Tahun : <<2008>>

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Advertisements

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
SOP 05 : PENGENDALIAN MUTU PENUGASAN
COLORING THE GLOBAL FUTURE | COLORING THE GLOBAL FUTURE Pendidikan Jarak Jauh dari hati ke hati..... Jauh dimata dekat dihati... Ai.
PEMAHAMAN DAN PENYIAPAN MANUAL PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LABORATORIUM
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Penerapan Sistem Manajemen K3
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Dokumen Mutu.
Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2014
Pengelolaan Komunikasi dalam Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada Manajemen K3 Pertemuan V
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Tahun : <<2008>>
Pertemuan 6 Prosedur dalam Manajemen Mutu
SISTEM MANAJEMEN OHSAS 18001:2007
PENYUSUNAN PROSEDUR KERJA
Interpretasi Klausul 4 ISO Sistem Manajemen Mutu
Klausul Perencanaan realisasi produk
Pengenalan Kertas Kerja
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
Harita Nickel Division
DOKUMEN MUTU ISO 9001:2008.
Manajemen Risiko Pertemuan XI
Daftar Kerugian Potensial
Perencanaan Implementasi & Audit K3
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
Sistem Manajemen Mutu.
KETIDAK SESUAIAN Dan TINDAKAN KOREKSI
Matakuliah : V0152 / Hygiene, Keamanan & Keselamatan
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
TEORI PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
DESAIN SISTEM Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT TEKNIK ELEKTRO
TEORI AUDIT MUTU INTERNAL
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
TQM Operasi Teknik Survey ISO 9001 di Hong Kong
2 DOKUMEN MUTU.
MAN 344 : MANAJEMEN MUTU PERTEMUAN 9
PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI (SMK3 KONSTRUKSI) Disampaikan oleh
SMK3 : Pengelolaan SDM dan Kepemimpinan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Anggota Kelompok: Muhammad Affina Hisyam Ovi Rofita Riski Nur Apriana
ISO PERSYARATAN KLAUSUL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA   NOMOR 50 TAHUN 2012   TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
Devinisi Audit Internal
√ S K 3 Mekanisme dan Teknis Audit
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
PERBEDAAN PERSYARATAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada Manajemen K3 Pertemuan V
Perencanaan Implementasi & Audit K3
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Transcript presentasi:

Matakuliah : <<D0662>>/<<Keselamatan dan Kesehatan Kerja>> Tahun : <<2008>> DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Pertemuan IV Reference : Rudi Suardi . 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi I. PPM. Jakarta (Halaman 55 - 68)

Persyaratan OHSAS 18001 Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasinya dengan media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, serta : A. Menjelaskan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksinya. B. Menyediakan petunjuk pada dokumen yang terkait.

Model Sistem Health & Safety OHSAS 18001 : 1999

Persyaratan Permenaker 05/ Men/ 1996  Pendokumentasian merupakan unsur utama dari setiap sistem manajemen dan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan.  Pendokumentasian Sistem Manajemen K3 mendukung kesadaran tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan dan evaluasi terhadap sistem dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja

Perusahaan harus mengatur dan memelihara kumpulan ringkasan pendokumentasian untuk : A. Menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. B. Menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. C. Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur. D. Memberikan arahan mengenai dokumen terkait dan menguraikan unsur lain. E. Menunjukkan bahwa unsur Sistem Manajemen K3 yang sesuai untuk perusahaan telah ditetapkan.

Manual Prosedur Instruksi Kerja Dokumentasi merupakan bentuk dasar untuk memahami sistem mengkomunikasikan proses dan persyaratan pada organisasi serta menentukan keefktifan penerapannya. Manual Prosedur Instruksi Kerja Dalam satu sistem Cuma ada satu manual Dalam satu manual terdapat beberapa prosedur Dalam satu prosedur terdapat beberapa instruksi kerja Merupakan interaksi proses-proses organisasi melibatkan semua pihak / fungsi dalam organisasi Merupakan tahapan aktivitas melibatkan banyak orang dari beberapa pihak/ fungsi Merupakan tahapan aktivitas yang hanya dilakukan oleh satu orang fungsi Lebih umum Lebih rinci dari manual Lenih rinci dari prosedur

DOKUMENTASI BERDASARKAN TINGKAT KEDUDUKANNYA Manual Prosedur Instruksi Kerja Rekaman

Manual Manual hanya menjelaskan kebijakan-kebijakan dasar saja dari penerapan Sistem Mananjemen K3 yang disesuaikan dengan semua klausul dalam OHSAS 18000 atau Permanaker 05/ MEN / 1996. Prosedur  Prosedur merupakan penjelasan detail dari aktivitas-aktivitas di perusahaan.  Dalam tahap ini setiap gugus tugas dapat menggambar bagan alir tentang proses dari kegiatan yang berhubungan dengan elemen tanggung jawabnya.

