Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (Glycine max (L) Merril)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (Glycine max (L) Merril)"— Transcript presentasi:

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (Glycine max (L) Merril)
Prospek Buah Pinang (Areca catechu L.) sebagai Nematisida Botani pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril) BIDANG KEGIATAN : PKM Penelitian Diusulkan oleh: Ketua Kelompok : Lutfi Afifah A (2007) Anggota Kelompok : Triayastuti P. Ningrum A (2007) Veronica T. A. Simanjuntak A (2007) Mey Fitriyani A (2007) Adnan Najira A (2008) Pembimbing: Dr Ir Abdul Muin Adnan, MS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

2 Latar Belakang Kedelai (G. max) komoditas pangan yang sangat penting bagi 208 juta penduduk Indonesia 2

3 Permintaan kedelai terus naik
Produktivitas dalam negeri tidak dapat mengimbangi Harga naik di atas kewajaran IMPOR

4 Produktivitas kedelai di Indonesia

5 Sehingga

6 Ketergantungan impor kedelai di Indonesia
Ketergantungan impor kedelai lebih tinggi dibanding Komoditas pangan lainnya (Departemen Pertanian, 2007)

7 Masalah yang dihadapi dalam produksi kedelai
Gangguan hama dan penyakit atau organisme pengganggu tanaman (OPT) yang hingga saat ini masih menjadi kendala utama dalam peningkatan produksi kedelai (Tengkano dan Soehardjan 1985; Shepard et al. 1997; Baliadi et al. 2008). Nematoda Parasit Tumbuhan (NPA) Meloidogyne spp.

8 Contoh Kasus Di Florida kehilangan hasil akibat serangan
M. incognita mencapai 90% (Kinloch, 1974) Mass (1990) beberapa contoh perakaran kedelai di Madura ditemukan NPA dalam jumlah yang cukup besar yaitu berkisar individu dalam tiap 10 gram akar. Pengendalian secara alami Menekan nematisida Sintetik

9 Rumusan Masalah Produksi kedelai akibat nematoda Budidaya kedelai perlu agens pengendali alternatif tanpa bahan kimia sintetik Perlu dikembangkan lebih lanjut pemanfaatan filtrat buah Pinang

10 Obat cacingan pada manusia dan ternak
Pinang Obat cacingan pada manusia dan ternak Pengendalian nematoda secara tradisional pada tanaman kopi di berbagai daerah

11 Metode Skema metode percobaan pemanfaatkan buah pinang
Pembuatan sumber inokulum M. incognita (hasil biakan murni pada tanaman kedelai di rumah kaca) Pembuatan filtrat buah, biji dan sabut pinang Uji orientasi filtrat pinang konsentrasi 100 g/l pada benih kedelai dalam cup plastik Uji fitotoksisitas filtrat pinang pada benih kedelai Keefektifan filtrat pinang untuk pengendalian M. incognita pada tanaman kedelai Uji in vitro filtrat pinang pada suspensi L2 dalam botol film Uji in vivo filtrat pinang pada benih kedelai yang sudah diinfestasi 498 L2 M. incognita di laboratorium Uji in vivo filtrat pinang pada tanaman kedelai yang sudah diinfestasi 1000 L2 M. incognita di rumah kaca Skema metode percobaan pemanfaatkan buah pinang (A. catechu) sebagai nematisida botani pada tanaman kedelai (G. Max).

12 METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
laboratorium Nematologi Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor TEMPAT Uji orientasi uji in vitro uji in vivo skala lab dan penyiapan semua bahan penelitian Rumah kaca yang dibuat di lahan milik petani di Kampung Gunung Leutik, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Bogor. uji keefektifan filtrat buah pinang (uji in vivo) Tinggi tempat percobaan ini sekitar 250 m dari permukaan laut

13 Metode Perawatan Tanaman 1. Pembuatan sumber inokulum a) b)
Disiramkan Pada polybag yang berisi tanah Tanah pada polybag b) Aerator 2x24 jam Pengamatan di mikroskop Dipotong+ dicuci +air Saringan mesh Pacar air

14 2. Pembuatan ekstrak pinang
Pisahkan buah (biji+sabut) Pisahkan biji Pisahkan sabut Pinang Keringkan dan diblender Pemotongan Penggilingan Penggilingan Serbuk biji

15 Cup berisi tanah+ditanam benih (satu perlakuan tiga ulangan)
3. Uji orientasi a. Penyiapan media tanam b. Penyiapan filtrat 100 g/l Sterilisasi tanah Ditambah Aquades 1liter Takar cup+ Ukur kapasitas lapang Menimbang Pinang 100g Biji Sabut Buah Saring+ Takar sesuai kapasitas lapang Kontrol Cup berisi tanah+ditanam benih (satu perlakuan tiga ulangan) Diendapkan

16 4. Uji in Vitro Pacar air Ambil 1 ml dan hitung berapa nematoda
Diamati setelah 24 jam Jumlah nematoda yang mati Ekstraksi 2x24 jam 5ml campuran Seri enceran pinang POLO PC didapatkan LC90 (x) @ 4ml filtrat pinang @ perlakuan 3 ulangan Sabut pada konsentrasi 1,25 g/l; 2,5g/l; 5g/l;7,5g/l Buah pada konsentrasi 1,25 g/l; 2,5g/l; 5g/l;7,5g/l Biji pada konsentrasi 1,25 g/l; 2,5g/l; 5g/l;7,5g/l dan kontrol (buah, biji, dan sabut)

