Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
kolonialisme bangsa eropa
Oleh Ulya fuhaidah
2
Periode kolonialisme VOC (1610-1799)
Pemerintah Perancis Belanda ( ) Pemerintahan Inggris ( ) Pemerintahan Belanda II ( ): Peritode Tanam Paksa Periode Economi Liberal Periode Politik Etis
3
Zaman pelayaran liar (wildevaart)
Perusahaan ekspedisi Belanda saling berlomba dan bersaing memperoleh rempah- rempah Pada 1598 berlayar 22 kapal milk Perusahaan yang berbeda.14 di antaranya akhirnya kembali Jacob van Neck yang berhasil mencapai Maluku pada Maret 1599. Pada kapal mereka berhasil memperoleh keuntungan 400% Maka pada 1601 diberangkatkan 14 ekspedisi yang barbeda ke Maluku dengan target laba yang besar.
4
a. Lahirnya voc (vereenigde oost indische compagnies)
Persaingan Para pedagang rempah menyebabkan kenaikan harga dan merosotnya keuntungan Pada 1598 parlemen Belanda (Staten General) mengajukan usulan supaya perseroan yang bersaing itu membentuk sebuah wadah Perserikatan Maskapai Hindia Timur Pada Maret 1602 perseroan itu kemudian membentuk VOC
5
Kepengurusan voc Kepentingan dalam VOC mewakili 6 wilayah di negeri Belanda Setiap wilayah mempunyai sejumlah director yang telah disetujui berjumlah 17 yang disebut Heeren XVII Amsterdam memiliki peran besar dengan memiliki wakil yakni 8 director. Markas besar VOC juga di Amsterdam
6
Hak istimewa VOC Hak monopoli Mendaftar personal atas sumpah setia
Melakukan peperangan Membangun benteng Mengadakan perjanjian di seluruh Asia Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
7
Gubernur genderal VOC Pada awalnya segala urusan VOC dipegang oleh Heeren XVII, namun jarak yang jauh dg Amsterdam mempersulit komunikasi Sejak 1610 kegiatan VOC di Asia ditentukan oleh Gubernur Jenderal yang berkantor di nusantara
8
Gouverneurs-generaal VOC
Pieter Both Gerard Reynst Laurens Reaal Jan Pieterszoon Coen Pieter Carpentier Jan Pieterszoon Coen Jacques Specx Hendrik Brouwer Antonio van Diemen Cornelis van der Lijn Carel Reyniersz Joan Maetsuycker Rijcklof van Goens Cornelis Speelman Johannes Camphuys Willem van Outhoorn Joan van Hoorn Abraham van Riebeeck Christoffel van Swoll Hendrick Zwaardecroon Mattheus de Haan Diederik Durven Dirk van Cloon Abraham Patras Adriaan Valckenier Johannes Thedens (waarnemend) Gustaaf Willem Baron van Imhoff Jacob Mossel Petrus Albertus van der Parra Jeremias van Riemsdijk Reinier de Klerk Willem Arnold Alting
9
Kemunduran voc Persaingan dagang dari bangsa Perancis dan Inggris
Perdagangan gelap yang merugikan perdagangan VOC Pegawai VOC banyak melakukan kecurangan dan korupsi Anggaran belanja yang sangat besar untuk membayar gaji tentara 1799 akhirnya VOC dibubarkan dengan saldo kerugian 134,7 juta gulden
10
b. Masa kekuasaan perancis belanda
Pieter Gerardus van Overstraten Johannes Siberg (in 1801 waarnemend) Albertus Henricus Wiese Herman Willem Daendels 1811 Jan Willem Janssens
11
Sistem pemerintahan herman willems daendles
Membuat jalan raya Anyer-Panarukan (kerja paksa) Mendirikan benteng pertahanan Membangun angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya Mengeluarkan mata uang kertas Menjual tanah-tanah kepada swasta
12
KEBIJAKAN DAENDLES DI BIDANG PEMERINTAHAN
Membentuk secretariat negara Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welteredden Membagi Pulau Jawa menjadi 9 wilayah Membangun kantor-kantor pengadilan Membatasi kekuasaan raja -raja
13
c. Masa kekuasaan inggris (1811-1816)
1811 Lord Minto (gouverneur-generaal van Brits-Indië) Thomas Stamford Raffles (luitenant-gouverneur) 1816 John Fendall (luitenant-gouverneur)
14
Sistem pemerintahan Thomas Stamford rafless
