Peranan Golongan Terpelajar dalam Mendirikan Organisasi Pergerakan Indonesia
Masa Awal Pergerakan Nasional
Boedi Oetomo Terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908 Pendirinya Mas Ngabehi Wahidin Soedirohusodo dan Soetomo (Ketua) Tirtokusomo Bergerak dalam bidang sosial dan kebudayaan Menjadi organisasi pergerakan modern pertama yang memberikan inspirasi kepada kaum nasionalis untuk berjuang berbasis organisasi modern
Boedi Oetomo Tanggal kelahoran Boedi Oetomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional Boedi Oetomo mengalihkan kegiatannya ke berpolitik Tekanan terhadap gerakan nasional membuat Boedi Oetomo mengalami kemunduran
Boedi Oetomo
Sarekat Islam Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta tahun 1911 Tujuan awal memajukan perdagangan pribumi dalam menyaingi para pedagang Cina SI berkembang pesat setelah dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto Tujuan SI memperkuat basis ekonomi kaum pribumi agar mampu bersaing dan membebaskan ketergantungan ekonomi dari bangsa asing
Sarekat Islam Muncul kaum sosialis radikal dalam SI Tokoh-tokoh muda berhaluan kiri seperti Semaun, Darsono, dan Tan Malaka Perpecahan dalam SI SI putih bertahan dengan asas keislaman SI merah berasaskan komunis Semaun dan rekan-rekannya dikeluarkan dari keanggotaan dan mendirikan Partai Komunis Indonesia
Indische Partij Berdiri tanggal 25 Desember 1912 Pendirinya dikenal dengan “Tiga Serangkai” Douwes Dekker (Danudirja Setyabudhi) Cipto Mangunkusumo Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) IP secara terang-terangan mengkritik pemerintah kolinial Belanda dan menuntut kemerdekaan Indonesia
Indische Partij IP berganti nama menjadi Partai Insulinde Asasnya membina semangat nasionalisme Hindia dengam memperkuat cita-cita persatuan bangsa (Indie untuk Indier) IP memberikan pengaruh besar dalam perjuangan nasional Indonesia
Organisasi Pergerakan Masa Radikal
Perhimpunan Indonesia Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 di Belanda Tujuannya adalah memajukan kepentingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan nonpribumi bukan eropa di negeri Belanda. Berusaha agar masalah Indonesia mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Berjuang untuk kemerdekaan Indonesia
Perhimpunan Indonesia Merupakan organisasi sosial pertama yang menggunakan nama Indonesia Organisasi ini dipimpin oleh pemuda yang berada di Belanda diantaranya Sutan Kasayangan, Moh. Hatta, dan R.N. Suroto Dasar pergerakan ini: Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri Bangsa Indonesia harus bersatu melawan penjajahan
Partai Komunis Indonesia Komunisme dibawa ke Indonesia oleh H.J.F.M Sneevliet tahun 1913 Sneevliet mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging(ISDV) pada tanggal 9 Mei 1914. Kemudian pada tanggal 23 Mei 1920 berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia ISDV menyusup ke SI intuk mencari dukungan masyarakat Indonesia
Partai Komunis Indonesia Tokoh-tokoh SI Merah yang mendapat pengaruh dari ISDV adalah Semaun dan Darsono. ISDV berganti menjadi PKI dengan tambahan Alimin dan Muso PKI melakukan sejumlah tindakan seperti pemogokan di berbagai daerah Belanda menyatakan PKI sebagai partai terlarang
Partai Nasional Indonesia Partai Nasional Indonesia dibentuk di Bandung tanggal 4 Juli 1927 Organisasi ini bersifat politik murni, sikapnya non-kopertif, memiliki asas percaya pada sendiri yang artinya memperbaik keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri Tujuan adalah: bekerja untuk Kemerdekaan Indonesia. Meningkatkan nasib kaum marhaen (kelas sosial rendah)
Partai Nasional Indonesia Tokoh-tokoh pendirinya adalah I.r Soekarno (Ketua), Iskaq (Sekretaris), Buadiarto, Cipto Mangungkusumi, Tilaar, dan Sunaryo. Tokohnya kemudian diadili dan Soekarno melakukan pidato pembelaan yang dikenal dengan Indonesia Menggugat yang menjelaskan “pergerakan nasional di Indonesia bukanlah buatan kaum intelektual dan komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinnya telah merdeka”
Organisasi Masa Moderat
Partai Indonesia Raya (Parindra) Parindra dibentuk di Solo saat diadakan suatu kongres pada bulan Desember 1935 Parindra merupakan organisasi yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme. Selain itu, Parindra cukup koperatif tehadap pemerintah kolonial Pendirinya merupakan kesepakatan antara Organisasi Boedi Oetomo dan Persatuan Bangsa Indonesia. Sutomo dipilih sebagai ketua pertama Parindra Tokoh-tokoh terkemuka adalah Moh. Husni Thamrin dan Sukarjo Wiryopranoto
Partai Indonesia Raya (Parindra) Tujuan organisasi: Mencapai Indonesia raya dan mulia Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam bidang sosial dan ekonomi Meningkatkan kesejahteraan rakyat-rakyat kecil
Partai Indonesia Raya (Parindra) Parindra memiliki wakil-wakil di dalam Volksraad karena cenderung bersifat kooperatif. Atas kerja keras Moh. Husni Thamrin berhasil memaksa pemerintah kolonial melaksakan beberapa perubahan, seperti pemakaian bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad dan mengganti istilan Islander menjadi Indonesier
Gerindo Pada bulan Mei 1937 di Jakarta dibentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) Gerindo merupakan organisasi yang terbuka, menganut asas demokrasi dan asas kooperasi A.K. Gani Pendiri Gerindo Tokoh yang terkenal adalah Moh. Yamin, Amir Syarifuddin, Sarino Manusakroro, Nyonoprawoto, Sartono, dan Wilopo. Anggota Gerindo merupakan bekas-bekas anggota Partindo yang dibubarkan dan kehilangan wadah perjuangannya.
