Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Kajian Materi IPA Sekolah Dasar Kelas Awal
2
PROFESIONAL: KAJIAN MATERI IPA SEKOLAH DASAR KELAS AWAL
3
Materi yang Dikaji DAUR HIDUP HEWAN SATUAN DAN PENGUKURAN LISTRIK REPRODUKSI PADA TUMBUHAN BumI DAN PERISTIWA ALAM
4
PEMBELAJARAN 1. DAUR HIDUP HEWAN
5
Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
Brainstorming Bagi kelompok, tiap kelompok maks. 5 orang. Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Apa beda antara perkembangbiakan, pertumbuhan, dan daur hidup? Buat sketsa hubungan antar perkembangbiakan, pertumbuhan, dan daur hidup berikut macamnya! Tuliskan dalam Kertas Plano! Diskusikan, bandingkan dengan karya antar kelompok tingkat kebenarannya. Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
6
Tujuan Setelah mempelajari materi daur hidup hewan, Anda diharapkan dapat mendeskripsikan: daur hidup hewan dengan tepat metamorfosis dengan benar serta berkembangnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati dan mengumpulkan data.
7
Indikator Pencapaian kompetensi
Mendeskripsikan daur hidup hewan Mendeskripsikan urutan daur hidup hewan Menjelaskan pengertian metamorfosis Mengidentifikasi jenis-jenis metamorfosis Membedakan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna
8
Daur Hidup Hewan Bereproduksi atau berkembangbiak artinya memiliki keturunan yang sama dengan induknya. Ada dua macam reproduksi hewan. Seksual, penyatuan gamet haploid membentuk sebuah sel diploid yang disebut zigot. Hewan yang berkembang dari zigot nantinya akan memunculkan gamet melalui meiosis. Aseksual, pembentukan individu baru tanpa penyatuan sel telur dan sperma. Sebagian besar reproduksi mengandalkan pembelahan sel mitosis.
9
Aseksual
10
Aseksual Kebanyakan invertebrata:
fisi yaitu pemisahan organisme induk menjadi dua individu yang berukuran kira-kira sama. Pertunasan juga umum di kalangan invertebrata, dengan individu-individu baru yang muncul dari pertumbuhan keluar individu yang telah ada. fragmentasi (pematahan tubuh menjadi beberapa bagian). Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual dengan sel telur yang berkembang tanpa difertilisasi
11
Seksual
12
Seksual Spesies eukariotik bereproduksi secara seksual.
Fertilisasi (penyatuan sperma dan sel telur) bisa berlangsung secara eksternal maupun internal.
13
Daur Hidup Hewan
14
Daur Hidup Hewan Masa pertumbuhan hewan menuju dewasa dikenal dengan istilah daur hidup. Daur hidup hewan tidak mengalami metamorfosis dan mengalami metamorfosis (daur hidupnya mengalami perubahan bentuk) : Metamorfosis Sempurna Metamorfosis tidak Sempurna
15
Aktivitas Pembelajaran
16
Daur Hidup Hewan LK.01: Daur Hidup Hewan Tujuan: Memahami proses daur hidup beberapa jenis hewan dengan cara bekerjasama dengan kawan lain. Alat dan Bahan : Alat Tulis Halaman 23 pada Buku Modul SD Awal Kelompok Kompetensi E
17
Latihan Soal
18
Latihan Jelaskan peristiwa metamorfosis sempurna!
Apa perbedaan larva dan pupa pada daur hidup kupu-kupu?
19
Kunci Jawaban
20
Latihan Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan yang melewati tahap telur, larva, pupa, dan dewasa. Larva adalah proses perubahan bentuk dari telur menjadi ulat sedangkan pupa adalah proses perubahan bentuk dari larva sebelum menjadi kupu-kupu.
21
Penguatan Metamorfosis Meiosis
22
Pembelajaran 2 SATUAN DAN PENGUKURAN
23
Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Apa yang dimaksud besaran, besar (nilai), dan satuan. Alat ukur apa saja yang sudah pernah saudara gunakan dengan tepat dan benar? Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
24
Tujuan Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat: 1. Memahami konsep besaran dan satuan 2. Memahami satuan baku dan satuan tak baku 3. Memahami pengertian dalam pengukuran 4. Memahami cara penggunaan berbagai alat ukur dalam fisika serta tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data.
