Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVeronika Cahyadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Oleh: Ir. H. Ismunandar, MT (Bupati Kutai Timur)
BAHAN PRESENTASI UNTUK ANUGERAH KEBUDAYAAN DAN PENGHARGAAN MAESTRO SENI TRADISI KATEGORI PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 Kabupaten Kutai Timur Oleh: Ir. H. Ismunandar, MT (Bupati Kutai Timur)
2
ARTI DAN MAKNA LAMBANG Simbol warna-warni pada lambang daerah Kabupaten Kutai Timur adalah: 1. Warna Hijau Kemakmuran, Kesuburan 2. Warna Kuning Emas Keluhuran, Keagungan 3. Warna Kuning Kejayaan 4. Warna Merah Keberanian 5. Warna Putih Kesucian 6. Warna Hitam Kesungguhan
3
1 Perisai Bersudut Lima : Melambangkan alat pelindung untuk menggapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila. 2 Bintang Bersudut Lima : Melambangkan Ketuhanan dan Pancasila sebagai Falsafah Negara Republik Indonesia. 3 Rantai : Melambangkan pemersatu antara seluruh aparatur dan masyarakat Kabupaten Kutai Timur. 4 Dua Belas Buah Kapas : Melambangkan tanggal 12 yang merupakan Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur. 5 Sepuluh buah Gigi Roda Pabrik : Melambangkan bulan Oktober yang menjadi bulan penetapan Kabupaten Kutai Timur.
4
Lima buah Api Menyala Melambangkan lima kecamatan yang merupakan Cikal Bakal Kabupaten Kutai Timur Tiga Lembar Daun Mengandung arti bahwa Kabupaten Kutai Timur adalah daerah yang subur. Setumpuk Bahan Tambang Melambangkan Kandungan Bahan Tambang di Kabupaten Kutai Timur sangat berlimpah. Matahari Terbit Mengandung arti Kabupaten Kutai Timur merupakan daerah yang cerah unruk masa yang akan datang. Sembilan butir padi pada tangkai kiri dan kanan Melambangkan Tahun 1999 tahun Penetapan Kabupaten Kutai Timur. Kelian, Tombak, dan Mandau Melambangkan masyarakat Kabupaten Kutai Timur siap melaksanakan dan mengamankan pembangunan Kabupaten Kutai Timur. Kalimat “TUAH BUMI UNTUNG BENUA” Memiliki arti “Bumi/daerah Kabupaten Kutai Timur memiliki Tuah dan sekaligus membawa keberuntungan bagi Kabupaten Kutai Timur”.
5
VISI Visi Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Kutai Timur Tahun “Terwujudnya Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing dan Bertumpu pada Pemanfaatan Sumber Daya Lokal Menuju Kemandirian Daerah”. Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun “Terwujudnya Kemandirian Kutai Timur Melalui Pembangunan Agribisnis dan Agroindustri”
6
MISI Misi Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006-2025
Mewujudkan kehidupan masyarakat/SDM yang berkualitas yang ditandai oleh meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pemenuhan kebutuhan dasar; Mewujudkan perbaikan sistem pemerintahahan, pelaksanaan pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat yang berbudaya, berkeadilan, berwawasan kebangsaan dan berbasis pengetahuan; Mewujudkan pengembangan wilayah dalam konteks kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal dalam rangka mengurangi disparitas antar-wilayah dan sektor pembangunan; Memberdayakan seluruh kekuatan ekonomi daerah terutama sektor ‘economic base’ yaitu sektor pertanian dan industri pengolahan hasilnya serta bertumpu pada masyarakat dengan memiliki standar kompetensi pasar/daya saing; Mewujudkan sistem dan iklim daerah yang aman dan demokratis berdasarkan nilai-nilai budaya lokal serta keterampilan dan menguasai iptek.
7
MISI Misi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, kridibel dan berorientasi pada pelayanan publik. Meningkatkan pengelolaan ruang untuk mewujudkan kualitas Lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan nyaman bagi kehidupan manusia; Meningkatkan infrastruktur dasar yang berkualitas secara merata; Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pembangunan agribisnis dan agroindustri; Meningkatkan kualitas SDM yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
8
Selayang Pandang Kabupaten Kutai Timur
Sebelumnya Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan ibukota Sangatta adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai, berdasar Undang-Undang Nomor 47 tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dan Kota Bontang (Lembaran Negara tahun Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3896), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2000, tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 47 tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dan Kota Bontang (Lembaran Negara tahun 2000 nomor 74, Tambahan Lembaran Negara nomor 3962).
