Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN
KULIAH XI PENGAWETAN HIJAUAN PAKAN SILASE (SILAGE) Silase adalah hasil awetan segar hijauan pakan setelah mengalami proses ensilase yang berlangsung dalam suasana asam dan anaerob, hijauan pakan disimpan dalam keadaan segar (KA = %) di dalam suatu tempat yang disebut silo. PERSIAPAN PEMBUATAN SILASE BK HIJAUAN : 25 – 35 % Kadar air % (hij segar dilayukan) BK < 25% : SILASE SANGAT ASAM, TERLALU BASAH, NUTRIEN TERLARUT AKAN TERBUANG. BK > 35 % : OXYGEN SULIT DIKELUARKAN, JAMUR (MOLD) AKAN BERKEMBANG. HIJAUAN DICINCANG : 1- 5 CM, TAMBAHKAN ADDITIVES / STARTER
2
Adapun TUJUAN PEMBUATAN SILASE ini adalah untuk :
Persediaan pakan yang dpt digunakan pada saat kekurangan hijauan pakan Menampung kelebihan produksi hijauan pakan Memanfaatkan hijauan pakan pada saat pertumbuhan terbaik yang belum dimanfaatkan secara langsung Mendayagunakan limbah pertanian (agricultural waste product) maupun hasil ikutan pertanian (agricultural by- product)
3
RX. ;CHO ---------------------- PANAS + CO2. O2 ↓ .
PRINSIP PEMBUATAN SILASE KOMPOSISI HIJAUAN (BK). UDARA YANG TERSISA. JENIS MIKROBA. PROSES ENSILING FASE I : - ENZYM TANAMAN - BAKTERI AEROBIK. RX. ;CHO PANAS + CO2. O2 ↓ . KELEBIHAN O2 SUHU > 40 ºC, PROTEIN RUSAK. SUHU ↑ DARI 25 º 32.2 ºC
4
FASE II : INISIASI PRODUKSI ASAM ACETAT. pH 6.0 4.2.
KONDISI ANAEROB, MULAI PRODUKSI ASAM LAKTAT. MULAI HARI KE TIGA. pH harus dipertahankan kurang dari 4,2 (pH lebih dari 4,8 akan terjadi pembusukan dan peragian) FASE III : BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT MEMANFAATKAN CHO. PRODUKSI ASAM ASETAT TURUN DRASTIS. SUHU MENURUN ( ± 29 ºC ). Suhu optimum untuk bakteri asam laktat oC FASE IV : PEMBENTUKAN ASAM LAKTAT SAMPAI ± 2 – 3 MINGGU. SUHU ± 29 ºC. pH ↓ 3.8. ASAM LAKTAT TERBENTUK 8 – 9% BK.
5
RX : GLUKOSA 2 ASAM LAKTAT
TURUNNYA pH BERFUNGSI SEBAGAI PENGAWET SILASE. RX : GLUKOSA 2 ASAM LAKTAT C6H12O 2 (C3H6O3) 673 kcal kcal KEHILANGAN kcal = 3.1 % SILASE YANG BAIK KEHILANGAN < 5% TOTAL BK
6
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PEMBUATAN SILASE
Rx : 2 (C3H6O3) C4H8O4+CO2+H2O 652 kcal kcal KEHILANGAN 128 kcal = % TOTAL DARI GLUKOSA BUTIRAT: 22.7% DARI ENERGI ASAL FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PEMBUATAN SILASE KOMPOSISI KIMIA HIJAUAN UDARA YANG TERSISA JENIS BAKTERI
7
PRODUK FERMENTASI SILASE
ASAM ASAM ORGANIK : LAKTAT , ASETAT , BUTIRAT. ETHANOL. GAS CO2 ,CH4 ,CO, NO & NO2 AIR PANAS GAS BERACUN DALAM SILO CO : DI BAG. ATAS SILO. NO2 : DI BAG. BAWAH SILO SILASE JAGUNG BILA PROSES: BURUK. PADA PEMUPUKAN N YANG BERAT SELAMA KEMARAU.
8
BLOWER DIJALANKAN ± 10 MENIT SEBELUM MASUK SILO,TETAP TERPASANG.
PENCEGAHAN : BLOWER DIJALANKAN ± 10 MENIT SEBELUM MASUK SILO,TETAP TERPASANG. HATI-HATI THD BAU YANG KERAS DAN ANEH KRN NO2 HATI –HATI BILA ADA ASAP KUNING, GUNAKAN SENTER JAUHKAN ANAK KECIL DAN TERNAK KETIKA PENGISIAN SILO. SETELAH 1 MINGGU SILO DIISI BIARKAN.