25
Indikator Indikator Pencapaian kompetensi
Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah: Menjelaskan pengertian besaran dalam fisika Menyebutkan berbagai satuan besaran dalam fisika Mendeskripsikan berbagai alat ukur besaran pokok Mendeskripsikan berbagai alat ukur besaran turunan Mengoperasikan berbagai alat ukur dalam fisika Menentukan hasil pengukuran besaran fisika dengan berbagai alat ukur Menuliskan hasil pengukuran dengan benar
26
Pengelompokan Besaran
Berdasarkan Bentuk Baku Punya Besar/nilai, satuan dan Arah (vektor) Punya Besar/nilai, satuan tapi Tak Punya Arah (skalar) Tidak Baku 2. Berdasarkan Asal Pokok Turunan
27
Tabel Besaran dan Satuan
28
Tabel Besaran dan Satuan
Singkatan Panjang Meter m Massa Kilogram Kg Waktu Sekon S Arus Listrik Ampere A Temperatur Kelvin K Intensitas Cahaya Candela Cd Jumlah zat Mole Mol
29
Tabel Besaran dan Sistem Satuan
30
Besaran Sistem Pokok Turunan MKS CGS Panjang Meter m Massa Kilogram Kg Waktu Sekon S Kuat Arus Listrik Ampere A Temperatur Kelvin K Intensitas Cahaya Candela Cd Jumlah zat Mole Mol Luas m2 cm2 Kecepatan m/s cm/s Masa Jenis Kg/m3 g/cm3
31
Tabel Besaran dan Satuan Tidak Baku
32
Tabel Besaran dan Satuan Tidak Baku
Panjang Jengkal, Hasta, Depa Massa Mayam, entik Waktu Pekan, sepenginangan Luas Tumbak, bahu, bata Volume Gantang, gayung
33
Pengukuran
34
ALAT UKUR BESARAN POKOK
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang telah ditetapkan sebelumnya Pengukur Besaran Pokok: Alat ukur panjang Alat ukur Massa
35
Lanjutan Pengukur Besaran Pokok
36
Alat Ukur Besaran Pokok
Alat ukur Waktu Alat ukur Arus Listrik Alat ukur Suhu
37
Pengukur Besaran Turunan
38
Pengukur Besaran Turunan
Dinamometer Spedometer
39
Cara Membaca Alat Ukur
40
Materi Jangka Sorong Bagian-bagian Jangka Sorong
Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: = 16 mm + 0,35 mm = 16,35 mm Perhitungan: Diameter benda = 16 mm + 17 (0,05 mm)
41
Materi Mikrometer Sekrup
Bagian-bagian Mikrometer Sekrup Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: = 16,50 mm + 0,23 mm = 16,73 mm Perhitungan: Diameter benda = 16,50 mm + 23 (0,01 mm)
42
Materi Neraca Tiga Lengan
Bagian-bagian Neraca Tiga Lengan Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: Massa benda = 400 gr + 40 gr + 8,1 gr = 448,1 gr
43
Aktivitas Pembelajaran
Kerjakan: - LK.2: Jangka Sorong - LK.3: Mikrometer Sekrup - LK.4: Neraca Teknis Sediakan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca Tiga Lengan Halaman 47, 48, dan 49 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E
44
Latihan Soal
45
Latihan Perhatikan dengan teliti setiap data/gambar dalam tabel dengan cermat. Lengkapilah setiap kolom pada tabel dengan kreatif, dan tepat untuk menentukan hasil suatu pengukuran panjang dengan cara menggambarkan posisi skala utama dan skala nonius, menentukan/membaca hasil pengukuran, atau melengkapi perhitungannya. Halaman 50, 51, dan 52 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E
46
Penguatan Mikrometer Skrup
47
Pembelajaran 3 LISTRIK
48
Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul:
Bagaimana hubungan antara kuat arus, beda potensial, dan hambatan? Apa yang saudara ketahui tentang makna dari ketiga besaran tersebut. Bagaimana jika hambatan dan sumber tegangan dirangkaikan? Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
49
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai setelah Anda mempelajari bahan pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1. Memahami tentang konsep listrik (arus listrik dan beda potensial) 2. Membedakan jenis-jenis rangkaian listrik 3. Menentukan suatu hasil pengukuran dalam suatu rangkaian listrik serta tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data.
