II. LINGKUNGAN INDUSTRI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

Bab 6 LINGKUNGAN GLOBAL.
Referensi : Mudrajat Kuncoro, Manajemen Strategi
DERIVATIF DAN MANAJEMEN RISIKO
LINGKUNGAN GLOBAL (Global Environment).
Persaingan dalam pasar bebas (Memahami konteks bisnis global)
Kondisi Global PERTEMUAN 5.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI
TINJAUAN MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI STMIK DHARMA PUTRA KAMPUS II
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
MANAJEMEN RESIKO AGRIBISNIS.
Manajemen Keuangan Perusahaan Multinasional
1. Mengelola Keuangan di Anak Perusahaan Asing: Gambaran Umum
BAB 3 Menilai Kondisi Ekonomi
Manajemen Keuangan Multinasional
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
6 Chapter Global Environment Introduction to
TINGKATAN STRATEGI.
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
Pasar Valuta Asing.
KEWIRASWASTAAN DAN PERENCANAAN BISNIS
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Kebijakan Perdaganangan Internasional
Keputusan-keputusan Penetapan Harga
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Pertemuan 4 Lingkungan Ekonomi dan Lingkungan Industri
Penanaman Modal Asing Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
A. Bentuk-Bentuk Penggabungan Bentuk-bentuk penggabungan dibagi menjadi penggabungan vertikal-integral dan horizontal-paralelisasi. 1. Penggabungan Vertikal-Integral.
BISNIS DAN PEMASARAN INTERNASIONAL
BISNIS GLOBAL.
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
AUDITA NUVRIASARI, SE, MM
By: Inggrita Gusti Sari Nst SE, MSI
LINGKUNGAN BISNIS I. Lingkungan Ekonomi II. Lingkungan Industri
Modul 3 BISNIS INTERNASIONAL Dra. Hj. Popon Herawati, MSi
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Perdagangan & Investasi dalam Bisnis Internasional
BAB 5 LINGKUNGAN INDUSTRI.
Lingkungan Global.
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
Bisnis Internasional.
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
ASPEK YANG BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PENGERTIAN BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Sistem Bisnis Terintegrasi (Integrated Business System)
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
Bab 5 LINGKUNGAN GLOBAL Pancareta Qadarsih C1C013036
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
Introduction to LINGKUNGAN BISNIS Desi Harsanti Pinuji.
MACAM-MACAM STRATEGI.
05 PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KONTEKS BISNIS GLOBAL
TEORI-TEORI PERDAGANGAN & INVESTASI INTERNASIONAL
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Introduction to Business
Analisis Laporan Keuangan Internasional
6 Chapter Global Environment Introduction to
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Motif dan Fungsi dari Suatu Bisnis
menilai kondisi ekonomi PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
menilai kondisi global PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Merancang dan Mengelola Strategi Pemasaran Global
KEBIJAKAN INTERNASIONAL ZAHRINA NATASHA R.J. SEKAR AMARYLIS MUHAMMAD FARHAN.
 Tidak ada satu pun negara di dunia yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.  Dibutuhkan kerjasama dan interaksi antar negara guna memenuhi kebutuhannya.
PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Politeknik pos indonesia D4 logistik bisnis
Transcript presentasi:

II. LINGKUNGAN INDUSTRI Selain dipengaruhi kondisi ekonomi makro, perusaha an juga dipengaruhi oleh kondisi mikro yaitu ling- kungan industri A.Karakteristik Industri yang Mempengaruhi Hasil Bisnis Hasil perusahaan sangat tergantung pada karakteristik industri, yaitu : 1. Permintaan Industri 2. Persaingan Industri 3. Lingkungan Tenaga Kerja 4. Lingkungan Peraturan

1. Permintaan Industri 2. Persaingan Industri Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-produk dalam industri. Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer, karena dapat berubah setiap saat dan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi konsumen. Meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam industri, sebaliknya penurunan permintaan berakibat kerugian. 2. Persaingan Industri Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang menginginkan produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap industri. Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan, karena :

3. Lingkungan Tenaga Kerja Penjualan perusahaan dibandingkan dengan pasar keseluruhan (pangsa pasar) normalnya lebih tinggi. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi tanpa kehilangan konsumen Seluruh penghasilan (total revenue) tergantung pada jumlah terjual (quantity) dan harga per-unit (price) Perusahaan dapat menjual dalam jumlah besar pada harga tinggi sehingga memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan rendahnya penjualan dan kemungkinan merugi. 3. Lingkungan Tenaga Kerja Beberapa industri memiliki karakteristik tenaga kerja khusus Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu yang memerlukan spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)

