Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehharyanto har Telah diubah "8 tahun yang lalu
1
CORPORATE EXPOSURE Diklat Penyegaran Kompetensi Operator Jakarta, 16 Desember 2013
2
Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah akan meningkatkan demand listrik makin cepat di kota urban
3
Posisi PLN saat ini ? Pertumbuhan penjualan tenaga listrik sebesar 10 %, pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,3 % (2012) Jumlah pelanggan 49,5 juta dengan tambahan pelanggan baru sekitar 3,2 juta per tahun (2013) Investasi PLN untuk menambah kapasitas aset produksi Rp 60 – 70 T per tahun Nilai aset PLN Rp 544 T (2012) dan direncanakan akan menjadi Rp 603 T pada 2013 Pendapatan usaha sebesar Rp 245 T (2013) Biaya Usaha sebesar Rp 210 T (2013) Kesiapan PLN mengelola perusahaan 10-20 th kedepan ?
4
VISI - MISI Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, andal, dan akrab lingkungan. Mengelola transaksi tenaga listrik secera kompetitif, transparan dan adil. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh- kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani pengelola transmisi, operasi sistem dan transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
5
TATA KELOLA UNIT P3B JB AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN APP PERFORMANCE “Efisien, Andal, Berkualitas” : OPERASIONAL: TLOF,TROF,ENS,% Kerusakan Alat. PROSES : GML, CBM, SMK3, 5S/ABH, ERM KEUANGAN: Biaya Operasi APP PERFORMANCE “Efisien, Andal, Berkualitas” : OPERASIONAL: TLOF,TROF,ENS,% Kerusakan Alat. PROSES : GML, CBM, SMK3, 5S/ABH, ERM KEUANGAN: Biaya Operasi RENCANA KERJA PENYALURAN INVESTASI DAN KAJIAN RESIKO INSPEKSI LEVEL 1, 2 & 3 DIAGNOSA LEVEL 1 & 2 GI : AMAN, BERSIH, HIJAU SMK3 ENJINIRING Peningkatan Berkelanjutan : 1.Aset Fisik 2.Aset Non Fisik (Pengetahuan, SDM, Informasi, Budaya) Diagnosa, Desain : Mengukur Indikator, Memastikan Kesesuaian Program dan Kinerja berdasarkan inisiatif strategis TI SYSTEM / DATA BASE, PST MINDSET, KOMPETENSI DAN BUDAYA SDM SAP - PPFA Program Unggulan/QuickWIN
6
ORGANISASI CONDITION BASE MAINTENANCE (CBM) BASE CAMP
7
PROSES BISNIS PENYUSUNAN PROGRAM KERJA (RKAP) AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN DIAGNOSA DESAIN DELIVER 1.Operasional & Capital Efficiencies : PST, CBM GI dan Transmisi: Inspeksi Lev- 1,2,3 & Diagnosa lev-1,2 →Aset dan kondisi aset Temuan Anomali & Hasil Asesmen GI/TRANSMISI 1.Operasional & Capital Efficiencies : PST, CBM GI dan Transmisi: Inspeksi Lev- 1,2,3 & Diagnosa lev-1,2 →Aset dan kondisi aset Temuan Anomali & Hasil Asesmen GI/TRANSMISI 2.Product & Service Quality: TROF/TROD/TLOF/TLOD →Pareto, Open Case 2.Product & Service Quality: TROF/TROD/TLOF/TLOD →Pareto, Open Case RCPS INISIATIVE CHARTER / PROGRAM KERJA APPROVAL ASET MANAGER UTK TERBIT RKAP/ SKK EKSEKUSI : 1.SKKI 2.SKKO Sesuai Disburse MONITOR OLEH ASET MANAGER: 1.SKKI 2.SKKO Melalui Laporan/Sterco Bulanan/Triwulanan 4.Pending Meter Proyek dan Sarana Penunjang GI : →laporan STP dan LKS Non Instalasi 4.Pending Meter Proyek dan Sarana Penunjang GI : →laporan STP dan LKS Non Instalasi 3.SDM dan Proses Bisnis : →HCR,GML,SMK3,CBM ERM, 5S, RKAP 3.SDM dan Proses Bisnis : →HCR,GML,SMK3,CBM ERM, 5S, RKAP