9
Selayang Pandang Kabupaten Kutai Timur
Bersama Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Nunukan serta Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur pun diresmikan di Jakarta oleh ad interim Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Feisal Tanjung pada 12 Oktober 1999. Kutai Kartanegara Nunukan Kutai Barat Bontang
10
Berikutnya, oleh Gubernur Kalimantan Timur, H Suwarna Abdul Fattah atas nama Mendagri pada tanggal 28 Oktober 1999 meresmikan kembali pemekaran wilayah baru, Kabupaten Kutai Timur dengan pusat perkantorannya di Bukit Pelangi dengan Bupati pertamanya, Drs. H. Awang Faroek Ishak, MSi kala itu Sehingga di setiap tanggal 12 Oktober dirayakan sebagai ulang tahun Kabupaten Kutai Timur, namun belum ditentukan tanggal berapa dan bulan berapa serta tahun berapa ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta lahir.
11
Wilayah Kabupaten Kutai Timur
Secara administratif Kabupaten Kutai Timur dibagi atas 18 kecamatan yakni Batu Ampar, Bangalon, Busang, Kaliorang, Karangan, Kaubun, Kongbeng, Long Mesangat, Muara Ancalong, Muara Bengkal, Muara Wahau, Rantau Pulung, Sandaran, Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Sangkulirang, Telen dan Teluk Pandan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ,50 km²[3] atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak jiwa dengan kepadatan 7,1 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 4,08% setiap tahun dan jumlah rumah tangga sebanyak KK
12
Luas Wilayah Kutai Timur
13
Penduduk Kutai Timur Sebaran penduduk tidak merata, Kecamatan Sangatta
Utara merupakan kecamatan mempunyai jumlah penduduk terbanyak. Prosentase jumlah penduduk di kecamatan ini mencapai 25,80% dari total jumlah penduduk Kutai Timur. Penduduk yang paling sedikit ada di Kecamatan Long Mesangat yang hanya dihuni jiwa atau 1,73% yang tersebar 7 desa. Hal ini bisa dimaklumi karena pertumbuhan penduduk Kutai Timur terpusat di kawasan industri dan perkebunan. Penduduk Kutai Timur
14
GEOGRAFI Geografi Batas-Batas Wilayah
Dengan luas wilayah ,50 km², Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS -1°52'39" LU. Batas-Batas Wilayah Utara - Kabupaten Berau Selatan - Kabupaten Kutai Kartanegara & Bontang Barat - Kabupaten Kutai Kartanegara Timur - Selat Makasar
15
TOPOGRAFI Kutai Timur memiliki keadaan topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas ha, lereng bergelombang (1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi batubara 5,35 miliar ton.
16
Potensi Kutai Timur Kutai Timur mempunyai posisi strategis yang terletak di antara poros Tanjung Selor-Tanjung Redeb-Samarinda-Balikpapan-Kalsel dan Kalteng (poros Trans Kalimantan), Kawasan Pertumbuhan Segitiga Emas (Bontang-Sangatta, Muara Wahau dan Sangkulirang), Poros Perumbuhan Kapet Sasamba (Samarinda, Samboja dan Balikpapan). Di Kutai Timur juga terdapat proyek prestisius KEK Maloy. Kutai Timur memiliki potensi fisik dan SDA yakni lahan, hutan, laut, pesisir, migas, mineral, geologi dan hidrologi. Daerah ini juga mempunyai potensi ekonomi di bidang agribisnis dan argoindustri. Sedang potensi budaya dan pariwisata terletak pada wisata bahari, seni budaya lokal dan konservasi alam. Semua potensi tersebut ditunjang dengan SDM yang mumpuni dan mempunyai etos kerja yang tinggi.
17
VISI DAN MISI PEMBINAAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KUTAI TIMUR 2017-2021
“Pelestarian seni dan budaya dengan menjaga eksistensi SDM Seni Budaya dan Kearifan Lokal” Meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan seni budaya; Melestarikan Seni Budaya Lokal; Melestarikan Benda, Sejarah, Situs dan Cagar Budaya. VISI MISI
18
KEBIJAKAN STRATEGIS DALAM MEREALISASI VISI DAN MISI KEBUDAYAAN KUTAI TIMUR
Guna merealisasi Visi dan Misi Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur dilaksanakan langkah strategis dengan membentuk Dinas Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 26 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah.
