Model Analisis Location Quotient (LQ)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIAYA PEMBANGUNAN, BELANJA PUBLIK dan Keuangan PUBLIK
Advertisements

Input-output regional
TABEL INPUT OUTPUT REGIONAL.
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri.
Pertemuan X Sosiologi Kritis
Dosen: Kurniyati Indahsari, M.Si..  Mari mulai berkonsentrasi…. Berdoa… Mudah- mudahan hari ini dan untuk selanjutnya selalu lebih baik daripada hari-hari.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Produk Domestik Regional Bruto
Pertemuan III: Ekonomi Regional Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
Pendahuluan  Mari satukan niat untuk belajar.. Berdoa sebelum dimulai!!!  Pokok Bahasan: Permintaan Tenaga Kerja II Sub Pokok Bahasan: Review: Permintaan.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
Review Teori Perencanaan Wilayah
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
MASALAH POKOK DALAM PEREKONOMIAN
Pertemuan II: Ekonomi Regional Konsep Region
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
Analisis Shiftshare (Review Pert VI) dan Model Rasio Pertumbuhan
Teori lokasi dan guna lahan
ANALISIS KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH
Pendahuluan  Mari satukan niat untuk belajar.. Berdoa sebelum dimulai!!!  Pokok Bahasan: Permintaan Tenaga Kerja II Sub Pokok Bahasan: Review: Permintaan.
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
Pertemuan IX Sosiologi Kritis
Basis dan non basis Cara memilah.
Pertemuan III: Ekonomi Regional Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
Pendahuluan  Mari satukan niat untuk belajar.. Berdoa sebelum dimulai!!!  Pokok Bahasan: Permintaan Tenaga Kerja II Sub Pokok Bahasan: Review: Permintaan.
Pertemuan 12. PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
Model Rasio Pertumbuhan (MRP)
Oleh: Dra. Emilia,ME Dra.Imelia,ME
Teori lokasi dan Pusat Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan.
Model Analisis Location Quotient (LQ)
Dosen: Dr. Kurniyati Indahsari, M.Si.
Pertemuan 4 PENAWARAN TENAGA KERJA II: Produksi Rumahtangga
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
Pendahuluan  Mari satukan niat untuk belajar.. Berdoa sebelum dimulai!!!  Pokok Bahasan: Permintaan Tenaga Kerja II Sub Pokok Bahasan: Review: Permintaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN SISWA MAMPU :
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
Pertemuan II: Ekonomi Regional Konsep Region
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Pendahuluan  Mari satukan niat untuk belajar.. Berdoa sebelum dimulai!!!  Pokok Bahasan: Permintaan Tenaga Kerja II Sub Pokok Bahasan: Review: Permintaan.
Pertemuan 5 Perencanaan Strategis
PENGUKURAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO, MIKRO DAN DAERAH SERTA INTERPRETASI TEUKU ZULHAM DISAJIKAN PADA DIKLAT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA TINGKAT PERTAMA.
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
BIAYA PEMBANGUNAN, BELANJA PUBLIK dan Keuangan PUBLIK
BIAYA PEMBANGUNAN, BELANJA PUBLIK dan Keuangan PUBLIK
Pertemuan XI Sosiologi Kritis
WILAYAH PERWILAYAHAN. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini. 1.Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga.
Pertemuan 12. PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
Pertemuan III: Ekonomi Regional Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
Teori lokasi dan Pusat Pertumbuhan
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
Pertemuan 12. PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
Pertemuan 2 - KERANGKA KERJA ESDM dan KETENAGAKERJAAN
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
ANGGARAN PENJUALAN.
Pertemuan X Sosiologi Kritis
BIAYA PEMBANGUNAN, BELANJA PUBLIK dan Keuangan PUBLIK
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
Pertemuan 12. PENGELUARAN NEGARA/DAERAH
PERENCANAAN WILAYAH pertemuan VI.
Biaya Produk Bersama dan Biaya Produk Sampingan Mata kuliah : akuntansi biaya Dosen : Rosiana Ramadhon, M.Si STIE DHARMA PUTRA.
TEORI LOKASI Charissa H XII IPS. TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut Alfred Weber seorang ahli ekonomi dan geografi terdapat dua faktor utama penentu lokasi.
Teori Lokasi Gabrielle Filia Lianto XII IPS. 1. Teori Lokasi Pertanian  Teori ini merupakan teori lokasi yang muncul dalam konteks struktur ruang yang.
Transcript presentasi:

Model Analisis Location Quotient (LQ) Pertemuan V: Ekonomi Regional Model Analisis Location Quotient (LQ) Dosen: Dr. Kurniyati Indahsari, M.Si.

Pendahuluan  Luruskan niat dan berdoa dulu!!! Pokok Bahasan: Model Analisis Locatient Quotient (LQ) Sub Pokok Bahasan: (1) Review ttg Teori Lokasi dan Pusat-Pusat Pertumbuhan (2) Teori Basis dan Non Basis: tujuan dan manfaat Model basis (3) Model Basis: pengertian dan teknik Location Quotient (LQ) Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian ekonomi basis dan non basis, tujuan dan manfaat teknik LQ dan menerapkan model LQ dalam analisis perekonomian regional

Teori Lokasi Kelompok Pertanyaan I Mengapa prasarana kesehatan/sekolah dibangun ‘mendekati’ penduduk? Mengapa pabrik besi, baja, emas dan barang tambang lainnya dibangun di daerah dekat dgn tambangnya? Kenapa tidak di daerah lainnya? Mengapa pula pabrik makanan jadi lebih dekat ke tempat pemasarannya (kota) dibandingkan ke desa/sumber bahan baku? Jadi, mengapa kita perlu memahami teori lokasi? Apa teori lokasi? Apa sajakah faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi suatu unit aktivitas ?