8
Mindset, Kompetensi & Leadership Proses Bisnis Kinerja Teknis Efisien Andal Berkualitas KPI Program Unggulan Tiga perspektif mewujudkan Visi Direktorat Operasi Jawa Bali : Proses Bisnis 1. O peration P erformance Improvement (OPI) 2. Enterprise Asset Management ( EAM ) 1. O peration P erformance Improvement (OPI) 2. Enterprise Asset Management ( EAM ) 1. Operasional & Capital Efficiencies 2. Product & Servi ce Qu a lity 1. Mindset 2. Capability 3. Leadership 1. Mindset 2. Capability 3. Leadership
9
9 KINERJA sd Juli 2013 P3B JB NOINDIKATOR KINERJASATBOBOT TARGET REAL PENCA- PAIAN (%) NILAI 2013Juli IPelanggan 6 4 1Nilai Kepuasan Pelanggan%686 72,12834,1 IIProduk dan Layanan 28 27,76 1Transmision Lines Outage Duration Jam/100 kms 475,432,45 35 4,00 2Transformer Outage DurationJam/Unit41,51,260,54 36 4,00 3Transmission Lines Outage Frequency Kali/100 kms 41,250,820,75 60 4,00 6Transformer Outage FrequencyKali/Unit40,120,09 75 4,00 7Hari Tanpa GI PadamHari4265136132 35 3,76 1Ekskursi Mutu Tegangan%424 14,001474,00 2Ekskursi Mutu Frekuensikali49754131754,00 IIIProses Bisnis Internal 29 28,65 1Fuel Mix%133,33,432,3913013,00 2Susut Transmisi%62,152,402,47975,65 3Rasio Pemakaian MaterialKali34,01,001,111113,00 4 Rasio Kerusakan Peralatan Utama Transmisi/GI %40,10,100,0231774,00 5Enterprise Asset ManagementLevel320,0001003,00 KINERJA PENYALURAN/TRANSMISI
10
10 KINERJA sd Juli 2013 P3B JB NOINDIKATOR KINERJASATBOBOT TARGET REAL PENCA- PAIAN (%) NILAI 2013Juli IVSDM 2) 14 12,85 1Human Capital ReadinnessLevel73,4 100,07,00 2Organizational Capital ReadinnessLevel73,4 3,191,85,85 VKeuangan dan Pasar 12 11,24 1Opec Non FuelRp/kVA541.90724.85923,035199,95,00 2Penyerapan Disburse lnvestasi APLNM Rp41.49766250976,93,24 3Pengadaan Kendaraan Listrik%3100 100,03,00 VIKepemimpinan 3) 11 7,69 1Score Malcom Baldrige%6 10096,8096,85,62 2ERMPoint5 32,4590,74,07 3Kepatuhan%Max-10 0 -2,00 PENCAPAIN NILAI KINERJA 100 92,25 KINERJA PENYALURAN/TRANSMISI
11
KINERJA GARDU INDUK Hari tanpa GI Padam Kepatuhan CBM Implementasi 5S Implementasi SMK3 Kecelakaan Kerja
12
KINERJA GARDU INDUKHari tanpa GI Padam
13
KINERJA GARDU INDUK Kepatuhan CBM Data Inspeksi yang diupload ke data base CBM adalah inspeksi level 1, level 2 dan level3 untuk semua peralatan utama Inspeksi bulanan (dari minggu ke bulan) : = Jumlah inspeksi 1 bulan berjalan. (jlh inspeksi x alat x 4)+(jlh inspeksi x alat x 4) Inspeksi bulanan (dari bulan ke tahun) : = Jumlah inspeksi 1 tahun berjalan. (jlh inspeksi x alat x 52)+(jlh inspeksi x alat x 52)
