Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Agenda Pendahuluan Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Agenda Pendahuluan Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia"— Transcript presentasi:

0 Model Pembangunan Smart City
Model Pembangunan Smart City Prof. Suhono Harso Supangkat Guru Besar STEI ITB Ketua APIC, Asosiasi Prakrasa Indonesia Cerda 10 Agustus 2017

1 Agenda Pendahuluan Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
Definisi Smart City Smart City dan e-Government Model Smart City Indonesia Perlunya Dewan Smart City Pengukuran Smart City Template Inisiatif Layanan Smart City

2 Smart City Open Innovation Lab
Laboratorium yang melakukan penelitian dan pengembangan terkait persoalan langung dalam kehiduan nyata di perkotaan dan komponennya Wahana pengembangan model ekosistem solusi kehidupan nyata baik di regional dan sektor terkait, Wahana pengembangan platform, teknologi, tata kelola hingga sumber daya manusia untuk kota dan sektor terkait

3 Pendekatan Big Data untuk Perilaku Smart City
Business & Startups Central Government (Ministry) Cloud Infrastructure Smart City Living Open Innovation Lab Citizen Report & Involvement Other University & Research Center (National and International) Sensors Indonesian Cities Government Indonesian Regency Government Provincial Government 10/01/2017 Proposal Presentation

4 Smart City Living Open Innovation lab
10/01/2017 Proposal Presentation

5 Smart City Living Lab 10/01/2017 Proposal Presentation

6

7

8

9 1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

10 Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?
Kota Cerdas? Kota Pintar? Kota Cerdik? Kota Cergas?

11 Pemahaman Istilah Istilah Uraian KBBI Catatan Cerdas
cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagi baik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat;  -- tangkas cerdas cermat; Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyak akal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri; Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandai berdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipu yang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; suka mengakali orang;  -- busuk cerdik buruk;  -- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar;  -- pandai terpelajar; cerdik cendekia; Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --; kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan

12 Tantangan Kota Kompleksitas permasalahan kota berkembang sangat cepat.
Kompleksitas masalah Kompleksitas permasalahan kota berkembang sangat cepat. Solusi-solusi konvensional sering kali tidak dapat mengejar kecepatan pertumbuhan masalah Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota Cerdas) TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan salah satu teknologi yang memiliki potensi inovatif yang tinggi untuk menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan Namun demikian, Smart City tidak identik dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK bukan satu satunya kunci penyelesaian masalah perkotaan. Solusi Inovatif Masalah Kota Solusi Konvensional waktu

13 Definisi Smart City (1) Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.

14 Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas
Kata-kata kunci Peningkatan kualitas hidup Penyediaan Infrastruktur Layanan Kota Solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk mengantisipasi kecepatan pertumbuhan masalah perkotaan Efektif dan efisien Mengelola (penerapan manajemen) Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.

15 Ciri Solusi Kota Cerdas
Ber- kelanjutan Ter-integrasi Inovatif Solusi-solusi dengan pemikiran baru, menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dan memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan Solusi-solusi harus terintegrasi antar lembaga/kementrian/ dinas, terintegrasi vertikal, serta terintegrasi dengan pihak-pihak non-pemerintah Solusi-solusi harus dirancang untuk dijaga keberlanjutannya, tidak hanya menjadi solusi sesaat Integrasi mencakup: Proses Bisnis, Data, Aplikasi, Infrastruktur TIK dan non-TIK

16 Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah (contoh kasus sangat sederhana)
Solusi Konvensional Smart Solution Menambah petugas keamanan yang berkonsekuensi ke biaya Memperkenalkan solusi efektif dan efisien (murah) untuk keamanan rumah sederhana kepada masyarakat

17 Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Solusi Konvensional Smart Solution Membangun sebanyak mungkin Rumah Sakit baru Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medis lainnya Memerlukan waktu, biaya, dan effort yang besar Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS Memanfaatkan e-KTP dan standar rekam medis yang memungkinkan pelayanan terintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium, dan RS Integrasi e-KTP, status social, BPJS untuk pembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintah maupun swasta), laboratorium, serta apotik Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamat selalu uptodate), sehingga dapat dilakukan: Analisis potensi wabah Analisis hubungan lingkungan dengan wabah

18 Rumah Sakit Pemerintah
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan) Bank Asuransi Database Transaksi Layanan Kesehatan & Rekam Medis Database Kependudukan Analitic Center Analisis Potensi Wabah Analisis Kondisi Lingkungan vs Wabah Kelurahan Rumah Sakit Pemerintah Puskesmas Rumah Sakit Swasta Update Online Layanan Kesehatan Cukup Membawa e-KTP Update Tempat Tinggal Apotik Laboratorium * Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan

19 3. Smart City vs E-government

20 SMART CITY & e-GOVERNMENT
Main Objective: Better public services, Better Internal Management in Government Institution Coverage: Government institution Span of control: fully controlled Customer: Citizen Initiatives & Implementation: Government Main Objective: Better City Coverage: The whole City Span of control: not fully controlled by Government Customer: Citizen Initiatives & Implementation: Government and Non-Government

