PARADIGMA DAN ILMU Paradigma POSITIVISTIK Ilmu didasarkan pada hukum dan prosedur2 baku Secara mendasar ilmu bebeda dari spekulasi dan “common sense” Bersifat deduktif (dari hal umum dan abstrak menuju yang konkret dan spesifik/khusus) Nomotetik (didasarkan pada hukum2 kausal yang universal yg digunakan untuk menjelaskan peristiwa2 sosial seta hub bariabel2 di dalamnya) Ilmu adl pengetahuan yang diperoleh dari indra, sumber pengetahuan lain dianggap tidak reliabel Ilmu bebas nilai (dapat dan perlu memisahkan fakta dari nilai) (Sarantakos, 1993)
PARADIGMA DAN ILMU Paradigma INTERPRETIF (FENOMENOLOGIS) (berada di kutub yg berlawanan dengan Positivistik) Dasar untuk menjelaskan kehidupan, peristiwa sosial, dan manusia adalah common sense.(langkah awal penelitian bermula dari arti/makna yg diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupannya sehari-hari) Induktif (berjalan dari yg spesifik menuju ke yg umum, dari yg konkret menuju ke yg abstrak) Idiografis, bukan nomotetis (realitas terungkap dalam simbol2 melalui bentuk2 deskriptif) Pengetahuan tidak hanya dapat diperoleh melalui indera, karena pemahaman mengenai makna dan interpretasi adl jauh lebih penting Ilmu tidak bebas nilai.(Kondisi bebas nilai tidak mungkin dicapai) Misal: jumlah korban sipil menurut GAM dan TNI berbeda (Sarantakos, 1993)
PARADIGMA DAN ILMU Paradigma KRITIKAL (berkembang belakangan namun mampu mengembangkan pandangan2 baru yg sangat penting dan tidak dapat diabaikan) Ilmu berada di antara positivisme dan interpretif, di antara determinisme dan humanisme (kebebasan manusia) Manusia dihadapkan pada berbagai kondisi sosial-ekonomi yg memengaruhi kehidupan Kelompok yang satu dengan yang lain dalam masyarakat berada dalam posisi berbeda-beda. Manusia mampu memberikan, menciptakan arti terhadap kehidupan yang dialami, dan mengubah arti tersebut. Ilmu tidak dapat dipisahkan dari nilai yang hidup dalam masyarakat (seperti yang diyakini peneliti interpretif)
PERSPEKTIF TEORITIS PARADIGMA POSITIVISTIK KRITERIA POSITIVISME Realitas Objektif, di luar individu Dipersepsi melalui indera Dipersepsi seragam Diatur oleh hukum-hukum universal Terintegrasi dengan baik untuk kebaikan semua Manusia Rasional Mengikuti hukum di luar diri Tidak memiliki kebebasan kehendak ILMU Didasarkan pada hukum dan prosedur ketat Deduktif Nomotetis (mencari hukum-hukum umum) Didasarkan pada impresi indera Bebas nilai Tujuan Penelitian Menjelaskan fakta, penyebab & efek Meramalkan Menekankan fakta objektif Menekankan peramalan
PERSPEKTIF TEORITIS PARADIGMA INTERPRETIF KRITERIA INTERPRETIF Realitas Subjektif Diciptakan, bukan telah ada dng sendirinya diinterpretasikan Manusia Pencipta dunia Memberi arti pada dunia Tidak dibatasi hukum di luar diri Menciptakan rangkaian makna Ilmu Didasari pengetahuan sehari-hari Induktif Ideografis Didasarkan pada interpretasi Tidak bebas nilai Tujuan Penelitian Menginterpretasi dunia Memahami kehidupan sosial Menekankan makna Menekankan upaya memahami
PERSPEKTIF TEORITIS PARADIGMA KRITIKAL KRITERIA KRITIKAL Realitas Antara subjektivitas dan objektivitas Sangat kompleks Diciptakan manusia, bukan dng sendirinya Berada dalam ketegangan, penuh kontradiksi Didasari opresi (penekanan) dan eksploitasi terhadap pihak yang ‘lemah’ Manusia Dinamis, pencipta nasib Dicuci otak (brain-wash), diarahkan dng tdk tepat, dikondisikan Dihalangi dari realisasi potensi secara utuh Ilmu Antara positivistik & interpretif; kondisi2 sosial membentuk kehidupan, tetapi dapat diubah Membebaskan, memampukan Menjelaskan dinamika sitem2 yang ada dan berkembang dlm msy Tidak bebas nilai Tujuan Penelitian Mengungkap yang ada ‘di balik’ yang kelihatan Mengungkap mitos2 dan ilusi Menekankan terbukanya keyakinan/ide-ide keliru