14
KATEGORIDESKRIPSI PANDUAN PENILAIAN LEVELURAIAN Persentase Pelaksanaan Jumlah Inspeksi Mengetahui jumlah inspeksi yang dilaksanaka n oleh perugas Level 1< 60 % dari total inspeksi 1 bulan Level 260 - 70 % dari total inspeksi 1 bulan Level 3 >70 - 80 % dari total inspeksi 1 bulan <= 20% inspeksi level 2 <= 20% ispeksi level 3 Level 4 >80 - 90 % dari total inspeksi 1 bulan 20%< inspeksi level 2 <= 50% 20% < inspeksi level 3 <= 50% Level 5 %>90 - 100 % dari total inspeksi 1 bulan Inspeksi level 2 > 50% Inspeksi level 3 > 50% Tindak lanjut penanganan anomali *) Mengetahui jumlah anomali yang ditindaklanju ti oleh pihak terkait di unit Level 1<60 % anomali ditindaklanjuti Level 2>60 - 70 % anomali ditindaklanjuti Level 3>70 - 80 % anomali ditindaklanjuti Level 4>80 - 90 % anomali ditindaklanjuti Level 5>90 - 100 % anomali ditindaklanjuti
15
KINERJA GARDU INDUK Kecelakaan Kerja NoDeskripsiNilai pengurang IKeselamatan Kerja 1Kecelakaan kerja mengalami luka ringan (memerlukan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1 x 24 jam) -1,5 2Kecelakaan Kerja, mengalami luka parah / luka berat (luka yang mengakibatkan cacat tetap yaitu kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa dan juga yang memerlukan perawatan medis 2 x 24 jam atau lebih dan tidak dapat melakukan pekerjaannya meskipun tidak ada akibat cacat tetap -3,5 3Kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggal dunia sebelum / setelah memperoleh perawatan -5 IIKeselamatan Masyarakat Umum sekitar instalasi 1Terjadi kecelakaan mengakibatkan luka ringan-1,5 2Terjadi kecelakaan mengakibatkan luka parah / berat-3,5 3Terjadi kecelakaan mengakibatkan meninggal dunia-5 IIIKeselamatan Instalasi 1Terjadi kebakaran instalasi / bangunan dan atau gudang / kerusakan instalasi dengan kerugian lebih dari 10 (sepuluh jutarupiah -5
16
POLA PENGELOLAAN GARDU INDUK Berdasarkan aktifitas Gardu Induk dikelompokkan menjadi : GI Outlate Pembangkit. GI Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) berikut outlatenya GI Switching. GI Beban Berdasarkan kriteria Pelanggan Grdu Induk dikelompokan menjadi : GI Umum. GI VIP/VVIP GI Konsumen premium/KTT Sejak 30 Desember 2009 tugas operator berubah dari supervisi operasi menjadi inspeksi peralatan/Inspektor. Existing : supervisi operasi 80%, inspeksi 20%. (bekerja secara shift) LASO : supervisi operasi 20%, inspeksi 80% pada jam kerja : bekerja tanpa shift diluar jam kerja : piket S1 dan S2 Berdasarkan surat GM P3BJB tanggal 2 Nopember 2011 penyebutan LASO dirubah menjadi GITO (Gardu Induk Tanpa Operator) sekaligus menyongsong penerapan teknologi Automasi Gardu Induk/SOGI (SAS, Substation AutOmations).