Serikat tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja, selain masalah pemogokan Memahami lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat menolong manajer perusahaan mengestimasi biaya tenaga kerja yang terjadi 4. Lingkungan Peraturan Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah. Ada peraturan yang lebih ketat dikenakan pada suatu industri dibanding industri lainnya. Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih banyak peraturan lingkungan. Perbankan, asuransi dan industri utilitas terkena peraturan pada jenis jasa yang disediakan. Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengatahui segala peraturan yang dikenakan pada industri tersebut

B. Eksposur Terhadap Kondisi Industri Tereksposnya sebuah perusahaan terhadap kondisi industri tergantung pada karakteristik tertentu, dua karakteristik utama adalah : a. Pangsa Pasar suatu Perusahaan Seberapa besar perusahaan terpengaruh oleh kondisi industri tergantung pangsa pasar atau pangsa penjualan keseluruhan dalam industri (pasar) Perusahaan yang mampu mengontrol pasar biasanya mendapat keuntungan lebih dari peningkatan permintaan industri, a.l perusahaan dapat meramalkan permintaan pasar, sehingga dapat meramalkan permintaan produknya Perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar juga terkena dampak lebih besar dibanding perusahaan kecil pada saat industri menurun

B. Fokus pada Industri Utama Perusahaan yang memfokuskan bisnisnya pada satu industri secara umum lebih terekspos terhadap kondisi industri, sehinggga akibat serius apabila terjadi penurunan penjualan karena selera konsumen atau perubahan teknologi. Untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi buruk, perusahaan perlu mengurangi eksposurnya. Solusinya adalah dengan mendiversifikasikan bisnis pada beberapa industri. C. Bersaing Dalam Suatu Industri Dalam situasi persaingan yang ketat dapat dibedakan, mana perusahaan yang dikelola dengan baik dan mana yang tidak baik. Perusahaan yang dikelola tidak baik akan mengalami kegagalan, sebaliknya perusahaan yang dikelola dengan baik merebut pasar dari perusahaan yang gagal, melalui akuisisi, konsolidasi atau merger

Membagi segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan Kualitas Langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi persaingan adalah : Menilai Pesaing Setiap perusahaan hendaknya dapat mengenali dan mengukur kekuatan pesaing terutama pesaing utama, karena setiap industri memiliki segmen, dengan cara : Membagi segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan Kualitas Mengantisipasi perubahan dalam persiangan Mengembangkan Keunggulan Kompetitif Perusahaan harus mencari cara untuk meningkatkan atau minimal mempertahankan pangsa pasar a.l dengan melihat keunggulan kompetitif yang dimiliki. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan dengan : - Harga produksi rendah - Kualitas lebih baik - Deferensasi produk

Lingkungan Tenaga Kerja Permintaan Industri Persaingan Industri Penghasilan Lingkungan Tenaga Kerja Biaya Operasional Biaya Bunga Peraturan Pemerinah Keuntungan

III. LINGKUNGANGLOBAL Jumlah bisnis internasional bertambah akibat dihapusnya berbagai halangan internasional dan bahkan perusahaan kecil saat ini membeli pasokan serta menjual barang dari dan ke negara asing. A. Motif Perusahaan Berkecimpung Dalam Bisnis Internasional Motif pada umumnya adalah : a. Menarik permintaan asing Perusahaan tidak dapat meningkatkan lagi pangsa pasar di dalam negeri, karena persaingan yang ketat disamping permintaan produk menurun karena perubahan selera konsumen

b. Kapitalisasi pada teknologi Perusahaan berkapitalisasi pada keunggulan teknologi dengan mendirikan bisnis baru di negera-negara yang berteknologi rendah c. Penggunaan pada sumber-sumber murah Biaya tenaga kerja dan tanah bervariasi diberbagai negara, dalam hal ini perusa- haan membangun fasilitas produksi dimana harga tanah dan biaya tenaga kerja murah d. Diversifikasi internasional Untuk mengurangi risiko atas eksposur perusahaan terhadap perubahan dalam industri atau ekonomi, dengan cara penjual produknya ke berbagai negara e. Motif kombinasi Yaitu kombinasi dari 2 atau lebih motif tersebut diatas.

