Penentuan ΔH reaksi melalui:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KESETIMBANGAN KIMIA Erni Sulistiana, s.Pd., M.P. KELAS XI SEMESTER 1
Advertisements

Termokimia SMA NEGERI ARJASA JEMBER Kelas XI semester 1
Termokimia adalah : cabang Ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dengan energi panas/kalor yang menyertainya.
TERMOKIMIA Oleh Jasmine Prasepti Mesyari ( ) - Najmia Rahma
PEMBELAJARAN KIMIA TERMOKIMIA KELAS XI SEMESTER 1.
TERMOKIMIA TERMOKIMIA I.PENGERTIAN 1. SISTEM : Sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita dalam hal ini adalah seluruh proses kimia yang terjadi. 2. LINGKUNGAN.
TERMOKIMIA KOMPETENSI MATERI REFERENSI UJI KOMPETENSI BAHAN AJAR KIMIA
LATIHAN UAS KELAS X.
Proses Alam Secara Termodinamik
LAJU REAKSI KONSEP LAJU REAKSI
HARI / TANGGAL : MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : X / 2
MolaRitas.
Materi Tiga : LARUTAN.
Soal Stoikiometri.
Dan PENGANTAR TERMODINAMIKA
TERMOKIMIA.
ENERGITIKA Problem Solving.
= perubahan entalpi (∆H). 2 H 2 (g) + O2 (g)  2 H 2O(l) + 136,6 kkal
PENGERTIAN Stoikiometri berasal dari kata-kata Yunani stoicheion (=unsur) dan metrein (= mengukur) berarti mengukur unsur-unsur Ilmu yang mmempelajari.
KIMIA DASAR II. STOIKIOMETERI.
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
TERMOKIMIA PENGERTIAN
Kimia Dasar Oleh : Dr. Aminudin Sulaema
LAJU REAKSI.
STOICHION STOIKIOMETRI METRON.
APLIKASI STOIKIOMETRI
Metode Titrimetri / Volumetri
BAB IV. REAKSI DALAM LARUTAN
PERSAMAAN REAKSI Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing PENTING!!! Reaksi.
KIMIA DAN PENGATAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
Metode Titrimetri / Volumetri
KELAS XI SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
BAB II ENERGITIKA KIMIA
K A L O R.
TERMOKIMIA.
Kalor, Entalpi, Sistem dan Lingkungan
Mencari Kc Dalam bejana 1 L dimasukkan 5 mol HI yang terurai menurut reaksi : 2HI (g) H2 (g) + I2 (g) Jika dalam kesetimbangan masih ada 1 mol HI, maka.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
Termokimia XI IPA.
DEDE TRIE KURNIAWAN S.Si
TERMOKIMIA KOMPETENSI MATERI REFERENSI UJI KOMPETENSI BAHAN AJAR KIMIA
KELAS XI SEMESTER 2 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
HUKUM DASAR KIMIA 1.
TERMODINAMIKA Termodinamika dalam arti luas adalah pengkajian hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi, seperti energi yang dikaitkan.
OLEH TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB
TERMOKIMIA SMA MAARIF NU PANDAAN TERAKREDITASI “B” 2008
TERMOKIMIA.
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
STOIKIOMETRI Disusun Oleh Kelompok 2 Nama: Rizkiah Surahman
Siti Daniar Sobriawati
KALOR. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti rangkaian pembelajaran, peserta didik mampu : 1.Menjelaskan pengertian kalor 2.Mejelaskan faktor-faktor yang.
Penentuan Kalor reaksi (Kalorimetri) SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
STOIKIOMETRI KIMIA M. NURISSALAM.
The Applicacation of Mole Consept in Defining Chemical Calculation
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
Reaksi Netralisasi SMA MAARIF NU PANDAAN TERAKREDITASI “B” 2009
Perubahaan Entalpi Dan APlikasi
TERMOKIMIA.
S T O I K I O M E T R I Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait dalam suatu reaksi kimia. Misalnya, apabila 1 g CaCO3 dipanaskan.
STOIKIOMETRI Cont’d.
Metode Titrimetri / Volumetri
Penentuan ΔH reaksi melalui: Menggunakan konsep Hess
LAJU REAKSI XI IPA.
Metode Titrimetri / Volumetri
By: Najiyatul Falichah ( )
TERMOKIMIA MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1. Pendahuluan Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari panas atau kalor.
TERMOKIMIA. PENGERTIAN Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi dengan panas. HAL-HAL YANG DIPELAJARI Perubahan.
DIANA ANDRIANI MM., MT1 KIMIA DASAR III. TERMOKIMIA.
Transcript presentasi:

Penentuan ΔH reaksi melalui: Menggunakan konsep Hess a. Dengan rumusan Hess b. Mengubah reaksi-reaksi yang diketahui kemudian menjumlahkan berdasar reaksi yang ditanyakan (dengan perintah: balik, kali) Menggunakan data energi ikatan. ∆Hreaksi = ∑ energi ikatan kiri - ∑ energi ikatan kanan 3. Dalam percobaan menggunakan kalorimeter.

