Kebudayaan Papua Pertemuan 11 Matakuliah: G0542/Indonesian Culture & Society Tahun: 2007 Versi: Revisi 6
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu Mahasiswa dapat menunjukkan solusi yang tepat mengenai masalah-masalah sosial yang dihadapi Masyarakat Papua dewasa ini
Outline Materi Materi 1 Pendahuluan Materi 2 Sistem Kekerabatan Materi 3 Sistem Religi Materi 4 Organisasi Sosial Materi 5 Sistem Mata pencaharian Materi 6 Kehidupan Sosial Budaya
Peta Geografis Papua etpmaps.html#aceh
Nama: Irian Jaya ’73; Papua ‘02 Jumlah suku: 225 Suhu: 19 – 28C rata-rata 17,5 c Protestan (51,2%), Katolik (25,42%), Islam (23%), Budha (0,13%), Hindu (0,25%), lain-lain (1%) (kepercayaan)ProtestanKatolikIslamBudhaHindu Kepadatan penduduk: 800/km2 Suku Melanesia Lagu: Apuse, Yamko Rambe Yamko
Tipe pemukiman : anthropology/arch2.htmwww.glendale.edu/ anthropology/arch2.htm Kebudayaan Papua sangat banyak : 224 bahasa (1978) Tipe pemukiman : 4 kelompok a. Penduduk pesisir pantai: Nelayan, berkebun dan meramu sagu Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka. a. Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah; Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu di hutan; mengembara dalam kelompok kecil. Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
Tipe pemukiman c. Penduduk pegunungan yang mendiami lembah; bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan; pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua (2). Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
Tipe pemukiman d. Penduduk pegunungan yang mendiami lereng- lereng gunung; Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga. Khusus pada topik ini kita akan membicarakan mengenai suku Dani yang tinggal di lembah Baliem.
Suku Dani Suku Dani adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Wamena, PapuaSuku-suku lain : Yali dan Lani. Suku Yali adalah salah satu suku yang mendiami bagian selatan di antara perbatasan Wamena dan Merauke, sedangkan suku Lani mendiami bagian sebelah barat dari suku Dani.suku bangsaWamena PapuaYali LaniMerauke Masyarakat Dani sudah terisolasi alam lembah Baliem selama ribuan tahun. Pertumbuhan penduduknya relatif rendah akibat tingkat kesehatan dan gizi yang kurang baik. : anthropology/arch2.htmwww.glendale.edu/ anthropology/arch2.htm
Mata pencaharian Peternakan: Babi merupakan prestise dan melambangkan status sosial seseorang. bisa menyebalkan pecahnya perang suku, dan binatang ini juga berperan sebagai mas kawin (uang mahar), oto/yaku-kuyawagi
Mata pencaharian Mata pencaharian utama mereka adalah bercocok tanam di ladang.Tanaman utama sekaligus makanan pokok adalah Hipere atau ubi jalar. -kuyawagi/
Adat istiadat & Religi Di daerah ini masih banyak orang yang mengenakan holim (koteka) (penutup penis) yang terbuat dari kunden kuning dan para wanita menggunakan pakaian wah berasal dari rumput/serat Masyarakat Dani percaya pada kekuatan gaib, roh leluhur dan roh-roh kerabat yang telah meninggal. Hubungan antara orang yang masih hidup dengan roh leluhur dan roh orang yang telah meninggal lainnya dilakukan melalui upacara. Berduka: Memutus jari dan melumuri muka dengan tanah liat ketika berduka anthropology/arch2.htm
Sistem kekerabatan Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas- aktivitas pribadi para penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili. Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya. Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat bernbentuk bulat beratap ilalang dan dindingnya dibuat dari kayu tanpa jendela.Rumah seperi ini disebut honai Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan: rumah laki-laki (Honei/pilamo), rumah perempuan (ebe-ae/ Ebei ), dapur (hunila) dan kandang babi (wamdabu/Wamai ).
Persoalan sosial Perang: 1.Gadis: penyelesaian lima babi atau uang 2.Istri selingkuh: penyelesain lima ekor babi 3.Pencurian benda berharga: kerang, hewan, babi 4.Orang sakit ketika berladang, anak bermain, 5.Tanah Kasus: –Konflik ini dimulai ketika seorang anak suku Damal meninggal dunia dan suku Dani dituduh sebagai pembunuhnya. –Tanda "gencatan senjata" berupa mematahkan panah dan memanah anak babi di masing-masing kubu. –Pembayaran denda untuk menyelesaikan masalah
Pola perkampungan terkecil dikenal dengan nama SILIMO. mena2.jpg kuyawagi
Sumber :Melalatoa,Junus Sistem Budaya Indonesia.Jakarta: PT.Pamator