VALIDASI MODEL
Validitas dalam Pemodelan Pokok Bahasan: Validitas dalam Pemodelan Sensitivitas Analisis Kebijakan
1. VALIDASI DALAM PERMODELAN Validasi adalah salah satu kriteria penilaian tentang obyektivitas ilmiah. Dalam permodelan, valid atau obyektif ditunjukkan dengan sejauhmana model dapat menirukan fakta. Menirukan bukan berarti sama persis, tetapi menyerupai.
JENIS VALIDASI VALIDITAS terdiri atas: VALIDITAS STRUKTUR: a. Validitas Teoretis b. Validitas Kestabilan Struktur 2. VALIDITAS KINERJA/OUTPUT a. Validitas Konsistensi Dimensi b. Validitas Konsistensi Output
STUDI KASUS DATA RIIL: PEMBANGUNAN RUMAH OLEH PENGEMBANG SELAMA 60 BULAN
STUDI KASUS DATA RIIL: GRAFIK REFERENSI PEMBANGUNAN RUMAH SELAMA 60 BULAN DIOLAH DENGAN EXCEL
STUDI KASUS R1 B2 APAKAH HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM DIAGRAM INI SESUAI DENGAN TEORI? R1 B2
STRUKTUR MODEL Variabel tambahan yang berfungsi sebagai ajustor
DATA TIAP KOMPONEN RUMAH = 10 (unit rumah) LUAS LAHAN = 150 (hektar) LAHAN PER UNIT RUMAH = 0,1 (hektar) ANGKA KONSTRUKSI NORMAL = 12% (per bulan)
VALIDASI KONSISTENSI DIMENSI LAHAN TERPAKAI = RUMAH X LAHAN PER UNIT RUMAH (HEKTAR) = UNIT RUMAH X HEKTAR / UNIT RUMAH OK RASIO LAHAN = LAHAN TERPAKAI/LUAS LAHAN (TAK BERSATUAN) = HEKTAR / HEKTAR OK FAKTOR PENGALI KETERSEDIAAN LAHAN = GRAPH(RASIO LAHAN, 0; 0,25, [1;0,8;0,5;0,2;0]) (TAK BERSATUAN) = TAK BERSATUAN OK KONSTRUKSI RUMAH = ANGKA KONSTRUKSI NORMAL X FAKTOR PENGALI KETERSEDIAAN LAHAN X RUMAH (UNIT RUMAH/BULAN) = TAK BERSATUAN/BULAN X TAK BERSATUAN X UNIT RUMAH OK
MENDEFINISIKAN FAKTOR PENGALI KETERSEDIAAN LAHAN ARTINYA: Keluaran fungsi dipengaruhi oleh rasio lahan dengan nilai awal 0, interval 0,25. Hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bersifat non-linier negatif
PERILAKU MODEL
VALIDASI OUTPUT REFERENSI SIMULASI
VALIDASI OUTPUT RATA-RATA REFERENSI = 12041/555 = 21,69 RUMAH/BLN (51-60) RATA-RATA SIMULASI = 12079,46/555 = 21,76 RUMAH/BLN (51-60)
DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS PENYIMPANGAN RATA-RATA ABSOLUT (AME) VALIDASI OUTPUT DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS PENYIMPANGAN RATA-RATA ABSOLUT (AME) (XS – XR)/XR x 100 (21,76 – 21,69)/21,69 X 100 = 0,32%
2. SENSITIVITAS Sensitivitas berarti respon model terhadap suatu stimulus. Respon ditunjukkan dengan perubahan perilaku atau kinerja model. Stimulus diberikan pada unsur atau struktur model dengan tujuan menjelaskan sensitivitas parameter, variabel, dan hubungan variabel dalam model.
JENIS UJI SENSITIVITAS UJI SENSITIVITAS terdiri atas: INTERVENSI FUNGSIONAL, yaitu intervensi terhadap parameter tertentu atau kombinasi parameter tertentu. 2. INTERVENSI STRUKTURAL, yaitu intervensi terhadap hubungan antar unsur tertentu (struktur) dalam model.
INTERVENSI FUNGSIONAL Dilakukan dengan mengubah parameter: Luas lahan (X1) Lahan per unit rumah (X2) Angka konstruksi normal (X3) Setiap perubahan akan memperlihatkan kinerja model yang berbeda. Kombinasi perubahan akan menghasilkan kinerja yang berbeda pula. Dicari kinerja yang optimal.
INTERVENSI FUNGSIONAL RUN 1: X1 = 150 Ha X2 = 0,10 Ha X3 = 12%
INTERVENSI FUNGSIONAL RUN 2: X1 = 130 Ha X2 = 0,06 Ha X3 = 12%
INTERVENSI FUNGSIONAL RUN 3: X1 = 150 Ha X2 = 0,08 Ha X3 = 14%
INTERVENSI FUNGSIONAL RUN 4: X1 = 160 Ha X2 = 0,06 Ha X3 = 14%
INTERVENSI FUNGSIONAL Berdasarkan hasil beberapa kali menjalankan simulasi (menjalankan beberapa skenario) akan diperoleh kondisi optimal dari kinerja model. Skenario-skenario yang dapat diartikan sebagai kebijakan akan dianalisis dalam suatu kerangka analisis kebijakan. Hasil yang optimal akan ditetapkan sebagai kebijakan di masa mendatang.