17 5. Uji in Vivo di laboratorium
unit Nematoda 500 ekor (1ml 100 nematoda) sehingga butuh 5ml filtrat buah, biji dan sabut pinang pada Konsentrasi 1,5x, x, dan 0,5x 200ml Tanah steril dalam cup Perlakuan : - Buah pada konsentrasi 1,5x - Buah pada konsentrasi x - Buah pada konsentrasi 0,5x - Biji pada konsentrasi 1,5x - Biji pada konsentrasi x - Biji pada konsentrasi 0,5x - Sabut pada konsentrasi 1,5x - Sabut pada konsentrasi x - Sabut pada konsentrasi 0,5x - Tanaman sehat - Nematisida sintetis - Kontrol 4 minggu Diamati bobot akar, tajuk, tanaman, jumlah puru

18 6. Uji in Vivo di rumah kaca
(Uji efektivitas) Perlakuan sama dengan uji in Vivo di laboratorium ( unit) Setelah 1 minggu Tanah pada polybag Benih ditanam (3 benih) per polybag Pupuk NPK + inokulasi Rhizobium Aplikasi Setelah 2 minggu Nematoda 250 ekor/polybag

19 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Orientasi
Berdasarkan uji orientasi yang dilakukan terhadap benih kedelai menggunakan berbagai filtrat buah, biji dan sabut pinang pada konsentrasi 100g/l didapatkan hasil berupa Rata-rata bobot tanaman kedelai (g/tanaman) setelah 1 MST (Minggu Setelah Tanam) Kontrol Biji Buah Sabut 0,750g/tanaman 0,678g/tanaman 0,732g/tanaman 0,813g/tanaman Dari data rata-rata bobot tanaman yang diperoleh dengan pengujian menggunakan berbagai filtrat buah, biji dan sabut pinang pada konsentrasi tinggi (100g/l) tanaman kedelai tidak bersifat fitotoksik maka pada konsentrasi lebih rendah tidak akan bersifat fitotoksik pula sehingga uji fitotoksik tidak dilakukan.

20 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji in vitro
Perlakuan (g/l) Pengamatan 24 jam LC90 (g/l) Jumlah nematoda yang hidup dalam 5ml campuran (ekor) Jumlah nematoda yang hidup dalam 5ml campuran (ekor) Biji 1,25 40 45 2,5 30 55 9,57 5 15 70 7,5 10 75 Sabut 68 22 25 60 13,53 Buah 50 35 9,75 80 Kontrol LC90 didapatkan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program POLO PC. Hasil perhitungan LC90 selanjutnya digunakan untuk menentukan konsentrasi uji pada pengujian selanjutnya.

21 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji in vivo skala lab
Uji in vivo pada skala laboratorium telah dilakukan di laboratorium Nematoda Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Pengujian baru dilaksanakan selama satu minggu sehingga data belum dapat disajikan dalam laporan ini. Parameter yang diamati adalah bobot akar, bobot tajuk, bobot keseluruhan tanaman dan jumlah puru. Pengamatan akan selesai pada tanggal 14 Mei 2010

22 Uji in vivo di rumah kaca
Tabel pengamatan bobot akar, jumlah puru, dan populasi nematoda Perlakuan Bobot akar (g/tanaman) Jumlah puru/tanaman Populasi nematoda/ 5l tanah (ekor) NS 0,61c 8,8b 315,3c Kontrol 1,41ab 9,4ab 296c Biji 1.5 x 0,6961c 4,9c 362,7c Biji x 0,97bc 8,3b 1175,3b Biji 0.5 x 0,98ab 8,2b 446,3c Sabut 1.5 x 0,88c 4c 422,7c Sabut x 1,55a 4,4c 2916a Sabut 0.5 x 0,79c 150c Buah 1.5 x 0,83c 3,5c 40,7c Buah x 11,5a 366,3c Buah 0.5 x 0,56c 4,8c 425,3c T. sehat 0,69c 0d 0c Angka sekolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%

23 Tabel 3 pengamatan IS, dan RF pada uji in vivo di rumah kaca .
Perlakuan IS RF NS 15,276a 1,261c Kontrol 6,939cde 1,184c Biji 1.5 x 7,227dc 1,451c Biji x 8,595bc 4,701b Biji 0.5 x 10,352bc 2,572bc Sabut 1.5 x 4,382de 1,691c Sabut x 3,029ef 11,663a Sabut 0.5 x 11,664ab 0,6c Buah 1.5 x 4,086de 0,163c Buah x 14,728a 1,465c Buah 0.5 x 8,484bc 1,701c T. sehat 0f 0c Angka sekolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%