19
Sebagai tindak lanjut dari Perda dan Peraturan Bupati tersebut serta melaksanakan visi dan misi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur, Dinas Kebudayaan memiliki empat bidang dan satu sekretariat, yang terdiri dari: 1 2 Bidang Pelestarian cagar Budaya Bidang Sejarah 5 Sekretariat Bidang Kesenian Tradisi dan Perfilman Bidang Pengembangan Budaya 3 4
20
Kesenian Kutai Timur Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga membentuk Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur. Dewan Kesenian ini berfungsi sebagai mitra Pemkab Kutim untuk memberikan masukan dalam kerangka pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya tradisi dan modern. Selain Dewan Kesenian, di daerah ini juga berdiri Lembaga Pembinaan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kutai Timur (LPKDKKT). Lembaga ini banyak berkiprah di seni tari tradisi dan kerap diundang pentas di dalam dan luar negeri. Di samping Dewan Kesenian, Pemkab Kutim juga mendukung dan membina organisasi dan paguyuban seni budaya dari berbagai etnis yang ada di Kutai Timur dalam bentuk pembinaan dan bimbingan teknis organisasi dan berkesenian. Di samping itu, Pemkab juga memberikan bantuan peralatan kesenian kepada organisasi atau paguyuban yang telah eksis dalam pelestarian dan pembinaan kesenian.
21
POTENSI KEBUDAYAAN TRADISI Kabupaten Kutai Timur memiliki beberapa pilar kebudayaan, yakni Kebudayaan Pedalaman dan Kebudayaan Pesisir dari etnis asli Kutai Timur, kebudayaan berlatar agama serta kebudayaan etnis pendatang. Kebudayaan Pedalaman Kebudayaan Pedalaman tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat etnis Dayak. Seni Tari Tari Perang, Tari Enggang, Tari Berburu dan Tari Gantar. Upacara/Ritual Pesta Adat Lomplai, Hudoq dan Belian Seni Sastra Bememang dan cerita rakyat Seni Rupa/Kriya Ukiran dan rumah adat (lamin), mandau, tombak dan talabang Seni Musik Sampe, Gong, kelentangan, kulintang, suling dewa dan gendang Hudoq
22
Kebudayaan Pesisir Tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Kutai dan Banjar. Seni Tari : Tari Jepen Seni Musik : Tingkilan Seni Sastra : Tarsul, madihin dan pantun Seni Teater : Mamanda Upacara :Pesta Adat Pelas Benua, Naik Ayun, Mengantar Jujuran, Tasmiyahan atau Aqiqah dan lainnya.
23
Kebudayaan Etnis Pendatang Kebudayaan Berlatar Agama
Tumbuh dan berkembang di kalangan warga masyarakat dari etnis pendatang yang sudah bermukim di Kutai Timur dengan berbagai ragam kebudayaannya. Ada puluhan paguyuban yang aktif melestarikan dan mengembangkan kebudayaan tersebut. Seperti misalnya Reog dari etnis Jawa. Kebudayaan ini berkembang di kalangan penganut agama Islam, seperti Hadrah dan Samrah. Kebudayaan Etnis Pendatang Kebudayaan Berlatar Agama
24
PESTA ADAT DAYAK WAHEA ‘LOM PLAI’
25
PESTA ADAT DAYAK WAHEA ‘LOM PLAI’
Daya tarik budaya dan wisata Kabupaten Kutai Timur, ternyata tidak terhenti pada keindahan Taman Nasional Kutai (TNK) dan hutan lindung Wahea yang sudah diakui dunia, namun juga ada pada pesta adat/ritual Lom plai yang digelar masyarakat yang bermukim di wilayah sungai Wahea dan Telen, Kecamatan Wahau. Lom Plai mengandung arti , mengantisipasi agar tidak sakit atau selalu sehat dan panjang umur. Lom Plai bisa juga mengandung makna ‘usaha penyembuhan terhadap orang sakit’. Namun bisa juga berarti ‘pesta masa panen padi’. Lom Plai Mengandung kearifan budaya lokal yang sarat makna. Salah satunya adalah memperlakukan tumbuhan khususnya tanaman padi sejajar dengan manusia. Sehingga pelaksanaannya pada saat masa panen Pesta adat Lom Plai biasanya dimulai saat usai masa panen. Prosesinya ditandai dengan pemukulan gong (ngesea agung), lalu diikuti dengan tetabuhan tewung. Prosesi ini bermakna, mengabarkan kepada para Dewa Penjaga dan Pelindung Kampung serta Roh Leluhur bahwa Lom Plai dimulai dan memohon agar mereka selalu menyertai dan melindungi masyarakat. Pemukulan gong juga bermakna memanggil semangat padi yang mungkin terbawa keluar daerah karena dijual, termakan oleh binatang, tercecer atau tertinggal di ladang/huma, sehingga pada musim tanam yang akan datang, padi menjadi subur dan memberikan hasil yang melimpah.