21 Institusi Pemerintah Kota
Smart City dan E-Gov Face to face Services E-GOVERNMENT SMART CITY DINAS or Sector NON- GOV DINAS or Sector NON- GOV Online Services Gov- Services DINAS or Sector NON- GOV Gov-Services IT-Services CITY GOV DISKOM INFO REGULATE Institusi Pemerintah Kota E-Government

22 4. Model Smart City Indonesia

23 Model Kota Cerdas Garuda Smart City Model 2.0 SMART ECONOMY
Domain Cluster Smart Industry Smart Small Business Smart & Creative Startup Smart Tourism Layanan 1 Layanan 2 Smart Maritime Smart Transport Smart Payment & Banking Garuda Smart City Model 2.0 SMART ECONOMY Service Enabler Process Smart Infrastructure & Technology Smart People Smart Energy Smart Water/Air/Land Smart Waste Management Smart Region Management RESOURCES Smart Health Smart Education Smart Government (Public Services) Safe & Secure Smart Generation Smart Governance SMART ENVIRONMENT SMART SOCIETY

24 Model Kota Cerdas SMART ECONOMY SMART SOCIETY Smart People
Domain Cluster Process Hierarchy Smart Industry Smart Small Business Smart & Creative Startup Smart Tourism Layanan 1 Layanan 2 Smart Maritime Smart Transport Smart Payment & Banking Domain Enabler SMART ECONOMY Service Process Cluster Smart Infrastructure & Technology Service Smart People RESOURCES Plan Build Operate Monitor SMART ENVIRONMENT Smart Governance SMART SOCIETY Service Life Cycle

25 Deksripsi Model Kota Cerdas
Improve Quality of Life Layer Deskripsi Resources Sesuatu yang tersedia, dapat digunakan sebagai sumber Enabler Suatu sumber daya, teknik, metoda, perangkat, teknologi, infrastruktur atau apapun yang dapat digunakan sebagai pemungkin untuk membantu melakukan suatu aktivitas Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan dukungan enabler Process: - Smart Social (domain) Smart Economy (domain) Smart Environment (domain) Enabler: - Smart People Smart Governance Smart Infrastructure, Information & Information Related Technology Resources

26 Model Integrasi Untuk Layanan ICT: Adopsi Model Enterprise Architecture
Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkan system sebagai lapisan-lapisan Business, Data, Application,and Infrastructure secara terintegrasi. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity. Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknya yang akan menjaga integrasinya. Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuah SmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersama untuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehingga integrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga. Business Data Application Infrastructure

27 5. Perlunya Dewan Smart City

28 Mengapa Perlu Dewan Smart City
E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusi pemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikota tidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalam rangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota, termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi. Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kunci keberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.

29 Lingkup Pekerjaan DSC Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah, dan masyarakat) Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur) Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx) Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City Catatan DSC tidak meng-eksekusi proyek Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang disesuaikan dengan Program Kerja Smart City

30 Hubungan Berbagai Rencana
Eksekusi RPJx oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap perusahaan RPJx Rencana Perusahaan (Misal: Telkomsel, Rumah Sakit Swasta, dll) sinergi sinergi Rencana Smart City disepakati bersama, Eksekusinya dilakukan masing-masing pelaku sinergi Eksekusi oleh setiap pihak Rencana Pihak-Pihak Lain nya (komunitas)

31 REGULATE (incl. Smart City related)
DEWAN SMART CITY Dewan Smart City NON- GOV Dewan Smart City: Bagaimana men-sinergi-kan semua komponen kota. Catatan: Mensinergikan dengan cara koordinasi dan kesepakatan, karena pemerintah kota tidak memiliki kewenangan control secara penuh. NON- GOV SMART CITY NON- GOV masyarakat Gov-Services GOV Gov-Services REGULATE (incl. Smart City related)

32 6. Pengukuran Kota Cerdas Indonesia

33 Dua Indikator utama Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas Indikator Kualitas Hidup. Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas. Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota (pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien, terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.

34 Model Pengukuran Kota Cerdas
Sumber Daya dan Enabler Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah dimanfaatkan oleh kota? Pengembangan dan Pengelolaan Kota Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota secara efektif dan efisien? Layanan Kota Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan kualitas hidup warga nya? Tingkat Kualitas Hidup Apakah Manajemen efektif & efisien menciptakan layanan yang berkualitas? Apakah layanan efektif & efisien meningkatkan kualitas hidup Apakah seluruh sumber daya dan enabler sudah dimanfaatkan secara efektif dan efisien?

