Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
2
Kita harus bisa mempersatukan berbagai hal terkait karakteristik, budaya, ragam profesi, dan keaneka ragaman potensi daerah
3
I,INILAH KERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA (MULTIKULTURALISME)
I,INILAH KERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA (MULTIKULTURALISME). Akibat Kesenjangan Bisa saja memicu disintegrasi bangsa
4
Pengantar Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yg dialami oleh semua negara terutama negara yg usianya masih relatif muda, seperti Indonesia. Perbedaan merupakan suatu keniscayaan. Berbeda suku, memeluk agama yg berbeda, berbahasa daerah yg beraneka ragam, kebudayaan yg berbeda adalah hal2 yg tidak mudah dipersatukan menjadi entitas baru yg dinamakan bangsa Indonesia. Harus disadari bhw integrasi nasional dlm arti sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan, dan konflik diantara sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu integrasi nasional harus terus dilakukan upaya pembinaan baik formal maupun nonformal
5
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. “Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau menyempurnakan dg jalan menyatukan unsur2 yg semula terpisah-pisah. Weiner membagi Integrasi menjadi 5, yaitu: A. integrasi nasional B. integrasi wilayah C. integrasi nilai D. integrasi elit-massa E. integrasi tingkah laku (tindakan integratif)
6
Pentingnya Integrasi Nasional
Masyarakat yg terintegrasi dg baik mrpk harapan setiap negara. Kondisi demikian akan menjadi modal kuat utk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan nasional. Negara yg senantiasa diwarnai konflik akan sulit untuk mewujudkan kemajuan. Integrasi masyarakat yg sepenuhnya memang sesuatu yg tidak mungkin diwujudkan, krn setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
7
Masyarakat yg terintegrasi dg baik mrpk harapan negara
Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan aksi demo di negara luar akan menjadi unsur pendorong anarkisme, yang akan merusak INTEGRASI NASIONAL Masyarakat yg terintegrasi dg baik mrpk harapan negara
8
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk Menurut Clifford Geertz, masyarakat majemuk adl masyarakat yg terbagi-bagi ke dalam sub-sub sistem yg kurang lebih berdiri sendiri2, dan masing2 subsistem terikat ke dalam ikatan2 yg bersifat primordial Menurut Pierre L. Van den Berghe, masyarakat majemuk memiliki karakteristik: A. terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok2 yg memiliki sub kebudayaan yg berbeda B. memiliki struktur sosial yg terbagi-bagi ke dalam lembaga2 yg bersifat non komplementer C. kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya thdp nilai2 yg bersifat dasar D. relatif sering konflik diantara kelompok yg satu dg yg lainnya E. secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) F. adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yg lain
9
Pluralitas Masyarakat Indonesia
10
Potensi Konflik dalam masyarakat Indonesia
Kondisi masyarakat Indonesia berpotensi konflik yg bersifat vertikal maupun horisontal Konflik vertikal berarti konflik antara pemerintah dengan rakyat, termasuk konflik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Konflik horisontal adalah konflik antar warga masyarakat atau antar kelompok yg terdapat dalam masyarakat.
11
…lanjutan… Potensi Konflik Masyarakat Indonesia
Menurut Stedman, penyebab konflik kedaerahan, antara lain: A. krisis pemerintahan nasional, baik suksesi atau lemahnya konstitusi B. kegagalan lembaga2 negara menengahi konflik C. pembatasan partisipasi politik warga negara di daerah2 D. ketidakadilan distribusi sumberdaya ekonomi nasional dan sulitnya akses masyarakat di daerah thdp sumberdaya tsb E. rezim yg responsif thdp tuntutan warga negara dan tidak bertanggungjawab thd rakyatnya
12
Strategi Integrasi Strategi mewujudkan integrasi nasional:
A. Strategi Asimilasi, adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan baru, shg dlm kebudayaan yg baru tidak tampak lagi identitas masing2 budaya pembentuknya. B. Strategi Akulturasi, adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih shg memunculkan kebudayaan baru, dimana ciri2 budaya asli pembentuknya masih tampak C. Strategi Pluralis. Paham Pluralis mrpk paham yg menghargai perbedaan dlm masyarakat. Artinya memberi kesempatan pd segala unsur yg ada dlm masyarakat utk hidup dan berkembang. Negara memberi kesempatan kpd semua unsur keragaman dlm negara
13
Integrasi Nasional Indonesia
Integrasi dpt dilihat dr dua dimensi: dimensi vertikal dan dimensi horisontal. Dimensi vertikal dr integrasi adl dimensi yg berkaitan dg upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yg ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dg rakyat. Dikenal dengan Integrasi Politik. Dimensi horisontal dari integrasi adl dimensi yg berkaitan dg upaya mewujudkan persatuan diantara perbedaan2 yg ada dlm masyarakat (suku, agama, budaya dll) dikenal dengan Integrasi Territorial.
14
Mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia
Diwujudkan dg menghargai terdapatnya perbedaan. Artinya upya mewujudkan integrasi nasional Indonesia dilakukan dg tetap memberi kesempatan kpd unsur2 perbedaan yg ada utk dpt tumbuh dan berkembang bersama2. Guna mewujudkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, diperlukan pandangan atau wawasan multikulturalisme. Multikulturalisme adalah pandangan bhw setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yg sama dg kebudayaan lain, shg setiap kebudayaan berhak mendapatkan tempat sebagaimana kebudayaan lainnya Perwujudan dari MULTIKULTURALISME adalah kesediaan orang2 dari kebudayaan yang beragam untuk hidup berdampngan secara damai. Hrs ada empati dan menghargai kebudayaan2 lain disamping kebudayaannya sendiri.
15
PADAMU NEGERI KAMI BERJANJI KAMI BERBAKTI KAMI MENGABDI BAGIMU NEGERI
JIWA RAGA KAMI 15
16
Terima kasih ( Semoga Allah meridhoi langkah kita Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh )
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.