26
Prosesi ritual selanjutnya:
Pengambilan bahan Pesyai (rotak kotok dan guaq pis) Peknai (ritual menyiraman air) Pembuatan Pesyai Inti ritual; Naq Kenan Plai (membuat makanan dari beras yang dilakukan di bawah kolong rumah Hapui (Raja/Kepala Suku)
27
Sementara itu, puncak acara Lom Plai adalah Embob Jengea
Sementara itu, puncak acara Lom Plai adalah Embob Jengea. Pada saat puncak acara ini digelar 14 ritual. Seksiang dan tarian Hedoq adalah ritual yang paling populer. Seksiang merupakan tiruan perang pada zaman dahulu yang dilakukan di atas sungai dengan menggunakan tombak weheang yang dibuat dari tanaman weheang, yaitu tanaman yang mirip rumput kingres. Agar tidak melukai, tombak itu ditumpulkan di bagian ujungnya. Perang-perangan dilakukan antara para penumpang perahu yang berada di sisi kiri sungai melawan penumpang perahu yang berada di sisi kanan sungai. Pertempuran di di atas sungai itu berlangsung seru. Apalagi disemangati oleh para penonton yang berada di bantaran sungai.
30
POTENSI KARTS
31
Potensi Karts Kawasan Karts adalah suatu bentang alam yang didominasi oleh batu gamping (pelarutan batuan karbonat) yang memiliki ekosistem dinamis dan juga merupakan reservoar air yang sangat penting. Kawasan Karts Kutai Timur-Berau (Sangkulirang-Mangkalihat) merupakan bentang alam yang tidak dapat dipisahkan, yang mencapai luasan hektar. Kawasan ini meliputi Gunung Nyapa, Gunung Tandoyan, Gunung Marang, Gunung Gergaji, Gunung Beriun, Gunung Tatunumbo sampai Gunung Sekerat dan gunung-gunung batu kecil lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
32
Dari luasan di atas yang spesifik dilindungi seluas 430
Dari luasan di atas yang spesifik dilindungi seluas ,72 hektar (Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun joncto Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 67 Tahun 2012), terletak di Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Sangkulirang (Kabupaten Kutai Timur), sedang di Kabupaten Berau ada Kecamatan Kelay, Kecamatan Sambaliung, dan Kecamatan Tabalar. Kawasan karts merupakan relung ekologis yang tangguh bagi Bio—diversity. Kawasan karts ini merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat terbaharukan, jika rusak tidak dapat dipulihkan dan kawasan yang sangat peka untuk segala bentuk perubahan lingkungan. Di dalam kawasan ini ditemukan benda-benda peninggalan arkeologis yang berumur puluhan ribu tahun.
33
GUA PRA-SEJARAH Di kawasan karts ditemukan gua-gua pemukiman pra-sejarah. Berdasarkan temuan ekofak dan artefak merupakan bukti adanya populasi masa lalu sekitar tahun yang lalu, berciri fisik mongoloid, penutur bahasa Austronesia. Mereka adalah bagian dari proses migrasi berdasarkan teori ‘out of Taiwan’, yang akhirnya menurunkan populasi bangsa Indonesia saat ini. Bahkan sampai populasi yang berada di berbagai pulau di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada kawasan ini ditemukan situs gua pra-sejarah. Tidak kurang 40 gua yang tersebar secara lateral maupun vertikal. Penyebaran vertikal situs-situs tersebut menunjukan fungsi: level rendah untuk gua hunian, penguburan dan situs bergambar tapak tangan . Sedang level yang lebih tinggi untuk ruang ekspresi religi. Tidak kurang terdapat lukisan cadas pra-sejarah, sebagian besar dalam warna merah. Gua-gua tersebut merupakan informasi awal dan utama dari populasi berciri ras Mongoloid, penutur bahasa Austronesia.
34
GUA PRA-SEJARAH Berdasarkan hasil penelitian arkeologis terhadap beberapa gua, diperoleh temuan budaya berupa alat-alat batu serpih dan bilah, alat-alat tulang dan gerabah yang mempunyai slip merah menjadi ciri budaya lapita. Identifikasi terhadap fisik rangka manusia dan hasil budayanya menunjukan identitas mereka sebagai bagian dari populasi neolitik yang mengenalkan budaya pertanian, penjinakan binatang dan pembuatan gerabah yang menjadi populasi yang tertua di Indonesia. Adapun gua-gua tersebut adalah sebagai berikut: Gua Tewet, Ceruk Twet Atas, Gua Karim, Gua Pindi, Gua Te’et, Gua Tengkorak, Gua Kurang Tahu, Gua Thamrin, Gua Sahak, Gua Wanadri, Gua Jupri, Gua Saleh, Gua Ham, Gua Mardua, Gua Mengkuris, Gua Misnah, Gua Masri, Gua Bloyot, Gua Caipar, Gua Senen, Ceruk Banteng, Gua Akar Tabas, Gua Payau, Gua Bombei, Gua Kambing, Ceruk Turis, Gua Liang Sara, Gua Gojin, Gua Tebegang. Keberadaan gua-gua pra-sejarah tersebut bagi Pemkab Kutai Timur bukan sekadar menjadi kebanggaan, namun harus diimbangi dengan upaya pelestarian yang penuh kesungguhan dan terprogram.
