Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MERENCANAKAN & MELAKSANAKAN PENELITIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MERENCANAKAN & MELAKSANAKAN PENELITIAN"— Transcript presentasi:

1 MERENCANAKAN & MELAKSANAKAN PENELITIAN
KESALAHAN DALAM MERENCANAKAN & MELAKSANAKAN PENELITIAN Disarikan : soemarno, psl ppsub Oktober 2012

2 KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999 PENELITIAN adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

3 UU RI NO. 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI Pasal 1 (Butir 10). Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi

4 PENELITIAN - RESEARCH PENELITIAN, RESEARCH: Kamus Oxford (1995):
Research = careful study esp in order to discover new facts or information Kamus Webster (1966): Research = careful or diligent search; to search or investigate exhaustively; to search again or anew. Kamus besar Bahasa Indonesia (2001): Penelitian adalah: Pemeriksaan yang teliti Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

5 Pearson (dalam Whitney, 1960):
PENELITIAN - RESEARCH Woody (dalam Danim, 2002): Penelitian merupakan metode untuk menemukan kebenaran , disamping itu juga merupakan suatu pemikiran kritis. Pearson (dalam Whitney, 1960): Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematik dan dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Burnd dan Grove (1993): research = is diligent systematic inquiry or investigation to validate and refine existing knowledge and generate new knowledge. Penny (1975): PENELITIAN ADALAH PEMIKIRAN YANG SISTEMATIK MENGENAI BERBAGAI JENIS MASALAH YANG Pemecahannya memerlukan pengumpuylan dan penafsiran fakta-fakta. Hillway (1956): “a method of study by which, through the careful and exhaustive of all ascertainable evidence bearing upon a definable problem, we reach a solution to the problem. Kerlinger (1986): penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis , terkendali, empiris, dan kritis mengenai fenomnena-fenomena alam yang dibimbing oleh teori dan hipoptesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada di antara fenomena-fenomena tersebut.

6 JENIS-JENIS PENELITIAN
Kline (1980): Perdasarkan Tujuan: 1.1. Penelitian Dasar 1.2. Penelitian Terapan 1.3. Penelitian Evaluasi 2. Berdasatkan Metode: 2.1. Penelitian Historis 2.2. Penelitian Deskriptif 2.3. Penelitian Perkembangan 2..4. Penelitian Kasus atau Studi Lapangan 2.5. Penelitian Korelasional 2.6. Penelitian Tindakan 2.7. Penelitian Komparatif 2.8. Penelitian Eksperimental 2.9. Penelitian Kualitatif Kline (1980): 3. Berdasarkan tingkat penjelasan: 3.1. Penjelasan deskriptif 3.2. Penjelasan Asosiatif 3.3. Penjelasan Kausalitas.

7 JENIS-JENIS PENELITIAN
Danim (2002): Ada dua jenis metode penelitian, yaitu: 1. Metode penelitian kuantitatif 2. Metode penelitian kualitatif Tipe penelitian kuantitatif: Penelitian Kualitatif: Penelitian Deskriptif 1. Pen. Fenomenologi Penelitian Perkembangan 2. Penelitian Grounded Penelitian Tindakan 3. Penelitian Etnografi Perbandingan-Kausal 4. Penelitian Historis Penelitian Korelasional 5. Penelitian KAsus Eksperimental Semu Penelitian Fisolofis Penelitian Eksperimental 7. Kritik Sosial

8 KARAKTERISTIK PENELITIAN
Uma Sekaran (1992): Karakteristik utama penelitian ilmiah: Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah Keseriusan Penelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik tertentu Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang pada kondisi yang sama Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari. Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan. Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada data yang aktual Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan pada berbagai keadaan. Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel yg dapat menjelaskan suatu kejadian

9 KARAKTERISTIK PENELITIAN
John W Best (1982): Sebelas karakteristik penelitian: Penelitian dirancang dan diarahkan untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan Kerja penelitian dititik-beratkan pada pengembangan cara-cara membuat generalisasi, prinsip dan teori-teori Penelitian didasarkan atas pengalaman hasil observasi atau kejadian empiris Penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang akurat Penelitian bertujuan untuk menemukan data yg baru dari sumber primer , bukan sekedar data yg sudah ada sebelumnya Penelitian memerlukan rancangan yg teliti dan hati-hati melalui prosedur yg tepat dg menggunakan analisis yang rasional Penelitian memerlukan keahlian Penelitian menekankan pada logika dan obyektivitas yg tinggi Penelitian menuntut kesabaran dan tidak dilakukan dg tergesa-gesa Kerja penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporan yang hati-hati dan teliti Kerja penelitian kadang-kadang memerlukan keberanian

10 KRITERIA PENELITIAN Nazir (1988): Kriteria Penelitian Ilmiah:
Berdasarkan pada fakta yang nyata, bukan kira-kira Bebas dari prasangka, berdasarkan pada alasan dan buykti yang lengkap dengan metode epembuktian yg obyektif Menggunakan Analisis, solusi permasalahan dicari dengan analisis yang logis. Menggunakan hipotesis, untuk menuntun jalan pikiran peneliti dalam mencapai hasil penelitiannya Menggunakan ukuran yang obyektif, dengan alat ukur yang obyektif pula Menggunakan teknik kuantifikasi, untuk data yang masih memungkinkan dikuantifikasikan

11 PENELITIAN TERAPAN Penelitian Terapan = Applied Research = Practical Research : Penyelidikan yang hati-hati , sistematis dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera bagi keperluan tertentu. Ciri-ciri penelitian terapan: Kegiatan untuk menemukan kebenaran yang obyektif, bukan kegiatan spekulasi, atau untung-untungan Memerlukan metode yang tepat dan dilaksanakan secara cermat Menggunakan teori-teori yang “applied” untuk menyusun kerangka konsep penelitian, dan pembahasan Memerlukan analisis yang tajam, rasional, kritis, dan obyektif, Data lengkap dan objektif, Tidak cukup dengan menyajikan data, tetapi harus diadakan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

12 METODE PENELITIAN KUALITATIF
Newman (1997): enam ciri utama penelitian kualitatif: The context is critical, mengutamakan konteks sosial The value of the case study, menggunakan pendekatan studi kasus Researcher integrity Grounded theory, membangun teori dari data, induktif Process and sequence, mencermati proses dan urutan perintiwanya Interpretation, interpretasinya mendalam: i. The first order intrerpretation ii. The second order interpretation iii. The third order interpretation, menhubungkan dengan teori-teori umum.

13 KRITERIA PENELITIAN KUALITATIF
Lincoln dan Guba (1985): 14 karakteristik penelitian kualitatif: Natural setting Human instruments Utilization of tacit knowledge Qualitative methods Purposive sampling Inductive data analysis Grounded theory Emergent design Negotiated outcomes Case study reporting mode Idiographic interpretation Tentative application Focus determined boundaries Special criteria for trustworthiness.

14 APA PENELITIAN KUALITATIF?
Strauss dan Corbin (1997): qualitative research adalah penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dg menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Bogdan dan Taylor (1975): prosedur penelitian yang bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data deskriptif berupa tulisan, ungkapan lisan dari orang dan perilakunya yang dapat diamati. Kirk dan Miller (1986): penelitian kualitatif merupakan tradisi dalam ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada amanusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut menurut bahasa dan peristilahannya Penelitian kualitatif bertujuan mengumpulkan data dalam setting alamiah, yang akan digunakan untuk menyusun teori melalui analisis data secara induktif.

15 JENIS PENELITIAN KUALITATIF
Bogdan dan Biklen (1982): Interpretative research Verstehen Hermeneutics Ethnomethodology Ethnography Cognitive research Field research Idealist research Subjectivist Phenomenological research Symbolic interactionism Naturalistic Constructivism Grounded research Studi Kasus Perspektif ke dalam Ekologis Deskriptif.

16 JENIS PENELITIAN KUALITATIF
Danim (2000): tujuh jenis penelitian kualitatif: Penelitian Fenomenologi Penelitian Grounded Penelitian Etnografi Penelitian Historis Penelitian Kasus Inquiry Filosofis: fundasional, filosofis, etik Teori kritik sosial . Qualitative Research Design Methodology

17 ISTILAH LAIN PENELITIAN
Policy Research: menjawab masalah sosial yang bersifat fundamental dan hasilnya dimanfaatkan oleh pembuat kebijakan untuk menjawab masalah-masalah fundamental dan mendesak Philosophycal Inquiry: menekankan analisis intelektual yang dipandu dengan pertanyaan filosofis dan mempertimbangkan ide dan isu-isu dari semua perspektif, eksplorasi yang luas dan mendalam Critical Social Theory: menemukan pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi dan dalam mengembangkan makna simbolik dalam masyarakat. Developmen Research: mempelajari pola pertumbuhan dan perkembangan subyek tertentu, baik secara terus-menerus atau secara periodik yang mendalam untuk menyempurnakan, memperbaiki atau mengembangkan sesuatu yang telah ada Evaluation research: mengukur suatu program, produk atau aktivitas tertentu, dengan maksud untuk memperbaikinya Verstehen: menggunakan pola pikir divergensi, kreatif, inovatif untuk memperoleh pemahaman yang mendasar dan mendalam Descriptive Research: mengungkap suatu maslaah atau keadaan tertentu sebagaimana adanya sehingga dapat memberikan gambaran secara tepat tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diselidiki dalam ranghka memecahkan masalah tertentu yang spesifik.

18 ISTILAH LAIN PENELITIAN
8. Action Research: untuk medeskripsikan, konsepsi, pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman , pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan dan hasil tindakan. Phenomenological Research: untuk memahami respon dari suatu unit tertentu secara utuh termasuk interaksinya dengan lingkungan sekitarnya Historical Research: merekonstruksi kondisi masa lampau secara obyektif , sistematis, dan akurat guna merumuskan kesimpulan yang lebih kuat dan akurat Field Research: penelitian dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk dapat memahami secara mendalam lingkungan masyarakat atau obyek tertentu baik melalui wawancara maupun pengamatan Penelitian Kasus: tujuannya untuk mempelajari secara mendalam suatu fenomena tertentu sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh dan utuh pada keadaan sekarang apa adanya. Penelitian Etnografi: penelitian dimaksudkan untuk memahami mudaya atau aspek kebudayaan dalam kehidupan sosial masyarakat Interaksionisme Simbolik: untuk memahami makna perilaku manusia dalam kehidupan: motif, wawasan, internalisasi nilai. Naturalist Inquiry: penelitian untuk memahami fenomena interaksi, perilaku, yang pengkajiannya dalam latar belakang alamiah. Grounded Research: penelitian untuk memahami permasalahan yang muncul dalam suatu fenomena tertentu untuk menyusun, mengembangkan, dan merekonstruksikan teori berdasarkan data yang digali dari bawah secara langsung, induktif.

19 PENELITIAN KUANTITATIF VS KUALITATIF
Penelitian Kualitatif 1. Ilmu-ilmu keras Ilmu-ilmu lunak 2. Fakus ringkas dan sempit Fokus kompleks dan luas 3. Reduksionistik Holistik dan menyeluruh 4. Obyektif Subyektif atau prspektif etnik 5. Penalaran logis dan deduktif Penalaran dialektif-induktif 6. Basis pengetahuan: Hubungan sebab-akibat Basis pengetahuan: Makna dan temuan 7. Menguji teori Mengembangkan/ membangun teori 8. Kontrol atas variabel Sumbangsih tafsiran 9. Instrumen Komunikasi dan observasi 10. Elemen dasar analisis: angka Elemen dasar analisis: kata-kata 11. Analisis statistik atas data Interpretasi individual 12. Generalisasi Keunikan

20 POSITIVIST vs. NATURALIST
Lincoln and Guba (1985) AKSIOMA Paradigma Positivistik Paradigma Naturalistik Ontologi: Nature of reality Reality is single, tangible and fragmentable Realities are multiple, constructed, holistic Epistemologi: relationship of knower and known Knower and known are independent, a dualisme Know the known are interactive, inseparable Possibility of generalization Time and context-free generalization Only time and context bound working hypotheses ( idiographic statement) are possible Possibility of causal linkages There are real causes, temporally precedent to or simultaneous with their effect All intities are in state of mutual simultaneous shaping so that it is impossible to distinguiosh causes from effects Aksiologi: To role of values in inquiry Inquiry is value free Inquiry is value bound

21 ASUMSI PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Questions Kuantitatif Kualitatif Asumsi ontologis What is the nature of reality? Reality is objective and singular, apart from the researcher Reality is subjective and multiple as seen by participant in a study Asumsi epistemo-logis What is the relationship of the researcher to that researched? Reality is independent from that being researched Researcher interact with that being researched Asumsi aksiologis What is the role of values? Value-free and unbiased Value-bound and biased Asumsi rhetoris What is the language of research? Formal; based on set definitions; impersonal voice; use of accepted quantitative words Informal; evolving; decisions; personal voice; accepted qualitative words Asumsi metodologis What is the process of the research? Deductive process; cause and effect; static design categories isolated before study; context-free; genaralization leading to prediction, explanation, and understanding; accurate and reliable through validity and reliability Inductive process; mutual simultaneous shaping of factors; emerging design categories identified during research process; context bound; patterns, theories developed for understanding; accurate and reliable through verification.

