Adaptasi Dan Implementasi Teknologi Komunikasi Yudi Daherman, M.I.Kom Adaptasi Dan Implementasi Teknologi Komunikasi

Jenis Aplikasi Teknologi Informasi Aplikasi teknologi informasi sangat terkait dengan aplikasi teknologi komputer dan komunikasi data dalam kehidupan. Hampir semua bidang kehidupan saat ini dapat memanfatkan teknologi komputer. Beberapa jenis aplikasi tersebut adalah :

1. Aplikasi di bidang sains Contohnya : adalah aplikasi astronomi (perbintangan). 2. Aplikasi di bidang teknik/rekayasa Contohnya adalah pembuatan robot dengan menggunakan konsep kecerdasan buatan agar robot lebih bijak. 3. Aplikasi di bidang bisnis/ekonomi Contohnya adalah e-business, e-marketing, e-commerce dan lain-lain.

4. Aplikasi di bidang administrasi umum Contohnya adalah aplikasi penjualan/distribusi barang, aplikasi penggajian karyawan, aplikasi akademik sekolah dan lain-lain. 5. Aplikasi di bidang perbankan Contohnya adalah e-banking, ATM, dan m-banking. 6. Aplikasi di bidang pendidikan Contohnya adalah e-learning (distance learning). 7. Aplikasi di bidang pemerintahan Contohnya adalah e-government dan aplikasi inventarisasi kekayaan milik negara (IKMN).

8. Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran Contohnya adalah pemeriksaane kokar diogr af i yaitu suatu pemeriksaan non invasif untuk menegakkan diagnose penyakit jantung. Dengan menggunakan alat ini aktivitas otot-otot jantung bisa dilihat langsung dilayar monitor dan lainnya. 9. Aplikasi di bidang industri/manufaktur Contohnya adalah simulasi komputer untuk ujicoba atas rancangan sistem baru.

10. Aplikasi di bidang transportasi Contohnya adalah aplikasi untuk mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang. 11. Aplikasi di bidang pertahanan keamanan Contohnya adalah aplikasi sistem keamanan data dengan finger print

Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat.

Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika . Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi

Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Teori Difusi Inovasi Inovasi adalah sebuah gagasan, praktek atau objek yang dirasakan seperti sesuatu hal baru oleh perorangan atau yang lainnya. Pengembangan Inovasi membantu dalam penemuan gagasan baru dalam sebuah riset. Dimana dalam pengembangan teknologi komunikasi mencangkup pertimbangan beberapa para ahli bidang ilmu tertentu (Antropologi, Komunikasi, Sosiologi, Pemasaran, dsb).

Dalam pertimbangan tersebut dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan manusia dalam berkomunikasi dengan menggunakan teknologi sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat diterima. Diantara pertimbangan apakah inovasi tersebut; memberikan manfaat, dapat digabungkan dengan yang lain, kompleksitas, dapat dipercaya dan dapat diamati.

Dalam pengembangan inovasi suatu gagasan baru terdapat unsur-unsur utama diantaranya: 1. Suatu dorongan 2. Dikomunikasikan melalui media saluran tertentu 3. Dari waktu ke waktu 4. Diantara suatu sistem social

Hadirnya Teori difusi telah membuat beberapa penelitian yang bervariasi untuk mencapai suatu inovasi (misalnya: mobil operasional pada medan bersalju, obat bius rendah efek samping, para medis digital,dll). Proses perkembangan teknologi komunikasi terdapat kualitas tertentu yang dapat dibedakan dari media baru hingga penyebaran teknologi dikalangan masyarakat menjadi pertimbangan para ahli:

DIFUSI ---- ADOPSI ---- INOVASI Penyebaran - Penerimaan - Bentuk: aturan penemuan baru Sebuah inovasi jika tidak ada difusi dan adopsi maka belum berhasil. Tahap-tahap: Awarness : pengenalan Interest : tertarik Desire : mempertimbangkan Decision : menentukan Action : melaksanakan

Ada 5 hal yang mempengaruhi tingkat penerimaan terhadap suatu inovasi yang di-difusikan: Keuntungan relatif : relative advantages : menguntungkan atau tidak, jika nilai keuntungan kecil atau tidak menguntungkan maka suatu inovasi akan sulit untuk diterima Kesesuaian : compatibility è serasi dengan kultur masyarakat setempat Kompleksitas : complexity tingkat kerumitan program è sejauhmana program bisa dilaksanakan secara mudah oleh masyarakat Triabilitas : triability : bisa dicobakan Observasi : observability : bisa dilihat langsung hasilnya dipengaruhi oleh beberapa hal.

