KONSEP BIAYA Liana Maryuni ( ) Diyah Astriani ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Advertisements

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN LABA RUGI.
KONSEP BIAYA (EXPENSES)
KONSEP LABA (INCOME CONCEPT)
Analisis Laporan Keuangan: Pendahuluan
BAB 3 PERSAMAAN AKUNTANSI.
KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN
BAB VIII PENGERTIAN INCOME – REVENUE – GAIN – LOSS
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PSAK 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
TEORI KONSERVATISME & TEORI MATCHING CONCEPT AKUNTANSI
LAPORAN LABA RUGI ( INCOME STATEMENT )
KEWAJARAN,PENGUNGKAPAN DAN TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
KONSEP ASET Billy Chandra Listama Diki Ferdian
BAB iV KONSEP ASET PENGERTIAN Karakteristik Aset:
Akuntansi Keuangan Menengah 1
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Bab 2 Akuntansi dan Aktivitas Koperasi
PERSAMAAN AKUNTANSI.
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
BAB VI KONSEP BIAYA Pengertian
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
BAB VII KONSEP LABA Konsep Dasar Laba
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
MEMAHAMI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PENGANTAR AKUNTANSI (Bagian 1)
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
PSAK 14 PERSEDIAAN.
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
FAKULTAS EKONOMI DAN BIAYA UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KONSEP AKTIVA.
Bab 1 Perusahaan dan Akuntansi
KONSEP LABA.
perbedaan interpretasi dan perdebatan.
PSAK 53 Imbalan Berbasis Saham
Fadjar Monot W Hendra Wedy
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI
PERSEDIAAN PSAK
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
BIAYA EXPENSE.
LABA (INCOME).
Biaya.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
Media Pembelajaran KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
KONSEP BIAYA Muhammad Iqbal Program Study Audit Fakultas Ekonomi
KONSEP HUTANG & EKUITAS
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan Dominggus Domu Patimara ( ) Sostianus Langga ( ) Elisabeth Teresia Kay ( ) Aripka Panransia.
KDPPLK Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian LK bagi para pengguna eksternal.
05 Laporan Arus Kas Konsolidasi AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 EKONOMI
BIAYA Kelompok I : Andina Elvira - SA
BAB 3 PERSAMAAN AKUNTANSI.
Apolinaris Christi Bernando ( )
PERSAMAAN AKUNTANSI.
THE STRUCTURE OF ACCOUNTING THEORY
Bab 9 Biaya 9/18/2018.
Bab 9 Biaya 9/18/2018.
Akuntansi Keuangan Menengah 1
BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
Cash Flow – PSAK 2.
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
Bab 9 Biaya 4/27/2019.
ASPEK KEUANGAN.
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

KONSEP BIAYA Liana Maryuni (111040102) Diyah Astriani (111040108) Kusnia (111040126) DeaMentari (111040135) Utami Puji (111040136)

Karakteristik Biaya Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan.

Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. Sedang IAI (1994) mendefinisikan biaya (beban) sebagai berikut :Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal Sementara Kam (1990) mendefinisikan biaya sebagai penurunan nilai aktiva atau kenaikan hutang atau kenaikan ekuitas pemegang saham (stockholder’s equity) sebagai akibat pemakian barang dan jasa oleh suatu unit usaha untuk menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.

Pengukuran dan Pengakuan Biaya Pengukuran Biaya Sejalan dengan penilaian aktiva, biaya dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu pengukuran biaya dapat didasarkan pada : Cost Historis. Cost pengganti/cost masukan terkini (Replacement Cost/Current Input Cost). Setara kas (Cash Equivalent)

Pengakuan Biaya Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : sebagai aktiva (potensi jasa) sebagai beban pendapatan (biaya) Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya apabila cost tersebut memenuhi criteria sebagai berikut : Memenuhi definisi aktiva (memiliki manfaat ekonomi masa mendatang, dikendalikan perusahaan, berasal dari transaksi masa lalu). Ada kemungkinan yang cukup bahwa manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai. Besarnya manfaat dapat diukur dengan cukup andal.

Konsep Penandingan Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju perusahaan, sementara cost yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.

Dalam praktek ada tiga dasar penandingan yang umum digunakan untuk mencari hubungan antara biaya pendapatan dalam satu periode tertentu. Dasar penandingan tersebut adalah : hubungan sebab akibat (association of causes and effects), alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation) dan pembebanan segera (immediate recognition).

Alokasi Sistematis Dan Rasional Alokasi sistematik dan rasional sering disebut dengan dasar penandingan periodik (period matching) atau penandingan tidak langsung (inderict matching). Alokasi sistematik dan rasional dapat digunakan sebagai dasar penandingan apabila dasar penandingan hubungan sebab akibat tidak dapat dilakukan.

Meskipun dapat menimbulkan masalah, alokasi sistematis tetap dapat digunakan sebagai dasar penandingan. Ada beberapa alasan yang mendukung pemakaian alokasi sistematis dan rasional : Pertama, banyak cost periodik yang berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan periode berjalan. Kedua, pada beberapa kasus sulit mencari hubungan langsung antara cost tertentu dengan pendapatan. Apabila cost dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan, maka cost tersebut harus di akui sebagai biaya pada periode terjadinya. Misalnya pengeluaran untuk pengobatan karyawan. Ketiga, apabila manfaat masa mendatang tidak dapat diukur dengan cukup pasti atau cost yang dikeluarkan tidak memiliki hubungan dengan pendapatan di masa mendatang, maka tidak ada alsan untuk menunda pembebanan cost sebagai biaya pada periode terjadinya.

Keempat,apabila biaya bersifat rutin (reguler) dan terjadi berulang-ulang, maka pembebanan langsung secara material tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih, meskipun penandingan yang tepat dapat dicapai. Hal ini dapat dilihat dalam kasus penelitian dan pengembangan. Kelima, apabila cost tersebut merupakan joint cost,  maka alokasi arbitrer harus dilakukan pada kegiatan yang berbeda.

Terima kasih ….   