35
TAPAK PRASEJARAH
36
PELATIHAN , PENTAS DAN FESTIVAL SENI
1 Pelatihan seni teater untuk guru-guru seni. PenyelenggaraDewan Kesenian Daerah Kutai Timur (2012) 2 Pelatihan seni tari untuk guru dan seniman tari. Penyelenggara Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur ( ) 3 Wokshop seni teater tradisional Mamandauntuk seniman dan guru. Penyelenggara Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur (2015) 4 Pelatihan seni musik tradisional Tingkilan untuk pelajar. Penyelenggara Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur (2016) 5 Pementasan teater modern ‘Petaka’ kerjasama Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur dan Dewan Kesenian Daerah Kalimantan Timur (2013)
37
6 Pementasan teater tradisional Mamanda di 18 Kecamatan se Kutai Timur. Penyelenggara Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur (2015) 7 Rekaman tari dan musik di TVRI Kalimantan Timur (2017) 8 Pementasan Drama Musikal Anak-anak ‘Nyayian Tapal Batas’. Kerjasama Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur dan Sanggar Pilar Samarinda. 9 Pergelaran tari massal HUT Kabupaten Kutai Timur ( ) 10 Lomba seni tari pelajar. Penyelenggara Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (2016)
38
Mamanda
39
Mengisi acara di Vietnam-Indonesia Day (2012)
Pergelaran tari massal MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (2015) Mengikuti Festival Kemilau se Kalimantan Timur di Samarinda (setiap tahun) Mengikuti festival tari Erau di Tenggarong (setiap tahun) Muhibah seni di Fokuoka, Jepang dan Berlian, Jerman (2007) Muhibah seni di Denhag, Belanda (2010 dan 2011) Mengisi acara di Shanghai Expo, Cina (2011) Mengisi acara di Vietnam-Indonesia Day (2012) Mengisi acara di Shanghai Sigapura (2013) Muhibah seni di Beijing, Cina (2013) Muhibah seni di Chai Chai, Singapura (2014) Parade tari Hudoq dalam Pawai Budaya Nusantara mewakili Kalimantan Timur pada HUT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (2017) Mangikuti pameran produk unggulan khas daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (2017)
40
PERPUSTAKAAN Guna menunjang minat baca masyarakat, Pemkab Kutim membangunan gedung perpustakaan yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Satu perpusatakaan di Kota Sangatta. 18 perpustakaan yang tersebar di ibukota kecamatan. Sedang di tingkat desa ada 46 perpustakaan. 18 perpustakaan dikoordinasikan oleh empat Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu: 1 UPT Perpustakaan Kecamatan Muara Wahau, membawahi Kecamatan Kongbeng dan Kecamatan Telen. 2 UPT Perpustakaan Kecamatan Muara Bengkal, membawahi Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Busang, Kecamatan Long Mesangat dan Kecamatan Batu Ampar 3 UPT Perpustakaan Kecamatan Sangkulirang, membawahi Kecamatan Kaliorang, Kecamatan Kaubun, Kecamatan Sandaran dan Kecamatan Karangan. 4 UPT Perpustakaan Kecamatan Bengalon, membawahi Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Bengalon, Kecamatan Teluk Pandan dan Kecamatan Rantau Pulung.