KONSENTRASI Adalah besaran yang menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solven) Konsentrasi = kerapatan partikel dalam system homogen. Satuan konsentrasi diantaranya: 1. Molaritas (M) Adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Mol = liter x Molaritas Mmol = mL x Molaritas

Hubungan massa jenis larutan dengan massa larutan Massa jenis larutan ρ = massa / V Massa larutan= V(larutan) x ρ Hitung massa larutan dari 100 mL HCl 0,5 M jika ρ larutan dianggap sama dengan ρ air yaitu 1 g/mL Jawab : massa larutan HCl = 100 mL x 1 g/mL = 100 gram

Penentuan ΔH dengan Alat Kalorimeter. Kalorimeter terdiri atas bejana yang dilengkapi dengan pengaduk dan thermometer. Bejana diselimuti dengan penyekat panas yang bertujuan untuk mengurangi perpindahan panas dari system ke lingkungan atau sebaliknya.

Untuk mengukur kalor reaksi yang diserap atau dikeluarkan oleh system reaksi, data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1) perubahan (selisih) suhu sebelum dan sesudah reaksi 2) massa total larutan (m) 3) kalor jenis larutan (c) Secara matematis, jumlah kalor yang diserap atau dikeluarkan, dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = m. c. ΔT Keterangan: Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan m = massa zat c = kalor jenis ΔT = perubahan suhu

C = kapasitas kalor = J/K Kekekalan energi: q sistem + q lingkungan = 0 q sistem = - q lingkungan Dalam reaksi kimia yang dimaksud dengan sistem adalah reaksi itu sendiri, sehingga q sistem = q reaksi q reaksi = - q lingkungan q reaksi = ΔH reaksi / mol zat q lingkungan dapat meliputi: q larutan = mlarutan . c . Δ T q air = mair . c . Δ T q kalorimeter = Ckalorimeter . Δ T c = kalor jenis J/g. K C = kapasitas kalor = J/K

Alam  Sistem dan Lingkungan Hukum Kekekalan Energi  Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Alam  Sistem dan Lingkungan Jika energi sistem berkurang maka energi lingkungan bertambah Jika Jika energi sistem bertambah maka energi lingkungan berkurang. q sistem + q lingkungan = 0 q sistem = q reaksi q lingkungan = q larutan + q kalorimeter q lingkungan = m x c x ∆T q kalorimeter = C x ∆T m = massa c = kalor jenis m.c = C = kapasitas kalor T = suhu

1. Bila 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,5 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu larutan pada kalorimeter dari 29 °C menjadi 35,5 °C. Tentukan mol zat yang menentukan kenaikan suhu larutan tersebut: Jawab: Mol NaOH = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Mol HCl = 100 mL x 0,5 M = 50 mmol = 0,05 mol Reaksi setelah disetarakan: NaOH(aq) + HCl (aq)  NaCl (aq) + 2H2O(l) Mol mula2 : 0,1 0,05 Mol bereaksi : 0,05 0,05 Mol sisa : 0,05 - 0,05 0,1 Besarnya mol zat yang menentukan kenaikan suhu sebesar 0,05 mol HCl atau 0,05 mol NaOH

2. Bila 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan H2SO4 1 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu larutan pada kalorimeter dari 29 °C menjadi 35,5 °C. Tentukan besarnya mol zat yang menentukan kenaikan suhu larutan tersebut: Jawab: Mol NaOH = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Mol H2SO4 = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Reaksi setelah disetarakan: 2NaOH(aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + 2H2O(l) Mol mula2 : 0,1 0,1 Mol bereaksi : 0,1 ½ x 0,1 = 0,05 Mol sisa : - 0,05 0,05 0,1 Mol zat yang menentukan kenaikan suhu larutan adalah : 0,05 mol H2SO4 atau 0,05 mol NaOH (untuk 1 molekul NaOH)

3. Bila 100 mL larutan Ca(OH)2 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu larutan pada kalorimeter dari 29 °C menjadi 35,5 °C. Tentukan mol zat yang menentukan kenaikan suhu larutan tersebut: Jawab: Mol Ca(OH)2 = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Mol HCl = 100 mL x 1 M = 100 mmol = 0,1 mol Reaksi setelah disetarakan: Ca(OH)2(aq) + 2HCl (aq)  CaCl2 (aq) + 2H2O(l) Mol mula2 : 0,1 0,1 Mol bereaksi : ½ x 0,1 0,1 = 0,05 Mol sisa : 0,05 - 0,05 0,1 Mol zat yang menentukan kenaikan suhu larutan adalah : 0,05 mol HCl (untuk 1 molekul HCl) atau 0,05 mol Ca(OH)2