9
KEUNTUNGAN SILASE NUTRIEN YANG ADA LEBIH BAIK PORSINYA MASIH LEBIH . PENGATURAN PANEN. LEBIH FEASIBLE MEMPRODUKSI SILASE YANG BAIK. EKONOMIS KALAU DITINJAU SELURUH TANAMAN DPT DIGUNAKAN. MEMERLUKAN TEMPAT LEBIH EFISIEN UNTUK SETIAP KG /BK DP HAY. KEMUNGKINAN KEBAKARAN < . LEBIH ACCEPTABLE SAAT MAKAN YANG TERBUANG LEBIH <. PEMBERIAN DPT SECARA MEKANIS.
10
KERUGIAN SILO MAHAL. VIT.D < DARI PADA SUN CURED HAY. SANGAT BULKY KARENA PRODUCT MERUPAKAN BAHAN YANG AIRNYA. PERLU PRESERVATIVES. DIANGGAP PENGAWETAN MAHAL BILA MASIH DIBERI MAKANAN KERING SECARA BERSAMAAN. HARA YANG KEMBALI KETANAH MAKIN SEDIKIT.
11
TIPE SILO VERTIKAL /TOWER SILOS: Silo model tower terletak di atas tanah, berbentuk menara, bisa bulat atau persegi, terbuat dari kayu atau beton dan hijauan ditimbun di dalamnya. 1. CONVENTIONAL UP RIGHT SILOS (SEMI AIRTIGHT ) CONCRETE STAVE, GALVANIZED STEEL, WOOD STAVE, M0NOLITHIC CONCRETE (POURED IN PLACED). AIRTIGHT /SEALED SILOS GLASS- LINE STRUCTURE,CONCRETE STAVE, GALVANIZED STEEL, MONOLITHIC CONCRETE. HORIZONTAL : 1. TRENCH SILO., BUNKER. Pit / Trench Silo Silo ini berbentuk silinder dan berada di dalam tanah (permukaan sejajar dengan permukaan tanah), bahan hijuan disimpan di dalam lubang di tanah
12
D.TEMPORARY SILOS ENCLOSED STACK, OPEN STACK, MODIFIED TRENCH –
PIT SILOS. D.TEMPORARY SILOS ENCLOSED STACK, OPEN STACK, MODIFIED TRENCH – STACK SILO, PLASTIC BAG SILO. Stack atau Penc Silo Silo atau tempat silase ini berbentuk bulat atau persegi dan terbuat dari bahan yang tidak permanen, hijauan ditimbun diatas tanah Clamp Silo Silo ini merupakan bentuk gabungan antara stack dan pit silo, sehingga letaknya sebagian di dalam tanah dan sebagian muncul di atas tanah. Sebagian besar silase berada di atas tanah . LOSSES OF NUTRIENT DURING ENSILAGE FIELD LOSSES RESPIRATION LOSSES FERMENTATION LOSSES EFFLUENT LOSSES
13
CLASSIFICATION OF SILAGES
LACTATE SILAGE ACETATE SILAGE BUTYRATE SILAGE WILTED SILAGE CHEMICALLY RESTRICTED SILAGE DETERIORATED SILAGES OVERHEATED SILAGES
14
ESTIMATED SILAGE STORAGE LOSSES
TYPE OF SILO % LOSS RATA-RATA KISARAN GASTIGHT UPRIGHT CONVENTIONAL UPRIGHT HORIZONTAL (TRENCH ) OPEN STACK 5 6 15 20 1-10 2-12 8-25 12-30
15
KUALITAS SILASE BAIK SEKALI : BERSIH. Warna hijau daun spt daun direbus Tekstur spt bahan asal RASA DAN BAU KEASAM-ASAMAN. TIDAK TERDAPAT ASAM BUTIRAT. TIDAK BERCENDAWAN ,BERLENDIR ATAU PROTEOLISIS. pH : 3.5 – 4.2. (<4,8) N AMMONIA < 10 % N TOTAL. BAIK : RASA DAN BAU ASAM. BUTIRAT SEDIKIT SEKALI ( < 0.1 % ) pH 4.2 – 4.5. N AMMONIA % DARI N TOTAL.
16
CEDAWAN DAN LENDIR BANYAK. N AMMONIA > 20 % N TOTAL.
SEDANG : ASAM BUTIRAT AGAK BANYAK. TERDAPAT CENDAWAN DAN PROTEOLISIS. pH 4.5 – 4.8. N AMMONIA % N TOTAL BURUK : ASAM BUTIRAT . PROTEOLISIS . CEDAWAN DAN LENDIR BANYAK. N AMMONIA > 20 % N TOTAL.