22 BEBERAPA KESALAHAN DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN
DATA DAN INFORMASI

23 KESALAHAN LANG LAZIM TERJADI DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN
DATA DAN INFORMASI Kesalahan dalam penelitian dapat terjadi pada tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan penelitian yang biasa nya terjadi, a.l. pada saat perumusan masalah, mengkaji literatur, merumuskan hipotesis, mengembangkan instrumen, mengumpulkan data, memilih metode statistik, memilih desain dan metode penelitian, kesalahan dalam analisis data, dan dalam menulis laporan hasil penelitian DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

24 KESALAHAN DALAM PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN.
DATA DAN INFORMASI Menangguhkan pemilihan masalah penelitian. Peneliti tidak segera membuat spesifikasi apa yang sebenarnya akan diteliti. Menerima begitu saja tanpa kritik terhadap ide penelitian pertama yang muncul dalam pikiran atau yang disarankan. Memilih masalah yang terlalu luas atau kabur yang kurang berarti untuk diteliti. Mempersiapkan hipotesishipotesis yang tidak dapat diuji. Tidak memperhitungkan metode-metode atau prosedur-prosedur analisis dalam mengembangkan masalah penelitiannya. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

25 Kesalahan dalam Mengkaji Pustaka.
DATA DAN INFORMASI Tergesa-gesa melakukan review referensi agar segera dapat memulai penelitian. Hal ini mengakibatkan peneliti tidak dapat melihat studi-studi terdahulu yang berisi ide-ide sehingga dapat menyempurnakan kajian terotiknya atau kerangka pemikirannya. Terlalu menggantungkan diri pada sumber- sumber dari pihak ke dua bukan dari pemilik temuan atau ide (sumber pertama). Ketika membaca artikel-artikel penelitian, terlalu fokus pada hasil/kesimpulan sehingga melupakan informasi yang berharga tentang metode-metode atau instrumen-instrumen pengukurannya. Hanya membaca jurnal-jurnal saja dan melupakan sumber-sumber lain seperti: surat kabar, majalah, yang sering memuat artikel-artikel terkini yang relevan dan aktual. Tidak merumuskan dengan baik batas-batas topik dari review referensinya. Menelaah bidang yang terlalu luas sering menyebabkan turun semangat/selera. Atau, menelaah yang terlalu sempit menyebabkan banyak artikel terlewati serta kajian menjadi dangkal. Kehilangan sumber referensi (bibliografi) sehingga sulit melacak lebih jauh. Terlalu banyak menyalin bahan dari kartu-kartu catatan. Hal ini menandakan kurangnya pehaman tentang apa yang diteliti, sehingga tidak dapat membedakan informasi yang penting dan yang tidak penting. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

26 Kesalahan dalam Merumuskan Hipotesis.
DATA DAN INFORMASI Kurang memahami fungsi hipotesis, sehingga dianggap semua jenis penelitian harus dirumuskan hipotesisnya. Membuat hipotesis hanya mengandalkan dari persepsi semata-mata, sehingga suatu hipotesis menjadi sangat spekulatif. Kurang memiliki kematangan dalam membuat kerangka pemikiran, sehingga rumusan hipotesis menjadi rendah nilai rasionalnya. Tidak didukung teori yang mapan atau hasil-hasil penelitian yang akuntabel. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

27 KESALAHAN DALAM MEMBUAT INSTRUMEN
DATA DAN INFORMASI Tidak mengecek validitas isi dari instrumen yang digunakan. Hanya mengecek validitas dan reliabilitas keseluruhan, sedang bagian-bagiannya tidak dicek. Membuat butir-butir instrumen yang dapat memicu responden bertindak tidak jujur. Menggunakan instrumen pengukuran yang kurang dipahami oleh peneliti. Tidak melakukan percobaan/latihan cara-cara menggunakan instrument, sehingga ada kendala pada saat pelaksanaannya. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

28 Kesalahan dalam Mengumpulkan Data.
DATA DAN INFORMASI Kurang memperhatikan suasana hati dan atmosfir dari responden sehingga responden menolak atau menjadi tidak simpatik. Melakukan perubahan-perubahan desain penelitian hanya untuk memudahkan administrasinya. Tidak menjelaskan maksud dan tujuan data yang diambil kepada responden. Menggunakan data yang rendah reliabilitasnya sehingga menimbulkan bias dan kurang kuat daya bedanya. Mengumpulkan data penelitian yang kurang/tidak dikuasai atau tidak mempunyai kualifikasi di bidang yang diteliti. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

29 Kesalahan dalam melakukan observasi
Kesalahan dalam Mengumpulkan Data. DATA DAN INFORMASI Kesalahan dalam melakukan observasi Belum memperoleh ijin sudah melakukan obsevasi sehingga dicurigai Peneliti bingung apa yang akan diobservasi , sehingga tidak fokus Peneliti tidak mencatat secara cermat, sehingga kehilangan informasi Peneliti tidak menguasai kerangka penelitiannya sehingga tidak berkembang, Peneliti kurang mampu mengembangkan hipotesis (melakukan improvisasi) Peneliti banyak beropini sehingga banyak penghakiman, yang penting mengumpulkan data, bukan penghakiman. Kelebihan observasi: Peneliti dapat melihat realitas secara langsung, bukan ditipu Peneliti dapat menjelaskan persoalan yang rumit menjadi mudah. Diunduh dari Sumber: ……………… 19/10/2012

30 Kesalahan dalam Memakai Metode Statistik.
DATA DAN INFORMASI Memilih formula statistik yang tidak tepat atau tidak benar untuk analisis yang direncanakan. Mengumpulkan data penelitian dan baru kemudian mencoba mendapatkan suatu teknik statistik yang dipakai dalam analisis. Hanya menggunakan satu prosedur statistik padahal ada beberapa yang dapat dipakai untuk data tersebut. Hal ini seringkali menyebabkan tidak terungkapnya hasil-hasil yang dapat memberikan sumbangan berarti pada penelitian. Menggunakan teknik statistik dalam situasi yang tidak sesuai dengan data padahal asumsi-asumsi teknik statistik tersebut tidak terpenuhi. Kebanyakan teknik statistik akan memberikan hasil yang tepat jika asumsiasumnya terpenuhi. Terlalu membesar-besarkan perbeadaan-perbedaan kecil yang secara statistik signifikan. Memakai teknik korelasi padahal untuk kepentingan prediksi. Memakai tabel korelasi product-moment padahal teknik analisisnya bukan korelasi product-monent Pearson. Hal ini berakibat terjadinya estimasi yang berlebihan tentang signifikansi koefisien korelasi yang diinterpretasikan. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

31 . Kesalahan dalam Desain dan Metode Penelitian.
DATA DAN INFORMASI Peneliti tidak merumuskan populasi penelitiannya. Memakai sampel yang terlalu kecil untuk menarik generalisasi. Mencoba melakukan penelitian dengan subjek-subjek sukarela. Merubah desain dalam caracara yang memperlemah penelitiannya dengan dalih memudahkan pengumpulan data. Terlalu pendek waktu yang digunakan padahal mestinya atau layaknya waktunya panjang. Tidak merencanakan pengumpulan data dengan cukup rinci untuk menghindarkan kesalahan perlakuan yang berlebihan. Memulai pengumpulan data tanpa melakukan studi-studi pendahuluan atau mengujicobakan instrument dengan baik. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

32 . Permasalahan dalam Studi Deskriptif.
DATA DAN INFORMASI Tidak merumuskan tujuan-tujuan penelitian dengan jelas dan spesifik Menghubungkan prosedur pengumpulan data dengan tujuan-tujuan studi hanya secara umum sehingga seringkali gagal untuk mendapatkan data kuantitatif yang spesifik untuk memecahkan masalahnya. Memilih sampel atas dasar kemudahan dan tidak berusaha mendapatkan sampel secara representatif. Merencanakan analisis data setelah data terkumpul. Memberi struktur pada alat-alat pengumpul data sedemikian rupa sehingga malah diperoleh hasil yang bias. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

33 Kesalahan dalam Pemakaian Angket.
DATA DAN INFORMASI Mempergunakan angket untuk memecahkan masalah penelitian, padahal dapat diteliti lebih baik dengan teknik lain. Tidak banyak memberikan perhatian pada penyusunan angket tersebut dan tidak melakukan ujicoba terlebih dahulu. Mengajukan terlalu banyak pertanyaan sehingga banyak menyita waktu dan pikiran rersponden. Melupakan pada pengaturan format, tata bahasa, pencetakan sehingga terkesan kurang baik pada responden. Tidak melakukan studi pendahuluan terhadap responden tentang karakteristik, situasi, dan kondisinya. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

34 . Kesalahan dalam Wawancara.
DATA DAN INFORMASI Tidak merencanakan dengan baik wawancara atau tidak membuat pedoman wawancara dengan rinci. Tidak melakukan cukup latihan wawancara (gladi) untuk membentuk keterampilan yang diperlukan dalam wawancara. Tidak melakukan antisipasi terhadap terjadinya bias. Mempergunakan bahasa yang kurang atau tidak dipahami responden. Menanyakan informasi yang tidak dapat diberikan responden. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

35 . KESALAHAN DALAM OBSERVASI.
DATA DAN INFORMASI Pengamat tidak cukup terlatih sehingga data menjadi tidak reliabel. Memakai pedoman observasi yang menuntut terlalu banyak tugas bagi pengamat. Tidak mengambil langkah pengawasan yang memadai terhadap terjadinya gangguan atau pengubahan oleh pengamat terhadap situasi yang diamati. Mencoba menilai tingkah-laku yang jarang sekali terjadi sehingga data menjadi tidak reliabel. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

36 . Kesalahan dalam Studi Hubungan (Asosiasi).
DATA DAN INFORMASI Menganggap hasil-hasil dari studi korelasi atau perbandingan sebab (causal-comparative) sebagai suatu hubungan sebab akibat (cause and effect). Mempergunakan sampel yang variabelnya banyak berbeda pada studi perbandingan sebab sehingga perbandingan antar kelompok tidak membawa hasil yang dapat diinterpretasikan. Mencoba meneliti sebab-sebab yang mungkin dari perlakuan yang berasal dari kelompok yang tidak homogen, sehingga mengakibatkan pada hasil-hasil yang membingungkan dan kontradiktif dengan hubungan yang tidak jelas. Memilih variabel-variabel korelasi yang telah diketahui tidak produktif dalam studi-studi sebelumnya. Tidak menggunakan teori-teori yang relevan dalam studi korelasionalnya. Menggunakan analisis korelasi sederhana (simple correlation) untuk korelasi parsial dan multikorelasi. Menggunakan tabel korelasi Pearson untuk korelasi non-Pearson sehingga hasil analisis atau uji signifikansi menjadi bias. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

37 . Kesalahan dalam Desain Eksperimen.
DATA DAN INFORMASI Membiarkan perbedaan-perbedaan terjadi (selain perlakuan) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menyebabkan hasil yang bias. Mempergunakan terlalu sedikit subjek sehingga terjadi kesalahan-kesalahan sampling dan hasilnya bias. Tidak membagi kelompok-kelompok utama dalam sub-sub kelompok ke dalam situasi di mana analisis subkelompok dapat menghasilkan informasi yang bermakna. Melakukan pembandingan (matching) subjek-subjek dalam desain kelompok kontrol pada variabel yang tidak cukup memiliki korelasi dengan variabel terikatnya. Kurang mengontrol terjadinya bias-bias pada faktor-faktor yang secara dinamis menimbulkan sumber invaliditas. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

38 . KESALAHAN DALAM MENGANALISIS DATA.
DATA DAN INFORMASI Tidak membuat suatu cara sistematis unuk meskor dan mencatat data. Tidak mencatat secara detail ketika menskor data sehingga lupa pada apa yang telah dilakukan ketika akan dijelaskan dalam laporan. Tidak mengecek kesalahan-kesalahan dalam penskoran. Mengubah prosedur penskoran ketika sedang melakukan analisis data. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

39 . Kesalahan dalam Mempersiapkan Laporan.
DATA DAN INFORMASI Tidak mempersiapkan draf informasi yang harus dimasukkan dalam laporan ketika ingatan masih segar. Menangguhkan penulisan sampai seluruh studi selesai. Menyusun reviu literatur secara kronologis dan tidak didasarkan atas topik-topik yang berkaitan. Tidak mengintegrasikan hasil review literatur. Terlalu banyak tetapi kurang tepat dalam memilih kutipan sehingga tidak mengarahkan penulisan. Memberikan deskripsi yang kurang memadai tentang sampel penelitian dan penaksir (parameter) yang digunakan dalam penelitian. Membahas temuan-temuan kecil yang sebenarnya dapat dikemukakan lebih baik dalam suatu tabel, dan tidak memberikan penekanan pada temuan-temuan yang pokok. Sumber: Kesalahan-kesalahan umum. Dalam melaksanakan penelitian. Sumadi. Prospektus, Tahun VIII Nomor 1, April 2010 ……………… 10/10/2012

