BOD (Biological Oxygen Demand) Disusun Oleh : Windy Aprilia Fransiska 135100901111032 Tsaniya Salma A N 135100901111038 Karindah Rismawati 135100901111049
Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Tidak hanya di udara, di dalam air juga mengandung oksigen. Kebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organik.
Pada kondisi aerobik, pemecahan bahan organik diartikan bahwa bahan organik ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi. Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan. Semakin banyak bahan organik dalam air, makin besar BOD nya sedangkan DO akan makin rendah. Air yang bersih adalah yang BOD nya kurang dari 1 mg/l atau 1 ppm, jika BOD nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar.
Tujuan Dan Manfaat Untuk mengetahui pengertian BOD Untuk mengetahui macam klasifikasi BOD Untuk mengetahui jenis – jenis pemeriksaan BOD Untuk mengetahui reaksi BOD dan metode analisanya Untuk mengetahui cara kerja pengujian BOD Untuk mengetahui cara penganggulangan BOD
Pengertian BOD BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme. Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) /(Biological Oxygen Demand, disingkat BOD) adalah analisis empiris untuk mengukur proses-proses biologis (khususnya aktivitas mikroorganisme yang berlangsung di dalam air. Di dalam pemantauan kualitas air, KOB/BOD merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran air. Pengukuran parameter ini dapat dilakukan pada air minum maupun air buangan.
Macam Klasifikasi BOD Klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu: Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian
BOD dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari, pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen. Beberapa kelemahan uji BOD diantaranya : Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-bahan anorganik atau bahan-bahan tereduksi lainnya. Pengujian BOD cukup waktu lama minimal 5 hari Uji BOD dilakukan selama 5 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira-kira 68% dari total BOD Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat di dalam air tersebut, misalnya ada germisida seperti khlorin dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik,sehingga hasil uji BOD menjadi kurang teliti.
Gangguan pada analisa BOD Ada lima jenis gangguan yang umumnya terdapat pada analisa BOD: Proses nitrifikasi dapat mulai terjadi di dalam botol BOD setelah 2-10 hari Zat beracun dapat memeperlambat pertumbuhan bakteri (memperlambat reaksi BOD) bahkan membunuh organisme tersebut. Kemasukan/keluarnya oksigen dari botol selama inkubasi harus dicegah dengan ditutup hati-hati (di atas tutup botol bisa diberi air/waterseal).
4. Nutrien merupakan salah satu syarat bagi kehidupan bakteri 4. Nutrien merupakan salah satu syarat bagi kehidupan bakteri. Sehingga sebaiknya setiap botol BOD ditambah dengan nutrient secukupnya. 5. Karena benih dari bermacam-macam bakteri dapat berkurang jumlahnya atau kurang cocok bagi air buangan maka pembenihan harus dilakukan dengan baik. Parameter yang sangat penting dalam air adalah oksigen. Sebagian besar makhluk hidup dalam air membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidupnya, baik tanaman maupun hewan air, bergantung kepada oksigen yang terlarut. Sumber-sumber air meliputi air laut, air atmosfir, air permukaan dan air tanah.
Jenis – Jenis Pemeriksaan BOD Pemeriksaan BOD dalam air jernih Air yang bersih adalah yang BOD nya kurang dari 1 mg/l atau 1 ppm, jika BOD nya di atas 4 ppm, air dikatakan tercemar. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke muara. Selama pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Pemeriksaan BOD dalam air pembuangan penduduk atau industri Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri, dan untuk mendesain sistem-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut.
Reaksi BOD Berikut ini adalah reaksi – reaksi pada BOD: 2NH3 + 3O2 2NO2 - + 2H+ + 2H2O 2NO2 + O2 2 NO3- MnSO4 + 2KOH Mn(OH)2 + K2SO4 Mn(OH)2 + ½ O2 MnO2 + H2O MnO2 + KI + 2 H2O Mn(OH)2 + I2 + 2KOH I2 + 2S2O32- S4O6- + 2I-
Metode Analisa Metode Pemeriksaan BOD adalah dengan metode Winkler (Titrasi di Laboratorium). Prinsip pemeriksaan parameter BOD didasarkan pada reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen di dalam air dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerobik. Untuk menguraikan zat organik memerlukan waktu ± 2 hari untuk 50% reaksi, 5 hari untuk 75% reaksi tercapai dan 20 hari untuk 100% reaksi tercapai. Dengan kata lain tes BOD berlaku sebagai simulasi proses biologi secara alamiah, mula-mula diukur DO nol dan setelah mengalami inkubasi selama 5 hari pada suhu 20°C atau 3 hari pada suhu 25°C–27°C diukur lagi DO air tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Analisis BOD Kelebihan Metode Winkler dalam menganalisis BOD adalah teliti dan akurat. Hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tio dan penambahan indikator amilumnya. Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan BOD yang lebih akurat.
Kelemahan Metode Winkler dalam menganalisis BOD adalah dimana dengan cara Winkler penambahan indikator amylum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena I2 mudah menguap. Dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan I2, oksidasi udara dan adsorpsi I2 oleh endapan.
Kesimpulan