Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2
LITERATUR McCOWN, R., DRISCOLL, M., GIEGER ROOP, P Educational Psychology. A Learning-Centered Approach to Classroom Practice. Massachusetts: Allyn & Bacon Gage, N.L ; David C Berliner EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6th Edition. New York : Houghton Mifflin Co. Woolfolk, Anita Educational Psychology 9th Edition. Boston: Allyn and Bacon.
3
Pendahuluan Tujuan Mata Kuliah
Pengertian & Ruang Lingkup Psi. Pendidikan
4
Tujuan Umum MK Psi Pendidikan
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar dalam Psikologi Pendidikan dan menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses teaching dan learning.
5
Materi Psikologi Pendidikan mencakup:
Isi dan tujuan dari pembelajaran. Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam proses belajar – mengenal karakteristik siswa (tahapan perkembangan, kemampuan kognitif, motivasi dalam belajar). Peran lingkungan terhadap proses belajar. Berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan. Evaluasi pembelajaran.
6
Pengantar Psikologi Pendidikan
Psikologi studi tentang keterkaitan pikiran dan tindakan individu & kelompok Psikologi Pendidikan : studi tentang keterkaitan pikiran dan tindakan tersebut dengan bagaimana kita mengajar & belajar, khususnya pada setting sekolah. Membantu pengajar untuk penjelasan : Perkembangan pelajar mengenai tanggung jawab dan partisipasinya sebagai warga masyarakat Dapat memekakan diri dan menjadi pribadi yang kreatif dan produktif (Gage & Berliner, 84)
7
JALUR PENDIDIKAN Pendidikan formal
Pendidikan yang diselenggarakan di institusi sekolah“Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja dengan tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas”. Contoh: jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP, SMA, PT) Secara berjenjang dan berkesinambungan Dengan tujuan rasional dan ideal * Akademik : penguasaan IPTEK * Profesional : kesiapan penerapan keahlian Yang akan menjadi fokus dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan.
8
Pendidikan Nonformal Pendidikan yang diselenggarakan di institusi luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. “Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan formal”. Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.
9
Pendidikan Informal “Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari” Contoh: pendidikan di rumah, tempat ibadah, lapangan permainan, perpustakaan, radio, televisi, dsb. bersifat komplementer maupun kompensatoris bagi institusi sekolah dan keluarga
10
Pendidikan Sebagai Suatu Bentuk Sosialisasi
Secara tradisional dibedakan antara : a. Sosialisasi primer di keluarga b. Sosialisasi sekunder di sekolah c. Sosialisasi tertier di pekerjaan dan masyarakat
11
Secara sosiologis tampak ada pergeseran Sosialisasi primer
Fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak semuanya bisa dipenuhi oleh keluarga sebagai agen sosialisasi Bagaimana penanganannya agar anak tetap dapat disiapkan menjadi generasi penerus yang sesuai dengan harapan / ideal
12
Hasrat Psikologi Pendidikan
Mengubah kelas yang “membosankan” menjadi kelas yang bersemangat. Mengubah dari kelas yang “gagal” menjadi sukses. Mengubah dari institusi yang mengabaikan peran orangtua menjadi institusi yang melibatkan orangtua sebagai partner pendidikan.
13
KONSEP-KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DG. PENDIDIKAN C. SEJARAH PARA TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI PENDIDIKAN D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI TEORI & PRAKTEK PENDIDIKAN E. METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN 10/1/2017
14
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam konteks pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan psikologi khusus. Psikologi pendidikan merupakan psikologi terapan, diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah psikolgis dalam praktik pendidikan. 10/1/2017
15
B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN PENDIDIKAN
Mendidik berarti membantu peserta didik agar mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan Peserta didik merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual. Aspek psikologis tidak dapat diabaikan dalam proses pendidikan. Pendidikan dilakanakan berdasarkan : landasan filosofis, psikologis, sosio-kutural, & teknologis 10/1/2017
16
C. DEFINISI PENDIDIKAN 1. Definisi Awam
“Suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik”. “Tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang”.
