Assalamu'alaikum Wr.Wb
Widya Septyani Present …
Konformitas dan Penyimpangan Indikator : Pengertian Konformitas Tujuan, Manfaat, Ciri-Ciri, dan Jenis Konformitas Pengertian Penyimpangan Penyimpangan dalam Masyarakat Teori-Teori Penyimpangan
Konformitas Konformitas adalah perilaku yang mengikuti suatu kelompok yang didorong oleh keinginan individu itu sendiri, dimana kelompok tersebut tidak memiliki suatu hak yang spesial untuk mengarahkan tingkah laku individu tersebut.Konformitas menurut Brehm dan Kassin adalah kecenderungan untuk mengubah persepsi, pendapat, perilaku seseorang sehingga konsisten dalam perilaku atau norma kelompok. Menurut Soerjono Soekanto konformitas berarti penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai masyarakat. Jadi, konformitas adalah seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan merupakan bentuk interaksi yang ada di dalamkelompoknya.
Tujuan Konformitas Untuk mengubah persepsi, pendapat, perilaku seseorang sehingga konsisten dalam perilaku atau norma kelompok. Agar seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompoknya. Untuk mendapat hadiah atau menghindari hukuman. Seseorang akan merasa lebih diterima oleh kelompok jika bertingkah laku dan bersikap sesuai dengan lingkungan sekitar.
Manfaat Konformitas Sesuatu yang diharapkan dan diinginkan akan didapat dengan adanya konformitas. Seseorang dapat berprilaku sesuai dengan yang diharapkan kelompoknya. Dapat terubahnya persepsi, pendapat, perilaku seseorang sehingga konsisten dengan norma kelompok
Ciri-Ciri Konformitas Kekompakkan Kesepakatan Kepercayaan Kesamaan Pendapat Ketaatan
Jenis Konformitas Tipe Konformitas Membabi Buta Tipe Konformitas Identifikasi Tipe Konformitas Internalisasi
Penyimpangan Vander zenden mendefinisikan penyimpangan sebagai prilaku yang oleh yang oleh sejumlah besar masyarakat dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas toleransi.Dalam tiap masyarakat kita selalu menjumpai adanya anggota yang menyimpang.Disamping penyimpangan-penyimpangan kita juga menjumpai institusi menyimpang.Menurut para ahli sosialogi penyimpangan bukanlah sesuatu yang melekat pada perilaku tertentu, melainkan diberi cirri penyimpangan melalui definisi social. Dalam sosiologi dikenal bebagai teori sosiologi untuk menjelaskan mengapa penyimpangan tejadi. Menurut teori differential association (Sutherland) penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda dan dipelajari menurut proses alih budaya.
Penyimpangan dalam Masyarakat Penyimpangan adalah relatif terhadap norma suatu kelompok atau masyarakat. Karena norma berubah maka penyimpangan berubah. Adalah sulit untuk menentukan suatu penyimpangan karena tidak semua orang menganut norma yang sama sehingga ada perbedaan mengenai apa yang menyimpang dan tidak menyimpang. Orang yang dianggap menyimpang melakukan perilaku menyimpang.Tetapi perilaku menyimpang bukanlah kondisi yang perlu untuk menjadi seorang penyimpang.Penyimpang adalah orang-orang yang mengadopsi peran penyimpang, atau yang disebut penyimpangan sekunder. Penyimpangan biasanya dilihat dari perspektif orang yang bukan penyimpang.Pengertian yang penuh terhadap penyimpangan membutuhkan pengertian tentang penyimpangan bagi penyimpang.Studi observasi dapat memberikan pengertian langsung yang tidak dapat diberikan metode lainnya. Untuk menghargai penyimpangan adalah dengan cara memahami, bukan menyetujui apa yang dipahami oleh penyimpang.
Teori Perilaku Menyimpang Adapun teori-teori umum yang dipelajari dalam ilmu sosiologi adalah sebagai berikut: 1. Teori Anomi Teori anomi yaitu teori struktural tentang penyimpangan yang paling penting selama lebih dari lima puluh tahun. Teori anomi menempatkan ketidakseimbangan nilai dan norma dalam masyarakat sebagai penyebab penyimpangan, di mana tujuan-tujuan budaya lebih ditekankan dari pada cara-cara yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan budaya itu. Individu dan kelompok dalam masyarakat seperti itu harus menyesuaikan diri dan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa jadi sebuah penyimpangan.Sebagian besar orang menganut norma-norma masyarakat dalam waktu yang lama, sementara orang atau kelompok lainnya melakukan penyimpangan.Kelompok yang mengalami lebih banyak ketegangan karena ketidakseimbangan ini (misalnya orang-orang kelas bawah) lebih cenderung mengadaptasi penyimpangan daripada kelompok lainnya.
2. Teori Labelling Teori-teori umum tentang penyimpangan mencoba menjelaskan semua bentuk penyimpangan.Tetapi teori-teori terbatas lebih mempunyai lingkup penjelasan yang terbatas.Beberapa teori terbatas adalah untuk jenis penyimpangan tertentu saja, atau untuk bentuk substantif penyimpangan tertentu (seperti alkoholisme dan bunuh diri), atau dibatasi untuk menjelaskan tindakan menyimpang bukan perilaku menyimpang. Dalam bab ini perpektif-perpektif labeling, kontrol dan konflik adalah contoh-contoh teori-teori terbatas yang didiskusikan.Perspektif labeling mengetengahkan pendekatan interaksionisme dengan berkonsentrasi pada konsekuensi interaksiantara penyimpang dengan agen kontrol sosial.
3. Teori Kontrol Perspektif kontrol adalah perspektif yang terbatas untuk penjelasan delinkuensi dan kejahatan.Teori ini meletakkan penyebab kejahatan pada lemahnya ikatan individu atau ikatan sosial dengan masyarakat, atau macetnya integrasi sosial.Kelompk-kelompok yang lemah ikatan sosialnya (misalnya kelas bawah) cenderung melanggar hukum karena merasa sedikit terikat dengan peraturan konvensional.Jika seseorang merasa dekat dengan kelompok konvensional, sedikit sekali kecenderungan menyimpang dari aturan-aturan kelompoknya.Tapi jika ada jarak sosial sebagai hasil dari putusnya ikatan, seseorang merasa lebih bebas untuk menyimpang.
Sekian dan Terima Kasih