50
Indikator Indikator Pencapaian kompetensi
Mendefinisikan Konsep arus Listrik Mendefinisikan konsep beda potensial/tegangan Mengukur kuat arus dan beda potensial/tegangan pada sebuah rangkaian listrik Menjelaskan pengertian hambatan Membedakan jenis-jenis rangkaian listrik
51
Arus Listrik Arus listrik mengalir dari titik yang mempunyai potensial tinggi menuju titik yang potensialnya lebih rendah. Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Macam Arus Listrik : Arus bolak-balik (Alternating Current - AC) adalah jenis arus yang mempunyai arah bolak-balik. Arus searah (Direct Current –DC) adalah arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja.
52
Kuat Arus Listrik
53
i = ΔQ Δt i = kuat arus listrik (ampere) ΔQ = jumlah muatan (coulomb)
Kuat arus listrik (i) adalah banyaknya muatan yang mengalir pada suatu rangkaian tiap detik i = ΔQ Δt i = kuat arus listrik (ampere) ΔQ = jumlah muatan (coulomb) Δt = waktu (detik/sekon)
54
Cara Mengukur Kuat Arus dengan Amper Meter
55
Cara Merangkaikan Amper meter
Gambar merangkaikan amper meter. Gambar sketsa rangkaian amper meter. Alat Ampermeter
56
Potensial/Tegangan Listrik
57
V = i . R Beda Potenial Listrik i = kuat arus listrik (ampere)
Potensial listrik, usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. George Simon Ohm ( ),“Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan besarnya beda potensial (tegangan) pada ujung-ujung penghantar”. i = kuat arus listrik (ampere) V = tegangan listrik (volt) R = hambatan (ohm atau Ω) V = i . R
58
Cara Merangkaikan Volt Meter
Alat Voltmeter Gambar sketsa rangkaian Voltmeter.
59
Hambatan Kawat Penghantar
60
Besar Nilai Hamabatan Kawat
R = ρ 𝐥 𝐀 Dimana : R = hambatan (ohm atau Ω) ρ = hambatan jenis (ohm.m) l = panjang penghantar (m) A= luas penampang(m2)
61
Tabel Hambatan Jenis Berbagai Bahan/Zat
Nama Bahan/Zat Hambatan Jenis ohm.mm2/m ohm.m Air 10 8 10 2 Alkohol 5 x 10 10 5 x 10 4 Besi 8,6 x 10 -2 8,6 x Baja 0,15 1,5 x 10 -7 Emas 2,3 x 10 -2 2,3 x 10 -8 Kaca 10 17 – 10 11 – Karet 10 14 – 10 8 – Tembaga 1,7 x 10 -2 1,7 x 10 -8
62
Susunan Hambatan RS = R1 + R2 + R3
Rangkaian Hambatan Seri Rangkaian Hambatan Paralel RS = R1 + R2 + R3
63
Susunan Hambatan RS = Rp + R4 1/Rtotal = 1/Rs + 1/R5
Rangkaian Hambatan Campuran RS = Rp + R4 1/Rtotal = 1/Rs + 1/R5
64
Aktivitas Pembelajaran
65
Aktivitas Pembelajaran
Tujuan percobaan Menyelidiki sifat lampu/hambatan yang dirangkaikan seri/Paralel Menyelidiki tegangan dan arus pada rangkian seri/Paralel LK.5: Rangkaian Seri LK.6: Rangkaian Paralel Halaman 67 s.d 70 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E
66
Latihan Soal
67
Gambar 54.Rangkaian tertutup lampu
Jawab Soal di Bawah ini Kerjakan latihan di bawah ini dengan cermat dan tepat, sebagai tolak ukur keberhasilan saudara dalam memahami kegiatan pembelajaran tentang listrik. 1. Jika saklar A pada rangkaian 1 dan 2 ditutup, lampu yang masih menyala adalah lampu ………………… (1) pada rangkaian nomor ………. (2) Yang disebut juga rangkaian ………………………………… (3). Tutup juga saklar B, lampu yang nyala paling redup ada pada rangkaian nomor ……… (4). Gambar 54.Rangkaian tertutup lampu 2. Gambarkan cara pemasangan amperemeter A dan voltmeter V yang benar dalam suatu rangkaian!
