Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?"— Transcript presentasi:

1

2 Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?

3 Pola Makan Jaman Sekarang
Gaya Hidup Norma Tekanan Sosial

4 Gaya Hidup Makan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi juga didasari gaya hidup Makanan yang kurang sehat pun tetap dikonsumsi karena orang lain juga mengonsumsinya

5 Norma Mengikuti program diet dengan berbagai ketentuan dan pengaturan yang harus diikuti Lingkungan dimana orang gemuk sebagai lambang status sosial atau kemakmuran

6 Tekanan Sosial Menjadikan makanan sebagai jalan keluar dari kondisi mental. Saat stres, bosan, depresi, atau marah seseorang melampiaskan dengan makan.

7 Obesitas / Kegemukan (WHO) : suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan

8 Pandangan Obesitas Masa Lalu
Anak gemuk dipandang sebagai anak sehat, lucu dan lambang kemakmuran

9 Pandangan Obesitas Saat Ini
Gangguan aktivitas Gangguan sosialisasi Ditakutkan berimbas pada penyakit dalam

10 BENTUK BENTUK OBESITAS

11 Tipe Android (Buah Apel)
Tipe android biasanya dialami oleh pria atau wanita yang sudah menopause (henti haid) Obesitas Tipe Android terjadi penumpukan lemak terjadi pada bagian tubuh atas, sekitar dada, pundak, leher dan muka

12 Tipe Ginoid (Buah Pear)
Tipe ginoid umumnya diderita oleh wanita dengan timbunan lemak pada bagian tubuh bawah, sekitar perut, pinggul, paha, pantat Tipe ini relatif lebih aman dibanding tipe android sebab timbunan lemak umumnya bersifat tak jenuh, namun sulit untuk menurunkan lemak badan

13 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OBESITAS (Agus Supriyanto)

14 Genetik Kegemukan dapat diturunkan dan generasi sebelumnya pada generasi berikutnya didalam sebuah keluarga Saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi

15 Komposisi Genetik 2 org tua gemuk : 80 % gemuk
Tidak gemuk : 14 % gemuk

16 Lingkungan Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk Lingkungan bisa mencakup gaya hidup, tekanan sosial, faktor ekonomi

17 Pola Makan Berlebihan Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap rasa dan bau makanan, atau Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan, bukan makan pada saat ia lapar

18 DAMPAK OBESITAS TERHADAP KESEHATAN FISIK

19 Dampak Obesitas Pada Kesehatan
Berat badan yang berlebihan memiliki keterkaitan dengan berbagai macam penyakit khususnya penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, dan asma. Oleh karena itu, kegemukan atau obesitas dikategorikan sebagai salah satu penyebab utama kematian utama di dunia

20 Penanganan Pada Penderita Obesitas

21 Pengukuran Tingkat Obesitas
Mengukur tubuh ideal Pinch test Rasio Pinggang Panggul

22 Mengukur Tubuh Ideal (Tinggi badan – 100) – 10 % = ideal
Misalnya si A tinggi badan 150 cm maka rumusnya (150 – 100) – 5 = 45 Kg Maka berat ideal si A adalah 45 Kg, kelebihan 10 % di atas berat badan ideal dikatakan obesitas

23 Pinch Test Pengukuran lemak dilakukan dengan mencubit lipatan lemak dibawah kulit pada lengan belakang (triceps) menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, Lalu ukur menggunakan mistar,Apabila ketebalan lemak mencapai 3 cm, atau lebih berarti yang bersangkutan termasuk kategori gemuk

24 Rasio Pinggang Panggul
Pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan lingkar pinggang dengan lingkar panggul, jika diperoleh angka 0,6 berarti ukuran tubuh sangat ideal, Namun jika diperoleh angka 0,8 atau lebih, berarti kegemukan

25 Terapi Perampingan : Diet
Dasar dari Pengaturan makan (diet) adalah dengan cara mengurangi asupan makan 25 % dan kebutuhan energi sehari-hari

26 Dasar Pengaturan Diet (Hartono)
Tetap mempertahankan proporsi makan frekuensi penyajian 3 kali (pagi-siang-malam) namun berkurang 25 % dari jumlah kalori yang masuk Makan malam akan lebih baik dikonsumsi sebelum pukul 7 malam untuk menghindari timbunan lemak tubuh yang berlebihan Mengkonsumsi buah apabila lapar kecuali apokat dan kelapa

27 Terapi Perampingan : Diet
Berat badan x 1 x 24 jam = BMR BMR + (Persentase pengeluaran energi x BMR) Jenis Aktivitas Pengeluaran Energi / hari Ringan 30 % Ringan sekali 50 % Sedang 75 % Berat 100 % Berat Sekali 125 %

28 Olahraga Model latihan bisa dipilih jalan, jogging, bersepeda, renang, dan senam aerobic Durasi menit dengan Frekuensi 3-5 kali/minggu

29 Terapi Psikologis CBT Terapi kognitif-perilaku (Cognitive Behavioral Treatment) merupakan terapi yang mendasarkan pada teori kognitif perilaku yang menekankan pada kesaling terkaitan antara pikiran, perasaan dan perilaku Teori ini sangat efektif karena penderita telah memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki berat badan yang berlebih, pola makan yang tidak normal.


Download ppt "Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google