pengalaman, ide-ide religius, nilai-nilai, sentimen, interlektual dalam ritual-rutual kehidupan. Budaya adalah proses berbagi atribut-atribut kehidupan kelompok (seperti lingkungan fisik, peralatan hidup, kepercayaan, pakaian dan praktek- praktek menjalani kehidupan. Budaya juga termasuk produksi teks atau simbol simbol yang memiliki nilai dan menjadi identitas kelompok tertentu.
Characteristics of culture Collectively formed and held Open to symbolic expression Ordered and differentially valued Systematically patterned Dynamic and changing Spatially located Communicable over time and space
Media – culture theory The question of quality Communication technology effects Commodification of culture Globalization Policy of culture diversity Culture identity Gender and subculture Ideology and hegemony
Frankfurt School and critical cultural theory Pertengahan abab 19 muncul kritik keras yang diuarakan oleh Ricard Hoggart, Raymond William, dan Stuart Mill munculnya budaya yang berkualitas rendah misalnya budaya yang dipaparkan dalam iklan. Namun jauh sebelumnya (1933) kritik terhadap media sebagai produksi yang kurang berkualitas telah dikembangkan Frankfurt School yang didirikan oleh Max Horkheimer, Theodor Adorno, Leo Lowenthal, Herbert Marcuse and Walter Benyamin. Media massa alat untuk hegemony menyebarkan dan menanamkan ideologi Gramci 1971.
Teori Kritis tentang Budaya Mass culture is a debased from in capitalist society Mass culture is designed to produce false consciousness Commodification is a central process Mass culture embodies a hegemonic ideology Ideology can be decoded differentially and even reserved Popular culture can be distinguished form mass culture