68
Penguatan
69
Pembelajaran 4 REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
70
Tujuan Dengan membaca dan mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami proses reproduksi tumbuhan. Serta akan tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data dalamm melakukan praktikum.
71
Indikator Indikator Pencapaian kompetensi
Menjelaskan proses reproduksi pada tumbuhan Mendeskripsikan reproduksi aseksual pada tumbuhan Mendeskripsikan reproduksi seksual pada tumbuhan Menjelaskan jenis jenis reproduksi alami pada tumbuhan Menjelaskan jenis jenis reproduksi buatan pada tumbuhan
72
Reproduksi pada Tumbuhan
Proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru Reproduksi Vegetatif Reproduksi Generatif Alami Buatan .
73
Reproduksi Vegetatif Alami
74
Cara Perbanyakan yang Dilakukan Tumbuhan Tanpa Melibatkan Bantuan Manusia
Contoh: Rhizoma, Stolon 3. Umbi Lapis Tunas 5. Umbi Batang
75
Reproduksi Vegetatif Buatan
76
Cara Perbanyakan Tumbuhan yang Sengaja Dilakukan oleh Manusia
Contoh: Mencangkok, Menempel (Okulasi) 3. Menyambung
77
Cara Perbanyakan Tumbuhan yang Sengaja Dilakukan oleh Manusia
5. Menyetek, 5. Merunduk,
78
Reproduksi Seksual/Generatif
79
Alat Reproduksi Tumbuhan
80
Proses Reproduksi Tumbuhan
81
Alat Reproduksi Tumbuhan
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Penyerbukan Pembuahan Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan sel telur. b. Pembuahan
82
Aktivitas Pembelajaran
83
Aktivitas Pembelajaran
Pengamatan organ reproduksi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) Tujuan : mendeskripsikan organ reproduksi bunga kembang sepatu Alat dan bahan : . Pinset 4. Loop . Silet 5. Bunga Kembang sepatu . Baki Pertanyaan...... Organ reproduksi apa saja yang dapat Anda temukan Termasuk ke dalam golongan bunga jenis apa..... Halaman 81 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E
84
Latihan Soal
85
Jelaskan terjadinya reproduksi generatif pada tumbuhan !
Jawab Soal di Bawah ini Jelaskan terjadinya reproduksi generatif pada tumbuhan ! Apa perbedaan dari penyerbukan dan pembuahan pada reproduksi tumbuhan?
86
Kunci Jawaban Reproduksi generatif pada tumbuhan terjadi melalui peleburan antara gamet jantan yang terdapat di benang sari, dan ovum yang terdapat di putik. Penyerbukan / polinasi adalah proses melekatnya serbuk sari (polen) dari kepala satu bunga ke kepala putik bunga lainnya. Pembuahan/ fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sel spermatozoa membentuk makhluk hidup baru. Jadi pada tumbuhan proses pembuahan didahului oleh penyerbukan terlebih dulu.
87
Penguatan
88
Pembelajaran 5 BumI DAN PERISTIWA ALAM
89
Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul:
Apa sajakah yang menjadikan permukaan bumi berelief? Jelaskan Bagaimana siklus air terjadi? Jelaskan. Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!
90
Tujuan Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan berbagai peristiwa alam yang terjadi di bumi diantaranya daur air, proses pembentukan permukaan bumi dan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan. Serta tumbuhnya nilai – nilai: menjaga keuntuhan ciptaan Tuhan, disiplin, taat aturan, kerjasama, kerelawanan, jujur, dan bertanggung jawab.