3. ANALISIS KEBIJAKAN ANALISIS = suatu kegiatan intelektual untuk memperoleh pemahaman KEBIJAKAN = Suatu tindakan upaya untuk mempengaruhi sistem mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan Tindakan intelektual untuk memperoleh pengetahuan tentang cara–cara yang strategis dalam mempengaruhi sistem mencapai tujuan yang diinginkan
SASARAN ANALISIS KEBIJAKAN Mempengaruhi sistem agar dapat menghasilkan perilaku sesuai dengan yang diinginkan
KERANGKA BERPIKIR SISTEM DINAMIK Vision Transformation Process 1 Actual State 2 5 3 Policy Analysis GAP Desire State 4 Boundary
ALASAN PENGGUNAAN SIMULASI MODEL (untuk analisis kebijakan) Sismulasi Model adalah melakukan tiruan perilaku sistem nyata Eksperimen sistem Nyata Simulasi Model Perlu waktu lama Lingkup terbatas Mahal Sulit dipertanggung jawabkan Waktu cepat Lingkup sangat luas Efisien Dapat dipertanggung jawabkan
Yaitu: mempengaruhi sistem untuk memperoleh langkah strategis sebagai dasar penentuan kebijakan 1 2 3 Pengembangan Skenario Analisis Kebijakan Perumusan Kebijakan 4 Simulasi Model Dinamik
1. PENGEMBANGAN SKENARIO Struktur Dasar Berubah Model Diubah Model Tetap Struktur Dasar Tetap Struktur Dasar Berubah Gunakan parameter dengan sensitivitas tinggi FORECASTING PROBLEM SOLVING VALUE CREATION
Create potential & Posibility leverage by sensitivity analysis Identify key uncertainties will significant affect Indentify: system environment, reference, policy classification Formulate: policy combination as scenarios Using model & scenarios as learning lab Define Action Plan for the Favourable Scenarios Driver of Change Basic Trends Key Uncertainties Rules of Interaction Multiple Scenarios (Unggul Cariawan, 2003) (Steven Schnaars, 1987)
PENGEMBANGAN SKENARIO MODEL TETAP LEVERAGE
PENGEMBANGAN SKENARIO MODEL DIUBAH MODEL PERUBAHAN PADA CARA DASAR PEMIKIRAN HASIL SIMPULAN Struktur Dasar Tetap Mekanisme dan unsur tertentu Memotong Memintas Menambah pada mekanisme dan unsur Ide yang logis dan aplikatif Pemecahan, Pembaruan, Penemuan Struktur Dasar Berubah Pola Dasar Perubahan pada: Struktur berlaku Dinamika lingkungan Struktur alternatip Sistem yang logis dan aplikatif Sistem terobosan
MODEL AWAL SISTEM PRODUKSI CONTOH MODEL AWAL SISTEM PRODUKSI STRUKTUR PERILAKU
MODEL KEBIJAKAN SISTEM PRODUKSI CONTOH MODEL KEBIJAKAN SISTEM PRODUKSI STRUKTUR PERILAKU
2. ANALISIS KEBIJAKAN Analisis Kebijakan SKENARIO Upaya menemukan tindakan strategis untuk mempengaruhi Memahami dampak positip & negatip Dampak Positip Dampak Negatip Analisis Kebijakan SKENARIO
Analisis Kebijakan MODEL Kebijakan Fungsional Kebijakan Struktural Model Digunakan MODEL Proses Analisis Kebijakan Kebijakan Fungsional Kebijakan Struktural Hasil
3. PERUMUSAN KEBIJAKAN Susun Skenario Kebijakan yang mungkin diterapkan pada sistem nyata : RASIONAL & CONTROLABLE Lakukan identifikasi rinci setiap skenario sebagai instrumen yang akan ditetapkan disertai kelebihan & kekurangan Tetapkan prioritas Siapkan konsep keputusan formal (aspek legal) Tetapkan strategi komunikasi
LAPORAN VARIABEL DIGUNAKAN DALAM ANALISIS KEBIJAKAN No Variabel Alasan Keterangan (Range) 1 2 3
MATRIK KEBIJAKAN No Variabel Skenario 1 2 3 4 5
CONTOH MATRIK KEBIJAKAN
CONTOH MATRIK HASIL KEBIJAKAN Resume Hasil Grafik Perbandingan hasil
LAPORAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
(Unggul Cariawan, Budhi Soesilo, Wahyudi, 2002) KOMPETENSI TERKAIT ` Sistem Dinamik Berpikir Sistemik Teori Modeling Teori Pengambilan Keputusan Statistik Terapan S/W Powersim Metode Problem Solving Analisis Kebijakan SPSS (Unggul Cariawan, Budhi Soesilo, Wahyudi, 2002)
Selesai