17
POLA : GITO-Ideal Periode Patrol : setiap hari (Senin – Jumat) Jam Kerja: 07.30 s/d 16.00 Pelaksanan: SPV JarGI + AE/JE JarGI Kreteria GI: GI Beban/Umum
18
POLA : GITO Khusus Periode Patrol : setiap hari (Senin – Jumat) Jam Kerja : 07.30 s/d 16.00, Pelaksana : SPV JarGI + AE/JE JarGI Jam Kerja : 16.00 s/d 21.00, Pelaksana : SPV JarGI On Call + salah satu AE/JE JarGI Jam Kerja : 21.00 s/d 07.30, Pelaksana : SPV JarGI On Call + salah satu AE/JE JarGI Periode Patrol : setiap hari (Sabtu – Minggu) Pelaksana : Piket Kreteria GI: GI Pembangkit/GITET/VVIP GI beban/Umum yang Terpencil/rawan
19
POLA : GITO Transisi Periode Patrol : setiap hari (Senin – Jumat) Jam Kerja: 07.30 s/d 16.00 Pelaksanan: SPV JarGI + AE/JE JarGI Jam Kerja: 16.00 s/d 21.00 Pelaksanan: SPV JarGI On Call + salah satu AE/JE JarGI Kreteria GI: GI Switching/Beban/Umum
20
Persyaratan Minimal GITO-Khusus, GITO-Transisi menuju GITO Kesiapan SCADATEL 100%. Semua perlatan Switching (PMT, PMS) dan OLTC dapat diremote dari RCC/JCC Sudah terpasang DFR dan dapat dibaca/didownload di RCC/JCC. Lockout Relay dapat direset secara otomatis untuk jenis gangguan temporer. Dilengkapi dengan CCTV : – Min. 4 (empat) buah kamera+Infrared utk Switchyard – Min. 3 (tiga) buah CCTV 360° untuk lingkungan /pagar/pintu gerbang. – Khusus GITET, Setiap IBT 500 kV dipasang 1 buah CCTV/bank. Khusus IBT 500 kV dilengkapi Early Warning System (EWS). Reset alarm dapat dilakukan secara otomatis atau dapat direset dari pos satpam. AC Suplay Cadangan khusus untuk GITET. Ruang kubikel dan GIS dilengkapi dehumidifier untuk menjaga kelembaban. SPV JarGI dilengkapi HP dan kendaraan bermotor roda-2, khusus yang terpencil dan rawan sosial dilengkapi dengan kendaraan roda-4
21
Mengkoordinir CBM, Inservice/Shutdown Maintenance dan tindaklanjut Anomali Transmisi dan GI (Jadwal+SDM+Alat+Metode/IK) SPV JARGI BASE CAMP REGU HAR (GI, Jar, Promet) URAIAN PEKERJAAN Pengoperasian Peralatan Gardu Induk Inservice Maintenance Substations Inspeksi Lv 1 (CBM IL-1) GI dan SUTT Pengawas Lapangan SLA Transmisi Rekomendasi temuan Anomali dan ABH First Response Outage Penyelesaian & Laporan Penyelesasian Anomali & MUFAT. URAIAN PEKERJAAN Shutdown Maintenance Substations Inspeksi Lv 2 & Lv 3 (CBM) GI dan SUTT, Measurement / Test Penyelesaian Anomali Monitor SLA Transmisi Overhaul, Refurbish, Recovery outage GI ASUHAN ASMAN HARSET BaseCamp
22
Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Petugas GI Melaksanakan pengoperasian peralatan instalasi GI sesuai dengan Standing Operation Prosedure / SOP ( buku merah ), buku IK pengoperasian GI (buku kuning), Prosedur Komunikasi ( buku hijau ) dan DP3 ( buku biru ) untuk menghindari kesalahan manuver. Melaksanakan K2 dalam pekerjaaan pemeliharaan untuk menghindari terjadinya kesalahan kerja Melakukan Inservice Maintenance dan Inservice Measurement untuk mencegah gangguan yang controlable. Melakukan inspeksi / Check List peralatan GI untuk mengetahui kondisi peralatan sedini mungkin. Melaksanakan sidak/cross check hasil laporan petugas pengawas SUTT/SUTET. Melaksanakan entry data hasil inspeksi Level 1 Instalasi (Gardu Induk & Jaringan). Melaksanakan perbaikan dan mengatasi gangguan ringan. Mencatat data pengusahaan / Log Sheet instalasi GI untuk menunjang sistem informasi data. Menyusun laporan berkala sesuai bidang tugasnya sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
23
TERIMA KASIH P3B Jawa Bali : “ Andal – Proaktif – Bersih “
24
Indikator Kinerja Yang Perlu Perhatian NoIndikatorKeterangan 1TROFSudah 75% High alert 2TLOFSudah 60% 3Hari tanpa GI PadamAkibat dari TROF, TLOF 4 Kepatuhan - Kecelakaan kerja - Tindak lanjut SPI 24
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.