41
Perpustakaan
42
MUSEUM Guna mendukung pelestarian nilai-nilai sejarah dan keberadaan benda-benda purbakala dan sejarah yang berada di Kabupaten Kutai Timur, Pemkab melalui Dinas Kebudayaan telah merencanakan pembangunan museum. Tahun ini sudah menyelesaikan tahap perencanaan dan tahun depan sudah memasuki tahap pembangunan. Museum itu nantinya akan diisi dengan gerabah – gerabah pra sejarah, kerangka / fosil manusia purba dan fosil hewan yang dikonsumsi manusia purba
43
HARMONI SOSIAL KEMASYARAKATAN
Kendati penduduk Kabupaten Kutai Timur heterogen, namun harmoni sosial masyarakat dapat dibilang sangat kondusif. Di daerah ini telah terbentuk forum-forum antar-etnis, antar-agama, antar-budaya. Salah satunya adalah Lembaga Adat Besar Kutai Timur. Pengurus dan penggiat lembaga adat ini bukan hanya tokoh yang berasal dari etnis asli Kutim, seperi Kutai, Dayak dan Banjar, namun juga berasal dari etnis Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Padang dan lainnya. Secara berkala pengurus dan penggiat lembaga ini mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan dan melakukan kegiatan budaya yang bertujuan untuk memperkuat jalinan silaturahim dan menciptakan iklim yang harmonis di kalangan masyarakat Kutai Timur Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Pesta Adat Pelas Tanah tahun 2016 lalu. Pesta Adat ini diikuti dan dimeriahkan oleh 44 paguyuban etnis dan berbagai komunitas yang ada di Kutai Timur. 44 Paguyuban dan komunitas tersebut tampil pada saat kirab budaya danpergelaran seni dan kegiatan lainnya. Pada saat prosesi pembukaan Pesta Ada Pelas Tanah dihadiri Sultan Salehuddin II dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan dibuka Bupati Kutai TimurIr. H. Ismunandar, MT.
44
KOMITMEN Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berkomitmen melestarikan, mensosioalisasikan, memperkenalkan dan membangun akses infrastruktur yang bermanfaat bagi Kawasan Karts dan gua-gua pra-sejarah yang ada di dalamnya sebagai warisan budaya dan alam dunia; Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berkomitmen melestarikan, membina dan mendukung budaya daerah melalui Pesta Adat Kutai Pelas tanah dan Pesta Adat Lom Plai yang merupakan simbol dari rasa syukur dan implementasi puncak upaya pelestarian tradisi Kutai dan Dayak yang penuh dengan praktik dan ritual antara masyarakat dan alam; Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mendukung pelestarian dan pembinaan cabang-cabang seni budaya daerah Kutim dan daerah lain yang tumbuh dan berkembang di Kutai Timur; Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mendukung pengembangan perpustakaan dan pembangunan museum di Kutai Timur; Pemerintah Kabupaten Kutai Timur meningkatkan dukungan dana CSR perusahaan yang berada di Kutim agar mendukung kegiatan kebudayaan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional ; Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mendukung pelaksanaan rencana strategis dan program kerja Dinas Kebudayaan Kutai Timur dan Dewan Kesenian Daerah Kutai Timur serta lembaga adat dan kebudayaan lainnya dalam bidang kebudayaan pada tahun 2021.
45
PROFIL BUPATI KUTAI TIMUR
H. Ismunandar Seniman yang Menjadi Bupati ISMUNANDAR adalah figur yang multi talenta. Di masa sekolahnya (SMA), di luar kesibukannya sebagai pelajar, ia adalah seorang yang intens menggeluti dunia seni, khususnya seni teater. Sejumlah peran dalam beberapa pentas Teater 77 Samarinda dimainkannya dengan kualitas akting yang prima. Seperti ketika ia memerankan salah seorang pejuang dalam naskah ‘Sekelumit Nyanyian Sunda’ ketika pentas di Kota Pahlawan Sanga Sanga, tahun Ismu—panggilan akrab alumni SMA Negeri 1 Samarinda ini--- pernah juga memerankan seorang ayah dalam drama ‘Keluarga Berantakan’ yang pentas di Samarinda, Loa Janan dan Kota Bangun. Di legenda rakyat Kaltim ‘Si Malengkar’, Ismu memerankan tokoh sentral Malengkar.
46
Di samping aktif di teater, Ismu semasa SMA dikenal sebagai pemimpin redaksi majalah dinding ‘Candra Dimuka’ (Candim). Setiap minggu bersama beberapa orang teman, di antaranya penulis sendiri, dengan tekun menempel karya-karya puisi, esai dan lukisan anak-anak SMA. “Kalau tidak ada karya teman-teman yang masuk ke redaksi, kami tempel karya kami sendiri,” ungkapnya. Salah satu karya puisi yang hinggi kini diingat dirinya dan teman-temannya adalah puisi ‘Kini ini Siapa?’. Puisi itu sempat dibawakan Ismu pada saat reuni akbar SMA Negeri 1 tahun 2016 lalu. Lantaran latar belakang inilah yang mungkin menyebabkan Ismu didaulat menjadi Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kutai Timur.
47
Semasa SMA, Ismu dikenal sebagai pelajar yang tekun dan cerdas
Semasa SMA, Ismu dikenal sebagai pelajar yang tekun dan cerdas. Nilai di atas rata-rata pada mata pelajaran di jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) seperti kimia, fisika, biologi, matematika, raihnya. “Ismu memang salah satu siswa yang paling menonjol dalam beberapa mata pelajaran semasa kami SMA,” ucap Thalib, salah seorang teman sekelasnya semasa SMA yang kini menjadi pengusaha.