B. Cara Perusahaan Menjalankan Bisnis Internasional I m p o r Berbagai bentuk Bisnis Internasional adalah : I m p o r Pembelian barang atau jasa dari negara lain. Hal yang mempengaruhi tingkat impor adalah tarif pajak dan Kuota E k s p o r Penjualan barang atau jasa kepada pembeli yang berdomisili di negara lain Investasi asing langsung Mendirikan anak perusahaan atau membeli perusahaan yang ada di negara lain dan menjadikannnya sebagai anak perusahaan.

Aliansi Strategis Kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan terbaik dari perusahaan yang terlibat. Jenisnya adalah : Usaha Patungan (joint venture) Kesepakatan antara dua perusahaan (lokal dan asing) mengenai proyek tertentu Kesepakatan Lisensi Internasional (Inter’l Licensing Agreement) Pemberian lisensi kepada perusahaan asing (pemegang lisensi) oleh perusahaan pemberi lisensi (licensing firm) untuk memproduksi produk sesuai dengan instruksi spesifikasi tertentu

C. Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional Karakteristik di negara asing yang harus dipertimbangkan pada saat perusahaan akan terjun dalam Bisnis Internasional adalah : a. B u d a y a Penilaian mengenai selera, kebiasaan dan adat istiadat suatu negara b. Sistem Ekonomi Mengenali sistem ekonomi yang dianut (kapitalisme, komunisme atau sosialisme) c. Kondisi Ekonomi Untuk memperkirakan permintaan produk perusahaan harus berupaya meramalkan kondisi ekonomi negara asing (pertumbuhan ekonomi dan inflasi)

D. Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Hasil d. Nilai Tukar Fluktuasi nilai tukar antara negara pemegang dan pemberi lisensi dapat mempengaruhi permintaan produk e. Risiko Politik Akibat tindakan politik suatu negara dapat merugikan sebuah bisnis D. Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Hasil Transaksi perdagangan internasional membutuhkan pertu- karan mata uang suatu negara terhadap negara lainnya. Secara umum nilai tukar suatu mata uang dengan mata uang lainya berfluktuasi setiap harinya

Dampak Menguatnya Rupiah bagi Importir Dalam hal Rupiah mengalami appresiasi (menguat dalam nilai) misalnya dibandingkan dengan mata uang USDollar, maka untuk mendapatkan USD 1.- importir membutuhkan Rupiah yang lebih sedikit. Kondisi ini menguntungkan bagi importir/industri yang bahan baku atau sumber pembiayaannya dari luar negeri ini, karena mengurangi biaya produksi. Dampak Melemahnya Rupiah bagi Importir Apabila Rupiah mengalami depresiasi (melemah dalam nilai) misalnya dibandingkan dengan mata uang USDollar, maka untuk mendapatkan USD 1.- importir membutuhkan Rupiah yang lebih besar. Hal ini akan menaikkan biaya produksi bagi industri yang bahan baku atau sumber pembiayaannya dari luar negeri yang pada akhirnya akan membebani konsumen melalui penetapan harga jual

Dampak Menguatnya Rupiah bagi Eksportir Pada kondisi Rupiah mengalami appresiasi (menguat dalam nilai) akan menyebabkan penghasilan/penerimaan dalam rupiah bagi perusahaan Eksportir di Indonesia lebih rendah. Bagi pembeli di luar negeri harga barang dari Indonesia dirasakan mahal karena mereka memerlukan rupiah yang lebih besar, hal mana akan berdampak pada permintaan. Dampak Melemahnya Rupiah bagi Eksportir Apabila Rupiah mengalami depresiasi (menurun dalam nilai) maka eksportir akan menerima hasil penjualan dalam Rupiah yang lebih besar. Pembeli di luar negeri memerlukan rupiah yang lebih kecil untuk memperoleh barang ydm. sehinggga kondisi ini akan berdampak naiknya permintaan.

Hedging Terhadap Pergerakan Nilai Tukar Hedging adalah tindakan perlindungan terhadap kerugian yang timbul karena fluktuasi nilai tukar. Hedging dapat dilakukan oleh Importir maupun Eksportir. Di Indonesia secara umum Hedging dilakukan melalui : - Kontrak Forward - Kontrak Swap