24 PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
Perizinan, sewa-menyewa dll sampai saat ini berlangsung lancar. Administratif ketika sabut pinang sebagai bahan nematisida botani yang akan di uji tidak dapat dihaluskan dengan menggunakan blender- Seafast center Teknis kegiatan yang dilakukan terkadang tidak dapat dihadiri oleh seluruh anggota tim karena terdapat perbedaan jadwal dan kesibukan  pembagian tugas agar pelaksanaan kegiatan berlangsung efektif dan efisien. Organisasi pelaksanaan kurangnya dana untuk kegiatan pada awal pelaksanaan karena pemberian dana yang dilakukan secara bertahap  iuran dana oleh masing-masing anggota tim dan pinjaman dari dosen pembimbing. Setelah pemberiaan dana tahap kedua tidak ada masalah. Keuangan

25 Denah percobaan uji in vivo di rumah kaca
Keterangan: 1. Tanaman sehat 2. Kontrol 3. Nematoda sintesis 4. Buah 1.5 x 5.Buah x 6. Buah 0.5 x 7. Biji 1.5 x 8. Biji x 9..Biji 0.5 x 10. Sabut 1.5 x 11. Sabut x 12.Sabut 0.5 x 7 8 S T B U Biru: Ulangan unit Hijau: Ulangan unit Kuning: Ulangan unit Sumber Inokulum M. incognita

26 Peta Lokasi Rumah kaca IPB

27 Gambar 1 rumah kaca di desa Benteng, Ciampea, Bogor
Dokumentasi Kegiatan Gambar 1 rumah kaca di desa Benteng, Ciampea, Bogor

28 Gambar 2 persiapan media penanaman pada uji In vitro

29 Gambar 3 percobaan In vivo di laboratorium

30 Gambar 4 pemisahan tanaman dengan media tanah (di rumah kaca)

31 Gambar 5 percobaan In vivo rumah kaca

32 Gambar 6 hasil pemisahan bahan tanaman dan media tanah

33 Gambar 7 penimbangan bobot tajuk, bobot akar, serta jumlah puru/tanaman

34 Gambar 8 nematoda yang teramati hasil ekstraksi tanah
pada uji In vivo di Rumah kaca

35 Anggaran Biaya Penelitian Januari-Mei 2010
No Jenis Pengeluaran Jumlah (unit) Harga satuan (Rp) Jumlah harga (Rp) Tanggal Pembuatan rumah plastik (rumah kaca) 1. Bambu satuan batang 50 7000 350000 11 Januari 2010 2. Paku satuan kg 3 14000 42000 3. Tali ijuk satuan gulung (rol) 10 12000 120000 4. Plastik filter uv satuan m2 100 10000 5. Bata merah satuan buah 200 400 80000 6. Pasir satuan m3 0.5 60000 7. Semen satuan zak `a 50 kg 2 55000 110000 8. Pita karet ban satuan gulung (rol) 20000 200000

36 No Jenis Pengeluaran Jumlah (unit) Harga satuan (Rp) Jumlah harga (Rp)
Tanggal B.  Biaya pelaksanaan penelitian 9. Sewa lahan (m2) dan upah perawatan tanaman 1 30 Januari -Mei2010 1.0 Upah pembuatan rumah kaca (HOK) 12 30000 360000 11-15 Januari 2010 11. Sterilisasi tanah 8 50000 400000 8 Februari 2010 12. Upah pengambilan tanah dan menggiling pinang 4 17000 68000 29 Januari 2010 13. Pembantu laboratorim (minggu) 100000 30 Januari- 28 Februari 2010 C. Biaya Transportasi dan kosumsi 14. Transportasi dan konsumsi 621900 29 Januari- 3Mei 2010

37 No Jenis Pengeluaran Jumlah (unit) Harga satuan (Rp) Jumlah harga (Rp)
Tanggal D. Bahan Penunjang PKM 15. Buah pinang satuan kg 10 15000 150000 11 Januari 2010 16. Benih kedelai satuan kg 1 25000 85000 8 Februari 2010 17. Aquades 12 liter 12 1500 18000 11 Februari 2010 dan 28 April 2010 18. Jerigen 2 7000 14000 11 Februari 2010 19. Nematisida sistesis 1 pak 23000 15 Februari 2010 20. Pupuk NPK 2 kg 6000 12000 14 Maret 2010 E.  Peralatan Penunjang PKM 21. Blender 115000 22. Polibag 5 pak 5 10000 50000

38 No Jenis Pengeluaran Jumlah (unit) Harga satuan (Rp) Jumlah harga (Rp)
Tanggal 23. Label 3 pak 3 3500 10500 19 Februari 2010 24. Toples 2 4000 8000 13 Februari 2010 25. Tissue dan plastik 10 12400 124000 13 februari 2010 26. Cangkir plastik satuan buah 100 500 50000 10 Februari 2010 27. Nampan plastik satuan buah 5000 23 Maret 2010 28. Gelas aqua 3 pak 6000 18000 29. Gunting 1 18 April 2010 30. Lem 7000 31. Lain-lain 519600 11 Januari- Mei 2010 F. Dokumentasi 32. Sewa kamera, cetak foto, dan print 400000 11 Januari-Mei 2010 Total Pengeluaran

39 Terima Kasih


Download ppt "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (Glycine max (L) Merril)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google