Pertemuan 21 Stiffnes method

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
Advertisements

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011
Pertemuan 7 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Pertemuan 4 Aplikasi Perhitungan Gaya Dengan Program Komputer
Pertemuan 10 Slope Deflection Method
Pertemuan #3 Input Data dan Bagan Alir Program Analisis Struktur
Pertemuan 15 POROS DAN PASAK
Pertemuan 11 Slope Deflection Method
Perencanaan Batang Tarik
Pertemuan #1 ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG
Pertemuan 23 Metode Unit Load
Pertemuan 24 Diagram Tegangan dan Dimensi Balok
Pemrograman Komputer dalam analisa Struktur Baja
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Pertemuan 26 Lendutan dan Putaran Sudut pada Balok Kantilever
Pertemuan 24 Mathrix laboratory
Pertemuan 12 Slope Deflection Method
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 05 dan 06 Keseimbangan
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Pertemuan 15 Flexibility Method
Pertemuan 10 Gaya – gaya dalam
Pertemuan 07 Keseimbangan pada Konstruksi Rangka Kuda-Kuda
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan 21 Tegangan Geser, Lentur dan Normal
Pertemuan #11 Perakitan Matriks Kekakuan Struktur Portal 2D
Pertemuan 8 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 26 Conjugate Beam Method
1 Pertemuan 25 Mathrix laboratory Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Pertemuan 1 Pengantar Mekanika Bahan
Pertemuan 14 Hukum Castigliano I
Pertemuan 13 Hukum Castigliano I
Pertemuan 8 Analisis Balok Menerus
Pertemuan 7 Tegangan Normal
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 24 Metode Unit Load
Pertemuan 09 s.d. 14 Gaya Dalam
Pertemuan 19 Besaran dan Sifat Batang (Secara Grafis)
Pertemuan 13 Slope Deflection Method
Pertemuan 5 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Pertemuan 10 ANALISA GAYA PADA KERANGKA BATANG
Pertemuan 4 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Pertemuan 9 PORTAL DAN KERANGKA BATANG
Pertemuan 03 Macam Perletakan dan Stabil / Labilnya Konstruksi
Pertemuan 25 Lendutan dan Putaran Sudut pada Balok diatas 2 Tumpuan
Pertemuan #10 Analisis Struktur Portal 2D
Pertemuan 09 Pemakaian dari Hukum Hooke
Pertemuan 8 SFD DAN BMD PADA BALOK
Pertemuan 3 Metode Gaya Dan Metode Perpindahan
Pertemuan 14 Slope Deflection Method
Pertemuan 12 Konstruksi komposit
Matakuliah : S0494/Pemrograman dan Rekayasa Struktur
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Matakuliah : S0024/Mekanika Bahan Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 17 Konstruksi Rangka Batang
Pertemuan 13 Konstruksi komposit
Pertemuan 9 Algoritma Program Analisis Balok
Pertemuan 7 Ikatan Angin
Pertemuan 12 Energi Regangan
Pertemuan 19 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Eksentris
Pertemuan 11 Torsi dan Tekuk pada Batang
Pertemuan 3 Pembebanan Rangka Atap
Pertemuan 6 METODE DISTRIBUSI MOMEN
Matakuliah : S0084 / Teori dan Perancangan Struktur Beton
Pertemuan 25 Conjugate Beam Method
KAPASITAS PENAMPANG MENAHAN GAYA LINTANG Pertemuan 13
Transcript presentasi:

Pertemuan 21 Stiffnes method Matakuliah : S0114 / Rekayasa Struktur Tahun : 2006 Versi : 1 Pertemuan 21 Stiffnes method

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat membuat diagram / skema untuk analisa struktur rangka batang dengan stiffness method

Analisa struktur rangka batang dengan stiffness method Outline Materi Analisa struktur rangka batang dengan stiffness method

METODE KEKAKUAN PADA KONSTRUKSI KINEMATIS TERTENTU (2D FRAME) Struktur dasar disini adalah konstruksi kinematis tertentu dan langkah –langkah perhitungan sbb: a. Menentukan systim koordinat untuk struktur dan elemen koordinat untuk masing-masing elemen. b. Mencari hubungan antara deformasi dengan lendutan yaitu menghitung matrik () = Beta yang diperoleh dengan memberi displacement sebesar 1 satuan searah systim koordinat.

c. Hubungan gaya dalam dengan deformasi; menghitung matrix (K) = Kapa yaitu besar kekakuan elemen untuk masing – masing elemen sesuai elemen koordinat Gaya dalam pada protal bidang dapat momen lentur, gaya lintang dan gaya normal tetapi paling dominan momen lentur. d. Menentukan matrix kekakuan struktur = (k) = ()T(K)(). e. Dapat dihitung lendutan / displacement dari struktur = []. f. Dapat diketahui gaya – gaya dalam (P) = (K)()() sehingga dapatlah digambar diagram gaya dalam / momen.

Metode kakakuan untuk konstruksi Kinematis tertentu P=1000 kg C B EI Konstruksi yang akan dianalisa dengan beban gaya P. Ten-tukan matrik kekakuan dari systim struktur dan momen-momen di A dan B A B C 2 1 Systim koordinat 2 C 3 1 A 4 B Elemen koordinat Struktur dasar yang dikekang

Menghitung matrix [] dengan memberikan displacement diarah systim koordinat = 1 satuan Kemudian menentukan matrik kekakuan elemen sesuai arah elemen koordinat 1 satuan  arah 1 = 1 satuan 6 4 1 + -  arah 2 = 1 satuan

Elemen 1 Elemen 2 Idem = 4

Momen di A = 960 Momen di B = 1440