Rafles memperkenalkan system pajak tanah atau system sewa tanah dengan prinsip berikut: Segala bentuk penyerahan wajib dan tanam paksa dihapuskan Peranan bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan dijadikan sebagai bagian birokrasi Inggris Para petani yang menggarap sawah dianggap sebagai penyewa yang wajib membayar sewa tanah
15
Bidang ilmu pengetahuan
Menulis buku History of Java Merintis Kebun Raya Bogor
16
d. Periode Nederlandsch Indie Benoemd door de Nederlandse overheid:
G.A.G.Ph. Baron van der Capellen L.P.J. Burggraaf du Bus de Gisignies (comm.-generaal) J. Graaf van den Bosch (comm.generaal ) J.C. Baud (aanvankelijk waarnemend) D.J. de Eerens C.S.W. Graaf van Hogendorp (waarnemend) P. Merkus (waarnemend tot 1843) J.C. Reynst (waarnemend) J.J. Rochussen A.J. Duymaer van Twist C.F. Pahud 1861 A. Prins (waarnemend) L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele 1866 A. Prins (waarnemend) P.Mijer J. Loudon J.W. van Lansberge F. ‘s Jacob O. van Rees C. Pijnacker Hordijk C.H.A. van der Wijck W. Rooseboom J.B. van Heutsz A.F.W. Idenburg J.P. Graaf van Limburg Stirum D. Fock jhr. A.C.D. de Graeff jhr. B.C. de Jonge jhr. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ( Japans gevangene – tawanan Jepang) 1942 en H.J. van Mook (luitenant-gouverneur-generaal) L.J.M. Beel (Hoge Vertegenwoordiger van de Kroon) 1949 A.H.J. Lovink (Hoge Vertegenwoordiger van de Kroon) *waarnemend = pengganti – sementara
17
Kebijakan tanam paksa (Culture steelsel)
Latar Belakang Culture Steelsel Perang masa Napoleon Perang kemerdekaan Belgia Perang Diponegoro Kas Negara kosong sedangkan Hutang banyak
18
Aturan tanam paksa Persetujuan agar penduduk menanami sebagian tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor ke Europa Luas Tanah yang disediakan tidak lebih dari seperlima Masa tanam tidak melebihi masa tanam padi Tanah yg disediakan bebas dari pajak Hasil panen diserahkan kepada pemerintah Hindia.jika harganya melebihi pajak akan dikembalikan kepada rakyat.
19
Dampak tanam paksa Kemiskinan Pajak yang memberatkan rakyat
Kegagalan panen padi Kelaparan dan kematian
20
System economic liberal (1870-1900)
Latar Belakang : 1. Tanam paksa hanya menguntungkan pemerintah Belanda 2. Berkembangnya Paham liberalism 3. Kemenangan partai liberal dalam Parlemen Belanda 4. Adanya traktat Sumatra yang mengizinkan Perusahaan swasta berinvestasi di indonesia
21
Pelaksanaan economic liberal
Indische comptabiliteit wet Sucker wet Agrarische wet Agrarian besluit
22
Politik etis C.th. Van deventer menulis sebuah artikel “een eereschuld” di dalam majalah de gips yang menganggap bahwa bangsa Belanda berutang atas pengerukan kekayaan. Utang ini harus dibayar dengan memberikan prioritas utama kepentingan rakyat jajahan Ratu Wilhelmina mengumumkan suatu penyelidikan tentang kesejahteraan masyarakat Jawa Alexander WF Idenburg kemudian menjadi menteri urusan Negara jajahan sekaligus gubernur jenderal
23
Isi politic etis Pengairan Pendidikan Perpindahan penduduk
24
Kebijakan pendidikan Snouck Hurgronje dan JH Abendanon mendukung pendekatan yg bersifat elitis yakni pendidikan bergaya Europa dg Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar yang dapat mengambil alih banyan pekerjaan yang ditangani para pegawai pemerintah kebangsaan Belanda. Idenberg dan gubernur general van Heutsz mendukung pendidikan mendasar dan praktis dengan Bahasa Daerah sebagai Bahasa pengantar bagi golongan bawah
25
Jenjang pendidikan HIS MULO (Meer uitgebreid lager oderwijs ) 1914
AMS (Algemeene midlebar Schoen) 1919 HBS (hoogere burgerschool) OSVIA STOVIA Technische Hoogeschool (1920) Sekolah Rakyat
26
DAMPAK POSITIF KOLONIALISME TERHADAP BANGSA INDONESIA
Pembangunan benteng dan pelabuhan Berdirinya pusat industry Dibangun sarana jalan raya Dibangun sekolah-sekolah
27
DAMPAK negatif Mayoritas rakyat mengalami ketertindasan secara social, ekonomi, dan politik.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.