Gerindo Mencapai Indonesia merdeka Dalam bidang ekonomi dibentuk Penuntu Ekonomi Rakyat Indonesia yang bertujuan untuk mengumpulkan modal dengan kekuatan kaum buruh dsaan tani Dalam bidang sosial diperjuangkan persamaan hak dan kewajiban di dalam masyarakat, sehingga Gerindo menerima anggota dari kalangan Indo, Cina, dan Arab
Partai Indonesia (Partindo) Partindo dibentuk pada tanggal 1931 di Bandung Partindo memiliki asas dan prinsip yang sama dengan Partai Nasional Indonesia. Dalam mencapai kemerdekaan Partindo lebih mengandalkan organiasasi masssa Penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI seperti I.r Soekarno, menyebabkan Partindo diketuai oleh Sartono dan Anwari
Partai Indonesia (Partindo) Tujuan organisasi: Indonesia merdeka melalui perluasan hak-hak politik Pembentukan pemerintahan rakyat berdasarkan demokrasi Perbaikan hubungan dalam masyarakat (sosial), ekonomi, dan lain-lain Menumpuk semangat mandiri
PNI Pendidikan (Baru) PNI baru ini dibentuk pada bulan Desember 1931 setelah tindakan Sartono untuk membubarkan kegiatan PNI (Partindo) oleh Moh Hatta dan Sutan Syahrir. Menekankan pendidikan dan pembinaan bagi anggotanya. Pendidikan politik dan kesadaran berbangsa Hatta pemerintahan yang baik adalah pemerintahan rakyat Hatta dan Sutan Syahrir di buang ke Boven Digul (papua)
Organisasi Keagamaan
“Islam dan Kebangsaan Indonesia” Muhammadiyah Didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan Berdiri tanggal 18 November 1912 Azas perjuangan Muhammadiyah adalah “Islam dan Kebangsaan Indonesia” Muhammadiyah bersifat Non Politik Bergerak dalam bidang keagamaan, Pendidikan, dan Sosial Budaya Tujuan pokoknya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
Muhammadiyah Muhammadiyah melakukan modernisasi dan pemurnian agama islam dari unsur non-Islam Modernisasi dan pemurnian agama ditempuh dengan mendirikan sekolah2 Sekolah bersifat modern namun masih bersifat islami Ilmu pengetahuan modern harus di padu dengan ajaran Islam yang murni
K.H Ahmad Dahlan
Nahdatul Ulama NU didirikan tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya oleh K.H Hasyim Al Asyhari NU berkekuatan non politik dan lebih memusaykan kegiatan di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan budaya NU bertujuan untuk mencerdaskan uamt Islam berdasarkan mahzab Syafii 1946 NU menjadi partai politik dengan menggabungkan diri dengan Masyumi
Nahdatul Ulama 1 Mei 1952 NU keluar dari Masyumi Tahun 1973 menfusikan diri kedalam PPP Sampai saat ini NU merupakan Organisasi Keagamaan
K.H Hasyim Al Asyhari
Taman Siswa Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid) Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru adalah: Ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberi teladan/contoh) Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun prakarsa/semangat) Tut wuri handayani (dari belakang mendukung)
Taman Siswa Pendidikan dianggap sebagai sebuah sarana dalam upaya transformasi sosial Melalui pendidikan diharapkan semakin banyak kaum nasionalis
Majelis Islam A’la Indonesia Organisasi didirikan di Surabaya tahun 1937 MIAI merupakan gabungan dari Muhammadiyah, NU, PSII, PII, Al Irsyad, Persatuan Ulama Indonesia, Alwashiliyah Al Islam Tokoh-tokoh MIAI yaitu Kh. Wahid Hasyim, KH. Mas Mansyur, dll