35 Indikator Pengukuran Kota Cerdas
Sumber Daya dan Enabler Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah dimanfaatkan oleh kota? Pengembangan dan Pengelolaan Kota Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota secara efektif dan efisien? Layanan Kota Layanan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan kualitas hidup warga nya? Bagaimana persepsi masyarakat terhadapt layanan kota? Pengukuran Manajemen, Integrasi, dan Keberlanjutan E-Government Strategi dan Rencana SmartCity Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk pemanfaatan Pengelolaan Indeks Kualitas Hidup dan indeks pendukung lain nya Persepsi Masyarakat terhadap Layanan Kota Penilaian khusus untuk masalah umum perkotaan di Indonesia Daftar Sumber Daya Utama Utilisasi Sumber Daya Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk pemanfaatan Sumber Daya Layanan Pemerintah Kota Layanan Kota (non-Pemerintah) Layanan Cerdas & Inovatif

36 Penilaian Kota Cerdas Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas
D. Pengukuran Layanan & Kualitas Hidup Indeks Kualitas Hidup dan indeks pendukung lain nya Persepsi Masyarakat terhadap Layanan Kota Penilaian khusus untuk masalah umum perkotaan di Indonesia B. Pengembangan dan Pengelolaan Kota Manajemen (PDCA), Integrasi, dan Keberlanjutan E-Government Strategi dan Rencana SmartCity C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup Layanan Pemerintah Kota Layanan Kota (non-Pemerintah) Layanan Cerdas & Inovatif A. Sumber Daya Daftar Sumber Daya Utama Utilisasi Sumber Daya Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup Penilaian Kota Cerdas

37 Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)
Ad-hoc Initial Scattered Integrated Smart Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity. Initial Sudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota. Scattered Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatif tersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu ada rencana formal Smart City) Integrated Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi, didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana (formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi Smart Kota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukan improvement program-program SmartCity.

38 Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2)
Perencana Smart City Pelaksana Smart City Dewan SmartCity (mekanisme kolaborasi) Rencana Pemerintah Kota (RPJxD) Rencana Smart City Adhoc Belum ada Ada Tidak ada Initial Pemerintah Kota Scattered Pemerintah Kota + Stake holders lainnya Mungkin sudah ada, tapi belum berjalan secara efektif Ada, belum tentu sejalan dengan Rencana SmartCity Ada, tidak dijamin terintegrasi antar sektor dan tidak dijamin terintegrasi dengan RPJxD Integrated Sudah ada, hanya untuk menyepakati rencana Ada, sesuai (align) dengan Rencana SmartCity Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align) dengan RPJxD Smart Sudah ada, berperan bersama untuk monev dan improvement Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align) dengan RPJxD dan mencantumkan target kinerja yang jelas

39 Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)
Ad-hoc Initial Scattered Integrated Smart Inisiatif formal SmartCity dari pemerintah kota (saja) Melibatkan pihak-pihak non pemerintah sbg komponen kota Solusi yang terintegrasi lintas sektor, Ada Dewan SmartCity, Rencana SmartCity yang align dengan RJPxD Monitoring, Evaluasi, Continues Improvement

40 7. Template Inisiatif Layanan Smart City

41 Solusi Solusi Smart City
Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework), rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)

42 SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)
SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE Key Players Key Activities Value Prepositions Customer Segments Service Measurement Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatif tersebut Aktivitas-aktivitas utama dalam inisiatif tersebut Value apa yang ditawarkan dari inisiatif tersebut Daftar customer, misal: warga kota, pendatang domestik, pendatang asing, pengusaha, dsb Cara mengukur layanan, dan batas atau kriteria layanan dapat dikatakan baik Customer Relationships Bagaimana strategi berinteraksi dengan customer (lihat Customer Segment) Key Resources Quality of Life Indicators Diagram ini mungkin perlu dilengkapi dengan: Gambar sistem Model Bisnis Penjelasan tambahan dari tiap komponen diagram/canvas ini Sumber daya utama (kunci) yang diperlukan agar inisiatif tersebut dapat berjalan Government Roles Channels Daftar indikator yang diharapkan akan diperbaiki, cara mengukurnya Peran yang harus dijalankan oleh pemerintah, misalnya membuat peraturan, sosialisasi, dsb Channel-channel yang digunakan untuk hubungan dengan customer (lihat Customer relationship) Cost & Structures Investors Revenue Streams Revenue Streams Sustainability Strategy Sumber biaya. Pemerintah? Swasta? Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) Biaya Survey Untuk Data Awal; (2) Biaya Pengembangan; (3) Biaya Operasional; (4) Biaya Sosialisasi Iklan Jika ada keuntungan, jelaskan disini. Bagaimana strategi untuk menjamin bahwa inisiatif ini akan berlanjut terus? SDM? Biaya operasional?

43 Acknowledgement & Intelectual Property Right
Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusi internal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutama para pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB. Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengan tetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya. Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta, sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konsep tersebut. Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikan publikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karya ilmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.

44 Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas
Didukung oleh Smart City & Community Innovation Center Institut Teknologi Bandung


Download ppt "Agenda Pendahuluan Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google