40 Judul tidak mencerminkan dengan tepat masalah yang akan diteliti.
. JUDUL PENELITIAN. DATA DAN INFORMASI Judul penelitian yang baik mencerminkan keterkaitan antara variabel-variabel yang akan diteliti. Judul tidak perlu panjang lebar sebab keterangan-keterangan yang berhubungan dengan judul dapat diberikan dibagian yang membahas ruang lingkup masalah. Judul dapat diikuti sub judul, dengan himbuhan kata-kata seperti “suatu studi mengenai……”, ‘suatu survai tentang……” dan sebagainya. Judul terlalu panjang. Judul tidak mencerminkan dengan tepat masalah yang akan diteliti.  Artinya, judul itu lebih luas atau lebih sempit daripada masalah penelitian yang telah dirumuskan. DIUNDUH DARI: …. 20/10/2012 Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

41 . MASALAH PENELITIAN. DATA DAN INFORMASI
Pernyataan dan analisis masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, dan/atau tujuan penelitian tidak disajikan secara eksplisit. Pernyataan dan analisis masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, dan/atau tujuan penelitian dibicarakan terlalu singkat. Pernyataan dan analisis masalah, pembatasan masalah, batasan istilah, dan/atau tujuan penelitian telah dilaporkan secara teratur rapi, namun masih banyak kekurangan serius. Masalahnya teralu besar untuk dipecahkan oleh satu orang dengan sumberdaya yang terbatas. Manfaat hasil penelitian tidak berarti (diperoleh kesan bahwa peneliti hanya ingin memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar belaka, bukan untuk memperoleh pengalaman profesional yang berharga). Pernyataan masalah tidak jelas (bermakna ganda), bertele-tele, terlalu panjang, dan berbelit-belit, atau tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Analisinya tidak berhasil menyelesaikan konsep permasalahan: kumpulan data yang dijadikan dasar pemecahan masalah tidak ditunjukkan dengan jelas.  Pembatasan penelitian tidak diberikan, tidak diletakkan di tempat yang paling membantu pembaca, atau tidak dikemukakan dengan baik.  Batasan istilah yang diperlukan untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang penelitian itu tidak disajikan secara eksplisit. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

42 .KESALAHAN DALAM MENYUSUN TINJAUAN PUSTAKA.
DATA DAN INFORMASI Tinjauan pustaka yang berkaitan sudah ada, tetapi masih kurang. Beberapa hal yang dilaporkan berkaitan itu sebenarnya tidak berkaitan atau kaitannya sudah terlalu jauh.  Diperoleh kesan bahwa bagian ini telah diisi dengan ”hal-hal yang tidak berharga.” Kaitan hal tersebut dengan penelitian yang sedang dilakukan tidak disebutkan. Hal-hal yang disajikan dalam bagian ini hanyalah sedikit lebih baik dari sekedar rangkuman.  Artinya, tidak tampak adanya pola susunan yang sehat.  Dengan kata lain, meskipun pengelompokan dapat dilakukan, namun usaha untuk mengemlompokkan hasil penelitian yang berkaitan itu tidak dilakukan. Jumlah dan kaitan kepustakaan itu tidak disebutkan sejak awal sehingga orang terpaksa harus membaca semua kepustakaan yang berkaitan itu dan kemudian mempertimbangkannya sendiri. Referensi yang digunakan adalah bahan-bahan yang kurang asli, sekalipun bahan aslinya mungkin relatif mudah diperoleh. Informasi bibliografi yang lengkap untuk setiap materi yang berkaitan tidak diberikan. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

43 METODE PENELITIAN DAN PROSEDURNYA
DATA DAN INFORMASI Metode penelitian dan prosedur yang diikuti tidak dilaporkan. Metode penelitian dan prosedur yang diikuti dilaporkan, tetapi beberapa kelemahan serius tampak jelas. Kecocokan metode penelitian yang dipakai masih meragukan. Identifikasi metode penelitian yang dipakai tidak benar. Penjelasan tentang prosedur penelitian yang diikuti sangat terpencar-pencar.  Artinya, tidak adanya organisasi yang baik membuat rencana keseluruhan yang diikuti menjadi sulit difahami. Sifat data yang digunakan dalam pemecahan masalah tidak diuraikan atau uraian itu hanya merupakan pengulangan unsur-unsur yang telah ada dalam permasalahan. Sumber data tidak diidentifikasi atau, dilihat dari segi masalah yang akan dipecahkan, sumber itu tidak memadai.  Tahun penerbitan tidak diungkapkan. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

44 Metode penelitian dan prosedurnya.
DATA DAN INFORMASI Dasar pembuatan alat pengumpul data tidak disebutkan.  Salinan alat pengumpul data tersebut tidak disertakan dalam laporan.  Alat pengumpul data yang digunakan tidak disiapkan secara matang, yakni alat tersebut mungkin belum diuji-coba.  Alat pengumpul data tidak memenuhi syarat untuk mengumpulkan jenis data yang dikehendaki. Dasar bagi pemilihan subyek tidak disebutkan.  Jumlah subyek terlalu sedikit atau terlalu besar. Tidak dilakukan tes untuk menguji jumlah, validitas, dan reliabilitas data; atau tes yang digunakan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hal-hal kecil yang tidak perlu juga dimasukkan.  Artinya, hal-hal yang tidak penting tidak dipisahkan dari hal-hal yang penting sehingga membuat pembacaan prosedur tersebut melelahkan dan langkah-langkah utama yang telah diambil sulit diketahui. Langkah-langkah yang diambil dalam mengolah dan menafsirkan data serta dalam membuat generalisasi tidak disebutkan atau ditulis secara jelek, sehingga pembaca sulit memastikan apa yang telah dilakukan peneliti. Alat statistika digunakan secara tidak benar. Dalam studi eksperimen, faktor-faktornya tidak dikendalikan secara cermat. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

45 .HASIL PENELITIAN. DATA DAN INFORMASI
Hasil penelitian dilaporkan berdasarkan data yang tidak diterangkan dalam pernyataan dan analisis masalah maupun dalam metode penelitian. Data yang disajikan belum dianalisis dnegan baik.  Penyajian data masih terlalu kasar sehingga pembaca sulit memperoleh manfaat maksimum dari hasil penelitian itu.  Dapat dikatakan bahwa ”data” tidak dibedakan dari ”hasil penelitian.” Hasil-hasilnya tidak lengkap, artinya, ada sebagian data yang belum dimasukkan dalam hasil penelitian. Bias peneliti tampak jelas. Hasil yang bersifat sekunder terlalu ditonjolkan, artinya hasil-hasil itu tidak ditempatkan dalam perspektif yang tepat. Hasil yang didapat dari sub-kelompok tidak diungkapkan. Format penyajian hasil-penelitian tidak memungkinkan diperolehnya pengertian yang mendalam (insight). Penafsiran hasil penelitian dicampur adukkan dengan rangkuman hasil penelitian. Perangkuman hasil penelitian tidak dilakukan pada titik-titik yang strategis. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

46 . . GENERALISASI. DATA DAN INFORMASI Tidak dibedakan antara hasil penelitian dan generalisasi.  Misalnya, rangkuman hasil penelitian disebut ”kesimpulan.” Tidak ada generalisasi yang dibuat meskipun dasar untuk membuat generalisasi itu sudah jelas. Generalisasi yang dibuat melampaui data yang telah dikumpulkan. Premis untuk menarik generalisasi masih meragukan. Bias peneliti tampak jelas. Generalisasi didasarkan pada kepustakaan yang berkaitan, bukan pada hasil penelitian. Tidak dibedakan antara kesimpulan dan saran. Sumber: Sumber: Donald Ary,, et.al. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, diterjemahkan oleh Arief Furchan.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar.  ……………… 10/10/2012

47 . KESALAHAN DALAM PERENCANAAN
DATA DAN INFORMASI Kesalahan perencanaan terjadi pada saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain (instrumen) yang akan digunakan untuk mengumpulkan data/informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah akan menghasilkan infromasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini ialah mengembangkan proposal yang baik dan benar yang secara jelas menspesifikasikan metode dan nilai tambah penelitian yang akan dijalankan. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

48 . . KESALAHAN DALAM PENGUMPULAN DATA.
DATA DAN INFORMASI Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk menghindari hal tersebut data yang dikoleksi harus merupakan represntasi dari populasi yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini ialah kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

49 . Kesalahan Dalam Melakukan Analisa.
DATA DAN INFORMASI Kesalahan dalam melakukan analisis dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara  menganalisis data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih teknik analisis-data yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara mengatasi masalah ini ialah membuat justifikasi prosedur analisis-data yang digunakan untuk menyimpulkan dan menganalisis data. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

50 DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012
. Kesalahan Dalam Pelaporan. DATA DAN INFORMASI Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam menginterprestasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang diidentifikasi dari tahap analisis data. Cara mengatasi kesalahan ini ialah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

51 . BEBERAPA KESALAHAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN POSITIVIS.
Pertama adalah kesalahan dalam memilih tingkat pengukuran (level of measurement): nomimal, ordinal, interval, atau ratio. Contoh data nominal adalah jender. Hanya ada dua(?) kemungkinan: pria dan wanita. Contoh lain adalah golongan darah. Contoh data ordinal adalah jenjang pendidikan; mulai sekolah dasar dampai dengan universitas. Kita bisa mengurutkan data ini; dengan menyimpulkan, misalnya pendidikan si A lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan si A. Contoh data interval adalah suhu (dalam Celcius, bukan dalam Kelvin) atau penghasilan. Kita bisa ‘membandingkan’ nilai internal, misalnya dengan mengatakan penghasilan si A dua kali penghasilan penghasilan si B. Contoh data ratio adalah suhu tetapi dalam derajat Kelvin atau Fahrenheit, di mana nilai 0 (nol) di sana berbeda dengan 0 (nol) dalam sistem Celcius. Dalam sistem Celcius (data interval), kita bisa menyimpulkan bahwa 100 derajat adalah dua kali lebih panas dibandingkan 50 derajat. Tidak demikian halnya dengan 100 dan 50 derajat Kelvin, karena acuan nilai derajat Kelvin atau Fahrenheit tidak dimulai dengan 0 (nol). DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

52 Apa akibat pemilihan tingkat pengukuran ini?
. BEBERAPA KESALAHAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN POSITIVIS. Apa akibat pemilihan tingkat pengukuran ini? Hal ini terkait kesalahan ke dua, kesalahan dalam memilih teknik statistik deskriptif. Tidak semua metode analisis statistik dapat diaplikasikan untuk semua data. Sebagai contoh, kita tidak bisa menghitung rata-rata data nominal dan ordinal. Untuk data nomimal tidak ada peluang, tetapi untuk data ordinal *kadang* masih ada peluang. Sebagai contoh, untuk jenjang pendidikan, kita bisa mengkonversinya dengan berapa lama dibangku pendidikan (schooling years) — dalam bentuk interval — karena kita tahu lama pendidikan setiap jenjang. Bagaimana jika yang dibuat dalam bentuk ordinal adalah tingkat penghasilan (misalnya: a. <1 juta; b. 1-2 juta; dst) ? DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

53 . BEBERAPA KESALAHAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN POSITIVIS.
Kesalahan ke tiga, masih terkait dengan kesalahan kedua, yaitu kesalahan dalam memilih teknik statistik untuk analisis multivariate. Sebagai contoh, kita tidak dapat menggunakan metode regresi biasa kalau variabel dependennya data nominal (misalnya untuk kasus adopsi: “ya” dan “tidak” yang diwakili oleh angka 0 dan 1). Kadangkala penelitian ‘hantam kromo’ dalam menggunakan regresi berganda (multiple regression). Begitu juga halnya untuk analisis korelasi. Analisis korelasi Pearson, misalnya didesain untuk data interval. Chi kuadrat digunakan untuk data nominal atau ordinal. Bagaimana kalau yang satu interval dan satunya lagi nominal? Komparasi rata-rata dengan uji t mungkin alternatifnya. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

54 BEBERAPA KESALAHAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN POSITIVIS.
Kesalahan ke empat, seringkali peneliti tidak menguji reliabilitas dan validitas intrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden. Validitas pengukuran terkait dengan ketepatan alat untuk mengukur yang adan diukur. Misalnya: “kilometer” adalah alat ukur yang valid untuk menghitung jarak dan bukan waktu. Reliabilitas tekait dengan konsitensi hasil pengukuran. Jika kita gunakan penggaris dari besi atau plastik untuk mengukur panjang meja, kita akan menghasilkan panjang yang sama meski kita lakukan berulang kali. Penggaris ini adalah alat ukur yang reliabel. Bagaimana kalau penggarisnya dari bahan yang elastis seperti karet? Hasil yang berbeda mungkin saja terjadi. Penggaris karet bukan alat ukur yang valid. Uji reliablitas dapat dilakukan dengan menghitung Cronbach’s alpha untuk setiap konstruk. Namun, sebelumnya dapat dilakukan uji validitas. Misalnya pada metode factor analysis, baik confirmatory (jika intrument sudah pernah digunakan dan jumlah konstruk sudah diketahui) maupun explanatory (untuk instrumen baru). DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

55 BEBERAPA KESALAHAN ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN POSITIVIS.
Kesalahan yang ke lima. Cronbach’s alpha hanya diaplikasikan jika konstruk bersifat reflektif dalam item yang digunakan untuk mengukurnya. Contoh konstruk adalah ‘ease of use‘ dalam Technology Acceptance Model (TAM). Konstruk ‘ease of use‘ dioperasionalkan dengan beberapa item yang menggambarkannya, seperti terkait dengan tiadanya usaha yang keras dan kecilnya pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam hal konstruk yang diukur adalah ‘status sosial’ yang terdiri dari beragam item, misalnya pendidikan, penghasilan, jabatan, dan lain-lain. Konstruk terakhir bersifat formatif, dan nilai kumulatif semua item membentuk sebuah indeks. Dalam kasus ini, Cronbach’s alpha tidak bisa diaplikasikan. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

