Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
perencanaan dan perancangan hingga detail perancangan secara mandiri.
Advertisements

TUGAS BESAR PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Pranata manajemen pembangunan ke-pranataan Minggu ke – 2 Beta S.S genap.
RAGAM EKSPOSISI Setyawan Pujiono, M.Pd Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNY.
- 1 MINGGU 11 PENGUMPULAN DATA
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
1 Pertemuan 05 Permasalahan dalam Perancangan Arsitektur Matakuliah: R0022/Pengantar Arsitektur Tahun: Sept 2005 Versi: 1/1.
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK
PROSES DALAM ARSITEKTUR
A N A L I S I S TAPAK Chairul Maulidi Mata Kuliah: Perencanaan Tapak
Ilmu Komunikasi dalam Dimensi Ideal Ilmu komunikasi sebagai ilmu murni merupakan dimensi ideal sehingga segala sesuatu dalam angan-angan atau cita-cita.
PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS
ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR
TUJUAN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR
Lingkup Pekerjaan Desainer Interior Pertemuan 3 - 4
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
DARI PARAGRAF KE ESAI Pertemuan 10
1 Matakuliah: R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun: 2006 Pertemuan 7.
Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Estetika Bangunan Pertemuan 33
Laporan Penelitian Pertemuan 13 Matakuliah: D0222 – Metodologi Penelitian Tahun: Ganjil 2007/2008.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Pembimbing Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
ARSITEK DALAM KONTEKS PROYEK PEMBANGUNAN
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
BESARAN RUANG Pertemuan 11
YUNITA SYAFITRI RAMBE, ST, MT
JUDUL PENELITIAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEJUARAAN DI KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA BARAT.
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
REKAYASA LINGKUNGAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
REKAYASA LINGKUNGAN.
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
Panduan Langkah Penyusunan Memorandum Program
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
KONSEP DESAIN Pertemuan 2
Aspek Sosiologis dalam Desain Komunikasi Visual
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
Pra Rancangan dan Gambar Arsitektur Pertemuan 34, 35, 36
<<Soal Desain Interior 3>> W 0186
FUNGSI DAN JENIS PERATURAN BANGUNAN Pertemuan 1-2
Studi Kasus Desain Bangunan Pertemuan 6
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
Bab III Metodologi Penelitian
PERUMUSAN MASALAH UNTUK PENELITIAN DAN PENULISAN Pertemuan 2
STUDI AWAL BENTUK DAN. PERLETAKAN MASSA BANGUNAN
Matakuliah : R0142/Fisika Bangunan Tahun : September 2006
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Konsep dlm arsitektur & jenis-jenis desain
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Metode Perancangan Arsitektur I
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
EKOLOGI DAN EKOLOGI ARSITEKTUR
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5
Masalah Penelitian Oleh Nanang Kohar, SH.
Transcript presentasi:

Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27 Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur 3 Tahun : 2008 Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27

Pengertian dan Tujuan Konsep merupakan dasar untuk mengembangkan rancangan, dengan demikian sebelum rancangan dikembangkan maka perlu dirumuskan terlebih dahulu konsepnya. Konsep dapat menjadi dasar bagi arahan perancangan untuk mencapai hasil akhir yang baik dan optimal. Konsep dapat menjadi dasar bagi arahan perancangan untuk mencapai hasil akhir yang baik dan optimal. Konsep menjadi landasan untuk mengarahkan bagaimana bangunan dibentuk dan diolah. Suatu bangunan pada tahap tertentu memiliki kompleksitas yang tinggi dan merupakan gabungan dari berbagai pemecahan permasalahan. Untuk itu suatu bangunan mengandung (tidak ada/tidak mungkin hanya konsep tunggal) lebih dari satu konsep Karena kompleksitas dan sintesis dari berbagai hal yang rumit tersebut. Gubahan massa / bentuk merupakan sesuatu yang kompleks dalam perwujudan desain secara fisik sekaligus mengekspresikan fungsi, ruang dan citra tertentu. Untuk itu memerlukan suatu arahan dan konsep yang jelas. Pada pembahasan ini mahasiswa diajak untuk merumuskan konsep gubahan massa / bentuk sesuai dengan konsep dalam arsitektur. Bina Nusantara

Pengertian Konsep Definisi konsep secara umum adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur kedalam suatu kesatuan. Unsur-unsur tersebut dapat berupa : gagasan, pendapat dan pengamatan. Secara khusus dalam arsitektur konsep mengemukakan secara khusus mengenai : syarat-syarat suatu rencana, kontek dan keterkaitan serta keyakinan atau idealisme yang digabungkan secara bersama-sama. Dengan demikian konsep dapat dikatakan sebagai landasan atau acuan untuk memberikan arah dan batasan-batasan perancangan dan perencanaan arsitektur. Bina Nusantara