Ada beberapa cara untuk mempermudah dalam penulisan prosedur, diantaranya : Beberapa perusahaan secara khusus menggunakan konsultan untuk penulisan ini dengan bagan alir yang sudah ada disusun sebagai dasar penulisan. Dapatkan buku-buku tentang cara praktis menulis prosedur. Instruksi Kerja Instruksi kerja biasanya digunakan oleh operator dalam mengerjakan aktivitasnya, seperti pengoprasian mesin, penggunaan alat pemadam kebakaran dan lain-lain. Instruksi kerja bersifat lebih teknis dibandingkan dengan prosedur. Instruksi harus menjelaskan tahapan-tahapan aktiitas itu dilakukan,

Dokumentasi Proses

TIPE-TIPE DIAGRAM ALIR Ada tiga jenis diagram alir yang dapat digunakan dalam membuat sistem Manajemen K3 yaitu : 1. DIAGRAM ALIR OPERASI Merupakan bagan alir yang paling banyak digunakan dalam membuat sebuah prosedur dan paling mudah diterapkan. 2. DIAGRAM ALIR FUNGSIONAL Diagram alir fungsional ini kita dapat memasukan penanggung jawab dari pelaksanaan aktivitas, tidak hanya menjelaskan bagaimana proses dilakukan dan diagram ini paling aplikatif. 3. DIAGRAM ALIR LAYOUT Keuntungan menggunakan diagram alir jenis ini adalah kita dapat menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan dan mendiagnosis kesibukan lalu lintas pekerjaan, sehimgga kita bisa melakukan perbaikan terhadap penempatan kerja. Organisasi dapat menggunakan media apapun untuk mendokumentasinya, ini bereti manual K3, prosedur dan dokumen lainnya dapat diterbitkan sesuai dengan keinginan organisasi, yang paling penting tujuam dokumentasi sebagai panduan pelaksanaan penerapan sistem Manajemen K3 dapat terpenuhi.

TIPE-TIPE DIAGRAM ALIR Ada tiga jenis diagram alir yang dapat digunakan dalam membuat sistem Manajemen K3 yaitu : 1. DIAGRAM ALIR OPERASI Merupakan bagan alir yang paling banyak digunakan dalam membuat sebuah prosedur dan paling mudah diterapkan. 2. DIAGRAM ALIR FUNGSIONAL Diagram alir fungsional ini kita dapat memasukan penanggung jawab dari pelaksanaan aktivitas, tidak hanya menjelaskan bagaimana proses dilakukan dan diagram ini paling aplikatif.

DIAGRAM ALIR OPERASI DIAGRAM ALIR FUNSIONAL BAGIAN OPERASI BAGIAN PEMELIHARAAN BAGIAN PENGADAAN

DIAGRAM ALIR LAYOUT

PENGENDALIAN DOKUMEN Persyaratan OHSAS 18001 Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur dengan syarat sebagai berikut ;  Dokumen-dokumen dapat ditunjukkan  Dokumen-dokumen ditinjau secara periodik  Versi muthakir dari dokumen dan data yang relevan terdapat pada semua lokasi operasi penting  Dokumen dan data yang sudah tidak berlaku lagi harus dipisahkan  Tempat penyinpanan dokumen dan data untuk tujuan pengawetan peraturan dan pengetahuan atau keduanya, teridentifikasi.

Persyaratan Permenaker 05/MEN/1996 Pengendalian Dokumen  Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan urutan tugas dan tanggung jawab di perusahaan.  Dokumen ditinjau ulang secara berkala, jika diperlukan dapat direvisi.  Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih disetujui oleh personel yang berwenang.  Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja. Pengendalian Administratif  Prosedur harus ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan.

Kriteria minimum sebuah dokumen : - Tanggal terbit. - Nomor dokumen Kriteria minimum sebuah dokumen : - Tanggal terbit - Nomor dokumen - Referensi - Tanggung jawab - Nomor revisi - Definisi - Persetujuan - Tujuan pembuatan dokumen. - Halaman - Judul dokumen - Ruang lingkup - Uraian dokumen

Dokumen yang dicetak dalam bentuk kertas diberi stempel atau label seperti “ Terkendali” atau “Tidak Terkendali”. Sedangkan dokumen yang dibuat dalam bentuk soft copy atau media intranet diberi label “Read Onlly”.  Tujuan dokumen dibuat adalah sebagai panduan, maka perlu secara jelas diidentifikasi siapa saja yang menggunakan dokumen dan ditempatkan di mana dokumen tersebut.  Tanda terima dokumen perlu dibuat sebagai bukti bahwa dokumen telah didistribusikan.

PENGENDALIAN REKAMAN Rekaman merupakan satu-satunya bukti bahwa Sistem Manajemen K3 telah dilaksanakan. Dari rekaman kita dapat menentukan apakah pekerjaan sudah sesuai dengan persyaratan atau belum. Persyaratan OHSAS 18001  Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan disposisi rekaman K3 sebagai hasil audit dan ditinjau.  Rekaman K3 harus dapat dibaca dan dapat diidentifikasi dan ditelusuri sesuai dengan aktivitas yang terkait  Rekaman-rekaman harus dipelihara sesuai dengan sistem dan organisasi untuk memperlihatkan kesesuaian pada spesifikasi K3 ini.

Persyaratan Permenaker 05/MEN/ 1996 Pencatatan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menunjukkan kesesuian penerapan Sistem Manajemen K3 dan harus mencakup: - Persyaratan eksternal - Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut - Resio dan sumber bahaya - Identifikasi produk termasuk komposisinya - Kegiatan pelatihan keselamtan dan kesehatan kerja - Informasi mengenai pemasok dan kontraktor - Kegiatan inspeksi , kalibrasi dan pemeliharaan - Audit dan peninjauan ulang Sistem K3

Rekaman-rekaman yang terkait sistem Manajemen K3 :  Rekaman-rekaman pelatihan  Laporan inspeksi  laporan-laporan audit  Bukti-bukti konsultasi  Laporan kecelakaan / insiden  Laporan tindak lanjut insiden  Minutes meeting dari K3  Hasil tes medis  Rekaman pemeliharaan K3  Latihan tanggap darurat  Tinjauan manajemen  Rekaman identifikasi bahaya  Rekaman penilaian resiko  Rekaman pengendalian resiko Bentuk nyata penerapan klausul ini :  Prosedur pengendalian rekaman  Rekaman-rekaman kegiatan dalam lingkup Sistem Manajemen K3

TERIMA KASIH