17
DEFINISI PENDIDIKAN 2. Definisi Psikologi
PROSES “Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat” HASIL “Mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi atau akibat dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar
18
DEFINISI & TUJUAN PENDIDIKAN
Menurut F.H. Phenix “Education is the process whereby persons intentianally guide the development of persons” Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak2, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 10/1/2017
19
Menurut TAP MPR NO. V/MPR/1973
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah Menurut UU RI No. 2 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 10/1/2017
20
KESIMPULAN Pendidikan adalah tuntunan, pimpinan, bimbingan yang dilakukan secara sadar (sengaja) oleh seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang. Tuntunan, pimpinan, dan bimbingan tersebut dilakukan dengan maksud membantu perkembangan si terdidik ke arah tujuan tertentu. Bahwa kegiatan pendidikan (interaksi pendidik dengan peserta didik) dapat terjadi di dalam maupun di luar sekolah 10/1/2017
21
RENSTRA DEPDIKNAS VISI DEPDIKNAS: MISI DEPDIKNAS:
INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF MISI DEPDIKNAS: MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF DENGAN ADIL, BERMUTU, DAN RELEVAN UNTUK KEBUTUHAN MASYARAKAT GOBAL 10/1/2017
22
D. TOKOH-TOKOH YANG BERJASA THD PERKEMB. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. DEMOCRITUS 2. PLATO & ARISTOTELES 3. JOHN AMOS COMENICUS 4. ROUSSEAU 5. JOHN H. PESTALOZZI 6. FRANCIS GALTON 7. STANLEY HALL 8. WILLIAM JAMES 9. ALFRED BINET 10/1/2017
23
DEMOCRITUS (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, Democritus menulis tentang manfaat - manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu) (Watson, 1961). 10/1/2017
24
2. PLATO & ARISTOTELES Pada abad selanjutnya, Plato dan Aristotle mendiskusikan topik-topik psikologi pendidikan lebih lanjut (Adler, 1952; Watson, 1961 ) : jenis pendidikan yang tepat untuk jenis individu-individu yang berbeda, pelatihan tubuh dan perkembangan ketrampilan motorik, pembentukan karakter baik, kemungkinan dan keterbatasan dari pendidikan moral, efek musik, puisi, dan seni lainnya pada perkembangan individu; peran guru, hubungan antara guru dan siswa, makna dan metode mengajar, karakteristik belajar, urutan belajar, afeksi dan belajar, belajar dari guru. 10/1/2017
25
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan psikomotor;
2.PLATO & ARISTOTELES Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdikusi tentang topik-topik psikologi pendidikan : a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan peserta didik; b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan psikomotor; c. Bentuk-bentuk karakter yang baik; d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba- tasan- keterbatasan pendidikan moral; 10/1/2017
26
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni. lainnya pada perkembangan
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu; f. Peranan guru; g. Relasi antara guru dengan siswa; h. Alat-alat dan metoda mengajar; i. Jenis-jenis aktivitas belajar; j. Prinsip-prinsip belajar; k. Afeksi dan belajar; l. Belajar terlepas dari guru. 10/1/2017
27
Anak jangan dianggap sbg miniatur orang dewasa;
3. JOHAN AMOS COMENIUS ( , Seorang ahli pendidikan dari Cekho.) Anak jangan dianggap sbg miniatur orang dewasa; Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dg menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan menyelidiki. 10/1/2017
28
4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang pemikir dari Perancis).
“Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia. Campur tangan orang tua/orang dewasa thd. Perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati. Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik. 10/1/2017
29
5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang pendidik dari Swiss)
Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dgn cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak. Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan dgn perkembangan jiwa anak. Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan pada pengalaman, dimulai dari yang paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dst. 10/1/2017
30
Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak).
6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang pendidik dari Jerman) Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak). Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-kan tempat bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi, melatih daya cipta, dan menger-jakan pekerjaan tangan secara bersama. 10/1/2017
31
7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841)
7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( ) He not only may be considered the first voice of the modern era of psychoeducational thought, but his disciples, the Herbartians, played a crucial role in preparing the way for the scientific study of education. They wrote about what we now call schema theory, advocating a cognitive psychology featuring the role of past experience and schemata in learning and retention. 10/1/2017
32
HERBARTIANS Herbartians promoted teaching by means of a logical progression of learning, a revolutionary idea at the end of the 19th century. They promoted the five formal steps for teaching virtually any subject matter: (1) preparation (of the mind of the student), (2) presentation (of the material to be learned), (3) comparison, (4) generalization, and (5) application It was the Herbartians who first made pedagogical technique the focus of scientific study, pointing the way, eventually, to the field of research on teaching, a very fruitful area of research in educational psychology. 10/1/2017
33
Herbartians (para murid herbart) mengusulkan konsep mengajar dengan memakai kemajuan logis proses belajar. Mereka mengemukakan 5 langkah mengajar materi apa saja : Persiapan; Menyajikan materi; Perbandingan; Generalisasi; Aplikasi. 10/1/2017
34
D. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENGEMBANGAN PROGRAM PEND. PSIKOLOGI PENDIDIKAN SISTEM PEMBELAJARAN SISTEM EVALUASI 10/1/2017
35
1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam maupun di luar sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik psikologis peserta didik; (2) kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2) penga-laman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa. Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi psikologis peserta didik. 10/1/2017
36
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND. antara lain dalam hal ; Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. tidak bisa lepas dari aspek psikologis peserta didik; Penentuan jurusan atau program; Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan kemampuan potensial peserta didik. 10/1/2017
37
3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN, a.l. dalam hal :
Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan; Pemilihan model-model pembelajaran; Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; Penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran. 10/1/2017
38
Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau teknik non tes);
4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI SISTEM EVALUASI antara lain dalam : Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau teknik non tes); Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan perbuatan, serta objektif atau subjektif); Penentuan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi; 10/1/2017
39
E. TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
TEKNIK TES TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU & KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TEKNIK NON TES 10/1/2017
40
1. TEKNIK TES Dilakukan dengan alat yang valid dan reliabel;
Dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu; Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan akademik, bakat, minat, kecerdasan; 10/1/2017
41
2. TEKNIK NON TES Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya kuesioner, pedoman wawancara, pedoman observasi dst; Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai fakta ataupun opini; Teknik non tes terdiri dari : observasi, wawancara, kuesioner, sosiometri, analisis karya, biografi, dst. 10/1/2017
42
Konsep & Prinsip dalam Psikologi Pendidikan
Konsep: mengacu pada karakteristik individu, tingkah laku, proses mental & lingkungan yang terlibat dalam aktivitas pendidikan. Contoh: cognitive ability, student’s learning style, constructivist learning, test reliability, attention, memory, classroom climate Konsep dapat berupa variabel yaitu atribut yang bervariasi antara individu atau kejadian.