Pengungkapan Konsep a. Analogi b. Metafora (Peumpamaan) c. Hakikat memakai hal-hal lain sebagai landasan Konsep, mengidentifikasi hubungan harafiah yang mungkin dengan benda-benda atau hal lain. Benda tersebut memiliki sifat yang khas sesuai dengan model proyek yang ada. b. Metafora (Peumpamaan) mengidentifikasikan hubungan-hubungan yang bersifat abstrak dan tidak nyata dari suatu benda. Banyak digunakan perumpamaan dengan memakai kata ‘seperti’ atau ‘bagaikan’. Pada metafora mengidentifikasikan hubungan (dengan hal atau benda) yang sejajar sedangkan dalam analog mengidentifikasikan hubungan harafiah yang mungkin. c. Hakikat menyaring dan memusatkan aspek-aspek persoalan yang rumit menjadi keterangan-keterangan yang gamblang. Suatu pernyataan tentang hakikat dapat juga merupakan hasil penemuan dan identifikasi dari akar-akar suatu pokok persoalan, dan tentunya melewati proses kajian dan analisis. Dalam suatu konsep perancang mencari hakikat suatu proyek dan selanjutnya diubah menjadi pernyataan-pernyataan konsep. d. Konsep Programatik Merupakan tanggapan langsung sebagai pemecahan masalah yang ada. Konsep dapat dikembangkan dengan memngangkat persoalan-persoalan yang lebih prakmatis. e. Cita-cita Merupakan suatu rumusan ideal yang mengemukakan aspirasi dan cita-cita tertinggi. Sumber : Snyder, 1985 Bina Nusantara

Faktor-faktor dalam penyusunan Konsep Gubahan Massa / Bentuk Faktor-faktor utama Fungsi dan pengguna Lokasi Tapak Iklim Konsep dapat mengarahkan : Pencitraan Suasana Ekspresi Orientasi Olahan Building Encelope dan Façade Teknologi dan material Bina Nusantara

Perumusan Konsep Konsep Gubahan massa / bentuk dapat dirumuskan terlebih dahulu tema utamanya, misalnya : arsitektur hijau, bangunan hemat energi, “selasar” (Gallery Sunaryo), “terasering persawahan” (Gedung Sekretariat ASEAN), Lingga dan Yoni (MONAS) Konsep dekembangkand engan memperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi atau akan di ekspresikan / dikomunikasikan. Konsep digambarkan dalam sbentul grafis dengan penjelasan secukupnya. Konsep dapat berupa urutan sketsa grafis yang menunjukkan proses pengembangan olahan, dari gagasan awal menjadi perwujudan tertentu. Bina Nusantara

Pertimbangan Fungsi dan Pengguna Fungsi yang berbeda akan memberikan ekspresi yang berbeda pula, konsep dapat merumuskan spesifikasi fungsnya. Misalnya ada perbedaan antara rumah makan dan café. Fungsi yang sama dapat pula berbeda konsepnya jika diarahkan untuk pengguna tertentu, misalnya Plaza Indonesia untuk yang lebih mapan dan EX untuk dinamika kaum muda / remaja. Konsep dapat pula dirumuskan berdasarkan karaketristik penggunanya, misalnya sekolah desain akan berbeda dengan sekolah ekonomi. Konsep dapat pula dirumuskan berdasarkan karakjteristik sosial budaya penggunanya, misalnya TK dengan latar belakang keagamaan, rumah makan Soto Jawa berbeda dengan fast food Amerika. Bina Nusantara

Pertimbangan Pencitraan Misalnya : Identitas (negara, pemilik, fungsi dan kegiatan) Karakteristik imajinatif (orang muda : dinamis, kantor : formal) Simbolisasi dan budaya Kepedulian dan Issu (green, tropis, merakyat) Bina Nusantara

Pertimbangan Pencitraan : Atap Atap dan Tropis sebagai ungkapan pencitraan keIndonesiaan Bina Nusantara

Pertimbangan Pencitraan : Simbolisasi Bina Nusantara

Bina Nusantara

Pertimbangan Lokasi Di Perkotaan Di pegunungan Di kawasan bersejarah Di sudut jalan Bina Nusantara

Contoh Konsep Arsitek : Tedjo Baskoro Bina Nusantara

Contoh Konsep Arsitek : Boy Bhirawa (PTI consultant) Bina Nusantara

Contoh Konsep Arsitek : Noerzaman (Arkonin consultant) Bina Nusantara

Terima Kasih Bina Nusantara