91
Indikator Pencapaian kompetensi
Menjelaskan berbagai peristiwa alam Menyebutkan jenis-jenis relief bumi Menjelaskan proses pembentukan permukaan bumi Menjelaskan proses daur air Menjelaskan iklim dan cuaca
92
PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI
93
Reproduksi pada Tumbuhan
Bagian Bumi Peristiwa Alam Pembentuk Relief Endogen Eksogen
94
Tenaga Eksogen dan Tenaga Endogen
95
Endogen dan Eksogen ENDOGEN EKSOGEN Gerakan Lempeng (tektonik):
Gempa, Patahan Gunung Berapi (Vulkanis) Gempa, Timbunan, Batuan EKSOGEN Air: Abrasi, Longsor, Banjir, Tsunami, dll. Angin: Abrasi
96
Gempa
97
Ilustrasi Pertemuan lempeng (subduksi)
98
Klasifikasi Gempa Berdasarkan Kedalaman Pusat Gempa:
Gempa Dangkal : 0 < kedalaman (h) ≤ 60 km Gempa Menengah : 60 < h ≤ 300 km Gempa Dalam : h > 300 km Berdasarkan besarnya magnitudo (M) menurut skala Richter: Gempa Besar : M ≥ 7 Gempa Sedang : 5 ≤ M < 7 Gempa Kecil : 3 ≤ M < 5 Gempa Mikro : 1 ≤ M < 3 Gempa Ultramikro : M < 1
99
Peta Lempeng
100
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang pelabuhan
Penyebabnya: gempa bumi di bawah laut, letusan gunung api yang berada di laut, longsoran di dalam laut, jatuhnya benda angkasa ke dalam laut, ledakan nuklir di laut
101
Karakter Gelombang Tsunami
Periode gelombang di antara menit, sementara gelombang biasa hanya 5 – 20 detik. Panjang gelombang di perairan-dalam (samudera) mencapai 500 km, sementara gelombang biasa 100 – 200 meter. Di perairan-dalam, kecepatan gelombang tsunami mencapai 800 km/jam. Di perairan-dalam, tsunami tidak dirasakan oleh kapal yang berada di sana. ketika tsunami mendekati daratan dan perairan dangkal, tsunami tumbuh menjadi besar dengan ketinggian mencapai 15 – 30 meter.
102
Iklim dan Perubahannya
103
Cuaca dan Iklim Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah tertentu dalam waktu yang panjang. Unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim: Curah hujan Suhu Kelembaban
104
Daur Air
105
Daur Air Evaporasi (Penguapan) Sublimasi perubahan wujud “air padat” (es) menjadi “uap air” (gas). Transpirasi uap air yangdihasilkan dari makhluk hidup pada saat mereka bernafas Kondensasi (pengembunan) adalah perubahan wujud gas (uap air) menjadi cair (air) Presipitasi tetes awan saling bertumbukan dan saling menangkap sehingga menghasilkan tetes-tetes hujan yang massa dan ukurannya lebih besar.
106
Aktivitas Pembelajaran
107
Aktivitas Pembelajaran
Lembar Kerja 8 (Siklus Air) Lembar Kerja 9 (Bagaimanakah proses pengembunan dan pencairan terjadi?) Tujuan Memodelkan siklus air dengan menggunakan gambar Lembar Kerja 10 (Berita Gempa) Halaman 96 s.d. 98 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E
108
Latihan Soal
109
Jawab Soal-soal berikut ini
1. Lapisan bumi yang terbentuk dari kerak dan mantel bagian atas disebut.... A. Astenosfer. B. Litosfer. C. Atmosfer. D. Mesosfer. 2. Peristiwa alam yang tidak dapat membentuk permukaan bumi adalah .... A. letusan gunungapi B. tsunami C. gelombang laut D. gerhana matahari
110
3. Bentuk presipitasi yang terjadi di Indonesia adalah. A. salju B
3. Bentuk presipitasi yang terjadi di Indonesia adalah .... A. salju B. hujan C. awan D. sikon tropis 4. Di bawah ini adalah pernyataan yang benar berkaitan dengan awan .... A. Awan terbentuk akibat adanya pengembunan udara basah pada aerosol. B. Awan adalah hasil langsung dari proses penguapan air laut C. Tetes-tetes awan lebih besar dibandingkan dengan tetes-tetes hujan D. Awan akan mengembun menjadi air hujan 5. Gempa yang terjadi dengan kedalaman pusat gempa 30 km dikelompokkan ke dalam: A. Gempa Jauh. B. Gempa Dalam. C. Gempa Menengah. D. Gempa Dangkal.
111
Kunci Jawaban No. Jawaban 1 B 2 D 3 4 A 5
112
Penguatan
113
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.