43
Konsep & Prinsip dalam Psikologi Pendidikan
Prinsip: mengambarkan hubungan/ korelasi antara 2 variabel Contoh: cognitive ability berkorelasi positif dengan school achievement. Cooperative learning environments improve student attention.
44
Explanation, Prediction & Control
Tujuan akhir dari Psikologi Pendidikan adalah untuk menjelaskan, memprediksi & mengontrol fenomena yang menjadi perhatian. Menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip: To explain menghitung hubungan 2 variabel secara logis, masuk akal. Contoh: Prestasi belajar yang berbeda-beda antara 1 kelas dengan kelas lainnya guru yang mengalokasikan waktu lebih efisien sehingga siswa lebih fokus pada pelajaran yang diberikan sehingga siswa dapat menunjukkan prestasi yang baik.
45
Explanation, Prediction & Control
To predict menetapkan bahwa ada variabel lain yang lebih tepat untuk menjelaskan hubungan antar variabel pada waktu tertentu. Contoh: waktu belajar yang digunakan dapat digunakan untuk memprediksikan prestasi belajar yang dapat dicapai. To control mengubah pengadministrasian suatu variabel sebagai suatu cara untuk mengubah (meningkatkan) nilai/ value variabel yang lain. Contoh: mengubah metode mengajar akan meningkatkan prestasi kelas.
46
Lapangan Pekerjaan Psikolog Pendidikan
* Psikolog pendidikan : membantu memecahkan masalah- masalah dalam proses pendidikan. * Bentuk-bentuk pendidikan : - Dalam bidang pendidikan formal 1. Bimbingan & konseling di : SD, SLTP, SLTA, PT. Pada umumnya memberi layanan : a. Bimbingan pengembangan diri b. Bimbingan akademik
47
c. Konseling akademik d. Bimbingan karir e. Konseling pribadi
2. Membantu dalam bidang kurikulum Tujuan pendidikan Metoda belajar – mengajar Evaluasi hasil belajar
48
3. Seleksi & training untuk guru dan staf - Dalam bidang pendidikan non formal 1. Kursus-kursus teknikal 2. Kursus-kursus pengembangan SDM - Dalam pendidikan informal 1. Parent education
49
Jasa Psikologi di Bidang Pendidikan
Problem solving memberikan pelayanan terhadap keluhan-keluhan/ masalah : Prestasi akademik : Disiplin belajar; tidak membuat tugas atau tugasnya salah. Emosi tidak stabil s.d. mogok sekolah. Keluhan dari orang tua tentang tuntutan terhadap anaknya.
50
Tujuan Pendidikan (Dasar) Aspek intelektual-info Aspek fisik/ motorik
Promoting - Membuat program untuk peningkatan kualitas : Karena persaingan, NEM yang lebih kecil, anak lulusannya tidak bisa diterima di sekolah-sekolah favorit Tujuan Pendidikan (Dasar) Aspek intelektual-info Aspek fisik/ motorik Aspek emosional Aspek sosial Aspek perilaku Pendidikan harus memberikan kemampuan mengolah, menemukan bentuk baru, kreativitas.
51
Profesi Psikolog Pendidikan
Memanfaatkan pengetahuan Psikologi di bidang pendidikan untuk tujuan: Mencegah munculnya masalah (prevention) Memecahkan masalah (problem solving) Meningkatkan kemampuan / potensi (enhancement) Memperbaiki keadaan (amelioration) Behavior modification (intervention) Sifatnya bisa: Konsultatif Pelaksanaan praktek
52
Bantuan Psikologi Pendidikan dapat dilakukan pada:
Tahap sebelum proses pendidikan dilakukan merumuskan tujuan Tahap selama proses pendidikan dilakukan Mengetahui sifat proses belajar Tahap sesudah proses pendidikan dilakukan Evaluasi seluruh komponen
53
Ikuti lanjutan materi berikutnya...
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.