56 . KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER .
Kuesioner diperoleh dengan cara menyalin dari kuesioner yang dimiliki dan telah digunakan oleh penelitian lainnya. Cara pengadaan kuesioner seperti ini dapat berakibat ketidak-sesuaian tujuan, instrumen, dan aspek-aspek penelitian yang akan digali. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

57 . KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER .
Penentuan parameter yang digunakan tidak relevan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Contohnya: pada saat akan mengukur ketidak-puasan, dapat digunakan parameter “sangat puas, puas, netral, puas, sangat puas”, bukan “sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju”. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

58 Penentuan skala pada pilihan skor berjumlah genap.
KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER Penentuan skala pada pilihan skor berjumlah genap. Dalam prosedur penelitian terdapat pilihan skala yang dapat digunakan dalam penyusunan kuesioner, antara lain menggunakan Skala Likert (5) atau Skala Semantik (7) dan keduanya berjumlah ganjil. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

59 Isian data responden ang diminta terlalu lengkap.
. KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER . Isian data responden ang diminta terlalu lengkap. Bila data responden terlalu lengkap dapat responden enggan/tidak mau melengkapi data responden bahkan mengosongkan semua data personal yang diminta. Responden, umumnya merasa khawatir dan tidak nyaman bila kejujurannya diketahui oleh pihak penyelenggara penelitian. Bila data responden tidak terisi, akibatnya data pengisian kuesioner justeru tidak dapat diolah karena data tidak dapat dipetakan. Hal yang terpenting adalah, bahwa profil responden yang diminta haruslah relevan, sesuai dengan kebutuhan penelitian. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

60 Tidak dilakukan verifikasi.
. KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER . Petunjuk pengisian & informasi kegunaan penelitian tidak tersedia. Hal ini sangat mempengaruhi kesungguhan responden dalam mengisi kuesioner; Tidak dilakukan verifikasi. Tidak semua kuesioner yang telah terisi dan terkumpul dapat diolah menjadi data penelitian. Sesuai prosedur penelitian, data responden dan isian kuesoner yang tidak lengkap menyebabkan lembar kuesioner tidak dapat diolah dan harus diabaikan; DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

61 KESALAHAN DALAM MEMBUAT KUESIONER
Tidak tahu cara mengolah, membaca, menyimpulkan hasil penelitian. Ada beberapa metode ilmiah dalam pengolahan dan penyimpulan data. Jadi, hasil pengisian kuesioner tidak dapat diolah secara sembarangan namun harus sesuai prosedur yang telah ditentukan dalam metode yang diterapkan. Menyepelekan proses distribusi, pengisian & pengumpulan. Pendistribusian, pengisian dan pengumpulan kuesioner yang dilakukan secara salah, berpotensi menghasilkan kesimpulan yang tidak reliabel dan bias. Sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena potensi terjadi penyimpangan selama proses penelitian. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

62 .MACAM-MACAM KESALAHAN.
1. KESALAHAN SISTEMATIK (Sistematic Error) 2. KESALAHAN ACAK (Random Error) Kesalahan Sistematik : kesalahan riset yang dilakukan oleh peneliti dan atau subyek penelitian, baik disadari maupun tidak, yang mengakibatkan distorsi penaksiran parameter populasi sasaran. Kesalahan sistematik akan merusak validitas dan kualitas penelitian. Kesalahan sistematik dapat terjadi pada semua tahap penelitian, baik perencanaan, pelaksanaan dan interpretasi hasil). DIUNDUH DARI: /10/2012

63 Sumber kesalahan sistematik:
Perumusan pertanyaan penelitian yang tidak jelas apa sebenarnya masalah yang ingin diungkapkan melalui riset. Masalah yang dirumuskan bukan merupakan masalah esensi dalam pengembangan pengetahuan. Perumusan hipotesis yang tidak tajam dan terbuka untuk penyanggahan. Pemilihan subyek penelitian yang mengalami bias. Pemilihan desain penelitian tidak-kuat landasan teorinya. Pengamatan dan pengukuran yang tidak akurat, mengalami bias. Kelalaian memperhitungkan pengaruh faktor luar yang merancukan penaksiran parameter populasi sasaran. Pemilihan uji statistik terhadap hipotesis yang salah/ tidak tepat. Kesalahan manusiawi dalam pengolahan data. Penarikan kesimpulan yang keliru atau tidak konsisten dengan hasil penelitian. DIUNDUH DARI: /10/2012

64 .KESALAHAN ACAK. Kesalahan Acak : adalah kesalahan riset yang disebabkan peran peluang (kebetulan, probability, acak), yang mengakibatkan ketidaktelitian (ketidak persisan) penaksiran parameter populasi sasaran. Sumber Kesalahan Acak : 1. Ukuran sampel tidak cukup besar. 2. ketidak ajekan dalam pengukuran variabel 3. kesalahan manusiawi (letih). DIUNDUH DARI: /10/2012

65 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam perumusan masalah studi penelitian Kesalahan yang biasa dilakukan adalah: Pencarian masalah penelitian baru dimulai setelah beban kuliah teoretis selesai atau hampir selesai. Tidak kritis menerima gagasan penelitian utama yang pernah dipikirkan atau yang disarankan. Memilih masalah penelitian yang samar-samar atau terlalu mentah untuk dapat diteliti secara mendalam. Persiapan yang kabur atau merumuskan hipotesis yang sukar atau tidak mungkin diuji. Gagal dalam menentukan metode atau prosedur analisis dalam pengembangan rencana penelitian. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

66 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam penelusuran pustaka. Kesalahan yang biasa dilakukan adalah: Penelusuran pustaka dilakukan secara terburu-buru dan baru dimulai beberapa saat setelah rencana penelitian dirumuskan. Kebanyakan menggunakan sumber pustaka kelas dua atau sumber pustaka yang bermutu rendah. Memusatkan perhatian pada penemuan hasil penelitian pada saat membaca artikel, akibatnya informasi yang berharga dan diperlukan kebanyakan terfokus pada metode, pengukuran, dan sejenisnya. Terlalu mementingkan sumber lain, seperti surat kabar atau majalah populer yang memuat artikel (misalnya, artikel masalah kebidanan) ketimbang jurnal ilmiah. Gagal dalam menentukan batas-batas topik yang harus dikaji dalam banyak literatur, ada kalanya terlalu luas dan ada kalanya terlalu sempit. Mencatat atau merekam data bibliografi secara tidak tepat dan tidak clapat menentukan lokasi bahan pustaka yang diinginkan. Merekam terlalu banyak maters ke dalam kartu catatan, akibatnya rencana penelitian tidak jelas dan informasi yang didapat tidak penting. . DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

67 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
DATA DAN INFORMASI Kesalahan proses pengumpulan data penelitian, a.l. : Tidak mempunyai perhatian yang cukup terhadap permasalahan yang diteliti dan ada kalanya peneliti mempunyai sikap negatif. Hal ini dapat mengurangi validitas tes dan alat ukur lainnya. Kelemahan desain penelitian yang dapat menyebabkan pengumpulan data tidak dapat dilakukan seperti yang dikehendaki. Gagal dalam menjelaskan tujuan alat ukur yang digunakan dalam penelitian kepada pembimbing atau kerja sama yang lemah antara mahasiswa dengan pembimbing. Gagal dalam mengevaluasi alat ukur sebelum dipakai. Hal ini akan mengakibatkan peneliti menggunakan instrumen atau alat ukur yang asal-asalan saja. Menggunakan alat ukur yang reliabilitasnya sangat rendah, dan karenanya, peneliti terpaksa menggunakan alat ukur yang tidak valid atau salah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian tidak dikelola secara baik dan salah dalam penskoran. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

68 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam penggunaan instrumen pengukuran yang standar a.l. : Gagal memeriksa validitas isi dari alat ukur dihubungkan dengan situasi pada saat pelaksanaan penelitian. Gagal menentukan standar atau mengawasi perilaku subjek yang dilibatkan dalam proses penelitian, dan gagal dalam pelatihan tenaga bantu peneliti. Mengecek secara menyeluruh validitas dan reliabilitas alat ukur terpilih, tetapi gagal dalam mengecek validitas dan reliabilitas data pada skor sub-tes. Menggunakan inventors personal dan alat pengumpul data lain dalam situasi yang diharapkan oleh subjek untuk mengkreasi pesan yang diinginkan. Asumsi-asumsi ukuran tes standar yang dianggap bagus untuk mengukur, tanpa disertai evaluasi terhadap validitas data yang diperoleh. Gagal dalam menggunakan waktu optimum dan pe-laksanaan tes atau terlalu singkat dalam memanfaatkan waktu yang tersedia. Instrumen yang dipakai banyak menggunakan data yang bias atau tidak akurat.. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

69 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam menggunakan alat-alat statistik Statistik adalah alat dalam penelitian, oleh karena itu, harus digunakan secara tepat. Kesalahan yang biasa dilakukan adalah: Memilih alat-alat statistik yang tidak tepat atau benar untuk menganalisis proposal. Mengumpulkan data penelitian, dan kemudian mencoba menemukan teknis statistik yang dapat digunakan dalam analisis. Hanya menggunakan satu prosedur statistik pada saat justru banyak prosedur yang dapat dipakai untuk menganalisis data. Menggunakan asumsi-asumsi statistik pada saat tidak diperlukan. Terlalu mementingkan perbedaan-perbedaan kecil mengenai signifikansi statistik. Mahasiswa menghindari analisis korelasi jika standar korelasi momen produk (product-moment) tidak dapat dipakai. Menggunakan teknik korelasi yang tidak tepat, seperti menggunakan korelasi biserial pada saat seharusnya menggunakan korelasi multiserial. Menggunakan tabel signifikan momen produk untuk menginterpretasi perhitungan bukan korelasi Pearson. Oleh karena korelasi bukan Pearson mempunyai standar kesalahan lebih besar daripada korelasi momen produk, kesalahan ini mengakibatkan estimasi yang berlebihan terhadap estimasi signifikansi dari koefisien yang diinterpretasikan. Menggunakan koreksi informasi/data pada situasi yang kurang tepat untuk menampilkan hasil yang lebih signifikan. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

70 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam menyusun rancangan penelitian dan metodologi. Kesalahan yang sering ditemukan adalah: Mahasiswa tidak mampu merumuskan populasi penelitiannya. Menggunakan sampel terlalu kecil untuk menginter-pretasikan kinerja subkelompok yang menjadi fokus perhatian. Berusaha melaksanakan penelitian dengan menggunakan “jasa” volunter. Menyederhanakan rancangan penelitian secara tidak proporsional pada saat menemukan kesukaran yang sebenarnya masih memungkinkan dicari pemecahannya. Menuntut subjek secara berlebihan pada saat pelaksanaan pengumpulan data penelitian. Memaksa penyelesaian penelitian hanya satu semester, padahal waktu ideal adalah dua semester atau lebih. Gagal merumuskan rencana pengumpulan data secara detail atau merumuskan rencana pengumpulan data secara salah. Memulai pengumpulan data tanpa melakukan studi pendahuluan atau penguasaan medan terlebih dahulu. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

71 Kesalahan Dalam Melaksanakan Penelitian.
Kesalahan dalam teknik pengumpulan data, terutama penerapan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi a.l: Peneliti menggunakan teknik angket dalam proses pengumpulan data, padahal ada teknik lain yang lebih cocok. Instrumen penelitian dalam bentuk angket dikembangkan secara kurang benar dan tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu. Menggunakan format yang lebih detail. Gagal mengecek subjek bukan sampel untuk menghidari bias data penelitian. Terlalu banyak mengajukan pertanyaan sehingga responden tidak dapat menjawab secara rasional. Peneliti tidak mampu merumuskan pedoman wawancara secara tepat atau mengembangkan pedoman wawancara secara kurang detail. Tidak memiliki keterampilan praktis yang diperlukan dalam proses wawancara. Tidak pernah menghitung reliabilitas data yang didapat dan hasil wawancara. Menggunakan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh responden selama dalam proses wawancara. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak diperlukan untuk menggali informasi. Tidak cakap melakukan observasi. Menggunakan format observasi yang menghendaki terlalu banyak pengamat. Gagal melakukan observasi pada situasi yang berbeda. Berusaha mengevaluasi perilaku yang unik dengan frekuensi observasi yang belum mencukupi. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

72 VALIDITAS DALAM PENELITIAN
DATA DAN INFORMASI

73 . VALIDITAS (Kesahihan).
Validitas mempunyai definisi: Pengukuran yang benar melalui instrumen yang benar. “ Sejauhmana instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai dengan yang sesungguhnya dimaksudkan peneliti” Validitas mempersoalkan akurasi dalam mengamati, mengukur, mewawancarai, menginterpretasikan, mencatat, mengolah informasi yang diperoleh dari subyek penelitian. Pengertian di atas merupakan pengertian dari “validitas pengukuran”. DIUNDUH DARI: /10/2012