Teori lokasi Kelompok Pertanyaan II Ada beberapa teori tentang lokasi: Von Thunen (1826) Weber (1909) Christaller (1933) August Losch D.M. Smith Dll.. Jelaskan apa isi dari masing-masing teori! Apakah Anda bisa ‘menyimpulkan’ perkembangan teori lokasi di atas? Jelaskan!

Teori Kutub-kutub pertumbuhan Kelompok Pertanyaan III: Teori pertumbuhan dirintis oleh Francois Perroux (tentang Growth Center/Development pole/Growth pole) Jelaskan tentang teori pertumbuhan Perroux! Teori Perroux ini banyak digunakan oleh perencana pembangunan di Indonesia. Bisa beri contoh implementasinya di Indonesia? Pertimbangan (faktor) apa saja yang membuat suatu lokasi di jadikan ‘pole’ atau ‘kutub’ atau ‘pusat’ pertumbuhan?

Diskusi: silakan beri contoh sektor basis di suatu wilayah. Model Ekonomi Basis Sektor Basis : Sektor yang produknya untuk memenuhi permintaan luar wilayah (di ekspor) Sektor yang produknya memiliki kontribusi besar, baik dari sisi pendapatan maupun tenaga kerja, terhadap pendapatan/tenaga kerja di wilayah yang lebih besar. Diskusi: silakan beri contoh sektor basis di suatu wilayah. Untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis di suatu wilayah atau tidak, dapat dilakukan dengan beberapa cara: Metode pengukuran langsung  survei: butuh tenaga, waktu dan biaya yang besar Metode pengukuran tidak langsung, 3 teknik di antaranya: a. Metode asumsi  mengasumsikan bahwa semua sektor industri primer dan manufaktur adalah sektor basis, selebihnya sektor non basis b. Metode campuran  gabungan metode asumsi dan pengukuran langsung c. teknik analisis/model Location Quotient

Location quotient (LQ) Perbandingan antara pangsa relatif (proporsi) pendapatan/tenaga kerja suatu sektor pada tingkat wilayah (misalnya kecamatan) terhadap pangsa relatif sektor tersebut pada wilayah yang lebih luas (misalnya kabupaten) LQi = nilai LQ sektor ke-i vi = pendapatan (tenaga kerja) sektor ke-i di suatu wilayah vt = pendapatan (tenaga kerja) seluruh sektor (total) di wilayah tsb. Vi = pendapatan (tenaga kerja) sektor ke-i di wilayah yang lebih luas Vt = pendapatan (tenaga kerja) seluruh sektor di wilayah yang lebih luas LQi  1, maka sektor i merupakan sektor basis. Jika LQi < 1, sektor ke-i adalah sektor non basis.

Location quotient (LQ) Bahan Diskusi Lihat kembali pengertian/rumus LQ: Data apa saja yang dibutuhkan jika ingin mengetahui sektor basis, katakan di Kabupaten Bangkalan?

Multiplier Sektor Basis  adalah bilangan pengali yang menunjukkan perubahan tenaga kerja dan/atau pendapatan suatu wilayah akibat perubahan tenaga kerja dan/atau pendapatan sektor basis

Multiplier Sektor Basis  Jika dipergunakan secara hati-hati, multiplier ini bisa digunakan untuk: Mengetahui seberapa besar/ evaluasi kontribusi sektor basis terhadap pendapatan/tenaga kerja di suatu wilayah dari tahun ke tahun  total pendapatan (tenaga kerja) wilayah tahun ke-i = M x  pendapatan (tenaga kerja) sektor basis   Memprediksi seberapa besar perubahan pendapatan/tenaga kerja suatu wilayah, hanya dengan mengetahui perubahan-perubahan sektor basisnya.

Multiplier Sektor Basis Bahan Diskusi: Contoh interpertasi / analisis Misalnya pengganda (M) sektor A yang merupakan sektor basis di suatu wilayah sebesar 14,99. Apa artinya? Misalnya pula ada sektor basis lain, katakan sektor B, di wilayah tersebut dengan nilai M sebesar 10,5. Apa artinya? Bagaimana jika dibandingkan dengan sektor A? Dari tahun ke tahun diketahui bahwa M sektor A sebagai sektor basis sebesar 10. Berapa kira-kira (prediksi) perubahan pendapatan wilayah di tahun depan jika diperkirakan perubahan pendapatan sektor A sebesar Rp. 100 juta.

Praktikum penggunaan LQ Contoh I: Kasus Peternakan Contoh II

Praktek Di rumah Carilah sektor basis suatu wilayah Bisa berdasarkan tenaga kerja (data apa yang dibutuhkan?) Bisa berdasarkan PDRB (data apa yang dibutuhkan?) Cari dan review (pelajari) hasil penelitian (artikel di jurnal) yang menggunakan teknik LQ  agar lebih memahami pemanfaatan dan interpertasi LQ

Penutup Jika sudah tidak ada pertanyaan, berdoa dulu… sebelum perkuliahan selesai…… Terima kasih….. Insyaallah minggu depan bertemu lagi…