48
Kendatipun Ismu dikenal sebagai pelajar yang serius, namun penampilannya kala itu benar-benar mencirikan seorang seniman. Dengan menenteng tas kain yang berisinya perlengkapan pribadinya, Ismu kerap melakukan aktivitas kesenian bersama Teater 77 dan bergaul dengan para seniman seangkatannya dan penyair senior Kaltim. Bersama dengan beberapa orang temannya, di antaranya Hamdani, rajin mengikuti diskusi sastra yang dilaksanakan Dewan Kesenian Samarinda (DKS) setiap Minggu malam dan Rabu malam di rumah sastrawan A. Rizani Asnawi (Almarhum). Di acara diskusi itu, Ismu dan Hamdani masih jadi ‘anak bawang’ dibanding para sastrawan Kaltim seperti Rizani Asnawi, Mugni Baharuddin, Syafruddin Pernyata, Bihadi Ars, Dimas Hono, Adi Wijaya, Yadi AM, Ahimsha Mesra, Adam A Chefnie dan lainnya. Ismu tak lantas minder. Karena menurutnya, tidak perlu malu dalam menimba pengetahuan.
49
Masih semasa SMA, satu ketika Ismu yang lahir pada tanggal 7 Agustus 1960 di Samarinda itu punya inisiatif yang sederhana, namun menyentuh nilai-nilai religi. “Ismu mengusulkan untuk belajar mengaji Al Qur’an. Teman-teman, terutama yang akrab di Teater 77 setuju, apalagi di antara kami ketika itu masih ada yang belum bisa mengaji dan belum khatam Al Qur’an. Kami sepakat meminta Busu Mugni Baharuddin, ketua Teater 77 dan memang jago baca Al Qur’an menjadi guru mengaji kami. Saya ingat betul, tempat kami belajar mengaji di rumah teman-teman secara bergantian. Dan, yang paling semangat belajar mengaji ya Ismu,” timpal Burhanuddin yang kini menjadi salah seorang dosen di Fisipol Unmul.
50
Aktivitas religius suami dari Hj
Aktivitas religius suami dari Hj. Encek UR Firgasih, SH itu terus berlanjut manakala dia kuliah di Unmer, Malang, bersama Said Amin (ketua MPW Pemuda Pancasila Kaltim), Taufik Fauzi (Kadis PU Kaltim) dan beberapa mahasiswa asal Kaltim yang ada di Malang belajar mengaji Al Qur’an dan mengupas ilmu agama di bawah bimbingan Mugni Baharuddin (mantan beberapa kadis di Samarinda dan dosen Untag Samarinda) dan Rachmad Soe’oed (guru besar Unmul). “Pengalaman religi dan berkesenian teater ternyata banyak membawa manfaat bagi kehidupan saya dalam menjalani dan meniti karier hingga seperti sekarang ini,” pungkas mantan Sekretaris Kabupaten Kutai Timur ini.
51
Lantas, bagaimana hubungan mantan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekkab Kutim ini dengan teman-teman semasa di kesenian dan sekolah serta kuliah dulu? “Harus saya akui, Ismu itu memang seorang yang tidak pernah lupa masa lalu. Ketika bertemu dengan teman-teman, beliau selalu ingat bahkan menyapa duluan. Setiap tahun, beliau menggagas acara temu kangen Teater 77 yang mengundang semua teman-teman seniman. Sementara teman-teman sendiri sangat bangga mempunyai seorang sahabat yang kini menjadi Bupati Kutai Timur,” kata Wawan Timoer---seorang seniman teater Kaltim--- teman satu angkatan Ismunandar.
52
Bukan hanya dengan para sahabatnya yang ada di kesenian saja, teman-temannya semasa di SMA Negeri 1 pun tidak ketinggalan disapanya. “Secara berkala kami mengadakan reuni teman-teman seangkatan di SMA. Beliau selalu menyempatkan hadir. Ketika kami bertemu, tidak ada sekat di antara kami. Ismu sejak SMA dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap apapun,” timpal seorang teman semasa SMA, Yadi Sofyan.