74 .VALIDITAS PENGUKURAN. Validitas Pengukuran terdiri dari :
1. Validitas Muka 2. Validitas Isi 3. Validitas Kriteria 4. Validitas Konstruk. Validitas Muka adalah kesahihan tentang kemampuan model pertanyaan dalam suatu instrumen, untuk merefleksikan variabel yang hendak diukur, dan untuk dapat ditafsirkan responden dengan benar. Mudah dipahami responden, tidak menimbulkan tafsiran yang salah bagi responden. Contoh: Berapa menit perjalanan ke Puskesmas? Validitas Isi adalah kesahihan tentang kemampuan instrumen meliput semua substansi variabel yang hendak diukur. Kecemasan : - Fisiologik (frek.nafas, detak jantung , tensi, warna kulit) Kognitif (susah mengingat dll). DIUNDUH DARI: /10/2012

75 . VALIDITAS PENGUKURAN. Validitas Kriteria
Kemampuan dari segi praktis (mudah,murah) tapi keakuratannya tinggi, dibanding dengan “Gold Standard” Misalnya: Metode pengukuran intake Natrium - Gold standard: 24 jam selama 7 hari - Metode baru : Satu malam Validitas kriteria meliputi dua aspek : 1. validitas sewaktu (Concurrent Validity) 2. validitas prediktif (Predictive Validity). DIUNDUH DARI: /10/2012

76 .VALIDITAS KONSTRUK. Validitas Konstruk adalah kesahihan tentang relevansi pengukuran instrumen terhadap konteks teori yang berlaku. Mencakup dua aspek : Validitas Konvergen dan Validitas Diskriminan Validitas Konvergen adalah kesahihan tentang kemampuan instrumen mengukur variabel-variabel yang berkorelasi kuat dengan variabel yang seharusnya diukur. Validitas Diskriminan adalah kesahihan tentang kemampuan instrumen untuk tidak mengukur variabel yang tidak berkorelasi dengan variabel yang seharusnya diukur. DIUNDUH DARI: /10/2012

77 Dua aspek Validitas dalam riset. : 1. Validitas Internal
DATA DAN INFORMASI Dua aspek Validitas dalam riset. : 1. Validitas Internal 2. Validitas eksternal Val. Internal : mengacu pada kesahihan inferensi induktif sampel kepada populasi sasaran. Val. Eksternal : mengacu pada kesahihan inferensi induktif sampel kepada populasi di luar populasi sasaran ( populasi eksternal). DIUNDUH DARI: /10/2012

78 .PENILAIAN VALIDITAS. PENILAIAN VALIDITAS 1. Sensitivitas
2. Spesifisitas Sensitivitas : akurasi test untuk mengklasifikasikan sakit terhadap subyek yang sakit. Spesifisitas : akurasi test untuk mengklasifikasikan tidak sakit terhadap subyek tidak sakit. Idealnya : Sensitivitas tinggi dan Spesifitas tinggi DIUNDUH DARI: /10/2012

79 . RELIABILITAS / KONSISTENSI.
Instrumen penelitian harus valid dan reliabel. Reliabel adalah : keajegan dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya. Misalnya suhu badan: 39oC, 35oC , 37oC Suhu Mulut : 37.2oC, 37oC, 36.8oC Reliabilitas meliputi dua aspek : (1). Stabilitas (Stability) (2). Kesamaan (equivalence). DIUNDUH DARI: /10/2012

80 .STABILITAS. Stabilitas : adalah konsisten hasil pengukuran ke pengukuran lainnya oleh seorang pengamat, terhadap subyek penelitian yang sama dengan instrumen yang sama. (Konsistensi Intra-Pengamat) Kesamaan : adalah konsistensi antara hasil pengukuran seorang pengamat dan hasil pengukuran oleh pengamat lainnya, terhadap subyek sams dan dengan instrumen yang sama . (Konsistensi Antar-Pengamat) DIUNDUH DARI: /10/2012

81 .PRESISI. PRESISI adalah ketelitian penaksiran parameter populasi sasaran berdasarkan parameter pada sampel, setelah kesalahan sistematik (bias & kerancuan) disingkirkan. “ ibarat hendak memanah lensa mata kiri, tepat , bukan kelopaknya yang kena.” Presisi menunjukkan lebarnya rentang nilai-nilai penaksiran parameter populasi sasaran yang masih dianggap benar. Misalnya: Jika nilai OR= 2; Tingkat presisi yang diinginkan ± 10% Artinya OR yg sesungguhnya : 1,8 – 2,2 Secara teknis konsep presisi di ekspresikan dalam interval keyakinan = selang kepercayaan (Confidence Interval = CI). Misalnya: CI = 95% DIUNDUH DARI: /10/2012

82 SUMBER KESALAHAN DALAM PROPOSAL PENELITIAN

83 Sumber Kesalahan dalam Rencana (Proposal) Penelitian
Isaac dan Michael (1981) mengemukakan 8 (delapan) macam kesalahan dalam penelitian sebagai berikut : DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 10/10/2012 Diunduh dari:

84 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Surrogate information error, variasi / perbedaan antara data atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang dipikirkan atau diperhatikan si peneliti. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

85 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Measurement error, perbedaan antara informasi / data yang dipikirkan dan dikonsepkan oleh peneliti dengan data yang dihasilkan oleh proses pengukuran yang dilakukan peneliti. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

86 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Experimental error, perbedaan antara pengaruh yang sebenarnya dari variabel bebas (faktor eksperimen) dengan pengaruh yang nampak atau dihasilkan dari hasil analisis data penelitian. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

87 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Population specification error, perbedaan antara populasi yang diperlukan untuk memberikan informasi dengan populasi yang diperhatikan (dikaji) oleh peneliti . Populasi penelitian ≠ Populasi yang dikonsepkan DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

88 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Frame error, perbedaan antara populasi yang dikonsepkan atau didefinisikan oleh peneliti dengan daftar unit atau anggota populasi yang dipakai untuk penelitian. Sampling frame: The elementary units or the group or cluster of such units may form the basis of sampling process in which case they are called as sampling units. A list containing all such sampling units is known as sampling frame. Thus sampling frame consists of a list of items from which the sample is to be drawn. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

89 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Sampling error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan sampel probabilitas DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

90 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Selection error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai metode pemilihan nonprobabilitas DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

91 Sumber Kesalahan dalam Rencana Penelitian
Non-response error, perbedaan antara sampel yang terpilih dengan sampel yang sebenarnya direncanakan dalam penelitian. DIUNDUH DARI: … 20/10/2012

92 ..SAMPLING BIAS.. DATA DAN INFORMASI
Richardson (2005) posits that inferences based upon samples with lower participation rates (or a higher number of non-responders) may be inaccurate for the reason: DIUNDUH DARI: … 20/10/2012

93 Validitas dan Reliabelitas
Istilah validitas (validity) dipakai berkaitan dengan hasil pengukuran atau pengamatan, sedang istilah reliabilitas (reliability) dipakai berkaitan dengan alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran (alat ukur atau instrumen pengumpulan data) DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012 Metaphor for potential errors in the reliability and validity of a measurement, compared to the true value being estimated. Sumber:

94 Validitas dan Reliabelitas
Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Dari sudut instrumen, pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

95 Validitas dan Reliabelitas
Seberapa jauh instrumen penelitian mampu mengungkapkan apa yang diukur atau diamati oleh peneliti, sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan. Validity is crucial to any research as it focuses on how well we have measured what we intended to measure. Due to the importance of validity of experimental research we should be aware of what could compromise it. There are two main categories of validity that are concerned with threats to research, they are internal and external validity. Sumber; DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

96 Validitas dan Reliabelitas
Reliabelitas atau tingkat ketetapan (consistency atau keajegan) adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari sekelompok sampel. DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

97 Validitas dan Reliabelitas
Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama tentang suatu variabel atau unsur- unsurnya, jika diulangi pada waktu yang berbeda pada kelompok sampel yang sama DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

98 Validitas dan Reliabelitas
Setiap pengukuran atau deretan pengukuran dapat termasuk dalam klasifikasi : neither valid nor reliable (tidak valid dan tidak reliabel) valid but not reliable (valid tetapi tidak reliabel) DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 100/10/2012

99 Validitas dan Reliabelitas
Reliable but not valid (reliabel tetapi tidak valid) Valid and reliable (valid dan reliabel) DIUNDUH DARI: ……………… 20/10/2012

100 Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur dan hasil pengukurannya merupakan satu kesatuan, sehingga kriteria validitas dan reliabilitas tidak dapat berdiri sendiri. DIUNDUH DARI: /10/2012

101 Validitas dan Reliabilitas
Seorang peneliti harus selalu berusaha untuk membuat atau memakai alat ukur yang terpecaya (reliable) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid. Validity and Reliability are fundamental criteria of a good measure. Sumber: DIUNDUH DARI: yeyen.student.umm.ac.id/files/2010/02/metpen.ppt ……………… 10/10/2012

102 BEBERAPA KESALAHAN DALAM PENELITIAN

103 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Dalam perumusan masalah penelitian tidak harus menggunakan kalimat tanya. Hal-hal yang perlu dihindari adalah menggunakan kalimat pernyataan, misalnya : ”Tingkat pendidikan dan pelatihan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja” DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

104 .MASALAH PENELITIAN.. Kamus Oxford (1995): problem is a thing that is difficult to deal with or understand ; a question to be answered or solved; esp. by reasoning or calculating. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001): masalah diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal, persoalan. Permasalahan: hal yang menjadikan masalah; hal yang dimasalahkan; persoalan Pertanyaan berarti sesuatu yang ditanyakan; soal; permintaan keterangan; perbuatan bertanya. Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan. “Ada permasalahan” berarti ; “ada kesenjangan” antara das Sollen dan das Sein; ada perbedaan antara “apa yang seharusnya” dan “apa yang ada dalam kenyataan” Antara harapan dan kenyataan Antara “apa yang diperlukan” dan “apa yang tersedia” DIUNDUH DARI: ……………… 20/10/2012

105 MEMILIH MASALAH-PENELITIAN
Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam waktu tertentu. Namun tidak semua maslaah tersebut dapat diangkat menjadi maslaah penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi masalah Ada beberapa cara yang dapat ditempuh: Analisis literatur, terutama publikasi hasil-hasil penelitian yang relevan, rekomendasi tindak lanjut hasiul penelitian Kerja dan kontak profesional bidang keilmuan, forum-forum ilmiah Pernyataan pemegang otoritas, baik ilmuwan maupun birokrasi Pengamatan sepintas atas sutau kejadian atau peristiwa tertentu Pengalaman pribadi peneliti dalam bidang tertentu yang menarik untuk diteliti

106 BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN MASALAH
Pertimbangan ilmiah Pertimbangan non-ilmiah Pertimbangan dari sudut pandang peneliti Pertimbangan ilmiah: Apakah maslaah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat dikumpulkan Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan? Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti? Pertimbangan non-ilmiah: Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat? Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial, budaya, ideologi Pertimbangan peneliti: Penguasaan teori dan metodologi Minat peneliti terhadap masalaah Kemampuan pengumpulan dan analisis data Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya

107 CIRI-CIRI MASALAH-PENELITIAN
Masalah penelitian hendaknya dapat mencerminkan kebutuhan yang dirasakan Masalah penelitian merupakan kenyataan yang betul-betul ada yang merupakan hasil dari proses identifikasi masalah Masalah penelitian relevan, dalam arti merupakan permasalahan yang betul-betul baru dan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

108 PERUMUSAN MASALAH-PENELITIAN
Merumuskan masalah berarti mendeskripsikan dengan jelas masalah yang dihadapi Perumusan masalah merupakan proses penyederhanaan maslaah yang rumit dan kompleks, menjadi maslaah yang dapat diteliti Perumusan masalah adalah merumuskan kaitan-kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Rumusan maslaah penelitian biasanya terdiri atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang dapat mengarahkan solusi atau alternatif solusinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Rumusan masalah dinyatakan secara singkat , jelas dan padat b. Rumusan masalah akan lebih baik jika menggunakan kalimat tanya c. Rumusan masalah akan lebih baik jika bersifat menghubungkan dua variabel (atau faktor, atau indikator) atau lebih d. Rumusan maslaah hendaknya berisi implikasi adanya data untuk pemecahan masalah e. Rumusan masalah hendaknya relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti

109 PERUMUSAN MASALAH-PENELITIAN KUALITATIF
Rumusan maslaah penelitian bersifat tentatif yang dapat berubah dan disempurnakan. Maslaah penelitian ada di lapangan, dan perumusan masalah merupakan upaya untuk menemukan teori dari dasarnya (grounded theory) Rumusan maslaah sering disebut “fokus penelitian” yang dirumuskan dalam bentuk “pertanyaan penelitian”.