17
BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT
HOMO FERMENTATIF : LACTOBACILLUS PLANTARUM PEDIOCOCCUS ACIDILACTICI STREPTOCOCCUS DURANS STREPTOCOCCUS FAECALIS STREPTOCOCCUS FAECIUM STREPTOCOCCUS LACTIS HETERO FERMENTATIVE LACTOBACILLUS BREVIS LACTOBACILLUS BUCHNERI LACTOBACILLUS FERMENTUM LACTOBACILLUS VIRIDESCENS LEUCONOSTOC MESENTEROIDES
18
BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT
REAKSI FERMENTASI DALAM ENSILAGE BAKTERI PENGHASIL ASAM LAKTAT HOMOFERMENTATIVE GLUCOSE 2 LACTIC ACID FRUCTOSE 2 LACTIC ACID PENTOSE LACTIC ACID + ACETIC ACID HETEROFERMENTATIVE GLUCOSE LACTIC ACID + ETHANOL + CO2 3 FRUCTOSE LACTIC ACID + MANNITOL + C2 +CO2 2 FRUCTOSE GLUCOSE LACTIC ACID + 2 MANNITOL + ACETIC ACID + CO2 PENTOSE LACTIC ACID +ACETIC ACID
19
CLOSTRIDIA SACCHAROLYTIC 2 LACTIC ACID BUTYRIC ACID + 2CO2 +2 H2 PROTEOLYTIC ALANINE + 2 GLYCINE 3 C2 + 3 NH3 + CO2 3 ALANIN 2 C3 + C2 + 3 NH3 + CO2 VALINE ISOBUTYRIC ACID + NH3 +CO2 LEUCINE ISOVALERIC ACID +NH3 + CO2 HISTIDINE HISTAMIN LYSINE CADAVERINE ARGININE ORNITHINE + PUTRECINE TRYPTOPHANE TRYPTAMINE TYROSINE TYRAMINE PHENYLALANINE PHENYLETHYLAMINE
20
ADDITIVES TO SILAGE STIMULANTS : CARBOHYDRATE WHEY, MOLASSES , GLUCOSE, GROUND CORN MICROBIAL CULTURE INOCULATED WITH LACTOBACILLI, INOCULUM FERMENTATION PRODUCT (CAMPURAN L PLANTARUM DAN S FAECALIS), PREPARAT AKTIF AMYLASE.
21
II. MICROBIAL ACTIVITY MODIFIERS
a. ASAM ANORGANIK. asam fosfat, natrium bisulfat, campuran HCl encer dll. b. ASAM ORGANIK : FORMIC ACID . C2 – C18 , ACETATE, PROPIONAT. CITRAL DAN ALLYL CAPROATE SBG.MOLD INHIBITOR. CAMPURAN C3 DNG AMMONIUM ISOBUTYRATE. c. BAHAN KIMIA LAINYA : FORMALDEHYDE, CALCIUM FORMATE, SULFUR DIOXIDE, SODIUM METABISULFIT ( Na 2 S2 O5 ). d. ANTIBIOTIKA PENICILLIN – BACITRACIN PENICILLIN – CHLORAMPHENICOL AKAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LACTOBACILLI. DESSICANT. POST ENSILING STABILITY UNTUK SILASE YANG DIBERI PROPIONAT.
22
Banyaknya HCl yang ditambahkan harus dapat menciptakan suasana asam dengan pH antara 3, Pemakaian HCl sebanyak 1 liter/ 100 kg bahan seilase. Sebelum disiramkan pada rumput harus diencerkan dengan air sebanyak 6 kali. Bila silo berukuran garis tengah 6 meter, maka selapis timbunan dibutuhkan 300 kg rumput yang harus disiram 18 liter HCl yang telah diencerkan. Bila timbunan rumput sudah cukup (berlapis- lapis) kemudian ditutup dengan tanah setebal 60 cm dan diberi beban. Setelah masak, silase akan mengempis sampai setengahnya. Karena itu penimbunan hendaknya setinggi 2 kali tinggi silo. Untuk sapi dapat diberikan 20 – 30 kg silase. Sebaiknya ditambah hooi atau jerami.
23
Prosedur pembuatan silase :
Hijauan / rumput (yang sudah dilayukan dengan kadar air + 65 %) dipotong-potong (5 -10 cm), Hijauan atau rumput ditimbang dan dicampur dengan 5 % bahan pelengkap (bekatul/ tetes atau onggok) sampai homogen Dimasukkan dalam tempat (silo) dan dipadatkan dan kemudian ditutup rapat (anaerob), disimpan/ diperam dengan aman (tidak kena air dan jauh dari serangga). Silo yang tidak rapat menyebabkan tumbuhnya jamur.
24
Bahan tambahan/pelengkap
Penambahan asam mineral untuk menimbulkan millieu asam (larutan Cl, asam propionat, asam semut, dll) Penambahan asam organik (gula tebu, molasse) Penambahan asam laktat Penambahan ubi-ubian (kentang, ketela pohon, dll) Suasana asam pH diupayakan turun menjadi 4. Langsung, dengan penambahan bahan kimia (Na-bisulfat, sulfur dioksida, asam klorida) Tidak langsung, dengan penambahan bahan sumber karbohidrat : tetes (3%), dedak halus (5%), menir (3,5%), onggok (3%)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.