Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Susman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
DRABC UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Nur Sita Utami, M.Or. Oleh: 2015 DRABC
2
DRABC Danger Airway Breathing Circulation Response
3
Danger Danger (Bahaya) Kondisi Gawat Darurat
Bahaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau kemerosotan kualitas hidup seseorang atau kelompok orang (Cortes, 1997). Kondisi Gawat Darurat Keadaan yang mengancam kehidupan dan atau berisiko terjadi kerusakan organ apabila tidak segera diintervensi.
4
ResponSE Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong
Memastikan kesadaran korban Meminta pertolongan Memperbaiki posisi korban gawat darurat Mengatur posisi penolong
5
Pembersihan dengan cross finger
Airway 1. Pemeriksaan Jalan Nafas Ada/tidak sumbatan Pembersihan dengan cross finger Manuver Heimlich 2. Membuka Head Tilt Chinlift Jaw Thrust
6
Cross Finger Technique
10
Membuka jalan nafas
11
Prosedur head tilt chin lift
12
breathing Apabila korban tidak sadar dengan nafas spontan dan tidak ada trauma tulang belakang/leher, maka posisikan korban dalam recovery position.
14
breathing Apabila korban tidak sadar dan tidak bernafas, lakukan bantuan pernafasan. a. Mouth to mouth b. Mouth to nose
15
Mouth to mouth Korban ditelentangkan, kepala didorong ke belakang hingga dagu tegak ke atas. Pada penderita patah tulang leher, kepala tidak boleh didorong menengadah. Cukup diberi bantal di bawah leher Dagu didorong sehingga mulut terbuka. Bersihkan mulut. Mulut penolong dibuka lebar dan diletakka ke mulut korban. Hidung korband dipencet rapat.Hembuskan udara ke dalam saluran nafas korban. Penolong mengangkat mulut untuk memberi jalan arus udara. Bagi korban dewasa hembusan dilakukan dengan kecepatan 12x/menit, bagi anak 20x/menit.
16
Holger nielson Silvester
17
CIRCULATION Resusitasi Harfiah: menghidupkan kembali
Resusitasi jantung luar Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung Resusitasi Jantung Paru = Cardio Pulmonary Resucitation Perpaduan bantuan nafas dan kompresi jantung
18
circulation Setelah 2 kali bantuan pernafasan, periksa tanda sirkulasi (pernafasan spontan batuk, atau pergerakan dada). Apabila tidak ada tanda sirkulasi dan denyut nadi, maka lakukan pijat jantung luar: 1. Letakkan telapak tangan pada posisi benar
19
CIRCULATION 2. Lakukan 30 kali kompresi dada dengan kecepatan 100x/menit 3. Buka jalan nafas dan berikan 2 kali bantuan nafas 4. Letakkan kembali telapak tangan dan kompresi (langkah no.2) 5. Lakukan 4 siklus (30 kompresi dan 2 kali bantuan nafas).
20
Pijat Jantung luar (satu penolong)
21
Pijat Jantung luar (dua penolong)
22
Evaluasi korban Lakukan evaluasi korban setelah 4 kali siklus PJL
Jika tidak ada nadi, lakukan kembali satu siklus PJL Jika ada nafas dan denyut nadi teraba, posisikan korban dalam recovery position Jika tidak ada nafas, tapi denyut nadi teraba, maka berikan bantuan nafas kali/menit dan periksa nadi setiap saat Jika sudah ada nafas spontan dan nadi teraba, jaga agar nafas tetap terbuka kemudian posisikan korban dalam recovery position.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.