METODE PENELITIAN EKSPERIMEN Eldaberti Greselda 662012006
PENGERTIAN BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN
A. PENGERTIAN Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut.
Sementara itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
Dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian, Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72).
Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Menurut beberapa ahli penelitian eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam penelitian-penelitian sosial, desain penelitian yang digunakan untuk penelitian akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena banyak variable luar yang berpengaruh dan sulit mengontrolnya.
B. BEBERAPA BENTUK DESAIN EKSPERIMEN Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu: 1. Pre-experimental design, yang meliputi one-shot case study, one group pretest-posttest design, intact-group comparison 2. True-experimental design, meliputi posttest only control design, pretest- posttest control group design 3. Factorial design 4. Quasi experimental design, meliputi time series design dan nonequivalen control group design
1. Pre-experimental design Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih banyak variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variable independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variable control dan sampel tidak dipilih scara random.
One-shot case study Terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan selanjutnya diobservasi hasilnya. Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut: Dengan X= treatment yang diberikan (Variabel), dan O=Observasi (Variabel Dependen) X O
b. One-Group Pretest-Posttest Design Pada design ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut: O1 X O2 Pretest Treatment Posttest
O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2= nilai posttest (setelah diberi perlakuan) O2-O1= Pengaruh perlakuan
c. Intact-Group Comparison Satu kelompok digunakan untuk penelitian tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah kelompok untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). X O1 O2
O1= hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan O2= hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan Pengaruh perlakuan: O1 –O2 (selisih O1 dan O2 )
2. True-experimental Design Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu sehingga cirinya adalah kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.
Posttest-only control design Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan kelompok yang lain tidak. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. R1 X O1 R2 O2
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2).
b. Pretest-Posttest Control Group Design Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok tersebut. Pengaruh perlakuan adalah: (O2 - O1) - (O4- O3). R1 O1 X O2 R2 O3 O4
3. Factorial Design Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.
- R1, R2, R3, dan R4 = kelompok pertama, kedua, ketiga dan keempat X Y1 O2 R2 O3 O4 R3 O5 Y2 O6 R4 O7 O8 - R1, R2, R3, dan R4 = kelompok pertama, kedua, ketiga dan keempat - Penelitian dianggap baik ketika O1=O3=O5=O7 - X = perlakuan - Y1 dan Y2 = moderator pertama dan kedua - Pengaruh perlakuan (X) pada Y1=(O2-O1)-(O4-O3) - Pengaruh perlakuan (X) pada Y2=(O6-O5)-(O8-O7)
4. Quasi Experimental Design Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true-experimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
Time Series Design Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8 O1=O2=O3=O4 = hasil pretest yang baik (sebelum diberi perlakuan) O5=O6=O7=O8= hilai posttest yang baik (setelah diberi perlakuan) (O5+O6+O7+O8)-(O1+O2+O3+O4)= Besarnya pengaruh perlakuan
Berbagai Kemungkinan Hasil Penelitian yang Menggunakan Desain Times
b. Nonequivalen Control Group Design Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. O1 = Sebelum perlakuan O2= Setelah perlakuan O3 dan O4= variabel kontrol (O2-O1)-(O4-O3)= pengaruh perlakuan O1 X O2 O3 O4