110 PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan penelitian – Permasalahan Penelitian – Fokus penelitian Pertanyaan yang harus dijawab melalui penelitian Pertanyaan penelitian menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi Pertanyaan penelitian dapat dirinci menjadi “Pertanyaan penyelidikan” (Investigative question) Pertanyaan pengukuran (measurement question): pertanyaan yang diajukan kepada para responden

111 Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang akan diuji kebenarannya.
Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN. PERUMUSAN HIPOTESIS. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang akan diuji kebenarannya. Oleh sebab itu, dalam merumuskan hipotesis digunakan kalimat pernyataan, bukan kalimat tanya. Kesalahan yang terjadi jika hipotesis menggunakan kalimat tanya, misalnya : ”Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan ?” DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

112 PENGERTIAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN Hipotesis berasal dari kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan ”thesa” yang artinya ”kebenaran”. ”Hipotesis” berarti suatu dugaan yang akan diuji kebenarannya ; dugaan itu mungkin diterima , mungkin ditolak. Diunduh dari: …. 2/10/2012

113 PENGERTIAN HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

114 UJI HIPOTESIS Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistika, sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas peluang yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol. Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar. Diunduh dari: /10/2012

115 Berkaitan dengan perumusan hipotesis
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS Berkaitan dengan perumusan hipotesis Apakah penelitian memerlukan hipotesis ? Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis? Bagaimana bentuk hipotesis yang akan dirumuskan ? Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

116 MANFAAT HIPOTESIS Hypothesis Formation Menjelaskan masalah penelitian
A hypothesis is a testable explanation for a phenomenon. It is often described in terms of a relationship between variables or a predicted difference between variables. It's extremely important to understand that the hypothesis needs to be testable to be a scientific hypothesis for more on testability). For example, something like "I think dreams are an indication of what's in the unconscious mind" is not a valid hypothesis because it's not testable, nor are the definitions (e.g., unconscious mind) specific (or, in the terms of research methods, the definitions are not 'operational'). Menjelaskan masalah penelitian Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji Pedoman untuk memilih metode analisis data Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian. Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

117 HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
CONTOH HIPOTESIS “Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat kerja karyawan PT. XY” HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN: MASALAH PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISIS DATA KESIMPULAN Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

118 DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
Berdasarkan pada teori Berdasarkan penelitian terdahulu Berdasarkan penelitian pendahuluan Berdasarkan penalaran akal-sehat peneliti Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

119 PERUMUSAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Sumber Masalah Kehidupan sehari-hari Teoritis Teori Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan Akal sehat Perumusan Hipotesis Instrumen penelitian Variabel, Data Kesimpulan Dan Implikasi Pengujian Hipotesis Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

120 MACAM - HIPOTESIS HIPOTESIS DESKRIPTIF HIPOTESIS KOMPARATIF
Pelayanan Rumah sakit XY tidak Memuaskan Kinerja Keuangan Bank Z Sangat Baik Semangat Kerja Karyawan PT. YS Sangat Tinggi HIPOTESIS KOMPARATIF Rumah sakit XY lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit ZT Kinerja keuangan bank A lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank B Semangat kerja karyawan PT. XY lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT. AB. HIPOTESIS ASOSIATIF Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank XY Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan. Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

121 Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb:
HIPOTESIS DESKRIPTIF Hipotesis Deskriptif adalah nilai suatu variabel mandiri, bukan perbandingan dan bukan hubungan. Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb: Seberapa tinggi produktivitas Appel di Kota Batu? Berapa lama daya segar buah Apel Manalagi pada kondisi ruangan? Rumusan hipotesisnya: Produktivitas Appel di Kota Batu 20 ton/ha. Daya tahan segar buah Appel Manalagi pada suhu ruangan adalah 20 hari.

122 Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
HIPOTESIS KOMPARATIF Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh : Pertanyaan penelitiannya: Apakah ada perbedaan produktivitas Appel Manalagi di Kota Batu dan di Poncokusumo? Apakah ada perbedaan kadar gula pada buah Apel Manalagi dan Buah buah Apel Anna dari Kota Batu? Rumusan hipotesisnya: Tidak terdapat perpedaan produktivitas buah Appel di Kota Batu dan di Poncokusumo. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2 Kadar gula buah appel Manalagi tidak berbeda dibandingkan buah appel Anna. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2.

123 Contoh : Pertanyaan penelitiannya:
HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh : Pertanyaan penelitiannya: Apakah ada hubungan antara harga buah dengan volume penjualan buah Apel? Apakah ada pengaruh pemupukan tanaman Apel Manalagi terhadap kadar gula buah Apel Manalagi ? Rumusan hipotesis: Tidak ada hubungan antara harga buah appel dengan volume penjualan buah apel. Ho:  = 0 Ha:   0 Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula buah Appel. Ho:  = 0 Ha:   0.

124 Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK Hipotesis Nol Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh antar variabel. Hipotesis Alternatif Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan atau ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari Hipotesis Nol) Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

125 Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
Dinyatakan dalam kalimat yang tegas Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas) Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas) Dapat diuji secara alamiah Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji) Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia) Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat kuat Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran) Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat) Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

126 HIPOTESIS difungsikan sebagai GUIDING START untuk membangun TEORI
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS HIPOTESA dalam PENELITIAN KUALITATIF muncul setelah ada PENELITIAN EMPIRIS HIPOTESIS difungsikan sebagai GUIDING START untuk membangun TEORI Diunduh dari: elearning.upnjatim.ac.id/courses/HKB5003/document/hipotesis.ppt?... …… 28/9/2012

127 Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN.
TINJAUAN PUSTAKA Dalam menyusun tinjauan pustaka atau teori-teori yang digunakan tentu saja tidak dapat lepas dari judul penelitian. Berdasarkan judul penelitian harus dapat dirumuskan variabel-variabel yang akan diteliti, dan berdasarkan variabel variabel tersebut maka dicari teori-teori yang terkait. Teori bukan hanya dari teks book tetapi dapat dari hasil penelitian orang lain. Kesalahan yang terjadi jika teori yang terkait dengan variabel yang akan diteliti tidak disampaikan atau teori yang ditulis tidak ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. Contoh : ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan ... ”. Faktor yang dianggap mempengaruhi adalah Tingkat Penghasilan, Pendidikan, Pelatihan, dan Motivasi Pimpinan. Dalam tinjauan pustaka yang perlu diuraikan adalah teori (hasil penelitian) yang terkait dengan Produktivitas Kerja, Tingkat Penghasilan, Tingkat Pendidikan, Pelatihan, dan Motivasi. Dan tidak perlu menguraikan Teori Produksi atau Teori Penawaran Tenaga Kerja. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

128 Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN.
LOKASI PENELITIAN. Hal yang sering dilupakan dalam menguraikan lokasi penelitian adalah alasan memilih lokasi penelitian tersebut. Alasan pemilihan lokasi penelitian, misalnya kekhasannya, fenomena yang terjadi, atau adanya kasus tertentu, sangat penting disampaikan karena akan terkait dengan ketepatan perumusan masalah maupun ketepatan dalam penentuan sampel penelitian. Lokasi penelitian juga dapat diidentifikasi dnegan menggunakan koordinat geografis GPS (Geographical Position System). DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

129 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN
Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN. PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN Dalam penentuan sampel sering hanya menggunakan simple random sampling dan belum memperhatikan tingkat keseragaman populasi. Disamping itu, sering menganggap bahwa dalam setiap penelitian selalu diketahui jumlah populasinya, sehingga jika tidak diketahui jumlah populasinya sering dilakukan rekayasa terhadap jumlah populasinya. Contoh : Penelitian tentang ”Pengeluaran Konsumsi ... di daerah Perumahan” tidak dapat dilakukan dengan simple random sampling. Penelitian tentang ”Pengguna ATM di Bank ...” tidak dapat diketahui jumlah populasinya. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

130 TEKNIK SAMPLING 1. Keterwakilan
Bilamana populasinya homogen, maka teknik sampling yang cocok digunakan adalah Simple Sampling Bilamana keadaan populasi heterogen, maka diupayakan dibuat strata-strata, yang mana di dalam masing-masing strata kondisinya seragam. Jika hal ini dapat dilakukan, maka sampel dapat diambil secara acak dari masing-masing strata Teknik sampling yang digunakan Stratified Sampling. Apabila keadaan populasi heterogen, yang mana heterogenitasnya merata dan membentuk gerombol-gerombol, dimana karakteristik masing-masing gerombol dapat menggambarkan keadaan populasi, maka teknik sampling yang dignakan cluster sampling.

131 TEKNIK SAMPLING 2. Ketelitian (precission)
a). Random (ACAK), dilakukan bilamana dari segi pelaksanaannya (biaya, waktu, tenaga dan prosedur) layak untuk dilakukan. b). Sistematic (sistematik), dilakukan jika tidak tersedia sample frame, misalnya pengunjung supermaket, dering tilpun, dan lain sebagainya. c). SENGAJA atau purposive, dilakukan dengan pertimbangan jika cara random dan sistematik sudah tidak LAYAK. Kedua metode ini termasuk nonprobability sampling dan memerlukan justifikasi yang jelas, agar keterwakilan, presisi dan ketak-biasan data dapat terpenuhi. KETELITIAN SAMPLE sangat berkaitan dengan sample size

132 Sample Size

133 Sample Size

134

135 TEKNIK PENGUMPULAN DATA. Metode Penelitian ± Metodologi Penelitian
Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN. TEKNIK PENGUMPULAN DATA. Dalam teknik pengumpulan data yang perlu diuraikan adalah teknik apa yang akan dilakukan untuk mendapatkan data tersebut. Misalnya jika menggunakan kuesioner perlu diuraikan jenis pertanyaan yang akan disampaikan. Kesalahan yang sering dilakukan adalah menguraikan definisi dari berbagai teknik pengumpulan data, yaitu kuesioner, wawancara, dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Metode Penelitian ± Metodologi Penelitian DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

136 Model yang Digunakan. Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN.
Dalam merumuskan ”Model yang Digunakan” perlu mempertimbangkan perumusan masalah dan tujuan penelitian sehingga terdapat kesesuaian. Disamping itu, juga perlu memahami kaitannya dengan teori dan formulasinya. Kesalahan yang dilakukan adalah menganggap model yang digunakan selalu menggunakan persamaan linier (pangkat satu). Contoh : ”Tingkat Produksi Dipengaruhi Jumlah Tenaga Kerja dan Kapital ”, tidak dapat dibuat model adetif sbb: Q = a + b1.L + b2.K dimana : Q adalah Tingkat Produksi, L adalah Jumlah Tenaga Kerja; dan K adalah Jumlah Kapital.. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

137 Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN.
Teknik Analisis Data. Dalam teknik analisis data menguraikan alat yang akan digunakan untuk menguji hipotesis (jika menggunakan hipotesis) atau menguraikan alat yang akan digunakan untuk mengolah data sehingga dapat disimpulkan. Jika dalam analisis data menggunakan rumus statistika, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan X dan Y (huruf kapital) dengan x dan y (bukan huruf kapital). Jika menggunakan Analisis Regresi Berganda dengan jumlah variabel lebih dari tiga variabel, misalnya Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 ... , dalam mencari a, b1, b2, b3, dan seterusnya tidak diperbolehkan membuat rumus sendiri. Kesalahan yang dilakukan adalah tidak membedakan penulisan X dan Y dengan x dan y, atau dalam mencari nilai a, b1, b2, b3, dan seterusnya menggunakan rumus yang dibuat sendiri. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

138 Pembahasan hasil penelitian:
Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN. DATA DAN INFORMASI HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam hasil penelitian yang perlu diuraikan adalah data-data hasil penelitian atau hasil pengolahan data sampai dengan pengujian hipotesis. Sedangkan dalam pembahasan adalah membahas setelah hasil pengujian hipotesis dapat berupa perkiraan atau peramalan dan tidak terlepas dari tujuan penelitian. Kesalahan yang dilakukan adalah dalam pembahasan hanya menguraikan proses pengujian hipotesis. Pembahasan hasil penelitian: Membaca data Membaca hasil analisis / uji hipotesis Menjelaskannya dnegan menggunakan teori-teori yang relevan. DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

139 Beberapa KESALAHAN DALAM PENELITIAN.
KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam menguraikan kesimpulan harus terkait dengan tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian. Dalam kesimpulan tidak lagi menguraikan angka-angka sebagimana hasil penelitian, karena lebih banyak pada bentuk uraian atau deskriptif. Sedangkan dalam saran harus terkait dengan manfaat penelitian. Kesalahan yang dilakukan dalam kesimpulan masih membicarakan hasil atau nilai pengujian hipotesis dan dalam saran tidak/kurang terkait dengan manfaat penelitian DIUNDUH DARI: ……………… 100/10/2012

140 METODE SURVEI

141 .SURVEI.. Survei adalah suatu kegiatan untuk mencari data atau informasi kepada responden. Survei dapat dilakukan dengan wawancara langsung atau pemberian kuesioner. Dalam pengertian yang lebih formal, penelitian survei mencakup tujuan untuk memeperoleh sample yang representatif dari populasi target. Jenis informasi yang dikumpulkan dalam berbagai survei tergantung pada tujuannya, biasanya akan mencari informasi alas an aktivitas bisnis tertentu. Data atau informasi yang diperoleh akan diolah untuk mengidentifikasi karakteristik kelompok tertentu, ukuran kemampuannya dan penjabaran pola tingkah laku kelompok tersebut. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

