Sebab kejahatan dari Aspek Sosiologi

Teori-teori sosiologi mencari alasan-alasan perbedaan dalam hal angka kejahatan di dalam lingkungan sosial, teori-teori ini dapat dikelompokan menjadi tiga kategori umum, yaitu: Strain, Cultural Deviance (penyimpangan budaya), dan social control (kontrol social). Perspektif starin dan penyimpangan budaya, terbentuk pada 1925 dan 1940 dan masih populer hingga hari ini, memeberi landasan bagi teori-teori sub-cultural. Teori ini lebih memusatkan perhatian pada kekuatan sosial (social forces) yang menyebabkan orang melakukan aktivitas kriminal.

Strain theory : Robert K. Merton Menurut merton, di dalam suatu masyarakat yang menjadi yang teratas tidaklah dibagikan secara merata, sangat sedikit anggota kelas bawah mencapainya. Teori merton menjelaskan kejahatan di amerika serikat, yaitu terjadinya disparatis yang luas dalam hal pendapatan di antara kelas-kelas masyarakat berbeda. Meski merton berpendapat bahwa kekurangan legitimate means bagi setiap orang untuk mencapai tujuan-tujuan meterial dapat menciptakan masalah,dia juga berpendapat tingginya angka penyimpangan tidak dapat semata-mata dijelaskan atas dasar kekurangan sarana-sarana tadi.

Merton menyadari bahwa kebanyakan orang, meskipun memiliki sarana yang terbatas tidak melakukan penyimpangan. Banyak orang tidak melakukan penyimpangan. Mereka menyesuaikan diri, melanjutkan mencapai tujuan budaya berupa kesuksesan dan percaya atas legitimasi sarana-sarana konvensional atau institutionalised means dengan mana sukses akan dicapai. Ini merupakan mode adaptasi pertama yaitu conformity.

Merton menggambarkan empat mode adaptasi yang menyimpang Merton menggambarkan empat mode adaptasi yang menyimpang. Kebanyakan tingkah laku kriminal, menurut merton dapat dikategorisasikan sebagai innovation, karena adaptasi mencakup mereka yang tetap meyakini sukses yang dianggap berharga itu namun beralih menggunakan illegitimate means atau sarana-saran yang tidak sah jikan mereka menemui dinding atau halangan terhadap sarana yang sah nuntuk menemui sukses ekonomi tersebut.

Kritik terhadap strain theory Terlalu berkonsentrasi pada kejahatan di tingkat bawah secara hirarki ekonomi, teori ini melainkan kejahatan yang dilakukan oleh kalangan menengah dan atas bagaimana mungkin suatu masyarakat yang sangat heterogen seperti amerika serikat memiliki tujuan-tujuan yang disepakati setiap orang? Banyak juga orang-orang di masyarakat lain di luar Amerika serikat yang mempunyai sarana terbatas dalam mencapai tujuan-tujuan material tetapi mempunyai angka kejahatan rendah, contohnya: dua negara berkembang dan industri yaitu jepang.

Thank’s