53
Ismunandar yang menghabiskan masa kecilnya di Kecamatan Sangkulirang, Kutim ini, memang dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah, humanis dan pintar menjalin komunikasi dengan siapapun, sehingga sangat patut manakala dia didapuk menjadi pucuk pimpinan beberapa organisasi politik, agama, sosial kemasyarakatan, kesenian dan olahraga. Sebut saja misalnya, Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (2006-sekarang), Ketua Kahmi Kutai Timur (2004-sekarang), Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kutai Timur (2011-sekarang), Ketua Pengurus Cabang PSSI Kutai Timur (2011-sekarang), Ketua PABBSI Kabupaten Kutai Timur, (2004-sekarang), Ketua Perkemi Kutai Timur (2010-sekarang), Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kutai Timur (2012-sekarang), Ketua Dewan Penasehat Partai NasDem Kutim, Ketua Kerukunan Warga Sangkulirang, Korwil Kalimantan KBBKT Kutai Timur, Bontang dan Berau.
54
Ismunandar yang dilantik sebagai Bupati Kutim yang bersama Kasmidi Bulang sebagai Wakil Bupati Kutim pada tanggal 17 Februari 2016 itu, juga memiliki karier yang cemerlang di birokrasi. Penyandang gelar kehormatan sebagai Sutan Rajo Batuah dari Ikatan Keluarga Minang Carano ini, pernah mengemban jabatan: Kepala Seksi Pengujian di Dinas Pekerjaan Umum Prov Kaltim (1999), Kasi Perencanaan dan Program di Dinas Pekerjaan Umum Prov Kaltim (2001), Kabag TU Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Bontang (2001), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Bontang (2001), Asisten Administrasi dan Pembangunan Pemkot Bontang (2002), Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Pemkab Kutim ( ), Asisten Ekonomi Pembangunan Pemkab Kutai Timur ( ), Sekretaris Daerah Pemkab Kutim ( ).
55
Semua jabatan yang pernah diembannya itu, tidak membuat ayah dari dua orang puteri, Siti Riski Amalia dan Siti Rezka Nuraisyah, jumawa. “Jabatan itu adalah amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Tanggung jawab bukan hanya kepada masyarakat dan pemerintah tapi juga kepada Allah,” tandas kakek dari seorang cucu ini dan penyandang gelar kehormatan Aji Raden Sura Praja dari Sultan Aji Muhammad Salehuddin II dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
56
Dalam melaksanakan amanah itu, alumni SMP Negeri 2 Samarinda ini nenganut semangat dan jargon ‘kerja fokus dan tuntas’. Jargon itu tertanam sejak ia masih sekolah, kuliah dan mengemban sejumlah jabatan di birokrasi. Untuk pengabdiannya di Kutai Timur sendiri, Ismunandar memiliki orientasi visi dan misi yang besar serta keikhlasan yang tinggi dalam pembangunan daerah ini. “Saya menjadi bupati bukan untuk ambisi pribadi, tapi untuk masyarakat Kutim. Buat apa capek-capek ikut pemilihan bupati, kalau hanya untuk kepentingan pribadi,” tandas alumni SD Al Khairiyah Samarinda ini seperti dikutip majalah Trias.
57
Kalau hanya berangkat dari kepentingan pribadi, Ismu sudah merasa berkecukupan. Sudah menduduki jabatan puncak dalam karier di birokrasi yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur, memiliki istri yang menjadi Wakil Ketua DPRD Kutim, dianugerahi dua orang anak; satu sudah menyelesaikan jenjang pendidikan di perguruan tinggi, sudah bersuami dan menghadiahinya seorang cucu cantik, putri yang satunya menyelesaikan jenjang magister. “Apa yang dicari? Kebutuhan sudah cukup. Padahal kalau saya mau lebih enak, saya bisa jalan-jalan ke mana saja,” lanjut penyandang gelar Master Teknik (MT) di Jurusan Perencanaan Kota dan Daerah, Universitas Gajah Mada, Jogyakarta, tahun 1999 lalu.
58
“Menjalankan amanah, menjalankan tugas dan bekerja sebaik-baiknya untuk masyarakat dan bertanggung jawab kepada Allah. Inilah esensi pencarian hidup pada saat ini, dalam membangun Kutai Timur,” tegasnya. Menyinggung tentang jabatannya sekarang sebagai Bupati Kutai Timur, Ismunandarmengungkapkan, jabatan itu tidak ada dalam agenda mimpi-mimpinya di masa lalu. Justru dia hanya pernah memimpikan dan bercita-cita ingin menjadi seorang camat, lantaran di depan rumahnya di Sangkulirang tinggal seorang camat. “Sekarang malah menjadi komandanya camat,” pungkasnya berseloroh.
59
PENUTUP Demikian presentasi ini kami sampaikan. Atas perhatiannya disampaikan banyak terima kasih. Sangatta, 25 April 2017 BUPATI KUTAI TIMUR IR. H. ISMUNANDAR, MT
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.