142 . . Kerancuan” Istilah dalam Survei ..
Penelitan survei sering rancu dengan sensus, perbedaannya cukup jelas. Penelitian survei adalah pengumpulan data dari suatu populasi dengan memilih sampel, sedangkan sensus adalah pengumpulan data terhadap seluruh anggota populasi. Survei tidak selalu identik dengan kuesioner (meski teknik pengumpulan data survei seringkali menggunakan kuesioner karena berhubungan dengan sampel berjumlah besar). Dalam praktiknya, terkadang pelaksanan survei tidak hanya menggunakan kuesioner atau angket, namun dilengkapi dengan wawancara atau observasi. Ada beberapa pertimbangan dalam melakukan penelitian survei, antara lain: Penelitian survei dapat digunakan untuk sampel yang besar. Penggunaan kuesioner dapat menghasilkan data/informasi yang beragam dari setiap responden/individu dengan variabel penelitian yang banyak. Data yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. DIUNDUH DARI sumber:

143 . . JENIS SURVEI.. Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksanaannya dan perlakuan terhadap sampel. Survei Sekali Waktu (Cross-sectional Survei). Data hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja dengan tujuan menjelaskan kondisi populasi. Survei Rentang Waktu (Longitudinal Survei). Survei dilakukan berulang untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu. Survei Tracking/Trend. Survei dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel berbeda untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu. Survei Panel. Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk memahami suatu fenomena dari waktu ke waktu. Survei Cohort. Survei dilakukan pada sekelompok individu yang spesifik untuk mengetahui perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu. DIUNDUH DARI sumber:

144 Biasanya survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
. . Tahapan Survei.. Biasanya survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni: Merumuskan masalah penelitian ; Menyusun desain survei ; Mengembangkan instrumen survei; Menentukan sampel; Melakukan pre-test; Mengumpulkan data; Memeriksa data (editing); Mengkode data; Data entry (database); Pengolahan dan analisis data; Interpretasi hasil analisis data; dan Membuat kesimpulan serta rekomendasi. DIUNDUH DARI sumber:

145 . Masalah Penelitian Setiap penelitian diawali dari adanya “masalah penelitian”. Masalah Penelitian adalah konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala (alam atau sosial) yang akan diteliti. Tidak semua masalah dapat dikatakan sebagai masalah penelitian. Apakah perbedaan antara Masalah dengan Masalah Penelitian? Masalah adalah gejala/fenomena/kasus yang terjadi dalam dunia nyata / kehidupan sehari-hari. Sedangkan Masalah Penelitian adalah konseptualisasi terhadap masalah dunia nyata tersebut. Ada teori-teori dalam Masalah Penelitian . Apakah setiap masalah dunia-nyata dapat dijadikan masalah penelitian? Jawabannya, tidak selalu. Tetapi, satu masalah dunia nyata dapat menjadi lebih dari satu masalah penelitian. Bagaimana caranya mengubah masalah sosial  menjadi masalah penelitian? Hubungkan masalah sosial dengan teori-teori yang relevan. Mengkaitkan dengan metode penelitian yang akan dipakai. Menghubungkan dengan paradigma penelitian yang dipergunakan. Merumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. DIUNDUH DARI sumber:

146 .. . Pertanyaan Asosiatif (Hubungan Keterkaitan).
Masalah penelitian survei yang menggunakan hubungan keterkaitan disebut sebagai pertanyaan asosiatif. Contoh rumusan masalah penelitian survei dengan pertanyaan asosiatif: “Bagaimana hubungan antara siaran berita RRI dengan tingkat partisipasi dalam pilkada?” “Bagaimana hubungan antara harga buah apel di pasaran bebas dengan motivasi petani apel memelihara kebunnya?” “Seberapa besar pengaruh kenaikan harga BBM terhadap tingkat keuntungan pedagang pengecer tanaman hias di Kota Batu?” DIUNDUH DARI sumber:

147 Pertanyaan Komparatif (Perbandingan)
Masalah penelitian survei yang ingin mengetahui “perbadingan” disebut pertanyaan komparatif. Contoh rumusan masalah penelitian survei dengan pertanyaan komparatif: “Bagaimana perbedaan tingkat kepuasan pemirsa Batu TV di Malamg Raya dibandingkan/dengan pemirsa TVRI ?” “Seberapa besar perbedaan tingkat penguasaan teknologi budidaya kebun apel antara petani apel di Batu dan petani apel di Poncokusumo?” “Apakah ada perbedaan perilaku hidup sehat antara peserta Jamkesmas dan bukan peserta Jamkesmas di Kota Batu?” DIUNDUH DARI sumber:

148 Variabel seperti ini disebut Multivariat.
.MULTIVARIATE.. Dalam praktik PENELITIAN, variabel pertanyaan penelitian seringkali berjumlah banyak. Variabel seperti ini disebut Multivariat. Contoh rumusan masalah penelitian dengan lebih dari dua variabel (digaris bawahi): “Adakah Pengaruh Gaya Hidup terhadap Pemilihan dan Kepuasan Mendengarkan Siaran TV?” “Sejauh Mana Pengaruh Reputasi stasiun TV dan Citra Brand terhadap Keputusan Mengikuti siaran TV?” “Seberapa besar harga pupuk dan upah tenaga-kerja mempengaruhi keputusan petani apel dalam mengelola kebunnya?” DIUNDUH DARI sumber:

149 .MENYUSUN HIPOTESIS.. Dalam menyusun penelitian survei, ada kalanya peneliti membuat dugaan sementara atas jawaban pertanyaan penelitiannya. Proses ini disebut membuat / MENYUSUN hipotesis. Hipotesis dimaknai sebagai dugaan, asumsi, atau pernyataan sementara. Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian survei harus ada hipotesisnya, penelitian survei yang sifatnya deskriptif (mengetahui gejala-gejala atau karakteristik data) biasanya tidak menggunakan hipotesis. Penelitian survei eksplanatif (menjelaskan hubungan anatargejala), biasanya menggunakan hipotesis yang akan diuji kebenarnnya. Survei eksplanatif dapat diidentifikasi dengan adanya pertanyaan asosiatif (hubungan keterkaitan) dan/ atau pertanyaan komparatif (perbandingan). DIUNDUH DARI sumber:

150 ..JENIS-JENIS HIPOTESIS.
DATA DAN INFORMASI Dalam menyusun hipotesis, peneliti seyogyanya memperhatikan tiga jenis hipotesis, yakni hipotesis teori, hipotesis riset, dan hipotesis statistik. Agar dapat dilakukan pengujian, hipotesis teori harus diturunkan ke dalam hipotesis riset dan hipotesis statistik. Hipotesis riset merupakan hipotesis yang dapat secara langsung diuji dalam penelitian. Hipotesis ini dirancang dengan menurunkan hipotesis teori berdasarkan kerangka konsep yang ditetapkan oleh peneliti. Untuk penelitian yang bermaksud menguji hipotesis secara kuantitatif, hipotesis riset diturunkan ke dalam dan hipotesis statistik yang dapat secara langsung menunjukkan metode analisis statistik apa yang akan digunakan. DIUNDUH DARI sumber:

151 .Hipotesis dalam Survei Eksplanatif ..
Masalah Penelitian: Apakah berita demo dan kekerasan di siaran TV mempengaruhi tingkah laku agresif masyarakat? Hipotesis Teori: Terpaan berita demo dan kekerasan di siaran TV mempengaruhi tingkah laku agresif masyarakat Hipotesis Riset: Jumlah berita demo dan kekerasan yang didengar masyarakat di siaran YV berkorelasi positif dengan frekuensi  tindak  agresif masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hipotesis Statistik: Rxy ≥ 0 DIUNDUH DARI sumber:

152 Namun demikian penelitian survei mengandung beberapa kesalahan.
Keuntungan dari penelitian survei adalah dapat menyediakan data yang dikehendaki secara tepat, relatif murah, efisien dan akurat yang berkaitan dengan informasi tentang populasi. Survei sangat fleksibel dan secara sederhana mudah dilaksanakan dengan menangkap ide-ide yang bernilai tinggi. Namun demikian penelitian survei mengandung beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut adalah : 1.  Kesalahan sampling acak 2.  Kesalahan sistematik DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

153 . SURVEI. Kesalahan sampling acak
Kesalahan sampling adalah adanya perbedaan antara hasil sample dan hasil sensus yang dihubungkan dengan penggunaan prosedur statistik sebagai akibat variasi eksperimen/  percobaan di dalam elemen-elemen yang dipilih untuk sebuah sample. Kesalahan sistematik Kesalahan sistematik terjadi karena ketidak sempurnaan dalam mendesain penelitian. Kesalahan sistematik bersumber pada 2 kesalahan yaitu : (1). kesalahan responden (2). kesalahan administrasi. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

154 . SURVEI.. Kesalahan responden Kesalahan ini terjadi apabila responden tidak merespon/menjawab seperti apa yang diharapkan. Kesalahan ini dapat berupa : (1). Kesalahan ketidaktanggapan (non-response error) (2). Bias tanggapan (bias response). Kesalahan ketidak-tanggapan apabila responden tidak mau menjawab pertanyaan atau gagal dalam merespon. Kesalahan ini biasanya dijumpai pada survei dengan surat atau wawancara. Orang-orang tidak dihubungi atau menolak bekerja sama disebut dengan non-respondents. Kesalahan responden lain yang sering dijumpai adalah kesalahan yang terjadi apabila responden merespon secara berlebihan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dengan “enumerator” atau dengan “reviewer”. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

155 Kesalahan Administrasi
.. SURVEI. Kesalahan Administrasi Kesalahan ini disebabkan oleh ketidak-tepatan administrasi atau pelaksanaan tugas penelitian yang berupa kelalaian, kesalahan atau kebingungan. Ada 4 jenis kesalahan administrasi : 1. Kesalahan proses pengumpulan data, 2. Kesalahan pemilihan sample, 3. Kesalahan wawancara, 4. Kesalahan kecurangan pewawancara. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

156 Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi ...
Setelah analisis dan interpretasi data, bagian akhir dari penelitian survei adalah menyusun kesimpulan dan rekomendasi. Cara membuat kesimpulan: Perhatikan masalah penelitian dan tujuan penelitian Perhatikan hipotesis Buat kesimpulan umum Buat kesimpulan-kesimpulan khusus Kesimpulan harus berdasarkan pada hasil analisis data dan hasil interpretasi data. Cara membuat rekomendasi: Perhatikan gap antara kebutuhan dan hasil penelitian Temukan rekomedasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian Berikan saran yang realistis. DIUNDUH DARI sumber:

157 Menurut Wimmer dan Dominick (2003), kelebihan survei:
Dapat digunakan untuk melakukan investigasi masalah dalam setting yang alamiah tanpa harus dilakukan rekayasa di laboratorium atau melalui perancangan suatu kondisi tertentu. Oleh karena itu, survei dapat menguji pola-pola perilaku masyarakat, seperti membaca surat kabar, melakukan perjalanan wisata, melakukan kerjabakti, dan sebagainya. Dari sisi pembiayaan, survei paling masuk akal karena dapat disesuaikan dengan jangkauan informasi yang ingin dikumpulkan. Data yang luas dapat dikumpulkan dari responden yang bervariasi dengan cara yang relatif mudah, sebab survei memperbolehkan peneliti memilih dan menguji sejumlah variabel. Peneliti juga dapat menggunakan beragam metode statistika untuk menganalisis data. Survei tidak dihalangi oleh batas-batas gegografi dan dapat dilakukan di mana saja, tergantung kepentingan dan sumberdaya yang dimiliki oleh peneliti. Data yang telah ada di lapangan memberikan kemudahan survei, seperti dokumen-dokumen pemerintah, data sensus, catatan-catatan tokoh masyarakat, dan sebagainya. DIUNDUH DARI sumber:

158 Survei memiliki beberapa keterbatasan a.l. :
.KETERBATASAN SURVEI.. Survei memiliki beberapa keterbatasan a.l. : Variabel independen tidak dapat dimanipulasi seperti halnya metode eksperimen. Tanpa kontrol pada variabel independen, peneliti tidak dapat meyakini sepenuhnya apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan sebab akibat (causal) atau bukan (noncausal). Survei hanya mampu memproyeksikan ada-tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut, sebab untuk menilai hubungan sebab akibat (causal linked) terdapat sejumlah variabel yang kemungkinan berada di antara keduanya. Instrumen kuesioner memiliki potensi bias yang cukup besar karena pertanyaan yang tertuang di dalamnya tidak selalu menampung persoalan penelitian. Selain itu, ada kemungkinan kuesioner dipahami secara berbeda oleh responden. Ada kemungkinan responden yang terlibat dalam survei tidak sesuai dengan karakteristik sampel . Misalnya, dalam wawancara melalui telepon, responden bisa saja mengklaim dirinya berkesesuaian dengan karakteristik tertentu (umur, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya). Beberapa survei dukup sulit dilakukan, terutama terkait dengan kesediaan berpartisipasi. Survei tak cukup fleksibel menangkap sejumlah perbedaan atau perubahan sosial yang terjadi karena tidak mampu diprediksi sebelumnya oleh peneliti. Survei mensyaratkan kerangka operasional yang ketat, sedangkan tidak semua fenomena dapat diukur atau terukur sehingga  survei tidak bisa menjangkau semua persoalan. Survei terlalu mengandalkan statistik sehinga mereduksi data-data kualitatif yang sebenarnya dapat memperkaya penjelasan sebuah persoalan. DIUNDUH DARI sumber:

159 KAPAN MENGGUNAKAN “METODE SURVEI”
When objective data are not available from another source When interested in opinions When interested in attitudes, beliefs To gather demographic data about a group To aggregate descriptive information about a group DIUNDUH DARI sumber:

160 KONSEP-KONSEP DASAR Population – any group of person, objects or institutions that have at least one characteristic in common Population parameter – any numerical value that can be calculated using information on all members of a population; Greek letters are usually used to designate (μ for the mean) DIUNDUH DARI sumber:

161 KONSEP-KONSEP DASAR Sample – a part of the population used for data collection; if used to estimate the population parameter it must be chosen carefully and according to well-defined rules Representativeness – samples that are useful in estimating population parameters are said to be representative DIUNDUH DARI sumber:

162 KONSEP-KONSEP DASAR Sample Statistic – any numerical value that is calculated using data from a sample; Roman letters are normally used to designate (x bar) Interviewer protocol – instructions for interviewers and the questions they are to ask DIUNDUH DARI sumber:

163 KEUNGGULAN METODE SURVEI
A small sample properly chosen can accurately describe a large group Well understood by most managers Relatively cost effective Potential wide geographic contact Uniformity in the way questions are posed Easily adapted to longitudinal use DIUNDUH DARI sumber:

164 KELEMAHAN METODE SURVEI
Difficulty in disentangling cause and effect Response or non-response bias Risk of improper interpretation Lack of control for alternative explanations of results Noise – an unmeasured variable DIUNDUH DARI sumber:

165 KESALAHAN SISTEMATIK (NON-SAMPLING)
Social desirability, acquiescence Non-response bias (especially with a low response rate) Self-selection Auspices or sponsorship bias (although polls can be used to influence opinion) Either extremity or central tendency bias Interviewer effects DIUNDUH DARI sumber:

166 Cross-sectional studies – a snapshot in time
TIPE-TIPE SURVEI Cross-sectional studies – a snapshot in time Longitudinal studies – measure changes in attitudes, characteristics over time; may permit near-causal inference Panel studies – special type of longitudinal study in which the same group (sample) is surveyed on a routine basis DIUNDUH DARI sumber:

167 KOMUNIKASI DG RESPONDEN
Wawancara personal Structured semi-structured Unstructured Can probe, obtain feedback especially in the pilot phase of a study Door-to-door, mall intercept are examples Sangat mahal biayanya DIUNDUH DARI sumber:

168 KOMUNIKASI DG RESPONDEN
Telephone interviews – usually structured CEPAT RelatiF MURAH But complex information difficult to communicate Mostly computerized now if commercial DIUNDUH DARI sumber:

169 KOMUNIKASI DG RESPONDEN
Mail questionnaires Slowest method Subject to greatest non-response rates Relatively inexpensive Can convey more complex ideas questionnaires seeing more use but still problems – better to direct someone to a Web site DIUNDUH DARI sumber:

170 RESEARCH SURVEY.. DIUNDUH DARI sumber:

171 KESALAHAN TIPE I & TIPE II

172 . Definisi Kesalahan Tipe I dan Tipe II.
Type 1 and type II errors are mistakes in testing a hypothesis. A type I error occurs when the results of research show that a difference exists but in truth there is no difference; so, the null hypothesis H0 is wrongly rejected when it is true. A type II error occurs when the null hypothesis is accepted, but the alternative is true; that is, the null hypothesis, is not rejected when it is false. Type II errors frequently arise when sample sizes are too small. Peluang kesalahan Tipe I disimbolkan dengan huruf alpha (α) dan peluang kesalahan Tipe II disimbulkan dengan huruf beta (β). DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

173 . BIAS . Istilah ini diambil dari penelitian kuantitatif, secfara teknis “bias” berarti “kesalahan sistematis”, dimana suatu temuan penelitian menyimpang dari temuan yang sesungguhnya ('true finding’). Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan wawancara, atau kesalahan sampling. Dalam penelitian kualitatif hal ini lebih bersifat “problematik konsep”, karena peneliti kualitatif merupakan bagian dari proses dan semua peneliti adalah “berbeda”. This human factor has been said to be both the greatest strength and the greatest weakness of qualitative method. What can be done in commercial qualitative research, however, is to minimise obvious and avoidable sources of bias, for example by not confining all the fieldwork to one social group or geographic location, by taking steps to recognise the personal views of the researcher, (using techniques such as bracketing), and by working in teams. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

174 Menstruktur-kan “Masalah Penelitian”
PERMASALAHAN PENELITIAN Menstruktur-kan “Masalah Penelitian” Look at any scientific paper, and you will see the research problem, written almost like a statement of intent. Defining a research problem is crucial in defining the quality of the answers, and determines the exact research method used. Rancangan eksperimen kuantitatif menggunakan penakaran deduktif untuk menyusun “hipotesis” yang dapat diuji. Rancangan penelitian kualitatif menggunakan penalaran deduktif untuk mengusulkan “research statement”. Read more: DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

175 SIKLUS PENELITIAN DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

176 MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Perumusan masalah penelitian dilakukan pada tahap awal memulai proses ilmiah. Misalnya, mengkaji pustaka, menelaah hasil-hasil penelitian yang ada, dan penelitian pendahuluan, dapat memunculkan hal-hal yang menrik untuk diteliti.. Banyak peneliti menelaah suatu bidang kajian dimana para peneliti sebelumnya mendapatkan hasil-hasil yang menarik, tetapi tidak pernah menindak-lanjuti. Hal ini dapat menjadi bidang kajian yang menarik, belum ada orang lain yang meneliti secara intensif.. A scientist may even review a successful experiment, disagree with the results, the tests used, or the methodology, and decide to refine the research process, retesting the hypothesis. This is called the conceptual definition, and is an overall view of the problem. A science report will generally begin with an overview of the previous research and real-world observations. The researcher will then state how this led to defining a research problem. DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

177 DEFINISI OPERASIONAL. Definisi operasional merupakan penentuan sifat-sifat skalar dari variabel-variabel penelitian. Misalnya, konsep-konsep “temperature”, “bobot” dan “waktu”, biasanya telah didefinisikan dengan jelas, hanya sekala pengukurannya yang perlu didefinisikan. Kalau peneliti mengukur konsep yang abstrak, seperti inteligensia, emosi, dan respon subyektif, maka perlu ditetapkan suatu sistem untuk mengukurnya secara numerik, sehingga datanya dapat dianalisis secara statistik dan dapat diulang oleh peneliti lain. For example, intelligence may be measured with IQ and human responses could be measured with a questionnaire from ‘1- strongly disagree’, to ‘5 - strongly agree’. Behavioral biologists and social scientists might design an ordinal scale for measuring and rating behavior. These measurements are always subjective, but allow statistics and replication of the whole research method. This is all an essential part of defining a research problem. Read more: DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

178 CONTOH: PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN..
Seorang pakar antropologi menemukan referensi tentang suku yang masih “terasing” di Papua New Guinea. Melalui penalaran induktif, dia menyusun masalah dan pertanyaan penelitiannya. ‘Bagaimana orang ini hidup dan bagaimana budayanya berhubungan dnegan suku-suku lain di sekitarnya?’ Peneliti ini menemukan “gap” pengetahuan, dan dia berusaha untuk mengisi “gap” ini, dengan menggunakan studi kasus kualitatif, tanpa hipotesis. The Bandura Bobo Doll Experiment is a good example of using deductive reasoning to arrive at a research problem and hypothesis. Anecdotal evidence showed that violent behavior amongst children was increasing. Bandura believed that higher levels of violent adult role models on television, was a contributor to this rise. This was expanded into a hypothesis, and operationalization of the variables, and scientific measurement scale, led to a robust experimental design. Read more: DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

179 .PERTANYAAN PENELITIAN.
Pada saat peneliti akan mendefinisikan tujuan penelitiannya, dia harus menelaah beberapa idea yang relevan, sehingga memungkinkannya untuk menyusun “pertanyaan penelitian” relevant, menarik dan novel. Beberapa ide-ide itu adalah: What are the most important research questions in my discipline, and are there any particular areas that are ripe for further exploration? Will my research lead to a greater understanding, and fill a gap in current knowledge? Has my literature review turned up a wealth of relevant information in this area? Am I replicating a previous study? If I am, in what ways am I improving and refining the research? Is this research at the cutting edge of science or is it in an area that is fading out of fashion? Apakah pertanyaan penelitian saya ini akan mempunyai dampak yang bermakna bagi perkembangan pengetahuan? Read more:

180 . Mempersempit Pertanyaan Penelitian
A general research question will usually be based around 'why' or 'how' a certain phenomenon is happening. An example of a good general research statement could be: 'Why are the forest resources declining in the Amazon rainforest?' This statement is based around a review of the literature, which shows that the Amazon rainforest coverage is declining rapidly. As a result, you can legitimately use that as a good starting point, a basic assumption upon which to build your research project. Whilst many researchers have postulated reasons for this, there is no clear consensus about what factor, or combination of factors, is contributing to the environmental and ecological damage. Now you need to narrow down the broad question, ideally moving towards a hypothesis or thesis question. For example, looking at the above general question, you could arrive at: 'Is intensive agriculture the major cause of deforestation in the Amazon?' 'Is the logging industry the major cause of deforestation in the Amazon?' 'Is Global Warming the major cause of deforestation in the Amazon?’ DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

181 . Mempersempit Pertanyaan Penelitian
Once you have a good research paper question, you can then begin to generate a testable hypothesis or research question, and construct your paper around this. Pada akhir penelitian, seorang peneliti harus mampu “mengkaitkan” hasil-hasil penelitian dan pembahasannya dengan “pertanyaan penelitiannya”, dan menambah sedikit informasi ilmiah kepada “gunung es” pengetahuan yang telah ada. Read more: DIUNDUH DARI: ……………… 10/10/2012

182 ETIKA DALAM PENELITIAN

183 ETIKA DALAM PENELITIAN
Etika merupakan norma atau standar perilaku yang menjadi pedoman moral perilaku seseorang dan huungannya dengan orang lain Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak ada seorangpun yang dirugikan atau mendapat dampak negatif dari kegiatan penelitian. Cooper dan Emory (1996): kegiatan-kegiatan tidak etis dapat berupa: Pelanggaran persetujuan tentang kerahasiaan Salah menyajikan hasil dan temuan penelitian Menipu orang Menagih biaya yang tidak wajar Menghindari tanggung-jawab hukum Dan lainnya

184 ETIKA DALAM PENELITIAN
O’Sullivan dan Ressel (1989): Tiga pedoman etika thd responden: Memulai pengumpulan data dengan menjelaskan kepada responden mengenai manfaat yang diharapkan dari penelitian. Menjelaskan kepada responden bahwa hak-haknya dan kesejahteraannya dilindungi secukupnya dan bagaimana caranya Memastikan bahwa pewawancara mendapat persetujuan dari responden.

185 An Introduction to Research Ethics
DIUNDUH DARI: /10/2012

186 Science as a black box SOCIETY TECHNOLOGY RESEARCH POLITICS MANAGEMENT
One view of research might be that it is isolated from society – although it influences society it is isolated from it with its own Sociology Norms Ethics SOCIETY TECHNOLOGY RESEARCH POLITICS MANAGEMENT DIUNDUH DARI: /10/2012

187 RISET DICIRIKAN OLEH METODE-NYA
Experimentation, observation, analysis, Objective Theorizing As if it transcends ethical and political considerations Scientific research DIUNDUH DARI: /10/2012

188 Information about natural phenomena Acquired by research
Research is a system of organized knowledge above mundane considerations Archival aspect Information about natural phenomena Acquired by research Organized in coherent theoretical schemes Published in books and journals Historical process DIUNDUH DARI: /10/2012

189 The separation of academic and industry/technology/society is illusory
Research transforms society AND The inner workings of science are changed by the social forces acting on it even down to the philosophical and psychological level Ethical decisions have to be made at all levels in the scientific chain of discovery DIUNDUH DARI: /10/2012

190 RANTAI PENEMUAN-ILMIAH
DIUNDUH DARI: /10/2012

191 RANTAI PENEMUAN-ILMIAH
DIUNDUH DARI: /10/2012

192 RANTAI PENEMUAN-ILMIAH
DIUNDUH DARI: /10/2012

193 Because research has a profound influence on society scientists cannot ignore the consequences of their discoveries SOCIETY TECHNOLOGY RESEARCH Discovery Invention DIUNDUH DARI: /10/2012

194 RISET MERUPAKAN SARANA UNTUK PROBLEM-SOLVING
It is intimately connected with politics, technology and society Research should be used wisely but this is not for researchers to decide alone DIUNDUH DARI: /10/2012

195 DAMPAK RISET THD TATA-NILAI DAN DAMPAK TATA-NILAI THD RISET
Ethical considerations are to the fore with the development of new technologies and new social systems Society is inherently conservative and seeks to set the limits of research activity DIUNDUH DARI: /10/2012

196 This online course is designed to give you some information and guidance about research ethics. You should also refer to the documentation/guidance provided by your school/ and or institutuion The course is in three sections each divided into a number of sub-sections and there is a final section that provides an outline history of research ethics. DIUNDUH DARI: /10/2012

197 .. THE RESEARCH PROCESS DAISY.
DATA DAN INFORMASI DIUNDUH DARI: ……………… 20/10/2012

198 .MACHINE INTELLIGENCE RESEARCH..
DATA DAN INFORMASI DIUNDUH DARI sumber:


Download ppt "MERENCANAKAN & MELAKSANAKAN PENELITIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google