4. Bila 50 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 50 mL larutan HCI 1 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu larutan pada kalorimeter dari 29 °C menjadi 35,5 °C. Bila kalor jenis larutan dianggap sama dengan air yaitu 4,2 joule/g°C, (ρ larutan = 1 g/mL) maka tentukan harga perubahan entalpi standar reaksi berikut! NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) Jawab: 50 mL NaOH 1 M = 50 mmol = 0,05 mol 50 mL HCl 1 M = 50 mmol = 0,05 mol q larutan = m . C . ∆T = 100 g x 4,2 J/g °C x 6,5 °C = 2.730 joule = 2,73 kJ q reaksi = - q larutan

5. Bila 100 mL larutan NaOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCI 0,2 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu pada kalorimeter dari 30 °C menjadi 35 °C. Bila kalor jenis larutan dianggap sama dengan air yaitu 4,2 joule/g°C, maka tentukan harga perubahan entalpi standar reaksi berikut! NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)

5. Bila 100 mL larutan NaOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCI 0,2 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu pada kalorimeter dari 30 °C menjadi 35 °C. Bila kalor jenis larutan dianggap sama dengan air yaitu 4,2 joule/g°C, maka tentukan harga perubahan entalpi standar reaksi berikut! NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) Jawab: 100 mL NaOH 0,1 M = 10 mmol = 0,01 mol 100 mL HCl 0,2 M = 20 mmol = 0,02 mol NaOH + HCl  NaCl + H2O Mol mula2 : 0,01 0,02 mol bereaksi : 0,01 0,01 Mol sisa : - 0,01 Q larutan = m . C . ∆T = 200 g x 4,2 J/g °C x 5 °C = 4200 joule = 4,2 kJ Q sistem = - Q larutan

Dalam bom kalorimeter X gram karbon dibakar ternyata dapat menaikkan 2 liter air dari suhu 25oC menjadi 45oC. Jika massa jenis air 1 kg/L, kalor jenis air = 1 kkal/Kgo C dan kalor pembakaran standar C = -80 kkal maka harga X adalah (Ar C=12) Sepotong besi mempunyai kapasitas kalor 6J/oC. Berapa Joule diperlukan untuk memanaskan besi dari 25 o C hingga 55 o C:

3. Pada pembakaran 0,786 g belerang dalam kalorimeter terjadi kenaikan suhu dari 25oC menjadi 28oC : 1/8 S8(s) + O2(g)  SO2(g) . Jika kapasitas kalor kalorimeter dan isinya adalah 10,8 kJoC-1 maka perubahan entalpi pembakaran 32 g belerang adalah? 4. Pada pelarutan 17 g natrium nitrat dalam kalorimeter terjadi penurunan suhu Dari 25oC menjadi 21oC. Jika kapasitas kalor larutan dan kalorimeter adalah 1070 kJ/oC maka tentukan perubahan entalpi pelarutan 1 mol NaNO3. (Ar Na=23 O=16 , N=14) Reaksi NaNO3(s)  NaNO3(aq) ∆H= ? Atau NaNO3(s)  Na+(aq) + NO3-(aq) ∆H= ?

5. Dalam kalorimeter direaksikan 50 mL larutan NaOH 1 M dengan 50 mL HCl 2 M , Massa jenis larutan sama dengan massa jenis air (1 g/mL) kalor jenis larutan 4,2 J/goC , tentukan perubahan entalpi reaksi tersebut jika terjadi kenaikan suhu dari 25oC menjadi 30oC HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) ∆H= ? 6. Diketahui persamaan termokimia HCl(aq) + Mg(OH)2(aq)  MgCl2(aq) + H2O(l) ∆H= -50 kJ Hitunglah perubahan suhu yang terjadi jika 50 mL larutan Mg(OH)2 1 M direaksikan dengan 50 mL HCl 2 M (Massa jenis larutan sama dengan massa jenis air (1 g/mL) dan kalor jenis larutan = 4,2 J/goC)

7.. Bila 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan H2SO4 1 M ke dalam alat kalorimeter menyebabkan kenaikkan suhu larutan pada kalorimeter dari 29 °C menjadi 35 °C. Bila kalor jenis larutan dianggap sama dengan air yaitu 4,2 joule/g°C, (ρ larutan = 1 g/mL) maka tentukan harga perubahan entalpi standar reaksi berikut NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2H2O