Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Susman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2 JELANG TENGAH SEMESTER (UAS) Dosen : Ir. Agung Wahyudi B., MM (Asisten Ahli 150, UMB Jakarta BAB 13 JIT A. Latar Depan Tidak ada satu organisasipun di dunia ini yang menyukai pemborosan. disebabkan pemborosan tidak sesuai dengan semangat efisiensi sebagai jantungnya manajemen. Efesiensi dan efektivitas sebagai terminal akhir dari pada manajemen tidak akan dapat tercapai jika pemborosan masih terjadi. Semangat untuk terus memperbaiki organisasi dan menghilangkan pemborosan inilah yang kemudian dikenal dengan konsep JUST IN TIME (JIT). Konsep JIT muncul di Jepang melalui apa yang disebut Kyzen (perbaikan terus menerus). Just In Time (JIT) sendiri bukan istilah Jepang. Tapi istilah dari Barat yang mampu melihat fenomena manajemen di Jepang. B. Apa JIT itu ? JIT adalah filosofi manajemen dari pemecahan masalah yang berkelanjutan dan dipaksakan, sehingga pemasok-pemasok dan komponen-komponen ditarik melalui sistem untuk menunjukkan dimana dan kapan mereka dibutuhkan. Tabel berikut : mencantumkan pengurangan pemborosan karena menerapkan salah satu aspek JIT :
2
Pemasok 3 http://www.mercubuana.ac.id
dan di Omark Industries dikenal “Zero Inventory Production System (ZIPS)”. Dalam menerapkan JIT ini, ada tiga dosa yang tidak boleh dilakukan. Ketiga dosa itu adalah MUDA, MURA dan MURI. MUDA dalam bahasa Jepang berarti pemborosan, yang bila diterapkan dalam manajemen tidak akan memberikan nilai tambah, MURA dalam bahasa Jepang berarti ketimpangan, keragaman, atau ketidakteraturan (variability and irregularity). MURI dalam bahasa Jepang berarti keterpaksaan, kesulitan, lewat ambang batas. Keadaan timpang, beragam maupun terpaksa merupakan indikasi masalah. C. Kontribusi JIT untuk keunggulan bersaing Paling tidak terdapat 7 kontribusi JIT untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : pemasok, tata letak, persediaan, penjadwalan, pemeliharaan pencegahan, mutu produksi dan pemberdayaan karyawan. Pemasok
3
5 C.3. JIT pada Persediaan JIT pada persediaan menggunakan sistem tarik (pull system) untuk memindahkan persediaan. JIT akan mengurangi ukuran lot dan mengurangi waktu penyetelan C.4. JIt pada Penjadwalan JIT pada penjadwalan dapat ditempuh dengan mengkomunikasikan jadwal tersebut kepada pemasok. menghilangkan pemborosan C.5.JIT pada Pemeliharaan Pencegahan JIT pada pemeliharaan pencegah dapat ditempuh dengan pemeliharaan pencegahan yang terjadwal dan rutin harian. C.6. JIT pada Kualitas JIT pada kualitas adalah diterapkannya kendali proses secara statistic. C.7. JIT pada Pemberdayaan Karyawan JIT pada pemberdayaan karyawan adalah dikembangkannya pelatihan-pelatihan. D. Prinsip Kerja JIT Prinsip kerja JIT dapat dibagi kepada tiga bagian besar yaitu : 1. Cost reduction karena menggunakan prinsip 5S. 2. Inventory reuction, karena just in time (yang menggunakan konsep pull system) melawan just in case (yang menggunakan konsep push system). Dan 3. Quality improvement dimulai dari : Pemberdayaan karyawan kemudian kualitas sebagai paradigma baru setiap orang dan akhirnya pada gugus kendali mutu. 1. Cost Reduction (Pengurangan Biaya) Suatu konsep manajemen baru yang diambil dari kebiasaan di Jepang dan mampu menyingkirkan paradigma barat dalam dunia industri manufaktur adalah prinsip 5-S Manufacturing yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shetsuke (Kazuo Shibagaki et all. 1991). SEIRI-Pemilihan. Diartikan sebagai usaha untuk memilih mana yang perlu dan mana yang tidak serta menghindari berbagai kelebihan. Semakin jarang suatu barang
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.