Suatu kritikan masyarakat tentang gagasan kegunaan suatu teknologi komunikasi yang menyimpang (system penyadap telepon tahun 1870, dianggap tidak berguna). Besarnya kritikan massa tentang teknologi komunikasi merupakan faktor yang krusial dalam mutu interaktif.

Media komunikasi baru merupakan alat teknologi, mewakili teknik yang dapat diterapkan sebagai jalan pintas pada situasi yang berbeda. Seperti teknologi komputer berdasarkan inovasi yang sering ditandai dengan riset pada dekade yang lalu, kini digunakan manusia sebagai sebuah kebutuhan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi komunikasi baru dapat menjadikan dorongan perilaku manusia menjadi lebih maju. Tergantung pada studi media yang variable, awal riset perkembangan studi media baru oleh Ryan dan Gross pada tahun 1943 yang akhinya menemukan beberapa caara penting dalam mengembangkan teknologi komunikasi dengan memperhatikan; adanya kritikan massa, adanya penemuan kembali dan fokus pada implementasi dan penggunaan.

Karakteristik Adopter Media Baru Salah satu karekteristik mereka yang paling sulit adalah status sosial ekonomi, alasan dasar keinovatifan ataupun hubungan status mereka: Media baru memberikan biaya yang tidak sepele, para elit sosial ekonomik berada di posisi lebih baik dalam pembayaran. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi tingkat kepedulian akan pentingnya informasi dan rasa membutuhkannya. Pekerjaan tertentu dengan gengsi (ilmuwan, insiyur) merupakan tokoh kunci masyarakat informasi dan secara teknikal mereka lebih berkompeten dalam menggunakan teknologi tersebut.

Media baru memperlebar jurang informasi dalam masyarakat. Why !?!?! Si Kaya Si miskin

Informasi dari media baru merupakan sebuah faktor dalam pengambilan dan kegunaan; individu-individu yang menginginkan kelengkapan hiburan berkurang karena lebih tertarik pada media baru, individu ini berpendidikan tinggi. Status individual yang lebih suka mengambil media baru karena hal tersebut terlihat sebagai simbol status.

Adopter terdahulu juga mempunyai perbedaan tingkah laku komunikasi dengan adopter sekarang. Adopter awal: Lebih kosmopolit ( tingkatan yang mana individu berorientasi keluar dari sistem sosial) Lebih terbuka pada saluran media massa dan relatif kurang tergantung pada saluran komunikasi interpersonal Lebih terbuka pada saluran komunikasi interpersonal dan lebih memiliki hubungan dengan yang lain melalui sistem jaringan network

Jadi gambaran tingkah komunikasi individu yang lebih inovatif dalam mengadopsi media baru yaitu mereka lebih aktif mencari informasi tentang inovasi tersebut, mereka memburu informasi dari sumber-sumber yang lebih ahli dan berlatih di tempat yang luas dalam perjalanan mereka dalam membaca dan bergaul. Akhirnya para adopter terdahulu dengan adopter baru memiliki perbedaan dalam hal variabel-variabel pribadi yang nyata.

Memiliki empati yang lebih besar (suatu kemampuan individu untuk mengatur hidupnya kedalam peranan hidup orang lain), Sedikit dogmatis (suatu derajat dimana individu relatif sangat rapat dengan sistem kepercayaan), dan Kemampuan yang lebih besar untuk setuju terhadap bersifat abtraksi dan lebih rasional. Para adopter baru :

“Orang-orang lama dan yang baru memakai teknologi komunikasi baru berbeda dalam hal status status sosial ekonomi, tingkah laku dalam komunikasi dan kepribadian yang berubah-ubah” (Rogers)

Dua karakteristik yang rentan dengan terpaan teknologi: Usia Anak-anak > dewasa Jenis kelamin Pria > wanita

Terima kasih