Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KABEL ARUS KUAT PENGHANTAR / KABEL
2
Penghantar, kabel, dan kawat penghantar
Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar. Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN .
3
Macam-macam kabel instalasi
Kabel NYA Kabel NYM Kabel NYY Kabel NYAF Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY Kabel NYCY Kabel BC Kabel AAAC Kabel ACSR Kabel ACAR Kabel NYMHYO Kabel NYMHY
4
Kabel listrik pada instalasi rumah
Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY. Istilah NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama atau nomenklatur pada kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur) kabel ini. Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar berpenghantar tembaga (huruf “N”) dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) (huruf “Y”).
5
Kabel NYA Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah
berlapis bahan isolasi PVC tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus Gambar kabel NYA
6
Karakteristik kabel NYA
Dari tabel, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm² pada temperatur 20º C : penghantarnya memiliki resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan penyekatnya memiliki resistansi sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.
7
Kabel NYM Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapisKabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
8
Karakteristik kabel NYM
9
Kabel NYY Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
10
Karakteristik kabel NYY
11
Warna kabel menurut standard PUIL
Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral adalah biru, penghantar ground dengan warna hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar phase dikhususkan dengan warna hitam.
12
Warna kabel menurut standar PUIL
13
Skema Sambungan Antar Kabel
Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu inbow dan outbow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah. Untuk teknik inbow, unit perlengkapan listrik (stopkontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga terlihat menyatu dengan dinding. Sedangkan teknik outbow, unit perlengkapan listrik diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah menempel dan terlihat menonjol pada permukaan dinding.
14
Menyambung kabel pada stopkontak
Kode Angka : 1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik. 2 : Kabel 3 X 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak baru. 3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak lama. Kode Huruf : A : Sambungan 3 kawat Hitam B : Sambungan 3 kawat Biru C : Sambungan 3 kawat Kuning
15
Menyambung kabel pada saklar lampu
Kode Angka : 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak. 2 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan saklar tunggal. 3 : Kabel 2 x 1,5 penghubung dengan lampu. 4 : Unit Lampu Kode Huruf : A : sambungan 2 kawat biru antara kabel no. 1 dengan no. 3. B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru no. 2. C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3.
16
Skema sambungan kabel Saklar Ganda
Kode Angka : 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak. 2 : Kabel 3 x 1,5 terhubung dengan saklar ganda. 3 : Kabel 3 x 1,5 penghubung antara saklar dan sumber listrik dengan pecahan dua sambungan kabel. 4 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu. 5 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu. 6 : Unit Lampu. 7 : Unit Lampu. Kode Huruf : A : sambungan 2 kawat biru dari kabel no. 1 dengan no. 3. B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru kabel no. 2. C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3. D : sambungan 2 kawat kuning dari kabel no. 2 dengan no. 3. E : sambungan 3 kawat biru dari kabel no. 3 dengan no. 4 dan no. 5. F : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 3 dengan no. 4. G : sambungan kawat kuning kabel no. 3 dengan kawat hitam kabel no. 5.
17
Menggabungkan Dua Skema
Cara skema no. 1. : Unit stopkontak + steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan unit stopkontak diujung kabel. Awal jaringan kabel lampu dipasangkan steker untuk nantinya dicolokkan ke stopkontak. Cara skema no. 2. : Unit stopkontak + timer + steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan unit stopkontak di ujung kabel dan dipasangkan timer. Awal jaringan kabel lampu dipasangkan steker untuk nantinya dicolokkan ke timer. Cara skema no. 3. : Menyambung langsung (melilitkan) kawat antar kabel sesuai warna pembungkus kawat. Kabel jaringan utama diputuskan, kemudian kawat tembaga kembali dililitkan bersama-sama jaringan kabel lampu. Ini adalah cara yang paling sering digunakan untuk menyambung kabel di rumah-rumah pada umumnya.
18
Merangkai skema untuk satu lantai
Gambar ini adalah skema sederhana contoh jaringan kabel di satu rumah untuk memenuhi kebutuhan sumber listrik di 3 ruangan dalam rumah dan 1 sumber listrik di area luar rumah.
19
Skenario awal (Skenario 1 dalam kotak area garis putus-putus) adalah kabel 3 x 2,5 mm dipasang dan ditujukan untuk selalu berakhir di satu area / ruangan di rumah, dimana setiap ujung kabel selalu dilengkapi dengan unit stopkontak 2 lubang. Maksudnya, agar setiap area / ruangan memiliki 2 sumber aliran listrik, yaitu untuk kebutuhan lampu dan non-lampu. Setiap awal jaringan kabel lampu selalu dilengkapi dengan steker untuk dicolokkan ke stopkontak. Hal yang sama jika hendak membuat jaringan kabel stopkontak tambahan untuk area / ruangan tersebut. Pemisahan jalur listrik untuk lampu dan non-lampu memang sengaja dilakukan dengan tujuan memudahkan perawatan / pemeliharaan masing-masing perangkat di kemudian hari. Demikian juga kondisinya dengan kabel jalur utama.
20
Baru kemudian pada skenario berikutnya (Skenario 2 dalam kotak area garis putus-putus) posisi rumah lampu dan stopkontak dalam ruangan ditentukan. Jadi, perencanaan jalur kabel, titik lampu dan stopkontak dilakukan terbalik dari pemasangan jalur kabel utama.
21
Kapasitas kemampuan hantar arus dari unit stopkontak dan steker juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan panas berlebihan pada kabel saat setelah jaringan sedang digunakan. Rancangan ini cocok untuk diterapkan pada rumah dengan kapasitas instalasi listrik terpasang antara 450 VA s/d 2200 VA. Karena kebanyakan unit stopkontak dan steker yang banyak beredar di pasaran dirancang dengan kemampuan menghantar arus hingga kisaran 16 Ampere (3500 Watt).
22
TUGAS Buatlah makalah menghenai jenis-jenis kabel instalasi. Isi makalah terdiri dari : Karakteristik masing-masing kabel Fungsi dan keterangan lengkap mengenai masing-masing kabel Ketentuan Kuat Hantar Arus (KHA) masing-masing kabel
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.