Mencari Solusi terhadap Permasalahan PENGEMBANGAN KARET SIT ANGIN PROVINSI JAMBI Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Disampaikan pada Seminar Daerah Pengembangan Karet Sit Angin Untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat Provinsi Jambi Kantor BPTP Jambi, 4 Juni 2015
Latar Belakang Permasalahan rendahnya harga karet yang diterima petani “dianggap” sebagai permasalahan klasik. Rendahnya daya tawar petani mengakibatkan mereka terperangkap dalam “sistem pemasaran yang tidak efisien” Penetapan KKK dan Harga yang tidak transparan di tingkat petani menjadi “karakteristik utama” pemasaran karet rakyat. Belenggu “mafia karet” yang sangat kokoh membatasi gerak petani mendapatkan pasar yang “nyaman” Kemitraan antara petani dan industri (yang semula dianggap sebagai solusi terhadap permasalahan pemasaran karet rakyat), ternyata belum mampu memberikan “kenyamanan” kpd petani. /ZA_AGB Faperta UNJA
Apakah petani puas dgn ini?? /ZA_AGB Faperta UNJA
/ZA_AGB Faperta UNJA
/ZA_AGB Faperta UNJA
/ZA_AGB Faperta UNJA
/ZA_AGB Faperta UNJA
/ZA_AGB Faperta UNJA
Perbaikan Kualitas Bokar merupakan Keharusan SIR 20 merupakan grade terendah pada perdagangan karet alam dunia Harga terendah Spesifikasi teknis kadar kotoran: SIR 20: 0,20%, SMR, STR, SVR: 0,16% SIR 10: 0,10%, SMR, STR, SVR: 0,08% Rencana penghapusan grade karet alam terendah dalam perdagangan dunia (SIR20?) /ZA_AGB Faperta UNJA
Peningkatan Kualitas Bokar menjadi Sit angin (Ribbed Unsmoked Sheet) Pengembangan pada subsistim hulu dalam kerangka pengembangan klaster industri karet Perbaikan kualitas yang ditargetkan adalah perubahan dari bentuk slab tebal dan lump menjadi sit angin atau creep sheet (Rumusan Pokja Pengembangan Klaster Industri Karet Prov. Jambi – 2014). Optimalisasi pemanfaatan peralatan peningkatan kualitas bokar (hand mangle) yang sudah didistribusikan kepada UPPB sejak tahun 2010. Bahan baku yang baik akan menghasilkan produk yang baik. Harus didukung oleh para pihak terkait, terutama petani yang bersangkutan, pedagang, industri pengguna, perbankan dan pemerintah daerah. /ZA_AGB Faperta UNJA
Karakteristik Bokar Sit Angin (Unsmoked Sheet/USS) Sit Angin adalah lembaran karet hasil bekuan lateks yang digiling dan dikering-anginkan, sehingga memiliki KKK 90- 95% Keuntungan dengan membuat sit angin : Dapat diolah menjadi RSS3, RSS4 atau SIR5. Memiliki KKK yang tinggi dan mutunya lebih konsisten Biaya pengangkutan dan pengolahan di pabrik lebih efisien /ZA_AGB Faperta UNJA
Kondisi Saat Ini Pada tahun 2012 dan 2013, Provinsi Jambi melalui Disperindag mendapat bantuan peralatan industri karet skala kecil/menengah untuk menghasilkan kompon padat. Perlatan industri tersebut ditempat di Kabupaten sarolangun, khususnya Desa Sungai Merah Kecamatan Singkut untuk dikelola dan dioperasikan oleh kelompok tani/KUB Sekawan Tani. Kapasitas produksi industri: 400 kg bahan baku per hari /ZA_AGB Faperta UNJA
Profil Industri Kompon Padat Kabupaten Sarolangun Nama Koperasi : KUB Sekawan Tani Ketua : Rohadi Suwito Alat/Mesin pengolah kompon diterima : Tahun 2012 Mixermill : Tahun 2014 Uji coba operasi : Oktober 2014 Produk yang dihasilkan : Kompon karet Kapasitas produksi : 50 Kg/Jam Jenis bahan baku yang digunakan : Sit angin/Creep/Sir20 ) Kebutuhan bahan baku untuk awal : 5 ton/bln Bahan baku penolong : Bahan kimia /ZA_AGB Faperta UNJA
a. Kabupaten Muaro Jambi 3 unit handmangle Hasil identifikasi kelompok tani yang telah memiliki atau menerima bantuan alat/mesin mini Creper dan Handmangle sebagai alat untuk membuat karet Sit angin atau crep: a. Kabupaten Muaro Jambi 3 unit handmangle - KT Beringin Jaya (Bukit Baling) - KT Sejahtera Bersama (Muhajirin) - KT Mandiri jaya (Desa Rengas) b. Kabupaten Bungo 1 unit handmangle - KT Sungai Jawo (Desa Senamat) c. Kabupaten Merangin 3 unit handmangle - KT Subur Makmur (Desa Tambang) /ZA_AGB Faperta UNJA
Jumlah Industri Ban Vulkanisir Di Provinsi Jambi (Pasar Lokal) Kabupaten Sarolangun 2 Unit Kabupaten Bungo 2 Unit Kabupaten Batanghari 2 Unit Kota Jambi 4 Unit Kabupaten Muara Jambi 2 Unit Kabupaten Marangin 3 Unit Jumlah total : 15 Unit dengan kebutuhan bahan baku kompon sebanyak 28.5 ton/bulan /ZA_AGB Faperta UNJA
Kendala dalam pembuatan Sit Angin Investasi untuk pembelian peralatan (hand mengle) Sebagian sudah ada melalui UPPB Kesungguhan dan kerja keras petani kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak. Ketersediaan air bersih yang cukup untuk proses pengolahan. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siap dijual proses pengeringan 7 – 10 hari. Keterbatasan Modal Kelompok Tani atau UPPB untuk pembayaran Sit angin yang dihasilkan anggota selama “waiting time”. Keterbatasan prasarana pendukung untuk jaminan kualitas /ZA_AGB Faperta UNJA
Upaya yang Sudah Dilakukan Pembinaan teknis dan kelembagaan Promosi produk Diskusi kelompok terarah melalui “Pokja Pengembangan Klaster Industri Karet Provinsi Jambi” Pasar luar provinsi dan luar negeri Pembiayaan (penguatan modal kelembagaan) Standarisasi produk Penguatan kelembagaan /ZA_AGB Faperta UNJA
TERIMA KASIH Wassalam.. /ZA_Agb UNJA zulkifli alamsyah/ /ZA_AGB Faperta UNJA zulkifli alamsyah/